All Chapters of Two Times: Chapter 81 - Chapter 90
100 Chapters
Chapter 2
Flashback..Enam bulan sebelumnya..Terlihat beberapa orang sedang bercengkrama disuatu pesta.Tak lama.."Arkan sini ada yang ingin bunda kenalin ke kamu." Ucap wanita paruh baya itu.Sesaat terlihat seorang lelaki menghampiri wanita itu."Ini kenalin, dia anak teman akrab bunda namanya Khanza." Ucap wanita itu.Tampak gadis itu tersenyum dan mengulurkan tangannya pada lelaki itu."Khanza." Ucap gadis itu.Tampak lelaki itu terlihat gugup dan sangat tidak nyaman saat berada didekat gadis itu."Arkandra." Ucap lelaki itu yang tidak membalas uluran tangan gadis itu."Bun Arkan kesana dulu yah, ada yang mau Arkan temuin sebentar." Ucap lelaki itu."Ohh yasudah." Jawab wanita itu.Sesaat wanita itu melihat sekilas kearah gadis itu."Maaf ya nak Khanza
Read more
Chapter 3
"Ayah ?? " Ucap lelaki itu.Ayah ?? Apa aku tidak salah dengar ??Bukankah dia adalah salah satu direktur di kantor ini ??Ternyata dia adalah ayah dari lelaki ini ??Mengapa aku baru mengetahuinya ???Segala pertanyaan itu terus berputar dipikiranku saat ini.Tak lama.."Apa yang kau lakukan ? Bisakah kau menyingkir dariku ? Kau membuatku tidak nyaman. " Ucap lelaki itu yang semakin gugup dan terlihat sedikit sulit untuk bernapas saat aku berada di dekatnya.Sesaat aku menjauh dari lelaki itu dan melihat ke arah lelaki paruh baya yang bertanya kepada kami sesaat yang lalu."Pagi pak." Ucapku sambil tersenyum kepada lelaki itu."Pagi, ehm, sepertinya tadi kalian sedang membicarakan sesuatu yang serius. "Ucap lelaki itu." Ohh tidak pak, saya hanya ingin menanyakan sesuatu pada lelaki ini." Ucapku sa
Read more
Chapter 4
Arkan ??Bagaimana dia ada disini ??Bukankah dia sudah pulang sesaat yang lalu ??Apa yang sedang dia lakukan disini ???Segala pertanyaan itu terus menggema dipikiranku saat ini."Arkan ? sedang apa kau disini?" Tanyaku pada lelaki itu.Tampak saat ini Arkan melihat kearah lelaki yang tak jauh berada dibelakangku dan masih berusaha untuk mendekatiku.Tak lama.."Ayo kita pulang, aku akan mengantarmu." Ucap lelaki itu sambil menarik lenganku.Sesaat kemudian ia berjalan mendahuluiku dan aku berusaha untuk menyamai langkahku dengan lelaki itu."Hei tunggu, mengapa kau berjalan cepat sekali ?" Gumamku.Lelaki itu tiba-tiba berhenti dan membuat diriku kembali menumbur dirinya untuk yang kedua kali.Sesaat ia melihat kearahku dan mengatakan sesuatu padaku."Lain kali k
Read more
Chapter 5
Arkan ?? Mengapa ia dipanggil Ghazi ??Apa dia adalah ???Masih dengan segala pertanyaan yang ada dipikiranku, aku menatap lelaki yang sedang berjalan kearah kami saat ini.Sesaat ia menatap sekilas diriku masih dengan sikap gugupnya yang tak pernah hilang jika ia sedang berada didekatku.Kulihat nama dirinya di kartu identitas pegawai yang tergantung di lehernya saat ini.Arkandra Ghazi Vanandra ??Mengapa aku baru menyadarinya ??Tak lama suara lelaki didekatku kembali menyadarkanku."Za kami pamit dulu ya, sampai bertemu lagi." Ucap lelaki itu.Tampak lelaki yang berdiri disamping Razi saat itu tersenyum canggung kepadaku."Ohh ya Zi, sampai bertemu lagi." Ucapku sambil tersenyum pada kedua lelaki itu.Sesaat kemudian mereka berlalu meninggalkanku. Tak lama aku kembali berjalan menuju salah satu
Read more
Chapter 6 ( The End )
Apa aku telah kembali ke masa 13 tahun yang lalu ??Bagaimana bisa aku kembali masa lalu ??Apa sebenarnya yang terjadi pada diriku ???Segala pertanyaan itu terlintas begitu saja dipikiranku."Hei ayo, kita sudah terlambat." Ucap anak lelaki itu sambil menarik tanganku.Saat didalam sekolah.."Hei kalian !" Panggil seseorang dibelakang kami."Apa kalian baru saja datang ?" Tanya lelaki itu."I.. Iya pak." Ucap anak lelaki itu."Kalian berdua lari keliling lapangan tiga kali baru kalian bisa masuk ke kelas." Ucap lelaki itu.Sesaat aku dan anak lelaki itu terdiam dan kamipun melakukan yang diperintahkan oleh guru lelaki itu.Setelah tiga putaran.."Aku lelah sekali, aku ingin duduk sebentar disini." Ucap anak lelaki itu.Aku memperhatikan anak lelaki yang berada dis
Read more
Two Times Series 12 ( Chapter 1 )
Pagi itu disuatu tempat terdapat lima manusia yang tampak saling terdiam dan menunggu kapan pintu yang ada dihadapan mereka itu terbuka.Tampak salah satu diantara mereka memulai percakapan."Sepertinya lantai tempat tujuan kita sama, apakah kalian juga hendak mengikuti seminar yang diadakan oleh salah satu lembaga swasta dari kota S di Universitas ini ?" Tanya salah satu dari mereka.Tampak keempat orang lainnya saling berpandangan dan tak lama mereka saling tersenyum saat melihat kartu pengenal mereka."Dilihat dari kartu pengenal kita sepertinya kita memang hendak mengikuti kegiatan yang sama." Ucap wanita itu."Apa kau pertama kalinya ikut kegiatan ini ?" Tanya salah satu dari mereka."Aku pernah mengikuti kegiatan seperti ini sebelumnya." Ucap wanita itu."Kau sendiri ?" Tanya wanita itu."Aku juga sudah beberapa kali ikut kegiatan seperti ini.
