Arkan ?? Mengapa ia dipanggil Ghazi ??
Apa dia adalah ???
Masih dengan segala pertanyaan yang ada dipikiranku, aku menatap lelaki yang sedang berjalan kearah kami saat ini.
Sesaat ia menatap sekilas diriku masih dengan sikap gugupnya yang tak pernah hilang jika ia sedang berada didekatku.
Kulihat nama dirinya di kartu identitas pegawai yang tergantung di lehernya saat ini.
Arkandra Ghazi Vanandra ??
Mengapa aku baru menyadarinya ??
Tak lama suara lelaki didekatku kembali menyadarkanku.
"Za kami pamit dulu ya, sampai bertemu lagi." Ucap lelaki itu.
Tampak lelaki yang berdiri disamping Razi saat itu tersenyum canggung kepadaku.
"Ohh ya Zi, sampai bertemu lagi." Ucapku sambil tersenyum pada kedua lelaki itu.
Sesaat kemudian mereka berlalu meninggalkanku. Tak lama aku kembali berjalan menuju salah satu
Apa aku telah kembali ke masa 13 tahun yang lalu ??Bagaimana bisa aku kembali masa lalu ??Apa sebenarnya yang terjadi pada diriku ???Segala pertanyaan itu terlintas begitu saja dipikiranku."Hei ayo, kita sudah terlambat." Ucap anak lelaki itu sambil menarik tanganku.Saat didalam sekolah.."Hei kalian !" Panggil seseorang dibelakang kami."Apa kalian baru saja datang ?" Tanya lelaki itu."I.. Iya pak." Ucap anak lelaki itu."Kalian berdua lari keliling lapangan tiga kali baru kalian bisa masuk ke kelas." Ucap lelaki itu.Sesaat aku dan anak lelaki itu terdiam dan kamipun melakukan yang diperintahkan oleh guru lelaki itu.Setelah tiga putaran.."Aku lelah sekali, aku ingin duduk sebentar disini." Ucap anak lelaki itu.Aku memperhatikan anak lelaki yang berada dis
Pagi itu disuatu tempat terdapat lima manusia yang tampak saling terdiam dan menunggu kapan pintu yang ada dihadapan mereka itu terbuka.Tampak salah satu diantara mereka memulai percakapan."Sepertinya lantai tempat tujuan kita sama, apakah kalian juga hendak mengikuti seminar yang diadakan oleh salah satu lembaga swasta dari kota S di Universitas ini ?" Tanya salah satu dari mereka.Tampak keempat orang lainnya saling berpandangan dan tak lama mereka saling tersenyum saat melihat kartu pengenal mereka."Dilihat dari kartu pengenal kita sepertinya kita memang hendak mengikuti kegiatan yang sama." Ucap wanita itu."Apa kau pertama kalinya ikut kegiatan ini ?" Tanya salah satu dari mereka."Aku pernah mengikuti kegiatan seperti ini sebelumnya." Ucap wanita itu."Kau sendiri ?" Tanya wanita itu."Aku juga sudah beberapa kali ikut kegiatan seperti ini.
"Bagaimana kau tahu ?" Tanya mereka bertiga bersamaan kecuali Ghaffi yang tampak terdiam dengan wajah yang sedikit pucat saat mendengar pertanyaan dari Igam sesaat yang lalu."Karena istriku juga termasuk salah satu korban yang tidak selamat dari kejadian itu." Ucap lelaki itu.Tampak mereka sangat terkejut saat mendengar pernyataan dari lelaki itu."Bagaimana bisa ?" gumam salah satu dari wanita itu.Tampak salah satu dari mereka memperhatikan sikap lelaki yang tampak terdiam dan termenung seperti sedang memikirkan sesuatu."Ghaffi bagaimana denganmu ? Apa kau juga kehilangan seseorang yang kau sayangi karena kejadian itu ?" Tanya Aydan dengan masih memperhatikan lelaki itu.Tampak lelaki itu sedikit terkejut dengan pertanyaan yang diucapkan oleh Aydan sesaat yang lalu."A.. Aku.." Ucap lelaki itu terputus.Tak lama hiruk pikuk suara dari beb
