All Chapters of Lelaki yang Tak Terlihat Kaya: Chapter 71 - Chapter 80
2513 Chapters
Bab 71
Di asrama wanita.Alice melihat Gerald yang baru saja muncul di layar video call dan tiba-tiba dia merasa jantungnya berdegup kencang.Bahkan ekspresi wajah Alice yang biasanya tenang kini mendadak tegang.Terlalu banyak hal yang terjadi antara Alice dan Gerald belakangan ini.Alice tidak pernah menyimpan nama Gerald di hatinya sampai kejadian di malam pembukaan Grand Marshall Restaurant milik keluarga Quinton.Sejak peristiwa malam itu Alice mulai mencurigai bahwa Gerald tidak lain adalah Tuan Crawford yang kaya dan berkuasa seperti yang dibicarakan banyak orang.Jika itu benar, maka ini kenyataan yang sulit untuk diterima Alice.Alice tidak percaya bahwa orang yang selama ini dia anggap sangat membosankan bahkan menjijikkan itu adalah pewaris dari sebuah keluarga kaya raya dengan reputasi yang sangat cemerlang!Mengetahui hal itu seperti tamparan yang sangat keras di muka Alice.Namun, Gerald bersikap seolah dia tidak ada hubungan sama sekali dengan Tuan Crawford, sosok yang
Read more
Bab 72
Harper tersenyum ketika bicara dengan Gerald.Faktanya, Gerald adalah satu-satunya penghuni asrama mereka yang pernah punya pacar setelah jadi warga kampus. Apalagi Gerald pernah pacaran dengan Xavia, seorang gadis yang sulit untuk dipuaskan. Harper tahu bahwa Gerald telah membeli banyak sekali hadiah untuk Xavia, jadi Gerald punya banyak pengalaman dalam hal ini.Maka dari itu, Harper mengajak Gerald untuk menemaninya ke toko souvenir.Tentu saja, Gerald menyetujui tanpa ada keraguan sedikit pun.Gerald merasa bersemangat mendengar Harper menyebut kata toko souvenir.Gerald sudah memikirkan hal yang sama sejak semalam. Tidak masalah jika nanti berhasil atau gagal, yang pasti Gerald memutuskan untuk mencoba melakukan penjajakan terhadap Mila.Tentu saja, Gerald harus membeli hadiah jika ingin mengejar gadis.Gerald dan Harper menuju sebuah toko souvenir kategori menengah yang lokasinya tepat di depan kampus.Meskipun yang dijual bukan barang-barang mewah, tetapi ada beberapa pr
Read more
Bab 73
Xavia ternyata masih dendam dengan insiden waktu lalu.Apalagi ketika Gerald membelikan sebuah tas mahal untuk gadis lain. Hal itu membuat Xavia dan Yuri merasa dipermalukan!Xavia mengacungkan jari telunjuknya ke muka Gerald sambil bibirnya terus nyerocos, Xavia bermaksud untuk merendahkan sekaligus provokasi kepada Gerald.“Halo, teman-temanku sesama mahasiswa. Ini area publik, ya. Jadi tolong jangan terlalu berisik di sini!” Seorang gadis penjaga toko melintas dan tersenyum sopan pada Xavia.Rupanya suara Xavia melengking keras sehingga mengganggu pengunjung lain yang sedang berbelanja di toko souvenir itu.“Apa maksudmu? Apa kamu sedang mencoba mengusirku keluar dari tokomu? Buka mata, dong supaya kamu bisa lihat berapa banyak barang yang sudah aku beli di toko souvenir ini? Pria itu yang seharusnya kamu usir!”Xavia melanjutkan dengan enggan, “Minta manajermu ke sini sekarang! Kita lihat apakah kalian akan mengusir pengunjung terhormat yang mampu membeli baju-baju di toko in
Read more
Bab 74
