All Chapters of Gadis Pengganti: Chapter 81 - Chapter 90
116 Chapters
Gadis Pengganti
"Mbak Fely," gumam Kamea lirih. Wanita itu langsung menyunggingkan sebuah senyum untuk menyapa tuan rumah yang baru saja membukakan pintu untuknya. Kamea mermbuka lebar-lebar pintu rumahnya, membiarkan Felysia masuk. "Mas Alif belum pulang dari kantor. Mbak mau cari Mas Alif, kan?" tanya Kamea. Ia merasa gugup dan canggung terhadap Felysia. Ya, saat ini Alif masih berada di kantor. Sejak mengantar Kamea pulang ke rumah dengan selamat, lelaki beralis tebal itu pamit kembali ke kantor karena banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan. "Saya sengaja mampir, bukan untuk bertemu Reval, tapi karena ada sesuatu yang ingin kubicarakan sama kamu." Kamea bergeming, menatap Felysia sambil menggigit bibir bawahnya pelan. Ia merasakan ruangan di rumahnya itu menjadi sangat panas dan mencekam. Gadis itu mencoba menebak-nebak pembicaraan yang akan Felysia bahas bersamanya. "Ka
Read more
Amplop Tanpa Nama
Alif baru saja tiba di rumahnya. Ia begitu tidak sabar ingin segera menemui istri kecilnya yang selalu terngingah wajahnya di pelupuk mata akhir-akhir ini. Ia melenggangkan langkah lebar menuju ke kamarnya. Namun begitu ia masuk ke kamarnya, ia harus menelan kekecewaan karena gadis yang dicarinya tidak ada di dalam kamar, menunggu seperti biasanya. Alif sudah mencarinya ke ke kamar mandi dan balkon kamar tapi tidak dapat menemukan keberadaan Kamea. Lelaki beralis tebal itu akhirnya ke luar dari kamar untuk mencari Kamea di ruangan lain. Tetapi tetap saja ia tidak menemukan gadisnya di mana-mana. "Bi ... Bi Siti," panggilnya kepada asisten rumah tangga yang bertugas menjaga dan membereskan rumah miliknya. "Ya, Den. Ada apa manggil Bibi?" tanya wanita paruh baya itu yang baru saja ke luar dari kamarnya dan langsung menghampiri Alif yang sudah menunggunya. "Istri saya di mana, Bi? K
Read more
Salah Paham
"Dari mana saja kamu jam segini baru pulang?" Begitu Kamea masuk ke kamarnya, ia disuguhi suara bariton yang dingin dan datar dari laki-laki yang sedang duduk di tepi samping tempat tidur. Sayu mata gadis itu menatap wajah Alif yang tak ramah. Gadis itu tak mengatakan sepatah katapun. Ia langsung melenggang masuk, menyipan tasnya di atas nakas, kemudian hendak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lemah dan lengket. "Saya sedang bertanya. Kenapa kamu tidak menjawab?!" bentakan itu membuat tubuh Kamea terlonjak kaget. Gadis itu menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamar mandi. Ia membalikkan kepalanya untuk menoleh ke arah Alif. "Aku habis dari luar mencari udara segar," sahut Kamea dengan nada suara dingin. Ia hendak melanjutkan niatnya masuk ke dalam kamar mandi, tetapi entah sejak kapan Alif sudah berada di belakangnya. Laki-laki beralis tebal itu
Read more
Jika Tidak Bisa Menjaganya, Lepaskan Saja!
Seusai perdebatan tak jelas dengan Kamea. Alif langsung pergi mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal. Yang ada dipikirannya hanya ingin segera menemui seseorang yang sudah menyebabkan keretakan dalam hubungannya dengan Kamea yang baru saja akan ia mulai. Laki-laki berlensa cokelat itu bahkan melupakan ponselnya yang tertinggal di dalam kamar. Ia terlalu tergesa ingin menyelesaikan urisannya. Alif memarkirkan mobilnya di depan sebuah kafe, sesuai informasi yang ia dapatkan dari Doni. "Ada apa Anda tiba-tiba mencari saya?" tanya Abimanyu. Ya, orang yang ingin Alif temui adalah Abimanyu. Ia ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang masih belum memiliki jawaban kepada lelaki itu. Ia ingin mendengarnya sendiri. Mendengar kebenaran tentang hubungan Kamea dan Abimanyu. Tajam iris berwarna cokelat itu menatap Abimanyu yang sedari tadi bersikap tenang. Kedua laki-laki itu sedang duduk di kafe mil
Read more
Kesalahpahaman2
Sejak dari semalam Felysia mencoba untuk menghubungi Alif. Tetapi laki-laki itu sama sekali sulit dihubungi. Pesan chat yang ia kirimkan juga sama sekali belum mendapatkan balasan. Jangankan membalas, laki-laki itu bahkan belum membaca chatnya. "Reval ke mana sih? Kenapa dia tidak membalas chatku?" gerutu Felysia. Dia menggenggam erat ponselnya. Kemudian bergegas mengambil tas dan pergi dari kamarnya. Felysia akan mengunjungi kediaman Alif. Dia akan mencoba untuk membujuk laki-laki itu agar mau kembali lagi dengannya. Bahkan walau harus dijadikan yang ke dua, Felysia akan menerimanya. Ini memang masih terlalu pagi untuk bertamu ke rumah seseorang. Tapi yang ingin ia kunjungi adalah ruamah Alif, kekasihnya. Laki-laki berambut hitam kecokelatan itu tidak akan merasa keberatan dengan kedatangannya kapanpun yang Felysia mau. Ya, walau itu semua berlaku dulu. Tapi Wanita itu yakin semua itu belum berubah.
