All Chapters of Davra (Dava dan Airaa) (Indonesia): Chapter 21 - Chapter 30
49 Chapters
Part 21
Masih tema badut ya Nando dan Kia tampak tersenyum puas dengan rencana mereka, memang berawal dari keinginan Kia yang sangat ingin melihat Dava menjadi om badut. Ide konyol tercenung di dalam pikiran Nando ketika ia berbisik di telinga Kia untuk mengubungi Airaa agar ke rumahnya, sekaligus merengek pada Airaa agar ia juga menggunakan pakaian badut seperti Dava.Kia terkikik geli mendengar ide konyol suaminya itu, tapi tak ayal iya juga menyetujuinya. Dengan cepat Kia menyuruh sepupunya itu untuk datang ke rumahnya dengan memakai kostum boneka. Awalnya Airaa menolak keras, tentu saja! Masa ia ke rumah Kia harus menggunakan kostum boneka besar, tapi Kia tak mau menyerah dan terus merengek hingga membuat Airaa tak mampu berkata-kata. apalagi menyangkut soal keinginan janin yang di kandung Kia, tentu saja Airaa tak tega dan akhirnya menyetujui keinginan Kia.Kesempatan emas di gunakan sepasang suami-istri itu ketika Dava masih di dalam kama
Read more
Part 22
"Kenapa bisa kau terjebak di sini, dengan penampilan seperti ini pula? Apa sekarang kau sudah beralih profesi menjadi seorang badut?" tanya Airaa dengan nada sinisnya.Dava memutar bola matanya kesal, wanita ini bukannya membantu dirinya untuk menghapus riasan menor di wajahnya malah mengomelinya. "Kau sendiri, bagaimana ceritanya juga terjebak disini dengan memakai kostum badut?" tanya balik Dava tak kalah sinis."Ralat! Ini bukan kostum badut, tapi kostum berbentuk boneka besar." Dava terkekeh. "Sama saja, intinya saat ini kau sama lucu dan konyolnya sepertiku." Ucapan Dava ini benar-benar membuat stok kesabaran Airaa habis, ingin rasanya Airaa mencakar wajah Playboy mesum itu.Dava merasa kesal sekali, riasan menor di wajahnya ini tak kunjung menghilang juga. Ia memutar tubuhnya dan langsung menarik tangan Airaa keluar menuju mobilnya."E-eh, apa-apaan ini? Kenapa kau suka sekali menarikku?!" teriak Airaa spontan ketika Dava tak menghirauk
Read more
Part 23
Kia tak bisa menghentikan tawanya saat melihat foto-foto dan video Dava dan Airaa yang kompak menjadi pasangan badut dadakan. Ia tidak menyangka jika kedua orang yang saling adu sengit ketika bersama namun bisa juga menjadi sangat manis seperti yang di dalam foto dan video ini."Mas, lain kali aku mau kamu yang jadi badut ya." ucap Kia berbicara pada Nando yang duduk di sampingnya.Seketika tubuh Nando menjadi tegang dan kaku, ucapan permintaan Kia bagaikan suara terompet yang siap menyambutnya menjadi seseorang yang konyol seperti Dava kemarin."Eeh, kok gitu?" tanya Nando spontan."Habisnya aku suka mas, kalau bisa aku pengen setiap hari lihat badut di rumah." jawab Kia terkikik geli."Kalau begitu aku akan menyewa badut untuk tinggal di rumah sampai kamu melahirkan." usulan Nando yang mendapatkan gelengan kuat Kia."Aku gak mau orang lain mas," "Terus?" kening Nando berkerut dan perasaannya mengatakan hal buruk."Aku mau Nando dan mas ya
Read more
Part 24
Dava meradang ketika orang tuanya mengatakan jika orang tua Airaa membatalkan perjodohan di antara mereka. Awalnya orang tua Dava mengira itu karena kemarahan sesaat saat waktu pertama kali pertemuan antara kedua belah pihak tempo hari, dimana saat itu Dava tak kunjung datang padahal papanya sudah memaksa Dava untuk pulang ke rumah.Pak Wira menatap sengit putranya yang kini dengan se-enaknya pulang ke rumah dan merengek padanya serta sang istri. Dava semakin merengek ketika pak Wira mengatakan pembatalan perjodohan antara putranya dan putri sahabat sekaligus rekan bisnisnya."Pa, Dava tidak mau di batalkan, pokoknya Dava gak terima. Titik!" ucapnya menolak tegas yang entah sudah ke berapa kalinya.Pak Wira tak ambil pusing, dengan santai ia mengendikkan bahunya acuh. Sesekali hanya di liriknya Dava yang kini tengah merengek pada Hanum istrinya."Kenapa kamu gak mau, dan gak terima perjodohannya di batalkan?" tanya pak Wira mengangkat sebelah alisnya."
