All Chapters of Si Karismatik Charlie Wade: Chapter 2041 - Chapter 2050

Jasmine sangat kesal saat ini. Dia benar-benar tidak menyangka Nippon Steel begitu sulit untuk dihadapi. Selain itu, dia ditempatkan dalam posisi yang sangat pasif selama proses negosiasi. Dia sudah mempersiapkan dan membuat begitu banyak rencana, dan dia bahkan telah mengemukakan penawaran terakhirnya. Namun, sepertinya dia gagal menyelesaikan kolaborasi mereka. Saat ini, Jasmine merasa sangat frustrasi jauh di lubuk hatinya. Dia juga punya firasat bahwa akan sangat sulit baginya untuk mendapatkan hasil yang dia inginkan dan tuju dalam negosiasi ini. Mungkin dia benar-benar harus kembali tanpa hasil kali ini. Jasmine memberi tahu keluarganya tentang asumsinya saat dalam perjalanan kembali ke hotel. Meskipun Tuan Moore merasa kecewa, dia terus menyemangati Jasmine sambil mengirim pesan: [Jasmine, kamu tidak boleh terlalu tertekan dan menekan diri sendiri sehubungan dengan kolaborasi dengan Nippon Steel kali ini. Akan lebih baik bagi kita, jika kolaborasi terjadi setelah m

Kendaraan yang ditumpangi Jasmine dengan cepat melaju keluar dari pusat kota Tokyo dan terus menuju daerah pegunungan di pinggiran Barat Tokyo. Meskipun ada banyak daerah pegunungan di Jepang, ibu kota Tokyo terletak di Dataran Kanto. Oleh karena itu, seluruh Tokyo terletak di dataran, dan hampir tidak ada puncak di kota. Hanya ada daerah pegunungan di dekat Distrik Nishitama setelah menuju ke Barat sejauh puluhan kilometer. Daerah pegunungan sebagian besar dipenuhi dengan jalan yang berkelok-kelok, tetapi kondisi jalan semuanya sangat baik. Mobil sewaan Jasmine terus melaju di jalan yang berkelok-kelok dengan banyak tikungan dan belokan dengan ketinggian yang berangsur-angsur meningkat. Karena berada di daerah pegunungan dan sudah larut malam, hampir tidak ada mobil lain yang melintas di jalan berkelok-kelok yang panjangnya belasan kilometer itu. Jika ada orang yang melihat ke bawah dari langit, hanya mobil Jasmine yang terlihat dengan lampu menyala saat berputar melintasi jalan

Saat mobil berguling dan jatuh dari tebing, Jasmine merasa sangat gugup. Namun, Jasmine menjadi lebih sadar dan waspada pada saat genting hidup dan mati ini. Otaknya berputar sangat cepat pada saat ini, dan banyak hal tiba-tiba muncul di benaknya. Karena kecepatan ekstrem dari pikiran yang memenuhi benak Jasmine, sepertinya waktu telah melambat. Ketika mobil akhirnya menabrak batu tebing, Jasmine merasa seolah-olah seluruh tubuhnya telah hancur total oleh dampak keras dari tabrakan itu. Untungnya, dia masih duduk di dalam kursi mobil mewah di dalam mobil. Kursi seperti ini sangat aman dan nyaman. Yang paling penting adalah bagian-bagian yang bersentuhan dengan tubuhnya sangat lembut. Bagian kursi yang empuk bisa sangat mengurangi dampak benturan yang besar pada tubuhnya. Ini mirip dengan memasukkan telur ke dalam kotak yang dibungkus kapas. Faktor keamanan bisa sangat meningkat. Namun, meski demikian, Jasmine hampir pingsan karena kelembaman yang sangat besar dan berdampa

Sementara Jasmine beruntung selamat dari bencana mengerikan di Distrik Nishitama di Tokyo, Jepang, Charlie sedang bersiap untuk berendam di sumber air panas di vila di Champs Elys Spa Resort, yang terletak di pegunungan di pinggiran Aurous Hill. Istrinya, Claire, juga berendam di kolam air panas bersamanya. Charlie mengenakan celana renang, dan Claire mengenakan baju renang, sama seperti saat mereka berendam di sumber air panas bersama Loreen waktu dulu. Claire merasa malu karena memamerkan sosok anggunnya di depan Charlie. Sebenarnya, pasangan itu tidak berencana untuk berendam bersama di sumber air panas. Charlie awalnya berpikir untuk membiarkan Claire berendam di mata air panas terlebih dahulu. Namun, Elaine kebetulan melihat Claire ketika berjalan ke sini dengan jubah mandi. Karena itu, Elaine bersikeras agar Charlie dan Claire harus berendam bersama di sumber air panas. Claire melangkah ke mata air panas terlebih dahulu, dan Charlie meletakkan kedua ponsel mereka di b

Tuan Moore merasa agak tenang karena Reuben menawarkan diri untuk pergi ke Jepang. Tuan Moore bahkan berpikir, 'Reuben dan Jasmine bukan saudara kandung. Sangat jarang bagi Reuben untuk benar-benar mengkhawatirkan Jasmine …' Saat Tuan Moore memikirkan hal ini, dia menghela napas ketika dia berkata, “Reuben, pergilah dan buat semua pengaturan untuk rencana ini sekarang. Aku akan pergi denganmu!” Reuben buru-buru berkata, “Kakek, kurasa lebih baik kakek tidak usah ikut denganku. Kakek sudah tua, dan kakek tidak familiar dengan tempat itu. Akan lebih merepotkan jika terjadi sesuatu padamu. Selain itu, ayahku masih di luar negeri, dan kita membutuhkan seseorang untuk tetap tinggal dan mengawasi keluarga Moore. Kakek harus tinggal di rumah. Aku pasti akan menemukan cara untuk membawa Jasmine pulang!” Tuan Moore ragu-ragu sejenak. Dia tahu betul bahwa tidak ada yang bisa dilakukan meskipun dia pergi ke Jepang. Selain itu, jika dia dan Reuben pergi ke Jepang, keluarga Moore ditingga