"Apa kau sama sekali tidak mengingatnya ?""Atau kau hanya berpura-pura tidak mengingat hal itu ???"Mendengar perkataannya aku masih terdiam dan berusaha untuk tidak terpancing dengan perkataan dari wanita yang baru saja aku kembali bertemu dengannya hari ini."Sepertinya kau benar-benar tidak mengingatnya." Ucap wanita itu yang tak lama berjalan mendahuluiku.Tak lama aku menggapai lengan wanita itu dan berpura-pura menanyakan sesuatu pada wanita itu."Tunggu, apa maksud perkataanmu tadi, aku benar-benar tidak mengerti." Ucap lelaki itu."Aku tidak akan membahasnya sebelum kau mengingatnya." Ucap wanita itu yang kemudian berlalu meninggalkanku.Seperti terakhir kali aku bertemu dengannya dihari kejadian itu aku hanya bisa menatap sendu dirinya tanpa bisa mengatakan sesuatu padanya.Flashback..Lima bulan sebelum kejadian itu
Setelah melihat keadaan lelaki yang hendak menembakku terbujur kaku dilantai itu aku segera keluar dari ruangan itu dan mencari keberadaan ibuku.Sesaat aku mendengar seseorang memanggil diriku."Zeline ? Apa anda adalah nona Zeline ??" Ucap salah satu petugas kepolisian itu.Tak jauh dari petugas itu aku melihat seseorang yang sangat kukenal sudah terbaring dengan noda merah yang sudah membasahi pakaian putihnya."Ibu ???" Gumamku."Apa dia adalah ibuku ???!" Tanyaku pada petugas itu.Setelah menyadari apa yang sudah terjadi pada ibuku tak lama petugas itu meminta kesaksianku atas apa yang telah kulihat sesaat yang lalu.Tak jauh dari tempat itu terlihat seorang lelaki melihat dan menatap sendu apa yang sedang terjadi dan dialami oleh wanita yang baru saja ia selamatkan sesaat yang lalu.Flashback off..Siang menjelang sore hari it
Tidak mungkin ??Apakah dia ???Tak lama lelaki itu berlalu meninggalkan wanita yang masih berdiri terpaku menatap kepergian lelaki itu.Apa dia adalah Daffin ??Atau dia hanya berpura-pura bersikap seperti kembarannya agar aku menjauh darinya ??Mengapa dia seperti itu ?Mengapa dia berpura-pura tidak mengenaliku ??Segala pertanyaan itu terus berputar dipikiranku.Tak lama aku berjalan menyusuri jalan ini masih memikirkan segala hal yang terjadi padaku dan sikap lelaki itu padaku.Entah sejak kapan tanpa sadar aku tidak dapat melupakan lelaki itu sejak kami bertemu di hari pertunjukkan musik itu dan dihari kejadian nahas itu.Satu jam kemudian.."Zeline ? Sudah pulang ? Ayo makan dulu, ibu sudah membuatkan makanan kesukaanmu." Ucap ibuku yang tampak sibuk membuat minuman hangat diruang makan yang
Tidak mungkin ??Apakah dia..Daffin ???Segala pertanyaan itu terus muncul dipikiranku saat ini."Mengapa kau terdiam ? Apa kau benar-benar tidak ingat padaku ?" Ucap lelaki itu.Tampak ia masih memandangku dan tak lama ia menanyakan sesuatu."Apa kau tidak ingat dengan orang yang menumburmu saat pertunjukkan musik di malam itu ??" Tanya lelaki itu.Aku sangat terkejut saat mendengar pertanyaan lelaki itu.Jadi dia benar-benar Daffin ??"Bagaimana kau bisa mengirim pesan itu padaku ?" Tanyaku."Aku menghubungimu menggunakan ponsel nya saat ia pergi dengan terburu-buru dan ia tidak sadar telah meninggalkan benda itu di kamarnya.""dan aku tidak menyangka jika kalian benar-benar dekat setelah kejadian itu.""Bahkan dia memiliki nomormu, dan kemarin aku melihat kalian berdua sedang be
Aydan ??Mengapa dia berada disini ???Sesaat aku masih bisa mendengar lelaki disampingku memanggil namaku dan setelahnya aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku.Tampak lelaki yang masih membawa benda tajam ditangannya itu terkejut saat melihat Aydan yang melihat perbuatannya pada wanita itu sesaat yang lalu.Tak lama ia pergi dengan terburu-buru meninggalkan tempat itu.Beberapa saat kemudian sore itu di sebuah ruang tunggu operasi di salah satu Rumah Sakit, tampak dua orang manusia sedang membicarakan sesuatu."Apa sebenarnya yang terjadi ? Mengapa lelaki tadi melakukan hal itu pada Zeline ?""dan kulihat wajahnya tadi sangat mirip denganmu, apa ia adalah kembaranmu ?" Tanya lelaki itu.Tampak Ghaffi mengangguk perlahan saat mendengar pertanyaan dari Aydan sesaat yang lalu."Maafkan aku karena belum menceritakan apapun pada k