Semua Bab Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia): Bab 31 - Bab 40
49 Bab
Part 31
Paman Zacky dan Nando saling bertatapan bahagia, akhirnya setelah menyusun rencana mereka selama beberapa waktu terakhir ini membuahkan hasil."Akhirnya! Rencana kita berhasil Ndo!" ungkap paman Zacky senang."Ya paman, tapi ....""Tapi kenapa Ndo?" tanya paman Zacky mengernyit bingung."Apakah semudah itu?"Paman Zacky awalnya masih bingung, namun detik berikutnya ia mengerti arah pertanyaan Nando."Tentu tidak, sepertinya kita harus membuat Dava sedikit berusaha keras agar mendapatkan Airaa," kata paman Zacky yang seperti sebuah tantangan.Nando tersenyum melihat rencana paman Zacky yang ternyata takkan mempermudah jalan Dava mendapatkan Airaa. Jadi, mereka akan sedikit menambahkan bagian akhir dari rencana mereka untuk Dava.Keduanya tersenyum licik membayangkan rencana yang akan Dava hadapi nantinya. Suara ponsel berdering yang berasal dari milik paman Zacky, paman Zacky mengambil ponselnya yang ada di saku celana yang
Baca selengkapnya
Part 32
TapTapTap.Suara high heels yang beradu dengan lantai memenuhi ruangan kerja Dava. Dava mengernyit heran mengawasi setiap pergerakan wanita yang dengan lancang dan tidak sopannya masuk ke dalam ruangannya.Tunggu dulu, kenapa wanita ini bisa masuk ke dalam kantor yang memilki keamanan ketat. "Siapa kau!" tanya Dava ketus.Wanita seksi itu tersenyum genit ke arahnya tanpa rasa takut sedikitpun, padahal jika melihat raut wajah Dava saat ini sangatlah mengerikan. Tanpa ragu dan berjalan sensual perlahan wanita itu melangkah mendekati Dava yang tetap mengawasi dengan siaga. Pakaian seksi yang dikenakan wanita itu terasa sangat sesak sekali di tubuhnya.Reaksi yang Dava tunjukkan tetap sama, ia sama sekali tak terlihat tertarik akan pesona yang disuguhkan wanita itu."Berhenti di sana!" titah Dava menggeram marah.Wanita itu tetap tak mempedulikan peringatan Dava, dengan menulikan telinganya wanita itu kini berdiri
Baca selengkapnya
Part 33
"Haikal!!!" teriak Airaa nyaring saat melihat sosok yang dulu begitu dekat dengannya kini berdiri di depan pintu ruangannya.Dengan semangat dan mata yang berbinar bahagia Airaa bangkit berdiri, sedikit berlari ke arah Haikal dan langsung memeluk pria itu.Pria yang bernama Haikal itu pun balas memeluk pelukan Airaa, keduanya tersenyum lebar melepas rasa rindu.Airaa melepaskan pelukannya. "Kapan kamu pulang ke sini?" tanya Airaa antusias."Dua hari yang lalu, dan aku baru bisa menemui hari ini. Oh Airaa, aku sangat merindukanmu."Airaa terkikik mendengarnya. "Ayo masuk," ajak Airaa mempersilakan Haikal masuk ke dalam ruangannya.Airaa dan Haikal memilih duduk di sofa panjang yang ada di ruangan itu, dulu saat Haikal masih menetap tinggal di negara ini, maka Haikal sering bermain ke butik Airaa begitu juga Airaa yang sering berkunjung ke kantor milik keluarga Haikal. Tak hanya itu, mereka berdua sedari kecil selalu bersama, bermain ber
Baca selengkapnya
Part 34
