All Chapters of Marrying the Young Master: Chapter 31 - Chapter 40
45 Chapters
31. Kerokan
 Jarvis menelan ludah dan agak gugup saat berhadapan dengan perempuan anggun yang kini tengah menyesap teh dengan gerakan yang begitu anggun. “Kau pasti mengenalku, bukan?” tanya perempuan itu sembari meletakkan cangkir tehnya kembali ke atas meja.“Tentu saja saya mengenal Anda,” jawab Jarvis masih dengan rasa gugup yang belum membaik.“Tidak perlu terlalu formal seperti itu. Kau adalah teman dari putraku, jadi bersikaplah santai dan anggap aku sebagai tantemu sendiri,” ucap perempuan itu dengan nada lembut.Jarvis pun berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri dan bertanya, &ldq
Read more
32. Harga Diri
 Darka pun melangkah dengan penuh percaya diri dengan map yang berada di tangannya. Saat Darka memasuki gedung, Darka bisa melihat beberapa orang yang berpakaian sama dengannya. Dengan kemeja putih polos, celana hitam, dan dasi hitam yang tersimpul rapi. Penampilan khas pelamar kerja. Meskipun mengenakan pakaian yang sama, tetapi dirinya tampil dengan memukau orang-orang yang melihatnya. Beberapa dari mereka juga ada yang mengenal sosok Darka sebagai putra dari keluarga konglomerat. Namun, saat sadar Darka tengah melamar kerja, orang-orang itu berpikir bahwa mereka salah mengenali orang. Karena sudah terbilang sangat terbiasa dengan pandangan orang-orang yang tertuju padanya, Darka tidak kesulitan dengan perhatian yang ia dapatkan. Berbeda dari para pelamar yang lain, Darka tidak terlihat gugup. Tentu saja, kepercayaan diri Darka bahwa
Read more
33. Kekejaman Puti
 “Apa?!” tanya Vanesa benar-benar tidak mengerti dengan apa yang ia dengar.Manager Vanesa hanya bisa menghela napas panjang. Ia sudah susah payah mendidik dan mengatur Vanesa untuk menjadi model papan atas. Memang, semua usahanya itu hampir berhasil dengan Vanesa yang didapuk menjadi model utama di perusahaan besar yang baru saja merilis produk terbaru mereka. Namun, kesuksesan tersebut seketika menjauh saat masalah besar datang padanya.  “Jangan berteriak di hadapanku,” ucap sang manager dengan nada penuh peringatan.“Bagaimana aku tidak berteriak?! Semua kontrak dibatalkan, dan sekarang aku tidak memiliki pekerja
Read more
34. Kedatangan Jarvis
 Empat bulan sudah Tiara dan Darka hidup di rumah petak yang terasa begitu sempit bagi Darka. Sudah empat bulan pula Darka berusaha untuk membuktikan pada kedua orang tuanya—yang ia yakini tengah mengawasinya—bahwa ia bukanlah pengecut. Selama empat bulan ini, Darka masih berusaha untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Kini Darka memilih untuk menawarkan jasanya untuk menganalisis data pada perusahaan kecil secara rahasia, Tiara pun mengemban tugas untuk menghidupi dirinya dan Darka dengan berjualan kue. Meskipun memang Tiara hanya menitipkan kuenya ke warung-warung yang berada di sekitaran kontrakannya, kue Tiara selalu saja habis dan uang yang ia dapatkan bisa ia gunakan untuk menghidupi dirinya dan Darka, serta sebagian besarnya Tiara simpan untuk biaya kontrakan dan persalinannya nanti.
Read more
35. Pekerjaan Baru
 Darka menghela napas panjang dan menyeka keringatnya yang mengucur deras. Setelah berbulan-bulan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah dan pengalaman yang ia miliki, pada akhirnya Darka pun memilih untuk menyerah. Pada akhirnya, Darka pun menjadi seorang kuli di sebuah proyek pengerjaan apartemen. Tentu saja Darka tidak terbiasa dengan pekerjaan kasar seperti ini, tetapi Darka tidak memiliki pilihan lain. Memang terasa sangat sulit, apalagi Darka harus menerima diperintah ini itu oleh mandor. Namun, Darka terus berpikir jika ini adalah kegiatannya di gym. Lalu sang mandor adalah instrukturnya yang memerintahkan untuk berolahraga dengan sesuai apa yang ia arahkan. Setidaknya, dengan apa yang ia pikirkan itu, Darka tidak terlukan harga dirinya.
