Semua Bab DUO JONES (INDONESIA): Bab 21 - Bab 30
59 Bab
DJ 21 Ancaman Mike
Waktu sudah menunjukkan jam 3 siang. Dengan berat hati, Mike akhirnya pamit karena harus ke kantornya mengurus beberapa berkas yang harus dia tanda tangani. Sebelum pergi, Mike memberikan sebuah kartu ATM pada Pupe agar bisa digunakan jika memerlukan sesuatu. Mike sudah dengan tegas melarang Pupe untuk kembali bekerja di pasar menjadi pelayan toko, terlebih menjadi kuli cuci. Awalnya memang mendapat penolakan dari Pupe, tapi tentu saja Mike yang lebih dominan akan selalu menang terhadapnya. Siapa juga yang tega jika melihat calon istrinya bekerja sebagai pelayan di pasar dan kuli, sedangkan dia memiliki uang yang tak akan habis tujuh turunan.
Baca selengkapnya
DJ 22 Kerokan
“Akh! Pelan-pelan mainnya, Sayang!” oceh Aldy yang menahan sakit di atas ranjang besar di dalam kamarnya.Apa yang terjadi pada Aldy? Nisa sedang duduk di atas tubuhnya yang sedang tengkurap di tempat tidur tanpa pakaian, dan hanya berbalut kolor berwarna hitam. Dengan gemas, Nisa menggerakan sebuah uang logam jaman dulu yang dibalur minyak zaitun dan menggerakannya mengikuti tulang punggung berulang-ulang, hingga tampak kemerahan pada kulitnya.
Baca selengkapnya
DJ 23 Lagi Kepingin
“Pacar?” gumam Sopian dengan wajah bengongnya.Aldy melirik malas pada Sopian yang menatapnya penuh tanda tanya. Aldy sengaja memanas-manasi Sopian dan ingin melihat reaksinya jika tahu kalau Haruna sudah memiliki pacar kini.“Iya, pacar. Memang Haruna tak bilang kalau dia sedang dekat dengan seseorang saat ini?” tanya Aldy dengan wajah berpura-pura serius.
Baca selengkapnya
DJ 24 Telephone Mesum
Lusi duduk dengan tubuh menegang serta mata melotot. Hal serupa juga terjadi pada Pupe yang langsung memejamkan mata saat teriakan Mike minta nenen terdengar jelas. Layaknya kena sergap, Pupe menoleh pelan pada Lusi yang tercengang menatapnya kini. Pupe tak bicara dan hanya meringis menahan malu atau lebih tepatnya terciduk. Lusi melotot dan hanya gelengan yang bisa Pupe lakukan sebagai balasan ketidaktahuannya.“Bicara!” perintah Lusi berupa gerakan mulut tanpa suara. Pupe menelan ludah dan menatap handphone miliknya di mana suara Mike masih meracau tak tahu malu memanggil namanya genit.
Baca selengkapnya
DJ 25 Telephone Dari Mantan
Sopian sedang di rumah sakit melakukan pekerjaannya sebagai dokter. Kebetulan hari ini pasien yang datang tak begitu banyak dan dia pun tak ada jadwal ke rumah sakit lainnya. Menatap jam tangan hitam yang melingkar di tangan sudah menunjukkan jam 12 siang. Sopian terdiam seolah sedang memikirkan sesuatu. Sekilas senyumnya terbit dan merogoh handphone di balik saku celananya. Dengan lihai, tangannya mengetikkan sesuatu yang lumayan panjang dan menatapnya sebentar. Menunggu beberapa menit tak ada bunyi dari handphonenya dan wajah Sopian mendadak muram serta menghela nafas berat.“Lo ke mana sih, Na?” gumam Sop
Baca selengkapnya
DJ 26 Mantan Baik Hati
Sopian mendekati ranjang besar di mana Wiwik sedang terbaring di balik selimut. Ketika melihat Sopian yang datang, Wiwik langsung berusaha bangun dan dengan cepat Sopian membantu Wiwik untuk bersandar di kepala ranjang. Sopian menatap wajah yang terlihat sedikit pucat. Tubuhnya terasa hangat dengan sorot mata layu, tapi bibirnya nampak tersenyum melihatnya.“Akhirnya kamu datang juga!” ucap Wiwik lirih dengan suara terdengar lemah.
Baca selengkapnya
DJ 27 Terkejut
Keesokkan harinya, Mike sudah bangun pagi dan tengah duduk sambil menikmati sarapannya sendirian. Seorang wanita paruh baya nampak sedang memasak sesuatu yang beraroma harum. Memakan sarapannya dengan santai, tangan Mike melirik handphone di meja dan tersenyum menatap pada layar.“Morning bokep, ah!” gumam Mike diiringi senyum jahil di wajah tampannya.Tangannya dengan lincah menekan sebuah nomor dengan banyak emoticon
Baca selengkapnya
DJ 28 Penjual Semvak
Viona berdiri menatap Mike yang sedang asik berbincang dengan Pak Jaya. Mata Viona menatap tak berkedip dan hal tersebut membuat Gita penasaran.“Ibu kenapa? Jangan bilang baru lihat langsung naksir, deh!” oceh Gita pelan sambil terkekeh karena menduga Viona yang sudah kepincut saat pertama kali melihat sosok Bos Besar yang banyak dipuja.“Aku tak percaya perusahaan ini milikmu!” gumam Viona dengan suara lirihnya antara sadar dan tidak dengan apa yamg ditemukannya kini.“Bu … Bu. Ibu kenapa? Ibu kenal dengan Pak Bos?” tanya Gita menebak dengan kening berkerut. Viona langsung menatap Gita yang memasang wajah penasaran. Terlihat wajah cantik Viona tersenyum bahagia macam mendapatkan lotre.“Dia teman SMA saya, Git. Kami dulu sekelas!” ucap Viona antusias.“Benarkah? Wow … seru dong, Bu, punya teman seorang Bos Besar!” timpal Gita ikut bahagia.“Bukan hanya seru, Git. Bahkan, saya akan sangat bahagia jika menjadi istri pemilik Eduro G
Baca selengkapnya
DJ 29 Dua Bakpau Isi Susu
Di kediaman Aldy, Nisa tampak sedang menyisir rambut Lissa dan memasangkan bando berwarna maroon. Lissa baru saja mandi siang karena habis potong poni dan dilakukan sendiri oleh Nisa. Lissa duduk di depan cermin besar di samping tempat tidurnya, sambil senyum-senyum genit melihat dirinya di cermin.“Eneng cantik, ya, Ma!” oceh Lissa yang sangat suka dibilang cantik.“Cantik dong! Anak Mama paling cantik pokoknya!&
Baca selengkapnya
DJ 30 Galau
Sopian tengah duduk di ruang kerjanya sambil menatap handphone di tangan yang diputar-putar. Baru sejam lalu dia kembali dari rumah Wiwik setelah dia tertidur. Pikirannya kini menerawang jauh menerka apa yang menimpa Wiwik.“Sebenarnya ada apa dengan Wiwik, ya? Ke mana tunangannya pergi?” gumam Sopian bingung dengan hubungan mereka.Tak berapa lama, selintas otaknya beralih pada Haruna yang sampai saat ini mendiamkannya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status