Read more
Part 25
Hari ini Airaa ingat ada janji pertemuan dengan pelanggan setianya, pria yang bernama Shaka Permana adalah tamu penting yang akan datang ke butiknya. Shaka sendiri adalah sahabatnya dari SMA, bisa di bilang jika saat itu hubungan di antara Airaa dan Shaka sebagai Abang kelas dan adik kelas, namun Airaa tak pernah sekalipun mau memanggilnya kakak maupun Abang.Airaa sangat penasaran dengan wanita yang akan menikah dengan Shaka, setahu Airaa, Shaka adalah pria dingin yang nyaris tak pernah menjalin hubungan yang serius dengan wanita.Tapi bukan berarti Shaka gay, dia pria normal dan juga termasuk salah satu Playboy. Hanya saja Shaka masih di lever dasar jika di cap sebagai playboy.Dering ponsel Airaa kembali berdering, ia melirik sekilas ponselnya yang ada di meja. Nama Dava yang tertera di layar ponselnya, Airaa mendengkus sebal.Sampai kapan pria itu akan terus menghubunginya? Apakah Dava tidak lelah? Daripada membuang waktu, lebih baik Dava datang saja ke
Read more
Part 26
Dava menunggu tamu penganggu momen kebersamaannya bersama Airaa pulang, Shaka dan Dasta terlihat keluar dari ruangan Airaa setelah Dava menunggu cukup lama selama dua jam. Entah hal apa yang mereka bahas bertiga, yang pastinya menurut Dava hanya seputar soal urusan pakaian.Dengan santai Dava kembali berjalan ke arah ruangan Airaa, wanita itu tampak fokus pada layar laptopnya. "Apa yang sedang kau kerjakan?" tanya Dava menghempaskan bokongnya ke sofa."Bukan urusanmu!" jawab Airaa ketus tanpa mau repot-repot melihat ke arah Dava.Dava kesal dengan reaksi yang Airaa tunjukkan, ia pikir dengan ciuman maut yang ia berikan tadi mampu menjinakkan sikap keras dan jutek Airaa."Kau sendiri, kenapa masih disini? Apa kau tidak bekerja?" tanya Airaa kini mengalihkan perhatiannya pada Dava.Dava tersenyum, setidaknya kali ini Airaa bicara sambil melihat ke arahnya."Kerja," "Terus kenapa masih disini?""Ya karena aku ingin." jawaban santai Dava m
Read more
Part 27
Dava memandangi ponselnya setiap saat dengan seksama. Menanti kabar terbaru dari Nando mengenai tuan Zacky, papa Airaa.Sekarang Nando menjadi detektif dadakan, memantau setiap pergerakan pak Zacky dari santai sampai serius. Berkat hubungan kekeluargaan yang terjalin dari Kia, istrinya. membuat Nando lebih mudah menggali dan mengorek segala info tentang paman Zacky.Dan dari situlah Dava mendapatkan banyak informasi, Dava puas dengan kinerja Nando yang ternyata sangat berguna. Dava pikir, pria kaku minim ekspresi itu tak bisa di andalkan saat keadaan urgent. Nyatanya, Nando termasuk kategori terbaik untuk hal seperti ini.Bunyi dering ponsel Dava menandakan satu notifikasi pesan masuk. Nama Nando yang tertera di layar, dengan semangat Dava mulai membuka pesan dan siap membacanya.Nando : setiap weekend selalu di habiskan paman Zacky memancing. Selebihnya mungkin istirahat. :)"Memancing?" gumam Dava bertanya pada diri sendiri.M
Read more