"Minggir sana!" Haikal mendorong tubuh Dava.Hampir saja Dava jatuh tersungkur ke bawah, tapi berhasil ia tahan sehingga tak jatuh sepenuhnya. Haikal duduk merapat mendekati Airaa, dengan usil tangan Haikal merangkul pundak Airaa, Airaa tersentak dan menoleh ke arah Haikal. Pria itu dengan iseng mengedipkan sebelah matanya.Melihat itu wajah Dava menggeram marah, rahangnya mengeras menonjolkan urat-urat yang terlihat di wajahnya. Kentara sekali jika Dava sedang menahan amarah agar tidak langsung menyerang Haikal."Lepaskan tanganmu dari pundak Airaa!" Dava memperingati.Haikal menyeringai. "Memangnya kenapa?""Karena dia calon istriku." Haikal tertawa, tawa mengejek yang sengaja ia tujukan pada Dava untuk menambah menaikkan emosinya."Hanya masih calon istri, kan? Bukan istri sah yang sudah Anda nikahi?" sindir Haikal dengan formal memanggil Dava dengan Anda.Airaa menggigit bibirnya, ia bingung dengan situasi sekarang ini. Dava
Baca selengkapnya
Part 35
Kecemburuan dan kemarahan Dava semakin jadi melihat kedekatan Airaa dan Haikal. Mereka berdua kini tampak leket dan mesra. Dava merasa tersaingi dengan hadirnya Haikal, apalagi Airaa mengatakan jika hubungan di antara mereka adalah dulunya sepasang kekasih, alias sekarang menjadi mantan kekasih.Tentu saja mendengar itu Dava menjadi was-was, bisa saja kehadiran Haikal karena pria itu memang sengaja ingin dekat kembali dengan Airaa, istilahnya seperti CLBK.Oh nooo! Dava tak akan membiarkan hal itu terjadi! Tapi semakin dicegah kedua orang itu malah semakin menjadi, Airaa tak peka dengan kecemburuan yang Dava tunjukkan.Seperti sekarang ini, Dava ingin mengajaknya bermalam mingguan seperti sepasang kekasih lainnya. Tapi, Airaa menolak dengan mengatakan jika ia sudah punya janji pada Haikal. Dava menyuruhnya untuk membatalkan janji itu dengan ancaman Airaa lebih memilih Dava kekasihnya atau Haikal mantan kekasihnya? Dan dengan ente
Baca selengkapnya
Part 36
Paman Zacky dan Nando terkekeh geli melihat Haikal yang marah, marah pada dirinya sendiri yang dengan mudahnya dibohongi oleh seorang Dava. "Kenapa dari awal kalian tidak mengatakannya?" tanya Haikal kesal."Lalu, kenapa kau dengan mudahnya percaya pada Dava?" "Ya, itu karena aku kira memang benar. Melihat betapa cinta dan nafsunya Dava pada Airaa." Paman Zacky geleng-geleng kepala melihatnya.Nando masih betah ketawa cekikikan, membuat Haikal semakin kesal. "Sebaiknya kita hentikan saja permainan sandiwara ini. Kita mau membuktikan apalagi? Toh, semuanya sudah jelas jika Dava sangat dalam mencintai Airaa, lagipula kesetiaan Dava sudah cukup membuktikan. Aku yakin Dava memang sudah bertobat," jelas Haikal merasa kalau rencana mereka hanyalah membuang-buang waktu saja."Terserah kau saja," kata Nando di sisa tawanya.Paman Zacky mengelus-elus pelan dagunya yang sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus dengan tangannya. Ia sedang be
Baca selengkapnya
Part 37
"Yo bro!" sapa Haikal tersenyum geli ke arah Dava.Dava memandang tajam ke arahnya yang kini cengengesan. Haikal menggaruk sedikit tengkuk belakangnya yang tak terasa gatal sama sekali. Entah kenapa rasanya ia sangat canggung sekali berhadapan dengan Dava, terlebih lagi setelah Haikal ingin mengatakan sejujurnya mengenai rencana konyol antara ia, paman Zacky, dan Nando.Bagaimana pun juga, ia harus meminta maaf karena sudah mempermainkan Dava."Ada apa?" tanya Dava berusaha galak."Soal anu." Dava menyipitkan matanya mendengar perkataan tak jelas Haikal. "Anu? Anu apa?""Soal rencana kami?" "Aku tidak mengerti," kata Dava pura-pura bego."Serius kau tidak tahu, bro?" Dava menggeleng."Nando dan paman Zacky juga bahkan tak memberitahu dirimu?" Dava menggeleng lagi.Haikal meradang, apa-apaan ini? Nando bilang ia sudah menjelaskan semuanya pada Dava, hanya tinggal meminta maaf saja padanya. Tapi ini? D
