Semua Bab Lelaki yang Tak Terlihat Kaya: Bab 51 - Bab 60
2513 Bab
Bab 51
“Oh, Alice ada masalah? Bagus, dong! Tak terhitung berapa kali Alice berlaku buruk pada Gerald. Jadi sudah sepantasnya dia menerima karma atas perbuatannya!”Teman-teman sekamar Gerald tidak peduli. Harper menggaruk kepalanya dan berkata, “Kecuali Naomi, semua gadis termasuk Hayley selalu mendukung Alice!”“Gerald, apa yang harus kita lakukan sekarang?” Benjamin memandang Gerald dan bertanya.Karena Naomi yang menelepon, Gerald jadi luluh. Lagipula lokasi kejadianya di Emperor Karaoke Bar yang adalah miliknya. “Ayo kita ke sana, kita lihat sama-sama apa yang sebenarnya terjadi!”Gerald sebenarnya tidak peduli dengan Alice, tapi dia tidak ada pilihan lain.Mereka menelepon dua taksi dan bergegas menuju ke Emperor Karaoke Bar.Di sebuah ruangan khusus di bar itu, nampak Alice dengan beberapa botol anggur pecah di hadapannya. Alice juga nampak agresif meneguk anggur merah langsung dari botolnya.“Mengapa? Mengapa Quinton begitu? Kupikir dia seorang pria baik yang baru selesai s
Baca selengkapnya
Bab 52
Alice menutup sambungan teleponnya.Ternyata selama ini Alice salah besar. Dia meyakini bahwa Quinton lah yang telah menolongnya waktu itu.Alice menahan diri untuk tidak bertanya detil seputar insiden itu karena dia tidak ingin Quinton merasa bahwa dia menerima Quinton sebagai pacarnya semata-mata karena ingin berterima kasih atas pertolongannya malam itu.Sekarang, semuanya menjadi jelas.Bukan Quinton yang telah menolongnya malam itu. Lalu, siapakah dia orangnya?Saat ini…Satpam menerima panggilan telepon melalui headset-nya. Wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut dan mengatakan tiga kali kata ‘ya’ dengan nada penuh hormat.Raut muka satpam berubah pucat pasi.Satpam itu membungkukkan badannya dan berkata, “Maaf, Nona-Nona, tolong maafkan kelancangan saya. Saya sudah berbuat salah. Semuanya gratis dan Anda… Anda bisa pergi sekarang!” Setelah mengatakan itu, satpam kembali membungkuk dan tidak berani menegakkan badannya lagi.“Ini…”Alice dan teman-temanya terpaku.Keja
Baca selengkapnya
Bab 53
Setibanya di kampus, Gerald menghabiskan waktunya sepanjang malam untuk mencermati soal-soal tes Tahap 1.Keesokan paginya, Gerald berencana untuk mendatangi tempat untuk melakukan tes Tahap 2.Ponselnya berbunyi, ternyata masuk sebuah pesan singkat dari saudara perempuannya.“Gerald, bulan ini tinggal tiga hari lagi. Aku barusan mengecek ternyata sampai sekarang kamu cuma menghabiskan lima puluh lima ribu dolar dari 3 miliar dolar di kartu Black Gold itu. Kalau kamu tidak menghabiskannya sampai akhir bulan ini, maka 3 miliar dolar itu akan hangus…”Gerald menyadarkan tubuhnya dan menyadari bahwa bulan ini tersisa tinggal 3 hari lagi. Ada 3 miliar dolar di kartu Black Gold, kecuali membeli tas Hermes edisi khusus, Gerald belum pernah sekalipun menggunakan kartu Black Gold itu.Menurut Jessica, saudara perempuanya, kalau dia tidak menggunakannya maka sisa uang di kartu Black Gold akan hangus, terbuang sia-sia.Tidak, dia harus bisa menghabiskan 3 miliar dolar itu!Gerald stres me
Baca selengkapnya
Bab 54
