Semua Bab a different soul: Bab 21 - Bab 30
84 Bab
Chapter 21
Devan membawa fely ke dalam rumah dengan tergesa-gesa.'Kalau kek gini gue ngerasa kayak orang sakit parah'batin fely dengan wajah datar.'Tapi kok ada devan ya?'batin fely bingung.'Bodolah,masalahnya tuh orang kok bisa tiba-tiba ada di sana.Masa iya sengaja?'batin fely tak percaya."Loh? Fely kenapa van?"tanya bara dengan khawatir saat melihat faly ada di gendongan devan."Tanya sama satria"kata devan dengan raut wajah datar."Huff"helaan nafas lelah yang keluar dari fely."Gue bisa jalan sendiri"kata fely dengan malas."Ck,kaki lu lagi sakit gak usah sok kuat"kata devan dengan nada tak suka."Ck"decak kesal fely."Taruh sini aja"kata bara dan bangun dari duduknya."Lu kira gue barang?"kata fely tak suka."Ck,diem dulu"kata devan dengan kesal dan mendudukkan fely di kursi yang tadi di duduki oleh bara."Akhh,sakit bego!"teriak fely kesakitan saat kakinya di urut oleh devan."Diem teli
Baca selengkapnya
Chapter 22
Sesampainya mereka di dalam kelas.Rina masih kesal dengan fely dan fely hanya merespon dengan acuh."Udah jam segini kok gurunya belum masuk ya?"tanya syasa heran."Liat grub kelas"kata riska dengan malas.Syasa pun membuka ponselnya dan..."Wow,jam kos kuy!"kata syasa dengan girangnya."Hm"kata riska dengan malas."Rin"panggil syasa kepada rina."Apaan?"jawab rina dengan nada kesalnya."Lu kenapa?"tanya syasa heran dengan rina."Tanya tuh sama si fely"kata rina dengan judes."Dia kenapa fel?"tanya syasa kepada fely dengan heran."Mana gue tau"kata fely dengan santai."Lu pada kenapa sih?"kata syasa dengan bingung."Masa tadikan-"kata rina terpotong karena kedatangan seseorang.'Brak'Meja yang di tempati fely di gebrak oleh seseorang membuat perhatian kelas ke arah meja fely."Gue udah bilang sama elu,jangan pernah ganggu natasya lagi.Budeg lu hah!"kata raka dengan emosi yang mel
Baca selengkapnya
Chapter 23
Fely dan riska memutuskan untuk ke kantin.Mereka berjalan beriringan sambil memikirkan  semua kejadian tadi dan mengambil jalan yang tepat untuk menyelidiki tentang natasya."Fel"panggil riska sambil menatap ke arah fely dengan serius."Hm?"balas fely dengan raut wajah datar."Lu tau soal asal usul keluarga si natasya gak?"tanya riska dengan wajah tersenyum."Mana gue tau"balas fely sambil mengangkat bahu acuh."Siapa tau kan,lu kan dulu gak suka sama tuh orang"kata riska tanpa mengalihkan pandangannya dari fely."Terus hubungannya apa?"tanya fely yang masih bingung dengan maksud riska."Setiap lu gak suka atau suka sama orang pasti lu cari tentang dia sampek ke pelosok"kata riska dengan nada datar."Masa?"kata fely dengan raut wajah tak percaya."..."tak ada jawaban dari riska,riska menatap fely dengan tatapan malas."Canda elah"kata fely dengan senyum gugupnya."Tapi gue udah lupa"kata fely dengan na
Baca selengkapnya
Chapter 24
Bel istirahat sudah berbunyi sendari tadi dan di sinilah mereka bebarda di kantin sekolahan."Giliran siapa nih?"tanya syasa sambil menatap ke arah teman-trmannya."Fely"jawab rina dengan senyum mengembang."Mau pesen apa lu pada?"tanya fely sambil bangkit dari duduknya."Biasa lah"kata rina dengan senyum menjengkelkan."Oke"kata fely dan berlalu pergi dari sana.Di sepanjang jalan menuju warung banyak pasang mata yang menatap fely,terutama geng abangnya itu.Matanya kayak mau lepas saat ngeliatin fely.'Gue dengar dia mulai lagi''Hm,gue denger juga gitu''Lu tau gak tadi pagi dia di labrak sama raka dan kawan-kawan''Dan seperti biasa pasti abangnya cuma diem''Hm,malu mungkin'Begitulah bisikan beberapa penghuni kantin untuk fely,tapi fely hanya diam dan tak perduli.Fely hanya memasang wajah datar tanpa ekpresi dan tanpa minat.'Kelakuan manusia yang gak gue suka'batin fely tak suka.
Baca selengkapnya
Chapter 25
Chapter 24"Dasar cewe gila!"teriak viki sambil memegang pipinya yang tadi kena pukul fely lumayan keras."..."fely hanya membalas dengan senyum sinis saat mendengar ucapan viki tadi.Chapter 25"Dan cewe gila ini bakalan bantu lu buat tutup mulut"kata fely dengan senyum sinisnya.Saat fely sudah memasang kuda-kuda menyerang tiba-tiba ada seseorang yang menghentikan aksinya."Fely"panggil orang tadi sambil memegang tangan fely.Saat fely melihat siapa orang tadi dia di buat bingung karena orang yang memegang tanganya adalah arka."Ngapain lu disini?"tanya fely sambil menatap arka bingung."Nemuin lu lah mau apa lagi emang gue kesini?"tanya arka sambil menatap fely dengan senyum manisnya.Senyum arka tadi membuat beberapa penghungi kantin berteriak histeris.Arka yang melihat itu dengan cepat merubah ekpresinnya."Lu gak sekolah?"tanya fely dengan malas."Sekolah"jawab arka singkat.