Read more
36. Bentakkan Tiara
 Sembari menyusuri jalan pulang, Darka mencoba untuk menghafal hasil menguping pembicaraan kuli lain mengenai istri mereka yang hamil. Menurut mereka, mulai saat ini Darka harus sangat memperhatikan apa yang dilakukan oleh Tiara. Karena usia kehamilan Tiara semakin menua, akan sangat rentan bagi Tiara mengalami pendarahan karena terlalu lelah. Jadi, selain membuat kue dan merapikan rumah, Darka akan mengambil alih sisa pekerjaan. Darka yang akan membeli lauk dan akan mencuci pakaian. Meskipun sempat protes, tetapi pada akhirnya Tiara menurut karena perkataan perawat puskesmas yang menyarankan dirinya mengurangi aktivitas yang bisa membuatnya terlalu lelah.“Hari ini aku haru membeli lauk apa ya?” tanya Darka pada dirinya sendiri sembari mengeluarkan p
Read more
37. Karma
 “Astaga!” seru bapak-bapak yang tengah menjalankan ronda keliling. Para bapak terkejut saat melihat sosok yang meringkuk di hadapan salah satu rumah kontrakan yang berada di perkampungan mereka. Setelah beberapa saat saling mendorong untuk memeriksa siapa yang berada di hadapan rumah orang lain di waktu seperti ini. Hanya saja, setelah mengarahkan senter para wajah orang itu, semua orang menghela napas lega karena mengenalnya.“Darka kenapa di luar seperti ini?” tanya salah satu dari para bapak yang menggeleng melihat Darka yang kini mengusap wajahnya dengan kasar. Tentu saja para bapak sudah mengenal Darka dan Tiara, pasangan muda menawan yang mereka kira tengah belajar untuk hidup mandiri. Dalam diam, para tetangga mengamati dan sedikit
Read more
38. Usaha Darka
 Darka yang baru saja selesai menjemur pakaian, segera duduk di samping Tiara yang tengah menatap tayangan mengenai tempat wisata air yang ditayangkan di televisi. “Kenapa melihatnya hingga seperti itu?” tanya Darka.“Tampaknya bermain air seperti itu terasa sangat menyenangkan.”Darka bisa mendengar nada tertarik dalam ucapan Tiara. Ia tahu, jika Tiara ingin mengunjungi wahana air itu. Namun, rasanya mustahil bagi Darka mengajak Tiara untuk bermain di wahana air seperti itu dengan kondisi kehamilannya yang sudah sebesar ini. Darka pun bertanya, “Kalau sudah melahirkan, apa kau mau pergi ke sana denganku?”
Read more
39. Penyesalan Darka
 “Ada keributan apa?” tanya Nazhan saat dirinya ke luar dari lift sembari menggandeng istri tercintanya yang hari ini pun menemaninya bekerja. Tidak sekadar menemani, Puti juga membantu Nazhan menyelesaikan pekerjaannya.Semenjak Tiara dan Darka benar-benar ke luar dari rumah, keduanya memang lebih sering untuk menghabiskan waktu bersama. Selain untuk saling menghibur karena merasa bersalah serta kesepian karena telah membuat Tiara harus hidup susah dengan Darka, keduanya juga melakukan hal ini untuk memastikan tidak mencari apa pun terkait nasib Darka dan Tiara. Ini adalah komitmen yang sudah keduanya buat bersama. Karena jika sampai mereka melihat dengan mata mereka sendiri betapa kesulitannya hidup keduanya, mereka pasti tidak akan menahan diri unt
Read more
40. Cerai
 “Tiara,” ucap Puti tidak percaya saat melihat Tiara sudah sadarkan diri.Tiara yang sebelumnya masih berusaha untuk beradaptasi mengerjapkan matanya dan menyentuh perutnya yang terasa agak ngilu. Puti yang melihat hal itu segera menahan tangan menantunya dan berkata, “Kau sudah dioprasi, terima kasih karena sudah memberikan sepasang cucu yang menggemaskan bagiku dan Nazhan.”Tiara yang mendengar hal itu pun terharu. Meskipun dirinya tidak melahirkan dengan normal, tetapi kebahagiaannya sama besarnya. Puti pun membantu Tiara untuk minum karena ia tahu jika Puti memang perlu membasahi tenggorokannya. Setelah itu, Tiara pun berkata, “Ma, aku ingin melihat mereka
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status