Read more
Chapter 2
"Bagaimana kau tahu ?" Tanya mereka bertiga bersamaan kecuali Ghaffi yang tampak terdiam dengan wajah yang sedikit pucat saat mendengar pertanyaan dari Igam sesaat yang lalu."Karena istriku  juga termasuk salah satu korban yang tidak selamat dari kejadian itu." Ucap lelaki itu.Tampak mereka sangat terkejut saat mendengar pernyataan dari lelaki itu."Bagaimana bisa ?" gumam salah satu dari wanita itu.Tampak salah satu dari mereka memperhatikan sikap lelaki yang tampak terdiam dan termenung seperti sedang memikirkan sesuatu."Ghaffi bagaimana denganmu ? Apa kau juga kehilangan seseorang yang kau sayangi karena kejadian itu ?" Tanya Aydan dengan masih memperhatikan lelaki itu.Tampak lelaki itu sedikit terkejut dengan pertanyaan yang diucapkan oleh Aydan sesaat yang lalu."A.. Aku.." Ucap lelaki itu terputus.Tak lama hiruk pikuk suara dari beb
Read more
Chapter 3
"Apa kau sama sekali tidak mengingatnya ?""Atau kau hanya berpura-pura tidak mengingat hal itu ???"Mendengar perkataannya aku masih terdiam dan berusaha untuk tidak terpancing dengan perkataan dari wanita yang baru saja aku kembali bertemu dengannya hari ini."Sepertinya kau benar-benar tidak mengingatnya." Ucap wanita itu yang tak  lama berjalan mendahuluiku.Tak lama aku menggapai lengan wanita itu dan berpura-pura menanyakan sesuatu pada wanita itu."Tunggu, apa maksud perkataanmu tadi, aku benar-benar tidak mengerti." Ucap lelaki itu."Aku tidak akan membahasnya sebelum kau mengingatnya." Ucap wanita itu yang kemudian berlalu meninggalkanku.Seperti terakhir kali aku bertemu dengannya dihari kejadian itu aku hanya bisa menatap sendu dirinya tanpa bisa mengatakan sesuatu padanya.Flashback..Lima bulan sebelum kejadian itu
Read more
Chapter 4
Setelah melihat keadaan lelaki yang hendak menembakku terbujur kaku dilantai itu aku segera keluar dari ruangan itu dan mencari keberadaan ibuku.Sesaat aku mendengar seseorang memanggil diriku."Zeline ? Apa anda adalah nona Zeline ??" Ucap salah satu petugas kepolisian itu.Tak jauh dari petugas itu aku melihat seseorang yang sangat kukenal sudah terbaring dengan noda merah yang sudah membasahi pakaian putihnya."Ibu ???" Gumamku."Apa dia adalah ibuku ???!" Tanyaku pada petugas itu.Setelah menyadari apa yang sudah terjadi pada ibuku tak lama petugas itu meminta kesaksianku atas apa yang telah kulihat sesaat yang lalu.Tak jauh dari tempat itu terlihat seorang lelaki melihat dan menatap sendu apa yang sedang terjadi dan dialami oleh wanita yang baru saja ia selamatkan sesaat yang lalu.Flashback off..Siang menjelang sore hari it
Read more
Chapter 5
Tidak mungkin ??Apakah dia ???Tak lama lelaki itu berlalu meninggalkan wanita yang masih berdiri terpaku menatap kepergian lelaki itu.Apa dia adalah Daffin ??Atau dia hanya berpura-pura bersikap seperti kembarannya agar aku menjauh darinya ??Mengapa dia seperti itu ?Mengapa dia berpura-pura tidak mengenaliku ??Segala pertanyaan itu terus berputar dipikiranku.Tak lama aku berjalan menyusuri jalan ini masih memikirkan segala hal yang terjadi padaku dan sikap lelaki itu padaku.Entah sejak kapan tanpa sadar aku tidak dapat melupakan lelaki itu sejak kami bertemu di hari pertunjukkan musik itu dan dihari kejadian nahas itu.Satu jam kemudian.."Zeline ? Sudah pulang ? Ayo makan dulu, ibu sudah membuatkan makanan kesukaanmu." Ucap ibuku yang tampak sibuk membuat minuman hangat diruang makan yang
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status