Gerald tersenyum sambil berbicara.Harper awalnya menolak tawaran Gerald. Harga baju-baju itu sangat mahal. Harper tidak ingin Gerald menghabiskan terlalu banyak uang di toko souvenir ini.Harper juga berasumsi bahwa Gerald mungkin sudah menghabiskan semua yang dia menangkan dari lotere.Tetapi ketika Harper melihat tatapan permintaan dari Gerald, Harper langsung tahu bahwa Gerald tidak sedang bercanda.Oleh karena itu Harper merespons dengan mengangguk.Secepat kilat, Gerald dan Harper menjatuhkan dua pilihan dari lima koleksi gaun mahal yang tersedia.“Huh, apa kamu mampu membayarnya?” Xavia masih meragukan kemampuan Gerald.Lalu Xavia menoleh pada Yuri dan berkata, “Yuri Sayang, aku juga mau beli satu gaun!”“Si Miskin ini tidak akan pernah mampu membeli baju-baju itu! Dia hanya menutupi rasa malunya sekarang! Xavia, aku sudah tidak punya uang lebih untuk bulan ini!” Yuri mendadak gusar ketika menyadari bahwa uang yang dia punyai sudah hampir habis. Oleh karena itu Yuri me
Read more
Bab 75
Tiba-tiba terdengar suara manis dan merdu di toko souvenir itu.Toko souvenir ini bisa dibilang mirip dengan mall dan butik khusus gaun wanita ini hanya salah satu toko yang ada di dalamnya.Seorang wanita muda dan cantik berjalan mendekat.Gadis penjaga toko segera membungkukkan badan ketika wanita cantik itu memasuki butik khusus gaun wanita.“OMG. Wanita itu sangat cantik!”“Saking cantiknya wanita itu terlihat seperti bidadari! Pokoknya wanita itu cantik banget!”“Apakah wanita itu pemilik toko? Mengapa semua orang sangat sopan dan hormat padanya?”Para pria memandang wanita cantik itu seperti orang bodoh.Gerald memutar tubuhnya dan alisnya sedikit terangkat karena kaget. “Elena?”Sejujurnya, Gerald memiliki kesan yang mendalam terhadap wanita itu. Pada pertemuan mereka sebelumnya, wanita yang kejam dan agresif itu hampir saja membuat Gerald hancur berantakan. Namun, Gerald sudah menghukumnya balik dengan memukul pantat wanita cantik itu. Secara khusus Gerald teringat
Read more
Bab 76
”Baiklah, Tuan Crawford. Saya akan mengantar Anda turun."Berikutnya Elena menggandeng tangan Gerald dengan lembut dan mereka berdua berjalan menuruni tangga melewati kerumunan orang."Ini, ini, ini..." Xavia merasa cemas.Elena tadi memanggil pria ini siapa? Tuan Crawford?Apalagi tadi Gerald mengatakan bahwa minimal transaksinya adalah tiga puluh ribu dolar! Ini membuktikan bahwa dia masih punya banyak uang.Sekarang Xavia yakin akan hal itu.Gerald pasti punya lebih dari tiga puluh ribu dolar. Ya, pasti Gerald punya lebih dari itu. Dua gaun itu saja harganya lebih dari lima belas ribu dolar. Xavia merasa Gerald semakin misterius sekarang.Yuri semakin merasa canggung dan malu. Ingin rasanya dia segera menarik Xavia pergi."Tuan, kami sudah mengemas dua baju yang Anda inginkan tadi. Jumlah totalnya adalah lima ribu tiga ratus dolar. Apakah Anda mau membayar menggunakan kartu kredit atau tunai?" Karyawan yang berdiri di depan Yuri membuyarkan lamunannya.Pada situasi ini, tidak mungki
Read more
Bab 77
Gerald menutup telponnya. Dia mengurungkan niat kembali ke asrama dan langsung menuju ke tempat kursus mengemudi, tidak lupa membawa gaun yang sudah dibelinya untuk Mila. Gaun itu terkemas dengan apik dengan kotak mewah. Gerald memang sudah berniat memberikannya pada Mila ketika ada kesempatan. Akan mudah memberikan hadiah untuk gadis-gadis seperti Xavia atau Quinn karena mereka memang suka di beri kejutan. Tetapi beda dengan Mila, Gerald sebenarnya tidak yakin ini ide bagus. Bahkan bisa jadi respons Mila akan sebaliknya. Di sisi lain, Gerald juga penasaran siapa orang yang akan diperkenalkan Mila padanya.Sesampainya di tempat kursus, Gerald menghentikan langkahnya di depan gerbang. Tiba-tiba ada perasaan iri dan perih di hatinya. Di sana, terlihat Mila sedang duduk di atas bangku panjang bersama seorang pria, mereka duduk sambil mengobrol mesra. Mila bahkan merangkul tangan pria itu begitu dekat.Glek!Ini terlalu mengejutkan untuk Gerald. Apa Mila sudah punya pacar? Gerald merasa