Baca selengkapnya
Part 38
Dava memeluk Airaa, menenangkan wanita itu yang terisak. Barusan saja pesawat yang ditumpangi Haikal lepas landas, Airaa menangisi kepergian Haikal."Sssssst, Haikal hanya pergi ke Turki. Bukan mati!" sentak Dava kesal, Airaa kenapa jadi cengeng gini sih?Airaa mencubit lengan kekar Dava. "Kau mendoakan sahabatku mati ya?" Dava menggeleng."Dulu, waktu kalian berpisah untuk yang pertama kalinya. Bagaimana reaksimu? Apakah menangis lebay seperti ini?" tanya Dava penasaran.Airaa melepaskan pelukannya di tubuh Dava, menghapus sisa air matanya yang menempel di kedua pipinya."Biasa saja," jawabnya enteng."Lhaa, kenapa sekarang nangis bombay gini?" Airaa mengedikkan bahu tanda tak tahu. "Entahlah, kali ini aku memang tak ingin Haikal kembali ke Turki.""Alasannya?" "Sudah kubilang, aku tidak tahu mengapa begitu. Yang jelas, aku menginginkan Haikal tetap berada di Indonesia."Mata Dava menyipit curiga. "Jangan bilan
Baca selengkapnya
Part 39
Wajah Nando memerah akibat godaan yang diberikan Dava dan Airaa, Kia istrinya hanya tertawa cekikikan melihat suaminya diolok-olok begitu.Tawa Dava dan Airaa semakin pecah kala melihat penampilan Nando saat pertama kali muncul masuk ke dalam kamar. Pria itu memakai celemek, kentara sekali jika Nando habis memasak. Bau asap yang menempel di bajunya pun semakin menambah kuat dugaan Dava dan Airaa."Lu habis darimana bro?" tanya Dava di sela tawanya yang belum reda."Memasak," jawab Nando tersenyum lembut ke arah Kia.Ah patutlah, sebab itu dari tadi Nando tak kelihatan batang hidungnya."Aku yang menyuruh mas Nando memasak," kata Kia senang."Wow, rekor baru sepanjang masa. Ternyata selain menjadi badut yang terkenal lucu, kau juga bisa menjadi koki dadakan bro," ejek Dava.Nando menggertakkan giginya, namun sebisa mungkin tetap menahan senyumnya. "Kau nanti juga akan merasakan apa yang kualami saat ini Dav," doa Nando semoga Dava
Baca selengkapnya
Part 40
Airaa memeluk erat punggung kokoh Dava yang masih berbalut kemejanya, saat ini mereka tengah di dalam mobil Dava yang berhenti di depan rumah milik pria itu.Penampilan Dava masih rapih, sementara ia sendiri sudah acak-acakan dan hampir nyaris telanjang."Dava ...," rengek Airaa karena pria itu asik mencumbu bagian atas sensitif tubuhnya.Dava melepaskan mulutnya dari puting Airaa. "Kita lanjutkan di dalam kamarku?" tawar Dava.Airaa menganggukkan kepalanya sayu, Dava langsung membereskan kekacauan yang terjadi pada Airaa. Diturunkannya kembali bra Airaa ke bawah agar menutupi kedua payudara montoknya, merapihkan seluruh pakaian Airaa."Selesai, ayo turun!" ajak Dava tergesa-gesa.Sedari awal saat mereka berpamitan dari rumah Nando dan Kia tadi, Airaa tahu kalau Dava sudah berhasrat padanya. Sepanjang perjalanan tadi mereka hanya diam dan Dava melajukan kencang mobilnya bak kesetanan.Setelah sampai di depan rumahnya Dava langsung melancarka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status