Part 28
"H—hai Om," sapa Dava pada paman Zacky, tanpa canggung Dava memeluk tubuh pria tua itu dengan debaran jantung berdebar.Takut-takut Nando mengawasi reaksi dari paman Zacky yang masih dipeluk Dava. Sebuah pelukan hangat seperti pelukan seorang anak pada ayahnya.Dengan cepat Dava melepaskan pelukannya dari tubuh paman Zacky, kembali Dava harus menelan ludahnya sendiri melihat tatapan paman Zacky yang masih sama tajamnya seperti tadi.Paman Zacky tak mengenakan senyuman Dava, pria paruh baya itu membalikkan tubuhnya menghadap Nando."Itu teman kamu, Nando?" tanya paman Zacky yang diangguki Nando sedikit meringis.Berat rasanya memang mengakui Dava sahabatnya saat mode sableng gini."Paman gak nyangka, kamu berteman sama pria dengan model seperti ini." Paman Zacky melirik sekilas lagi ke arah Dava.Berdecih melihat Dava dari atas kepala ke ujung kaki, dari ujung kaki sampai ke kepala. Dava yang ditatap seperti itu pun memperhatikan penampilanny
Read more
Part 29
"Sekarang apalagi?" tanya Dava bingung melihat tatapan Nando padanya."Hancur," kata Nando lemah."Eh, apanya yang hancur?" "Semuanya."Nando mengusap wajahnya kasar, susah payah Nando berusaha mencari waktu ketemuan antara Dava dan paman Zacky agar mereka saling mengenal. Naasnya, semua harapan itu hancur, kesan pertama Dava sudah membuat citra buruk di hadapan sang camer."Ndo, lu tenang aja," kata Dava santai, Nando melirik tajam ke arahnya."Udah dong bro, jangan ngambek kayak anak cewek gini. Pokoknya lu santai aja, tuh bokap Airaa nanti juga luluh." Dava mengedipkan sebelah matanya.Nando mendengkus, segitu entengnya Dava mengatakan hal itu. Ini taruhannya gak main-main, jika Dava tak berhasil membuat luluh paman Zacky maka resikonya ia harus kehilangan Airaa."Sekarang, kita harus pikirin untuk rencana selanjutnya," kata Dava serius."Pikir sajalah sendiri," sahut Nando sewot.Dava bukannya marah malah tertawa,
Read more
Part 30
"Jadi, ini alasan kenapa kamu mual-mual beberapa hari ini?" ucap paman Zacky menyipit curiga.Airaa langsung menggeleng panik, tentulah hal itu tidak benar. Mulut Dava saja yang kurang ajar mengatakan kata-kata laknat itu.Dava mendelik mendengar kata mual yang paman Zacky ucapkan, apakah itu maksudnya Airaa beneran hamil? Bingung Dava merasa heran, hamil anak siapa? Eh!Dan Nando? Jangan tanya lagi bagaimana perubahan ekspresi wajah pria itu yang dari bingung menjadi syok berkepanjangan."Kamu!" tunjuk paman Zacky sudah berbalik badan menatap tajam Dava."Nikahi putriku secepatnya!" titah paman Zacky yang langsung membuat mata Dava berbinar bahagia.Segampang itu? Batin Dava kegirangan. Eh, tapi bagaimana jika Airaa memang sedang hamil beneran? Dava memang cinta sama Airaa, tapi ia juga pasti kecewa jika kenyatannya Airaa sedang mengandung benih dari pria lain, kan."Pa, Airaa gak mau!" tolak Airaa tegas setelah ia bungkam cukup lama.
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status