All Chapters of Gadis Pengganti: Chapter 101 - Chapter 110
116 Chapters
Kekecewaan Mama Anita
Gadis itu bergeming dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Dia syok atas pemandangan yang saat ini sedang ia lihat. Semua itu berhasil membuat napasnya terasa tercekat di kerongkongan.  Dia memundurkan tubuh kecilnya hinggat tak sengaja menabrak sesuatu yang ada di belakang. Lalu dengan enggan gadis itu mendongak untuk melihatnya. Teduh iris mata berwarna hitam itu sudah berkaca-kaca. "Maaf," ucap gadis itu lirih.  Kemudian dia kembali tertunduk bersamaan dengan lolosnya setetes cairan bening saat gadis itu mengedipkan matanya. Dia menelan saliva yang terasa memahit. Sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi dari ruangan yang membuatnya sesak bagai kehilangan oksigen.  "Tasanee ...." Alif memanggil nama gadis yang sudah berlari ke luar dalam kondisi menangis. Dia hendak berlari mengejar Kamea, tapi niatnya tertahan karena Mama Anita tiba-tiba saja menarik tangannya de
Read more
Kamu Di Mana, Sayang?
Kamea berlari sambil menangis. Dia tidak memedulikan bisikan-bisikan orang-orang yang melihatnya. Dia terus berlari mengikuti ke manapun langkah kakinya membawa hingga tubuhnya terasa lelah. Dia tidak tahu sedang berada di mana saat ini. Yang jelas gadis itu ingin pergi sejauh mungkin. Menghilang dari kehidupan yang menyakitkan ini. Kamea menepuk-tepuk dadanya yang sesak. Bayangan tentang Alif berputar di otaknya. Setiap kenangan yang pernah ia lewati bersama laki-laki itu baik cerita manis bahkan yang membuatnya menangis. Hingga bayangan saat ia melihat suaminya itu sedang bercumbu dengan wanita lain. Bukan hanya hati bahkan saat ini kepalanya pun terasa sangat sakit hingga terasa seperti akan pecah. Setelah menepuk dadanya, tangan kurus itu beralih menjambak rambut. Berharap bisa mengurangi sedikit rasa sakitnya. "Kenapa sakit sekali, Tuhan? Apa Kau akan mencabut nyawaku sekarang?" 
Read more
Bersiaplah Diceraikan Olehnya
Bukannya mendapatkan informasi tentang keberadaan Kamea ketika ia memasuki rumah besar kediaman orang tuanya itu. Tapi yang di dapat adalah tamparan yang keras secara tiba-tiba sehingga telinganya berdengung selama beberapa detik. "Anak kurang ajar! Beraninya kau mengkhianati istrimu sendiri, bermain api di belakangnya!" Papa Pradana sudah mendengar ceritanya dari Mama Anita. Dan lelaki paruh baya itu terulut emosi atas tingkah putranya yang telah menyakiti hati Kamea. Iris mata tua itu menyipit tajam berapi-api. Rahangnya mengeras mengeluarkan suara gemeletup dari sela-sela giginya. "Papa gak pernah mengajarkan kamu untuk menyakiti seorang wanita! Apa kau lupa, kau juga terlahir dari rahim seoirang wanita. Seharusnya kau berpikir dahulu sebelum menyakiti hati istrimu sendiri! Papa benar-benar kecewa sama kamu!" Alif meringis merasakan perih pada wajahnya akibat tamparan keras dari papanya. Iris berw
Read more
Kenapa Ada Kamu di Sini?
"Dia mengalami stress itu sebabnya pingsan," jelas seorang dokter kepada wanita paruh baya. "Maaf, apa pasien suka mengkonsumsi obat penenang?" tanya dokter itu lagi. Wanita paruh baya itu mengernyitkan kedua alisnya. Kemudian dia menggelengkan pelan kepalanya, tidak tahu. "Saya menemukannya pingsan di jalan. Saya tidak tahu sama sekali tentang gadis ini," jawabnya. Ya, gadis yang sedang dibicarakan oleh dokter dan wanita paruh baya itu tak lain ialah Kamea. Maya -nama wanita paruh baya yang membawa Kamea- tidak membawa Kamea ke rumah sakit, melainkan ke kediamannya. Dan sekarang belia itu sedang terbaring masih tak sadarkan diri di dalam kamar tamu. Dokter keluarga Maya menghela napas panjang. "Jika dugaan saya benar gadis itu pengguna obat penenang, keluarganya harus diberitahu karena efeknya sangat buruk untuk kelanjutan hidup gadis ini. Memang pada awalnya, obat penenag bisa membantu agar kita tidak kesulitan tidur s
Read more
Aku Akan Merebutnya
"Kenapa istriku bisa bersamamu? Dan apa yang sudah terjadi padanya?" tanya Alif kepada Abimanyu. Dia menatap sendu wajah sang istri yang sedang tertidur cukup lama. Kemudian beralih menatap Abimanyu yang berdiri di belakangnya. Pemuda itu menghela napas panjang. Sebenarnya dia tidak bermaksud untuk memberitahukan Alif tentang keadaan Kamea saat ini yang sedang tinggal di rumah orang tuanya. Tetapi, melihat gadis itu kembali tak sadarkan diri setelah beberapa waktu yang lalu terbangun dan sempat berbicara dengannya sebentar, hatinya menjadi terketuk. Apa lagi sejak semalaman belia itu bergumam. Dia menangis dan terus menggumamkan nama Alif. "Saya tidak tahu. Kemarin Mama menemukan dia pingsan dan hampir tertabrak mobil itu sebabnya mama saya membawa Ami ke sini," ujar Abimanyu tanpa dilebih-lebihkan ataupun dikurang-kurangkan. "Tadi dia sempat bangun sebentar dan berbicara denganku. Tapi kemudian, set
