Semua Bab The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA): Bab 1 - Bab 10
18 Bab
Prolog
Hidup menjadi seorang putri anak mafia tidaklah mudah. Berkali-kali hampir mati, tetapi aku hanya diam, menunggu hingga saatnya tiba untuk membalas mereka.Bermula dengan dipisahkannya dengan cinta pertamaku, meskipun dipisahkan masih ada tiga saudaraku yang kini menjadi bodyguardku. Aku selalu mengikuti keinginan Papa dan Mama untuk menjadi gadis yang anggun. Aku melakukannya dan rasanya hidupku seperti dalam negeri dongeng.Aku tahu hidupku selalu dilanda bahaya, hanya saja ketiga bodyguardku selalu membersihkan mereka dengan sempurna tanpa sepengetahuan manusia biasa.
Baca selengkapnya
Chapter 1
Musim panas yang menyengat di kota Los Angeles, California - Amerika Serikat. Terlihat dari luar jendela mansion yang kini ku tempati, jalan setapak yang terlihat seperti terbakar."Fatamorgana yang indah." Kulihat banyaknya pria berjas hitam yang berlalu lalang di jalan setapak itu. Braakk Suara pintu terdengar dengan kerasnya, aku tahu siapa yang berani mendobrak pintuku. Hanya tiga makhluk itu yang sangat suka menjahiliku dengan mendobrak pintu kamar."Nuvac ...."Aku menoleh dan mendapatkan seseorang berrambut coklat berwajah asia merentangkan kedua tangannya."Akhirnya kau sudah bangun. Ayo, makan siang, Papa dan Mama sudah menunggu," lanjutnya.Aku mendekatinya perlahan dengan memasang wajah datar.
Baca selengkapnya
Chapter 2
"Bisakah kau menemaniku beberapa hari ini di tempatku?" ajaknya, aku menaikkan satu alis mataku."Tempatmu?" Aku sedikit tidak mengerti apa yang ia maksud dengan tempatnya."Ahh, maksudku ke kasino milikku yang berada di Las Vegas, kau libur dari sekolahmu, bukan?" jawabnya seketika membuat mataku melebar."Kau memiliki kasino di Las Vegas?" tanyaku dan ia mengangguk."Mengapa kau baru memberitahuku, huh? Aku ingin belajar tentang berjudi sejak lama." Aku sedikit mencengkram lengannya."Karena kau masih terlalu muda untuk mengerti dunia itu, Nuva-ku sayang. Dan sekarang kau sudah cukup besar untuk mengerti," jawab Levy sambal tertawa kecil."Kau benar mengajakku, bukan?" tanyaku bersemangat.Aku selalu mendengar tentang kasino yang katanya hiburannya sangat bagus, karena itu aku sangat bersema
Baca selengkapnya
Chapter 3
Levy mengecup sekilas rambut Nuvaca, disandarkannya tubuh
Baca selengkapnya
Chapter 5
Aku terbangun dari tidurku, cahaya temaram menerangi penglihatanku. Seingatku tadi berada di dalam mobil menuju Las Vegas, lalu mengapa aku berada di atas ranjang?Kugerakan tubuhku untuk bangun, tetapi ada sesuatu yang menindih perutku. Saat kubuka selimut yang menutupi tubuhku, aku melihat sebuah tangan yang melingkar sedang memelukku. Kubuka selimut itu dengan sekali sentakan, di sanalah aku melihat Levy yang sedang tertidur pulas hanya memakai kemeja putih dengan dua kancing atasnya yang terlepas tanpa memakai eyepatch miliknya."Levy," panggilku lembut, kelopak matanya kini sedikit terbuka lalu tersenyum melihatku."Kau sudah bangun rupanya," ujar Levy lalu mencoba duduk, aku hanya mengangguk."Kita sudah sampai sejak dua jam yang lalu, jika kau ingin tahu. Aku tidak tega membangunkanmu jadi aku menggendongmu ke dala
Baca selengkapnya
Chapter 6
"Ada apa ini?" Aku mendengar suara Levy yang semakin mendekat."Nuva! Ya, Tuhan ! Apa kau terluka?" Levy berlari mengahampiriku lalu membantuku berdiri."Ya, setidaknya gaun yang kau berikan tidak kotor karena makanan dan minuman itu," jawabku sambil membersihkan sedikit debu di pakaianku."Siapa yang melakukan ini padamu? Jika ada yang melapor pada Mama tamatlah riwayatku," tanya Levy kini wajahnya terlihat sangat kesal."Wanita itu," jawabku santai sambil menunjuk wanita tadi yang mendorongku, Levy menoleh ke arah yang kutunjuk."Kau!""Levy, gadis kecil itu berbohong. Dia saja yang terlalu berlebihan, mengapa juga kau memilih bersama gadis kecil itu. Ia tidak akan dapat memuaskanmu, Levy-ku sayang," jawab wanita itu sambil bergelayut di lengan Levy."Levy," panggilku, Levy menoleh dan menat
Baca selengkapnya
Chapter 7
Dua hari telah berlalu, setelah sehari yang lalu Levy
Baca selengkapnya
Chapter 8
"Aku ... aku tidak memiliki teman di sana," jawab Nuvaca lirih.
Baca selengkapnya
Chapter 9
Cahaya temaram terlihat di sebuah kamar besar, meski sudah pagi menjelang siang hari, kamar besar itu tertutup rapat tanpa ada pergerakan yang berarti di atas sebuah ranjang besar. Seseorang mencoba membuka pintu kamar, tetapi sayangnya terkunci. BRAAAKKK Pintu itu terbuka dengan paksa dan jatuh begitu saja. Terlihat seorang pria memakai pakaian serba hitam dan topi fedora dengan kaki setengah terangkat, sepertinya ia telah menendang keras pintu itu."Lucas, kau merusaknya lagi." Terdengar suara lembut seorang gadis yang masih dengan posisi tidurnya yang terlihat seksi."Nona, saatnya bangun. Sudah hampir siang dan anda belum terbangun," jawab Lucas sambil mendekati gadis itu dan menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya."Dan kau, Levy! Mengapa kau tidur ber
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status