Read more
Bab 78
Gerald menarik tangannya dan berkata pelan, “Nggak apa-apa.”Meskipun Gerald memang sedikit jengkel karena kelakuan Kyle Smith, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena tadi dia sempat kaget melihat keakraban Mila dan Kyle, lalu setelah tahu bahwa Kyle adalah sepupu Mila, kecemasan dan kemarahan Gerald hilang.“Eh, Gerald.” Mata indah Mila memandang Gerald lekat, “Kamu kok pucat sih, ada apa?”Saat memperkenalkan Gerald pada Kyle tadi, Mila sempat memperhatikan ekspresi aneh di wajah Gerald. “Nggak apa-apa. Beneran. Aku tadi cuma ngira kalau Kyle adalah pacarmu,” jawab Gerald dengan senyum nyengir.“Ppfftt.. apa? Kamu kira sepupuku itu adalah pacarku? Hahahaha!” Mila tertawa mendengar jawaban Gerald. “Bagaimana bisa? Hahahha... sejujurnya, aku belum pernah menjalin hubungan spesial dengan siapapun. Entah mungkin bisa jadi karena standarku terlalu tinggi dalam memilih pacar.”Mila kembali duduk. Perkataan terakhir Mila membuat Gerald penasaran.“Memangnya kriteria yang kamu ingink
Read more
Bab 79
”Kami akan mengunjungi Mila nanti. Kabari saja kalau mau ikut.” Setelah berkata demikian, Whitney menutup teleponnya.Sampai saat ini Whitney belum tahu kondisi finansial Gerald, itulah kenapa Whitney masih tidak terlalu menganggap Gerald penting. Meski Gerald memenangkan lotre sebesar dua juta dolar pun, Whitney akan tetap menganggap Gerald tidak sebanding dengan anak-anak kaya yang lain. Gerald akhirnya memutuskan tidak ikut dengan Whitney dan rombongannya. Terlebih ketika tahu bahwa mobil Victor yang ditumpangi mereka sudah penuh. Whitney lalu memberikan alamat Mila pada Gerald. Gerald menuju ke alamat itu menggunakan taksi setelah sebelumnya dia pergi ke supermarket sebentar untuk membeli buah-buahan dan beberapa barang.Gerald sudah berteman baik dengan Mila selama dua minggu terakhir ini. Bagi Gerald, kedekatannya dengan Mila sudah sama seperti dengan Naomi. Tentu ini di luar kenyataan bahwa Gerald menyukai Mila. Karena itu Gerald merasa harus membantu Mila ketika keluarganya da
Read more
Bab 80
"Diam, Kyle!" kata Mila sambil melempar bantal pada Kyle. "Nggak masuk akal! Iya, Gerald memang baru menang lotre, terus kenapa? Kamu iri, hah?" Mendengar Kyle mencecar Gerald dengan cemoohan membuat Mila semakin jengkel. Apalagi tadi Kyle mengatakan bahwa Gerald memberi kondom pada mantan pacarnya. Sungguh menjijikkan! Pasti Kyle hanya mengada-ada untuk menghina Gerald, kan? Selama ini Mila menilai Gerald adalah teman yang baik."Maksudmu apa? Kamu pikir yang aku bilang tadi cuma omong kosong?" jawab Kyle semakin berapi-api dan diiringi tawa sinis, "Kalau kamu nggak percaya yang aku bilang, kamu bisa tanya ke Victor Wright, wakil presiden mahasiswa yang juga teman kuliah Gerald. Bahkan Whitney juga tahu soal ini. Gerald beneran pernah antar kondom ke mantan pacarnya demi bayaran sepuluh dolar!"Mila mengerutkan kening semakin geram. Orang tua dan teman-teman Mila memandang Gerald dengan tatapan menghakimi."Tampilan luarnya saja sopan. Gak nyangka pria ini ternyata mau melakukan hal
Read more
PREV
1
...
678910
...
252
DMCA.com Protection Status