Semua Bab SURVIVAL LOVE: Bab 21 - Bab 30
62 Bab
BAB 21 NELAYAN
Jemy masih memandangi foto sepasang anak-anak laki-laki dan perempuan dalam bingkai kayu yang dihiasi cangkang kerang. Sudah seharian ia berdoa agar rakitnya bisa di temukan.  Karena Harapan Jemy dan Adam memang hanya tinggal pada rakit tersebut. Jemy berjanji akan mencari kedua anak-anak itu jika dirinya nanti bisa pulang. Karena menurutnya, mereka berhak tahu jika tetap dicintai, bukannya ditinggal pergi dan di telantarkan.Jemy kembali menyentuh pelan foto kedua anak-anak itu dan tanpa sadar air mata menetes dari masing-masing sudut matanya. Jemy takut, sangat takut jika nasibnya akan berakhir sama dengan nelayan yang harus kehilangan seluruh kesempatan untuk melihat anak-anak tumbuh besar. Mungkin Jemy juga tidak akan pernah bisa lagi melihat Erica, dia tidak akan bisa melihat ayah dan ibunya menua. Selama ini Jemy lebih suka menghindari pikiran seperti itu karena tahu jika putu
Baca selengkapnya
BAB 22 HAPPY
Setelah malam sempat hujan, matahari kembali cerah sejak pagi. Jemy mencuci dan menjemur semua pakaiannya dan milik Adam, kemudian dia sendiri ikut berjemur di atas pasir. Adam yang baru kembali dari berenang di pantai ikut menyusul berbaring di sampingnya. Mereka sama-sama menikmati langit yang sedang biru cerah dengan awan tipis dan burung-burung camar yang beterbangan di atas mereka. Pagi hari adalah waktunya mereka berkicau dengan ribut berebut ikan dan pasangan."Aku ingin menikahimu," kata Adam tiba-tiba ketika meraih tangan Jemy yang berbaring di sampingnya."Aku tidak tahu bagaimana caranya menikah di tempat seperti  ini. Aku bahakan tidak tahu apa gunanya pernikahan, karena tidak ada yang peduli kita menikah atau tidak.""Aku tetap ingin menikahimu dan biarkan burung cama
Baca selengkapnya
BAB 23 ADAM
Tadinya Adam memang hanya berniat untuk mengambil bahan bakar, sampai dia melihat layar dari rakit mereka  yang ternyata tersangkut di gugusan karang. Sudah lewat sebulan ternyata benda itu masih belum ke mana-mana. Sama seperti kapal layarnya yang bernasib sama. Nampaknya arus di sekitar pulau membawa semua benda ke ceruk.Pasti Jemy akan kecewa jika sampai melihat hal ini, padahal selama ini dia lah yang memiliki harapan besar agar rakit mereka bisa di temukan. Bahkan dia berdoa setiap hari untuk rakit yang ternyata hanya tersangkut di karang itu.Karena air sedang surut, tanpa berpikir lagi Adam langsung melepas pakaian dan sepatunya untuk berenang ke sebrang, dia lupa jika kali ini sedang purnama dan air akan kembali pasang lebih cepat.Adam coba kembali mendorong rakit terseb
Baca selengkapnya
BAB 24 TAKUT
Jemy masih menunggu duduk di atas batang kayu, duduk diam seperti orang linglung. Sudah lewat tengah hari dan Adam belum juga kembali. Berbagai bayangan mengerikan sedang memenuhi kepalanya dan dia tidak bisa berhenti memikirkannya. Bagaimana jika Adam benar-benar tidak pernah kembali dan Jemy yakin dirinya pasti akan segera gila. Dia tidak mau hidup sendiri dengan lumba-lumba, bahkan selembar foto Adam pun dia tidak punya. Mungkin akan lebih memilih mengunyah buah apel beracun dari pada harus hidup sendiri tanpa Adam lagi.Jemy mulai mengoreskan ranting di atas pasir coba menggambarka senyum Adam yang bisa dia ingat, karena ternyata dia sudah sangat rindu dan takut jika sampai melupakannya. Dia sudah coba berulang-ulang tapi tetap tidak bisa menggambarkannya dengan benar. Adam selalu memiliki senyum cemerlang dengan deretan gigi rapi serta  sedikit taring kecil yang membuatnya terl
Baca selengkapnya
BAB 25 BERTAHAN
Walau selama ini Adam yang selalu mencari ikan untuk mereka, tapi Jemy yakin dirinya juga bisa mengantikan semua tugas pria itu. Jemy cepat-cepat mengambil ikan yang tersangkut di jaring kemudian buru-buru kembali ke gubuk mereka karena tidak mau lama-lama meninggalkan Adam. Adam masih belum bisa bergeser ketika ia kembali, karena pagi ini kakinya justrub terlihat semakin bengkak."Apa rasanya masih sangat buruk?" Jemy segera menghampirinya dengan cemas."Tidak ini hanya masih kaku karena bengkak dan aku yakin akan segera membaik besok atau lusa."Jemy ingin mempercayai semua perkataan Adam karena dia juga masih sangat takut jika luka tersebut jadi infeksi."Akan kuganti perbannya dengan yang baru setelah kita sarapan."
