All Chapters of Istri pilihan (Indonesia): Chapter 31 - Chapter 40
42 Chapters
Part 30
"Ayo mas, di makan bekal makan siangnya." titah Kia menyuruh Nando yang malah asyik menatapnya intens.Nando seakan tuli dengan ucapan Kia, pria itu malah semakin lekat menatap wajah istrinya. Kia risih di tatap seperti itu sama suaminya sendiri, meskipun tak bisa di pungkiri jika Nando sudah sering melihat dirinya polos tanpa sehelai benang pun. tapi tetap saja rasanya risih bagi Kia di tatap begitu."Mas--" cicit Kis tersendat."Aku mencintaimu." ucap Nando tiba-tiba."Maafkan aku, yang sudah menyakitimu selama ini." lanjutnya lagi dengan raut wajah yang jelas sarat akan penyesalan.Kia menghela nafas berat. "sebaiknya, simpan saja dulu ungkapan cinta dan permintaan maafmu itu mas. sampai aku benar-benar mendapatkan bukti kuat tentang Aisyah yang sebenarnya." "Baiklah," ucap Nando menyetujui.Nando mulai membuka kotak bekal makan siang yang Kia ma
Read more
Part 31
Aisyah menggeram kesal karena Kia sejak tadi tak kunjung pulang. wanita itu berpamitan ingin ke kantor Nando untuk mengantarkan bekal makan siang.Padahal Aisyah sudah terlebih dahulu menawarkan diri agar ia yang mengantarkannya. tapi Kia, wanita itu tetap kekeh pada keinginannya."Sial! kenapa Kia lama sekali?" ucapnya marah."Sudah dari tadi dia pergi, tapi sampai sekarang belum juga kembali. arrrgghh!" Aisyah membanting semua benda yang ada di kamarnya."Aku tidak mau jika mereka kembali bahagia bersama." gumamnya menggelengkan kepala.Bayangan akan Nando dan Kia yang kembali bersama bahagia, saling melepas canda dan tawa membuat seluruh tubuh Aisyah terasa terbakar."Tidak! aku tidak mau hal itu terjadi! Nando milikku! bukan milik Kia, atau wanita manapun." ucap Aisyah yang bertingkah layaknya seperti orang gila."Nando...." lirihnya menangis perih.
Read more
Part 32
"Assalamualaikum," ucap salam Kia membuka pintu rumah."Bagus sekali! menantu rumah ini, jam segini baru pulang." sambut Aisyah menyindir Kia.Kia tak menanggapi ucapan wanita licik itu, rasanya jengah sekali melihatnya."Tunggu!" cegah Aisyah menghentikan langkah Kia."Kenapa kau baru pulang jam segini?" tanya Aisyah menelisik curiga yang kini sudah di depan Kia."Memang apa urusannya denganmu Aisyah? aku pergi ke kantor suamiku sendiri, ada yang salah?" gantian Kia bertanya."Tidak ada, hanya saja heran melihatmu yang pergi terlalu lama. atau jangan-jangan kau pergi ke tempat lain?" selidik Aisyah tersenyum mengejek."Aisyah, apakah kamu seorang peramal?" "Ma--maksudmu?" tanya Aisyah gelagapan."Aku bangga padamu yang bisa begitu mudahnya menebak. dengar!" Kia sedikit mendekatkan dirinya pada Aisyah.
Read more
Part 33
Nando menatap istrinya yang sedari tadi tampak gelisah dalam tidurnya, dengan lembut ia menyentuh pundak Kia."Kia, sayang kamu kenapa?" tanya Nando berbisik di telinga Kia.Kia membuka matanya yang tadi sempat terpejam, membalikkan badannya menghadap sang suami. hingga kini mereka berdua saling berhadapan."Mas?""Iya? jawab Nando menatap lekat wajah istrinya."Sebenarnya ada hal yang ingin aku katakan padamu mas.""Soal apa? Aisyah lagi?" tebak Nando.Kia menggigit bibirnya, melihat respon Nando yang seperti itu membuatnya ragu, antara ingin mengatakannya atau tidak."Bicaralah," titah Nando tak tega juga melihat wajah Kia yang tampak kecewa."Ehm, jika aku mengatakannya, apakah kamu mau mempercayainya mas?" tanya Kia memastikan dan berharap kalau Nando mempercayai ucapannya kali ini."Kenapa gitu? jadi
Read more
Part 34
"Kalian sudah ingin berangkat?" tanya Nella yang kondisinya sudah lumayan membaik. "Iya ma, kami bertiga pamit pergi dulu ya." pamit Nando mencium punggung tangan kanan sang ibu.Di susul Kia dan juga Ayesha yang bergantian mencium punggung tangan kanan Nella."Hati-hati ya kalian di jalan. Oh ya, Aisyah tidak ikut?" tanya Nella yang melihat Aisyah berdiri di ambang pintu kamarnya.Aisyah menggelengkan kepala sedih, sengaja ia lakukan agar menarik perhatian Nella."Oh itu, Ayesha yang gak mau ibunya ikut. iyakan sayang?" ulang Kia lagi bertanya pada Ayesha agar mama mertuanya juga dapat mendengar jelas."Iya oma, Ayesha cuma mau sama bunda Kia dan Ayah Nando saja." ungkap bocah kecil itu begitu polosnya.Nella mengangguk tersenyum, mengelus pelan kepala mungil Ayesha dan mencium wangi rambutnya."Baiklah, ibumu biar di rumah saja untuk menguru