Read more
Jangan Kabur
Kamea melenggang melanjutkan niatnya untuk mengambil air minum yang ada di meja makan. Meski sebenarnya ia enggan, tetapi tak mungkin ia memutar balik kembali ke kamarnya setelah melihat drama itu. Semua itu hanya kan membuat mereka senang kaena telah berhasil menyakiti hatinya. "Sanee, sayang, ini gak seperti yang kamu lihat. Mas bisa jelasin semuanya," ucap Alif. Kamea tidak peduli. Dia menuangkan air ke dalam gelas kemudian meminumnya hingga tandas. Kemudia menyimpan gelas itu dengan sedikit kasar di atas meja. "Kalian itu, kalau mau berpacaran lihat-lihat tempat, dong. Sudah dewasa tapi kelakuan seperti anak ABG yang baru merasakan jatuh cinta," ejek Kamea. Belia itu menatap Alif kemudian menatap Felysia secara bergantian. Kedua sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk senyum miring. "Bahkan kalian tidak peduli walau ada Bi Siti di sini melihat kelakuan kalian. Memalukan!" sambungnya lagi.
Read more
Tidak Akan Melepaskanmu (Khusus 21+)
Alif panik ketika ia tak mendapati Kamea berada di kamarnya. Padahal ia sudah mengunci pintu dari luar. Lalu kemudian Alif melihat pintu kamar mandi tertutup. Dengan langkah lebarnya ia langsung menuju ke kamar mandi. Alif menggedor pintu itu dengan tidak sabar. "Sanee, apa kamu di dalam?" teriaknya. Tak ada sahutan dari dalam kamar mandi. Kecemasan semakin merasuki pikirannya. Takut hal buruk terjadi pada gadisny di dalam sana. Alif kembali menggedor pintu itu dengan tidak sabar. "Tasanee ... buka pintunya!" teriaknya lagi. Baru saja ia akan menggedor pintunya lagi, tetapi urung karena daun pintunya berputar menandakan seseorang dari dalam sana akan membuka pintunya. Kamea menyembulkan kepalanya mengintip sedikit ke arah luar. "Ada apa?" tanya Kamea ketus dan kesal. Alif menghela napas lega setelah melihat gadis kecilnya baik-baik saja di dalam sana. "Kamu s
Read more
Sisi Lain Kamea
"Ssshhh ...." Bibir tipis itu menringis merasakan seluruh tubuhnya sakit terutama pada bagian intim. Ia beranjak hendak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya setelah melakukan pergumulan bersama Alif. "Apa itu sangat sakit?" tanya Alif lembut. Lelaki bernetra cokelat itu mendekap tubuh Kamea dari belakang. Gadis itu tak menjawab, ia hanya menganggukkan pelan kepalanya. Alif mengecup pundak polos gadisnya, menikmati wangi aroma tubuh Kamea. Kemudia ia turun dari ranjang dan langsung menggendong gadis itu menuju ke kamar mandi. "Mas turunkan aku! Aku bisa pergi sendiri," tutur Kamea. Dia meronta meminta agar Alif menurunkannya. "Diamlah! Mas, ingin membantumu ke kamar mandi. Mas tahu kamu sedang merasa kesalitan dan itu terjadi karena Mas," ucap Alif. Belia itu tak lagi meronta. Dia mengalungkan kedua tangannya pada leher sang suami kemudian
Read more
Tidak Berjanji, Tapi Akan Memperjuangkan
"Apa rencanamu sekarang setelah mengetahui sedikit tentang istri kecilmu itu?" tanya Doni. Saat ini mereka baru saja ke luar dari gedung rumah sakit setelah selesai berkonsultasi dengan dokter mengenai obat yang diminum oleh Kamea. "Aku gak menyangka gadis muda dan ceria seperti dia menggunakan obat itu. Sepertinya masalah yang selama ini ia hadapi sangat serius. Dan mungkin salah satunya menyangkut dirimu, kawan," sambung Doni lagi sambil menepuk sebelah pundak Alif. Laki-laki berkulit putih itu terdiam dan menghela napas panjang. Sejauh ini dia terlalu sibuk memikirkan dirinya sendiri. Sibuk memikirkan tentang alasan kepergian Felysia hingga merencanakan untuk kembali pada wanita itu bila ia bisa bertemu lagi dengannya. Dia mengabaikan istrinya sendiri. Mengabaikan gadis yang selalu bertingkah menyebalkan hanya untuk bisa mencuri sedikit perhatiannya. Gadis yang selalu terlihat tenang dan ceria, ta
Read more
Bagaimana Denganku?
Seharian berjalan-jalan mengunjungi pantai kemudian ke taman hiburan malam, dan sekarang Alif dan Kamea singgah di sebuah restoran ternama. Pada Awalnya Alif merasa bahagia setiap kali melihat senyum dan tawa yang terpancar dari bibir gadis itu. Hingga pertemuan tak sengaja dengan Abimanyu dan Olivia di taman hiburan malam, membuat moodnya menjadi rusak. Perasaan tak tenang dan merasa tersaingi muncul begitu saja saat Abimanyu terus saja mendekati Kamea dan berhasil membuat gadisnya itu tertawa riang. Belum hilang mood buruk itu karena Abimanyu, sekarang ditambah lagi dengan kehadiran Felysia dan Doni. Ah, mengapa rasanya tidak adil sekali. Dia ingin menikmati momen berdua dengan gadisnya tapi malah berujung menjadi perkumpulan yang tak jelas. Ya, karena sekarang mereka berenam sedang berkumpul di meja yang sama di sebuah restoran. "Mas aku mau naik itu, boleh?" tanya Kamea sambil memakan kembang gula yang tadi dibelikan
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status