SPG itu hendak mengusir Gerald karena matanya tertuju pada pasangan sejoli yang sedang asyik melihat-lihat koleksi mobil.Dia menaksir harga pakaian bermerek yang dikenakan sejoli itu senilai ribuan dolar dan bisa dipastikan mereka berasal dari kalangan keluarga kaya.Mereka datang untuk membeli Gallardo. Jelas bahwa mereka memang punya kemampuan untuk membeli Lamborghini.SPG itu merasa bahwa Gerald adalah seorang pria muda miskin yang sedang coba-coba rasanya naik Reventon. Dia tidak mungkin sanggup membelinya dan hanya seorang bermuka tebal alias tidak punya malu.“Ganteng, Cantik, selera Anda berdua memang bagus. Namaku Vanessa, ada yang bisa saya bantu?” Vanessa bertanya dengan hormat.“Oh, kami sebenarnya datang untuk test-drive Lamborghini Gallardo. Lalu pacarku melihat Reventon dan dia jadi ingin mencoba test-drive Reventon. Kalau kamu tidak keberatan, kami ingin membayar deposit untuk test-drive…” Pria muda itu menjawab sambil tersenyum.“Tentu, silahkan Anda bawa mobiln
Baca selengkapnya
Bab 55
Vanessa bertekad agar pasangan muda itu melakukan transaksi hari itu juga.Tanpa sadar dia terlalu kuat mengerahkan tenaganya.Gerald tidak menyangka bahwa Vanessa akan berlaku sangat tidak sopan padanya. Akibatnya kepala Gerald membentur mobil dan menimbulkan rasa nyeri.“Jika kamu tidak mau keluar dari dalam mobil, aku akan memanggil satpam sekarang juga!” Vanessa berteriak kesal.Gerald keluar dari mobil dan tangannya memegangi kepalanya yang sakit.Sial. Gerald tidak menyangka bahwa SPG itu akan menariknya keluar dengan kasar ketika dia tengah asyik melihat-lihat interior mobil.“Aku ke sini untuk beli mobil, kenapa aku tidak boleh melihat-lihat?” Sejujurnya Gerald mulai merasa marah.“Beli mobil? Jenis mobil yang mana yang mampu kamu beli? Aku sudah berbaik hati mengizinkan kamu melihat-lihat mobil, tapi sepertinya kamu semakin tidak tahu diri!”Vanessa memperlakukan Gerald sangat tidak sopan dengan tujuan untuk menyenangkan pasangan sejoli yang kini berdiri di belakangnya
Baca selengkapnya
Bab 56
Brak!Sebelum pria paruh baya itu menyelesaikan kalimatnya, Gerald sudah meletakkan kartu black gold di atas meja.Manajer itu mencondongkan tubuhnya untuk melihat lebih dekat dan lalu mengambilnya, ekspresi wajahnya berubah seketika.Dia paham betul mengenai kartu Black Gold.Hanya sedikit orang di dunia ini yang memiliki kartu jenis tersebut.“Ada kurang lebih 3 miliar dolar di kartu black gold ini. Bukankah itu lebih dari cukup untuk aku membeli Reventon itu?” Gerald bertanya santai.“Ya, bahkan lebih dari cukup!”Manajer paruh baya itu masih sedikit skeptis meski dia menjawab pertanyaan Gerald dengan baik.Bagaimanapun, pria yang sedang berdiri di hadapannya sama sekali tidak terlihat seperti layaknya seorang pemegang kartu Black Gold.“Bolehkah saya mengecek kartunya?”Pria paruh baya itu menyunggingkan sebentuk senyum yang menyiratkan permohonan maaf pada Gerald.Lalu dia menyalakan sebuah mesin dan menggesek kartu Gold Card itu.Dalam sekejap, serangkaian pesan muncu
Baca selengkapnya
Bab 57
”Manajer Wilson, apa yang sedang terjadi?” Vanessa terdiam selama beberapa saat.Tetapi instingnya menyatakan bahwa dia telah melakukan satu kesalahan yang akan disesali seumur hidupnya.Lalu Vanesaa melangkah ke arah manajer untuk bertanya.“Pergi dari hadapanku! Aku akan menyelesaikan masalah ini denganmu nanti!”Wilson memperingatkan Vanesa dengan keras sambil melotot marah.Sementara itu, manajer keuangan diikuti beberapa orang staf lainya memandang sopan pada Gerald dengan ekspresi penuh penghormatan.Vanessa tercengang. Dia tadinya benar-benar mengira bahwa Gerald adalah orang miskin yang menyedihkan.Dia berasumsi bahwa Gerald hanya datang untuk melihat-lihat dan tidak punya kemampuan untuk membeli.Oleh karena itu, dengan tujuan untuk menyenangkan pasangan muda yang terlihat mampu membeli Lamborghini, Vanessa tega menyerang seorang pria muda yang dianggap miskin.Tetapi kenapa si pria miskin itu mampu membuat manajernya berlaku seperti itu? Masa iya si pria miskin it