Baca selengkapnya
BAB 26 PERPISAHAN
Jemy duduk di batang kayu dan menghitung jumlah goresan yang sudah dia buat di sana. Sudah lewat empat bulan mereka berada di pulau, empat bulan yang terasa lebih lama dari empat tahun. Dia mendongak ke atas langit melihat burung-burung camar yang beterbangan di hari yang sedang cerah tapi dirinya seperti sudah tidak memiliki harapan hidup. Tadi malam demam Adam semakin tinggi dan sempat hilang kesadaran.  Jemy tahu jika ini akan berakhir buruk, mereka sudah sama sekali tidak memiliki persediaan obat dan tidak bisa minta pertolongan kemanapun. Ia sedang sangat takut tapi tidak tahu juga dengan siapa harus berbagi ketakutannya.Adam semakin lemah walau dia berusaha tidak mengeluh tapi pasti yang dirasakannya juga sedang tidak mudah. Bukan hanya fisiknya saja yang sakit, tapi hatinya juga sedang sangat sakit karen tidak bisa membayangkan bagaimana jika dia pergi dan meninggalkan wanit
Baca selengkapnya
BAB 27 PULANG
Jemy dibawa pulang ke rumah orang tuanya sementara Adam masih harus menjalani operasi dan Erica sendiri yang akan menanganinya. Sebenarnya Jemy sangat cemas dan ingin ikut bersama Adam, tapi rasanya memang tidak mungkin. Adam sudah bersama Erica dan kedua orang tuanya, Adam akan baik-baik saja. Saat itu juga Jemy langsung ikut melihat orang tuanya sendiri dan jadi kembali tidak bisa berpikir. Otaknya tiba-tiba kosong ketika harus ikut mempertimbangkan perasaan mereka. Sebaiknya dia memang harus bersikap sebagaimana mestinya dan jangan berulah. Apa lagi dengan begitu banyak kamera di depannya.  Bahkan beberapa  mobil wartawan masih mengikuti mereka sampai di rumah dan sebagian malah sudah menunggu di sana. Jemy benar-benar tidak habis pikir bakal seheboh apa berita ini. Jemy langsung di bawa masuk ke dalam rumah oleh dua orang ajudan ayahnya. Dua orang prajurit bertubuh kekar tanpa seragam membantunya membelah kerumunan dan langs
Baca selengkapnya
BAB 28 JEMY AND ERICA
"Terima kasih kau sudah mengurusnya," kata Erica saat akhirnya mereka memiliki kesempatan untuk bicara berdua.Menurut Erica sangat luar biasa karena adik perempuanya yang ceroboh itu ternyata bisa mengurus orang lain."Sebenarnya dia yang lebih banyak mengurusku sebelum kakinya digigit hiu," santai Jemy dengan nada acuh seperti gaya khasnya.Erica hanya mendengus maklum karena sudah sangat mengenal sifat adik perempuanya. Tapi dia masih tersenyu mentap Jemy dengan kelegaan yang tidak bisa diungkapkan."Tidurlah bersamaku malam ini.""Sejak kapan kau takut tidur sendiri dan minta ditemani? " Jemy pura-pura menggerutu meskipun sebenarnya dia tidak pernah keberatan.
Baca selengkapnya
BAB 29 BERTENGKAR
Setelah satu minggu hanya berada di atas ranjang Adam benar-benar mulai jenuh dan  rindu dengan Jemy yang justru  sama sekali tidak muncul. Memang agak keterlaluan apa lagi saat Adam tahu Jemy justru sudah kembali ke LA.Meski menurut Erica adik perempuannya tergesa-gesa karena urusan pekerjaan yang mendesak tapi tetap saja bagi Adam keterlaluan, karena tidak memberitahunya sama sekali. Adam bisa mengerti jika Jemy beralasan tidak bisa keluar rumah karena menghindari media, tapi ini nyatanya dia malah sudah sampai di LA. Bahakan dari kemarin ponselnya sama sekali tidak bisa dia hubungi.Rasanya ingin sekali Adam membanting ponsel di tangannya karena lima kali panggilannya pagi ini belum direspon sama sekali. Memang sesibuk apa pekerjaannya hingga sampai mengangkat telpon pun dia  tidak sempat. Sepertinya memang lebih muda
Baca selengkapnya
BAB 30 MANFAAT
Sebenarnya di tempat lain Jemy juga tak jauh berbeda. Bahkan saat kemarin media meliput mengenai rumah nelayan dan lumba-lumba Jemy langsung ingat cincin pemberian Adam dan kedua foto anak -anak yang masih rapi disimpannya. Jemy mengeluarkan dua benda itu dari kotak kecil dan memperhatikannya lagi.Walau media sedang heboh membahas kisah mereka, tapi sampai saat ini tidak pernah ada yang tahu cerita tentang nelayan, lumba-lumba dan foto kedua anak kecil yang juga masih selalu dibawanya kemana-mana. Jemy hanya sedih karena belum sempat untuk mencarinya. Mendadak kesibukannya  belakangan ini memang luar biasa.Jemy kembali memperhatikan cincin dari kulit kerang dan mutiara kebiruan yang Adam rekatkan hanya dengan getah kayu.  Warna biru yang cantik, seperti pantai dan langit biru dengan para camar. Tanpa terasa Kristal bening mu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status