Read more
Part 35
Aisyah masih setia melihat ponselnya yang menampilkan letak lokasi keberadaan Nando melalui GPS. tersenyum karena dia bukanlah orang lemah yang bodoh hanya diam di rumah tanpa melakukan sesuatu. salah besar!Ciiiiiittttt.Bunyi suara ban berdecit beradu dengan suara rem secara mendadak, tubuh Aisyah bahkan sampai terhempas ke belakang. "Ada apa pak?" tanya Aisyah heran."Gak tahu mbak, kayaknya kita nabrak seseorang deh." "Apa?" kaget Aisyah yang langsung keluar begitu juga pak supir taksi.Keduanya keluar untuk mengecek kondisi orang yang mereka tabrak. Aisyah mendekati tubuh seorang pria yang tampak terbaring di depan taksi."Anda tidak apa-apa tuan?" tanya Aisyah menyentuh bahu pria itu dan sedikit mengguncangnya."Aaaaaaaa!!" teriak Aisyah nyaring, kaget karena tiba-tiba pria itu bangkit dan mengambil ponsel Aisyah lalu berlari kenca
Read more
Part 36
"Siapa kamu?" tanya Aisyah ."Wow! galaknya." "Jangan bertele-tele, apa maumu?" lagi Aisyah bertanya."Tidak ada maksud apa-apa, dari jauh aku melihat seorang wanita tengah berdiri di pinggir jalan yang sepi. ku pikir, mungkin kau membutuhkan sebuah bantuan." ucap pria itu menyentuh letak kacamatanya yang tadi sedikit miring."Ah tidak, terima kasih. aku tidak membutuhkan bantuan apapun." elak Aisyah begitu angkuh."Sombong sekali dia! Ciihhh!" umpat batin Dava kesal melihat Aisyah."Sungguh kau tidak membutuhkan bantuan apapun padaku?" lagi Dava bertanya ulang."Sudah aku katakan bukan!" Dava sampai terlonjak kaget mendengarkan bentakan Aisyah. huffft! kalau bukan karena permintaan Kia, mungkin Dava tidak akan mau lagi berurusan dengan wanita macam Aisyah.Di lain tempat..."Jadi, kalian kesini karena i
Read more
Part 37
Nando dan Kia sudah sampai di rumah pada malam hari, Ayesha sudah tertidur saat di perjalanan tadi."Assalamualaikum." sapa Nando dan Kia mengetuk pintu, Kia menggendong Ayesha yang tertidur."Waalaikumsalam," jawab salam Aisyah membuka pintu.Wajah Aisyah di hiasi senyuman manis yang lebar, wajah Nando datar melihatnya tanpa mau repot-repot membalas senyuman Aisyah."Kenapa kalian lama sekali?" tanya Aisyah mengulurkan tangannya, mengambil alih tubuh Ayesha.Kia menyerahkan Ayesha padanya. "iya, Ayesha begitu senang sekali hari ini, sampai kami lupa waktu." Nando tanpa banyak basa-basi langsung berlalu pergi dari hadapan mereka."Nando kenapa?" tanya Aisyah yang bisa meraskan perubahan pada diri Nando."Dia tidak apa-apa, hanya saja hari ini ia menemukan sesuatu hal yang membuatnya terkejut.""Oh ya, apa itu?" tanya Aisyah ke
Read more
Part 38
"Kia, ada ap__mas Ridwan?" kaget Nando melihat seorang pria yang ada di sebelah Dava.Nella, Rasyid, dan Aisyah sangat terkejut. terutama Aisyah yang melotot horor melihat pria yang bernama Ridwan itu."Kenapa pria itu bisa disini?" batin Aisyah bertanya-tanya.Flashback on.Dava menatap pria di depannya, pria yang di tatap itu pun mengeluarkan sebuah benda dan memberikannya pada Dava."Ini bos!" ucap pria itu menyodorkan ponsel di tangannya."Kerja bagus Dika." puji Dava pada pria yang bernama Dika itu, yang ternyata suruhannya untuk mengelabui Aisyah dan mengambil ponsel miliknya.Ah, ternyata pria yang tadi itu! itu berarti semua ini sudah di rencanakan Dava. Tepat sekali!"Tapi maaf bos, aku tidak dapat membuka kata sandi di ponsel milik wanita berhijab itu." ungkap Dika merasa tak enak."Begitu
Read more
Part 39
Masih flashback.Dava kaget mendapati seorang pria yang ada di dalam rumah itu. dengan tangan, kaki terikat. serta mulut yang di tutup lakban.Kondisi yang sangat menyedihkan bagi Dava sebagai seorang pria, mata pria itu terpejam. Dava melangkah hati-hati ke arahnya. "permisi."Perlahan mata pria itu terbuka, terbelalak kaget melihat kehadiran Dava di situ.Dava terlihat panik ketika pria itu  seperti menggeram ingin bicara, ragu-ragu Dava melepaskan lakban di mulutnya."Tolong lepaskan aku!" pinta pria itu setelah Dava berhasil melepaskan lakban di mulutnya."A--aku akan melepaskanmu. tapi, aku perlu bicara denganmu." "Baiklah," janji pria itu.Dava melepaskan semua tali yang terikat di tangan dan kakinya."Terima kasih," ucapnya pada Dava."Siapa kamu? kenapa bisa ada disini denga
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status