Read more
Bercerai
"Alif, gimana keadaan Kamea sekarang?" tanya Mama Anita yang baru saja datang ke rumah sakit bersama Papa Pradana. Mereka langsung menuju ke rumah sakit ketika mendapat kabar dari putranya mengenai Kamea yang sudah ditemukan. Pasangan suami istri itu terlihat sangat cemas melihat putrinya terbaring lemah di atas tempat tidur. "Dokter sudah memeriksanya, dia baik-baik saja," ujar Alif. "Ini semua gara-gara kamu. Kalau saja kamu tidak berselingkuh dengan wanita itu, Kamea tidak akan seperti sekarang ini!" Mama Anita masih marah dan belum memaafkan Alif atas kejadian hari itu. Apa lagi saat ini ia melihat Kamea terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit setelah menghilang selama satu hari. "Mama benar-benar akan mengutukmu kalau sampai Kamea kenapa-napa," ucapnya lagi. Alif mendesahkan napas kasar. Sebegitu khawatirnya sang mama sehingga dia harus mengancam putr
Read more
Hilang Semangat Hidup
Seminggu berlalu, tapi Kamea masih belum juga mau membuka matanya. Gadis itu masih betah belama-lama tinggal dalam dunia mimpinya. Kondisi tubuh belia itu baik-baik saja, tetapi alam bawah sadarnya menolak untuk kembali ke kehidupan nyata. "Bagaimana ini, Dokter? Kenapa istri saya masih belum bangun juga? Sebenarnya apa yang telah terjadi padanya?" tanya Alif kepada dokter yang baru saja memeriksakan keadaan Kamea. Dokter bername tag Haris itu menghela napas panjang. "Kami sudah berusaha semampu kami memberikan perawatan terbaik untuk istri Anda. Yang dialami oleh Nona Kamea adalah karena efek dari obat penenang yang dikonsumsinya serta kondisi alam bawah sadarnya tidak memiliki semangat untuk kembali sadar. Untuk itu saya sarankan agar Anda terus berinteraksi dengannya. Dia memang tertidur tapi pendengarannya masih berfungsi dan dia akan menyerap apapun yang didengarnya sehingga menimbulkan rasa semangatnya lagi," jelasnya. 
Read more
Untuk Apa Datang?
Abimanyu berjalan melangkahkan kakinya mendekat. Dia ingin menjenguk Kamea yang sudah seminggu ini masih belum juga sadarkan diri. Dia mendekat ke arah Alif yang sedang duduk di samping tepi tempat tidur Kamea. "Sabar saja, dia pasti akan segera bangun," ucapnya kepada Alif. Laki-laki beralis tebal itu tersenyum tipis kemudian mengangguk pelan. Abimanyu berjalan ke sisi lain ranjang Kamea. Dia menatap wajah tenang gadis yang sedang menutup matanya cukup lama. 'Bangun Mi, aku kangen sama kamu. Jangan seperti ini, Mi. Aku yakin kamu gadis yang kuat. Kamu pasti bisa melewati masa tersulit dalam hidupmu. Sudah cukup tidurnya, Mi. Coba bukalah mata kamu, lihatlah banyak orang yang menyayangimu, termasuk aku.' "Jangan berlama-lama menatapnya seperti itu. Apa kau mau aku mencolongkel matamu?!" tegur Alif ketus. Abimanyu menghela napas panjang. Dia mendelikkan matany
Read more
Pergilah! Aku Tidak Mau Melihatmu
"Abi   ...."Abimanyu langsung menunduk melihat gadis yang baru saja memanggil namanya."Aku ada di mana?" gumamnya pelan. Seingatnya terakhir kali ia bangun masih ada di rumah Abimanyu."Ami, kamu sudah bangun? Syukurlah. Aku sangat senang akhirnya kamu bangun juga, Mi," ucap Abimanyu. "Sekarang kamu sedang dirawat di rumah sakit," sambungnya lagi.Dia tersenyum bahagia karena akhirnya Kamea mau membuka matanya. Terlebih, gadis itu langsung memanggil namanya."Sayang, kamu sudah bangun? Apa yang kamu rasakan sekarang? Apa kamu ingin minum?"Mengetahui Kamea sadar, Alif langsung menghampiri belia itu. Ia menggenggam erat telapak tangan Kamea dan menciuminya beberapa kali. Dia menatap lamat wajah Kamea dengan iris berkaca-kaca. Sementara belia itu hanya diam dengan pandangan kosong."Sayang, syukurlah akhirnya kamu bangun." Mama Anita langsung menghampiri Kamea.Abimanyu menggeser tubuhny
Read more
Istri Yang Terabaikan
Alif menatap sendu dari kejauhan melihat Kamea sedang berada di taman rumah sakit di temani Abimanyu. Gadis itu terlihat tersenyum mendengarkan Abimanyu bercerita.Entah apa yang sedang mereka bicarakan. Yang jelas sesuatu di sini sedang meremas-remas hati Alif. Kedua tangannya mengepal erat dan rahangnya mengeras setiap kali melihat gadis itu tertawa riang."Bagaimana rasanya, melihat orang yang kita cintai tersenyum bersama orang lain?" tanya Doni.Dia baru saja datang, sengaja ingin menjenguk istri dari sahabatnya itu. Dia terpaku selama beberapa detik melihat Alif yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya. Doni penasaran.Ia pun mengikuti arah pandangan Alif. Laki-laki berkacamata itu menyunggingkan senyum miring. Kemudian menepuk sebelah pundak Alif."Yang kamu rasakan saat ini, begitulah yang dia rasakan saat melihatmu bersama Felysia," ucap Doni lagi.Alif menghela napas panjang. Dia menoleh ke arah Doni yang s
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status