Semua Bab Menikahi CEO (INDONESIA): Bab 71 - Bab 80
96 Bab
71. Kaira
      Ziel sudah berada ditengah-tengah antara Jay dan Kaira. Keluarga mereka kembali damai namun entah alasan apa, Kaira belum mengatakan soal kehamilannya.“Mama, Ziel sekolah dulu ya. Bye Mama... Emmuach—“ kata Ziel sembari mencium pipi Kaira.“Hati-hati, sayang.”Hahhhhhh...      Kaira terlihat masih memiliki beban dipikirannya. Ia menghela nafas panjang untuk menetralkan perasaannya. Menjadi istri dari seorang Jay, pengusaha sukses kelas atas. Kandidat terbaik no 1 di London. Kesibukan terkadang membuat Kaira bosan.Drrtttt... Drrrtttt... Drrrttt...      Ponsel Kaira berdering. Getarannya sedikit mengganggu. Kaira melihat layar ponselnya untuk mengecek siapa yang menghubunginya.       Kaira menyipitkan matanya. ‘Jay?’ batin Kaira.‘Hallo!’
Baca selengkapnya
72. Perdebatan
     Kaira sudah mencari Ziel disemua tempat yang ia tahu. Taman bermain, pantai, tempat hiburan anak-anak, semuanya tanpa terkecuali. Rasya sama sekali tidak bisa ia hubungi. Kaira tidak mungkin menghubungi Jay karena ceritanya akan sangat panjang.      Kaira tidak memiliki jalan lain. Ia mendatangi kantor Jay. Jay masih berada di ruang meeting selama 5 jam dan keluar 30 menit untuk meeting diruang yang lain. Kaira tidak ingin membuat Jay cemas. Ia harus meminta penjelasan Rasya tentang yang terjadi hari ini.Tap... Tap... Tap...       Ekspresi Kaira sedang tidak ramah. Matanya yang memerah ia tutupi dengan kacamata yang menyangkut dibatang hidungnya. Kaira melangkah lebar tanpa melihat kanan atau kiri. Tidak seperti biasanya, Kaira menunjukkan emosinya kali ini pada semua orang yang melihatnya.       Kaira tidak membalas sapaan ramah dari para baw
Baca selengkapnya
73. Bersalah
 Pesan Singkat: “Kai, datang ke alamat ini. Jl. Cicle No 144. (Keysana)”       Kaira menggenggam erat ponsel miliknya. Pesan singkat tanpa basa basi dan etika, membuat Kaira menggertakkan giginya. Setelah berjam-jam dibuat mencari dan kebingungan, Keysana baru mengabarinya setelah pukul 7 malam.      Rencana dinner dengan Jay gagal lagi. Kaira juga lupa mengabari Jay karena ia sangat sibuk dan mengkhawatirkan Ziel. Kaira berada tidak jauh dari alamat yang Keysana kirimkan. Ia meluncur cepat tanpa berfikir panjang.       Alamat yang dikirimkan Keysana bukanlah alamat rumahnya, melainkan sebuah kedai coffe. Kaira turun dari mobilnya dan segera masuk ke sana.Tap... Tap... Tap...       Kaira menatap tajam apa yang ada di depan matanya. Keysana yang menunduk tanpa
Baca selengkapnya
74. Kaira, Dengarkan Aku!
           Bagaimana perasaan Jay setelah mendapatkan kabar kalau putrinya masuk rumah sakit? Tentu saja, ia merasa hancur dan marah. Setelah tahu penjelasan dari Rasya meski hanya sepenggal, Jay juga berkeliling mencari Ziel.        Rasya mencoba menghubungi Delon dan keysana tapi tidak ada satupun jawaban. Bingung dan bimbang. Hari ini benar-benar kacau hanya karena Delon yang bertingkah.         Delon mendekati Ziel tulus karena dia ingin kembali menjalin hubungan baik dengan Kaira. Sayangnya, rencana yang egois itu semakin membuat Kaira menjauh.   Hahhhh… Hahhh… Hahhh…          Jay berlari diikuti oleh Rasya. Ketika ia melewati lorong rumah sakit, ia bertemu Keysana. Pandangan matanya, ekspresinya, asing dan begitu acuh. "Tuan Jay, Kai…" "Jangan menyebut namanya dengan sembarangan!"
Baca selengkapnya
75. Sekilas Masalalu
FLASH BACK (6 TAHUN YANG LALU)           Kaira yang polos selalu mendapatkan tekanan dari keluarga Keysana yang menentang persahabatan mereka. Delon diam-diam menyukai Kaira. Keluarga yang mengetahui hal itu, membuat Delon harus pergi ke Luar Negeri.           Saat pernikahan politik harus dilaksanakan demi koneksi, Delon menentang. Ia mengancam akan membuat pernikahan itu kacau. Hasilnya, Keysana yang tidak berdaya menyetujui pernikahannya dengan Jay.        Malam itu, semuanya jelas terlihat suram. Atmosfir dimeja makan sangatlah tidak nyaman. "Bagaimana bisa, Delon melakukan hal itu?" gertak Ayah Keysana. "Ada apa dengan Kak Delon?" tanya Keysana. "Bisa-bisanya dia membeli rumah atas nama Kaira. Dia juga menyiakan tabungan masadepan, investasi." Prangggggggg!!!        