Baca selengkapnya
Chapter 26
Riska dan fely berjalan dengan tenang di sepanjang komplek."Ini?"tanya fely sambil menatap pagar rumah yang bernomor 27 seperti yang di ucapkan riska tadi."Gak tau"kata riska sambil mengangkat bahu tak tau."Sepi"satu kata yang mengambarkan rumah yang ada di depannya itu."Hm,kita tungguin?"tanya riska sambil menatap fely."Gak usah besok kita balik lagi"kata fely sambil menatap ke arah rumah tadi dengan serius."Oke"jawab riska dengan senang hati."Ayok"kata fely dan berjalan menjauh dari rumah tadi.Riska hanya mengikuti dari belakang tanpa mengucapkan apapun.Mereka kembali ke taksi tadi dan pergi meninggalkan area perumahan tadi.Di rumah fely.Sesampainya di rumah fely ingin langsung naik ke atas tapi langkahnya dihentikan oleh panggilan seseorang."Fel"panggil bara dari ruang keluarga."Hm?"jawab fely sambil menerutkan alisnya."Abis dari mana?"tanya bara datar.
Baca selengkapnya
Chapter 27
Beberapa menit di jalan,akhirnya mereka sampai di rumah arka.Tadi di mobil bara duduk sendiri di belakang dalam keadaan hening.Bara yang melihat mobil sudah berhenti pun merasa bingung.'Rumah siapa nih?'batin bara bingung.'Bukannya mereka mau makan ya?'batinnya lagi.'Jangan-jangan....Sial gue ketipu'batin bara dengan kesal.Mereka turun dari mobil dan berjalan ke arah rumah megah milik keluarga arka.Baru memasuki rumah mereka sudah di sambut oleh beberapa anggota keluarga arka,terutama ibu dan adik arka."Malam tan"sapa fely dengan senyum mengembang."Malam juga manis,akhirnya kamu ke sini juga"kata bunda arka dengan senyum manisnya."Iya tan"jawab fely seadannya."Ini siapa?"tanya bunda arka saat melihat ke arah belakang fely."Ini abang aku tan di rumah dia sendiri jadi aku bawa juga.Gak papakan tan?"tanya fely dengan senyum manisnya."Gak papa dong,malahan bagus biar tambah akrab"kata bunda arka deng
Baca selengkapnya
Chapter 28
Di perjalanan pulang fely merasa bosan dengan suasana mobil.Karena merasa bosan fely pun membuka jendela untuk mencari angin segar.Fely menatap keluar jendela dengan bosan.'Gila bosen banget gue'batin fely sambil melihat ke luar jendela."Lu kenapa?"tanya arka kepada fely."Gak"balas fely yang masih menatap keluar jendela.Arka yang melihat respon fely pun tahu jika fely bosan."Tidur aja kalau bosan"kata arka sambil menatap ke depan."Gak ngantuk"kata fely malas."Ya udah dengerin musik"kata arka sambil melihat fely sekilas."Lagi males dengerin musik"kata fely malas."Ya udah diem aja"kata arka mulai kesal dengan jawaban fely."..."fely kembali menikmati suasana di luar."Ck"decak kesal arka saat tak mendapatai respon dari fely.Saat fely sedan fokus menatap keluar jendela tanpa sengaja dia melihat seseorang yang tak asing baginya.'Natasya?'batin fely bertanya.'Tadi natasya
Baca selengkapnya
Chapter 29
Pagi harinya fely sudah bangun dengan baju olahraganya.Berhubung hari ini libur fely memutuskan untuk berlari mengelilingi komplek.Fely keluar dari kamar saat membalikan badan fely di kejutkan dengan kehadiran seseorang di belakangnya."Mau kemana?"tanya devan datar."Joging"kata fely dengan tenang dan pergi meninggalkan devan di tempat.Tanpa fely sadari ternyata devan mengikutinya dari belakang.Fely melakukan pemanasan di depan rumah."Lu ngapain di sini?"tanya fely saat menyadari kehadiran seseorang."Joging"kata devan datar dan tanpa mengalihkan pandangannya ke arah fely."Oh"balas fely tenang dan kembali melanjutkan pemanasannya.Merasa sudah cukup dengan pemanasannya fely mulai berlari kecil keluar dari halaman rumah dan diikuti devan di belakangnya.Fely hanya ingin mengelilingi komplek setelah itu pulang.Fely berlari ringan sambil menikmati suasana pagi.Saat fely sedang menikmati suasana pagi tan
Baca selengkapnya
Chapter 30
Fely yang mendengar perkataan raka tadi tak ambil pusing dan terus melangkahkan kakinya.Fely memasuki kamar dan berniat untuk mandi tapi langkahnya di hentikan dengan suara cempreng dari bawah sana.Sedangkan bara dia merasa terganggu di tidurnya."Fely! Gue laper!"teriak satria saat memasuki rumah tanpa melihat situasi dan keadaan."Woy! Brisik bego!"kata viki sambil menatap kesal satria."Ngapain lu pada ke sini? Mau minta sumbangan pagi-pagi?"tanya satria sambil menatap ke arah meja makan malas."Mainlah"kata fito dengan tak santai."Cih,main pagi-pagi kek gak ada kerjaan"kata satria sambil menatap mereka remeh."Lah dari pada situ dateng-dateng minta makan"kata viki tak terima."Suka-suka gue lah rumah juga rumah sepupu gue bukan rumah lu pada"kata satria."Gue aja di sediain kamar disini emang lu pada,huh!"kata satria dengan wajah songong."Fely!"panggil satria lagi dan berjalan menaiki tangga.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status