Baca selengkapnya
Bab 58
Pada saat bersamaan, Wilson juga sudah menyelesaikan semua dokumen untuk transaksi keuangan dan administrasi lainya. “Tuan Crawford, ini kunci mobil Anda dan juga kartu namaku. Mulai sekarang, jangan ragu untuk menghubungi saya kalau Anda perlu sesuatu. Bahkan jika itu tidak ada hubungan dengan mobil, Anda bisa kapan saja menghubungi saya jika ada butuh bantuan!” Wilson berkata dengan respek.Hal itu dia lakukan karena Gerald bukan seorang pelanggan biasa. Wilson tahu bahwa Gerald pasti berasal dari keluarga kaya raya dan berpengaruh.Wilson merasa bahwa dia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan dapat berkenalan dengan Tuan Crawford.“Okay, terima kasih, Manajer Wilson. Sejujurnya, aku butuh bantuanmu kalau Anda tidak keberatan, Manajer Wilson.” Gerald berkata sambil tersenyum. “Tentu, dengan senang hati. Beritahu saja apa yang Anda ingin saya lakukan!”“Bisakah Anda mencari seseorang untuk membantuku mengendarai mobil ini pulang? Hahaha. Sebenarnya, aku belum punya SIM…”“Oh!
Baca selengkapnya
Bab 59
”Terima kasih bantuannya. Aku nggak habis pikir kenapa bisa sampai lupa nggak bawa dompet!” Mila berkata sambil tersenyum Mila tidak menolak bantuan Gerald untuk membayarkan minuman untuknya dan dia seorang gadis yang sangat sopan.Dia adalah seorang gadis yang baik hati dan pemurah.Mila agak kaget bertemu Gerald .Mila belum lupa betapa Gerald meninggalkan kesan yang mendalam untuknya ketika kali pertama bertemu di auditorium ketika itu.Dia ingat bahwa Gerald sangat tenang dan tidak terganggu meski semua orang merendahkan dan mengejeknya ketika itu.“Terima kasih kembali,” Gerald membalas dan tersenyum.“Jangan khawatir, aku akan mengembalikan uangmu setelah aku mengambil dompet. Ngomong-ngomong apakah kamu punya dompet elektronik? Kalau kamu punya, aku bisa langsung transfer uangnya lewat pembayaran elektronik…”“Ya!” Gerald tidak ingin memperpanjang soal itu. Gerald berbahagia bisa bertemu kembali dengan Mila.Lagipula, Gerald bukan tipe orang yang pandai berbasa basi.
Baca selengkapnya
Bab 60
”Sepertinya sekarang ada mahasiswa super kaya di kampus kita! Dan dia baru saja membeli mobil sport Lamborghini Reventon!”“Gila! Harga mobilnya kira-kira satu setengah atau dua milyar dolar lebih! Ayo, kita lihat!”Rombongan mahasiswi itu mendorong Gerald dengan kasar, makin lama makin banyak orang yang ingin melihat mobil Gerald.Gerald sudah benar-benar kesal. Kalau dia ingin mempermalukan mereka, dia bisa saja mengeluarkan kunci mobilnya dan lalu mengendarainya sekarang.Tetapi Gerald bukan tipe orang yang biasa melakukan hal semacam itu, apalagi di hadapan begitu banyak orang.Ternyata memarkir mobil di parkiran efeknya sama dengan saja dengan berhenti di depan pintu masuk.Gerald melihat sekitar dan memutuskan untuk menunggu beberapa waktu sampai parkiran benar-benar kosong sebelum dia memindahkan mobilnya ke tempat lain.Sepertinya itu satu-satunya yang bisa dia lakukan!Gerald mengeluh.Lalu Gerald kembali mengantongi kunci mobilnya, memutar tubungnya dan beranjak meni
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
252
DMCA.com Protection Status