Baca selengkapnya
75. Apa Kau Mencintainya?
           Di dalam ruangan, suasana masih canggung. Kaira yang takut Jay berpaling setelah tahu alasan Keysana meski hal itu sudah terkubur lama, dan Jay yang khawatir kalau Kaira akan meninggalkannya.          Keduanya masih bungkam untuk mengendalikan diri. Tidak terbiasa dengan pertengkaran, Kaira berusaha menahan apa pemicunya. Hingga keduanya saling bertatapan."Jay!" Akhirnya Kaira mengawali untuk membuka mulutnya."JANGAN TINGGALKAN AKU!" ucap keduanya serempak.          Kaira tersenyum, Jay tersipu. Mereka berpelukan disamping Ziel yang belum juga sadar. "Mau alasan apapun, istriku hanya kau, Kaira. Jangan berfikir kalau aku tidak mencintaimu karena setelah mulutku berjanji dihadapan Tuhan, pada saat itu kau sudah merasuk dalam hatiku.""Ak--aku..."
Baca selengkapnya
76. Kau Tetap Priaku
 “Rasya, jawab dengan jujur. Apa kau mencintai Adikku?” Delon tidak ingin trauma yang menimpa Keysana mulai bertambah. Ia ingin setelah kejadian ini, Keysana menikmati hidupnya tanpa beban.“Aku mencintainya melebihi apapun yang aku miliki.”Deg...        Pria tampan, mapan dan bijak seperti Rasya, ternyata menjawab hal itu tanpa ragu.“Apa yang akan kau lakukan untuk selanjutnya?” tanya Delon. “Bisakah aku percayakan Keysana padamu?” imbuhnya.        Rasya tersenyum dan beranjak dari tempat duduknya. “Keadaan apapun, meski ia hilang ingatan dan melupakan aku sekalipun, aku tetap mencintainya. Kau bisa percayakan dia padaku,” jawab Rasya.Tap... Tap... Tap...Hahhhhhhhhhhh!         Delon menyisir ramburnya ke belakang. Ia tersenyum dan bernafas
Baca selengkapnya
77. Bicara 4 Mata
       Sudah beberapa hari waktu berlalu. Waktu yang terlewati cukup membuat keadaan menjadi lebih baik. Pikiran jernih, suasana hati juga membaik. Jay duduk menatap kertas bertuliskan SURAT PENGUNDURAN DIRI dari Rasya. Ia hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.       Ziel sudah keluar dari rumah sakit. Saat ini, Kaira membuka pintu ruangan Jay sembari membawa Ziel dalam dekapannya.“Sayang, sudah siap?” tanya Kaira.“Ayo!”       Jay mengambil alih Ziel dari dekapan Kaira. Ia merangkul pinggang Kaira dan melangkah bersama. Tidak ada lagi permasalahan yang harus dibesarkan. Masalah beberapa hari yang lalu timbul karena rasa takut dimasing-masing dari mereka semua tanpa terkecuali.       Kali ini, Kaira tidak akan membiarkan waktu berlalu seperti beberapa tahun terakhir. Ia cukup kehilangan se
Baca selengkapnya
78. Jangan Pergi!
 Keysana terlihat tegang. Ia tidak tahu apalagi yang mau Kaira katakan. Selain merasa diburu oleh waktu karena penerbangan tinggal 2 jam lagi, Keysana juga merasa takut. Ia tidak ingin mendengar sesuatu yang membuatnya kembali down.“Key, apa kau mau pergi lagi?” tanya Kaira.       Sontak saja, Keysana langsung menatap Kaira dengan penuh tanda tanya. “Kai, apa maksudmu?” tanya Keysana.“Kau pernah pergi sekali. Apa kali ini, kau akan pergi lagi?” Kaira membuat pertanyaan yang jauh lebih jelas.“Kai, aku kembali bukan untuk merebut kebahagiaanmu tapi aku ingin meluruskan kesalahpahaman diantara kita. Meski aku belum menerima maaf darimu, setidaknya aku sudah sedikit lega tentang itu.”“Kalau aku menahanmu untuk tidak pergi, apa kau tetap pergi?”“Kai—“ Keysana sampai tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. “Kai, b
Baca selengkapnya
79. Sedalam Rahasia
        Jay memberikan sebuah dokumen pada Rasya. Rasya membukanya dan membaca dengan sangat teliti tanpa ada satu huruf atau angka yang terlewati. Rasya menaikkan sebelah alisnya.“Tuan, bukankah ini dokument proyek di New York yang telah Tuan siapkan? Kenapa meeting diadakan di London?” tanya Rasya.“Ini alasan, kenapa aku tidak menggubrisnya.”“Saya masih tidak mnegerti.”“Orthela!” seru Jay.“Siapa?” tanya Rasya. Nama itu terdengar tidak asing.“Selama ini aku melindungi istriku dengan caraku. Awalnya aku memang tidak mengerti kenapa keluarga Darkis selalu berusaha menembus pertahanan soal data Kaira tapi setelah aku mendengar dari penjelasan Keysana dan Delon, aku mulai menyelidi hal ini lagi.”“Maksud Tuan, Orthela yang dimaksud Keysana, pria yang seharusnya menjadi pengantin Nyonya mdua?” tanya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status