All Chapters of SEDUCING HOT DUDA: Chapter 51 - Chapter 60
84 Chapters
50- Aku Merindukan Tubuhmu
(FLASHBACK VERENA HAMIL)Hamil.Satu kata berjuta makna. Ada yang Bahagia saat mendapati diri hamil, ada yang merasa jika kehamilan hanya membawa musibah, ada yang menantikan kehamilan, ada yang tidak pernah mengharapkan dirinya hamil.Gadis itu yang sudah jadi wanita hanya menatap kosong ke arah alat dengan dua garis biru, dia terdiam cukup lama, entah harus Bahagia atau bersedih karena ini. sejujurnya, saat Verena sudah berjanji untuk meninggalkan David dia tidak akan pernah Kembali pada laki-laki itu, tapi Ketika ada anak yang bisa dijadikan penghubung Verena merasa dilemma luar biasa. Semua rasa penasaran pada David sudah terbayar, jadi memang sudah saatnya dia mundur. Dia tahu, sampai kapan pun David  hanya melihatnya sebagai anak kecil.Verena masih mematung, harusnya dia menangis atau tubuhnya gemetaran karena ini, tapi dia sudah menduga hal ini sebelumnya. Melakukan seks tanpa kondom jadinya anak, bukan plasma TV.Dia Kembali menghela
Read more
51 - Gadis Kecil Binal
David tak habis pikir apa yang gadis cacing itu inginkan. Alih-alih mencari solusi Bersama dari semua masalah ini, dia malah memblokir dirinya. Apa memang semua anak-anak seperti ini? susah menghadapi anak kecil yang tantrum.Laki-laki itu bercermin sambil menggepalkan tangannya. Sialan semuanya! Setelah tahu Verena tak lagi berada di Jerman, David akhirnya memilih untuk pulang, taka da lagi yang bisa dia harapkan. Verena memilih untuk menutupi semua akses darinya. Entah apa yang dia mau, padahal dia yang memulai bersamanya.Dia Kembali menarik napas Panjang, hingga detik ini taka da kata sepakat antara dirinya dan Gerald, sobat lamanya itu masih menyimpan dendam hingga kini, bahkan diam-diam Gerald bisa membunuhnya baru dia merasa puas.Andai berada di rumahnya sendiri, David akan memukul kaca di depannya, tapi dia tak bisa melakukan itu. Ini rumah orang, dan sebisa mungkin mengontrol emosinya. Dia sebenarnya punya niat baik untuk menyelesaikan semuanya, tapi t
Read more
52 - Perasaan yang Tak Bernyawa
     Dia ingin bertemu gadis itu, memeluknya selama mungkin jika bisa.  Entah kapan perasaan nyaman itu bersarang, tapi jika boleh jujur dia ingin menghabiskan sisa waktu Bersama gadis berisik itu, dia yakin hidupnya tak lagi sepi. Diam-diam, David menahan senyumannya, tak sabar lagi.  Kelsea yang melihat itu mencibir kesal, tidak akan semudah itu. Jika jalan mereka mulus, maka dia akan membuat semua hal menjadi rumit, sejujurnya Kelsea tak pernah rela si keriting jelek itu bisa berakhir Bersama laki-laki tua bangkotan seperti David, tidak sudi. Tapi dia tahu, adik bodohnya itu yang suka duluan. Cinta memang kadang suka tak bisa dipikir dengan nalar.“Jangan senang dulu kalian,” ancam Kelsea pada David. Laki-laki itu hanya menggosok tangannya dia atas celana yang dia kenakan. Dia akan siap menghadapi apa pun, sekarang dia tahu masa depannya akan berakhir Bersama gadis berisik itu. Manusia punya rencana, tapi takdir punya peran
Read more
53 - Malam Panas Bersama
“Aku sangat merindukan tubuhmu,” bisik David. Verena hanya bisa menelan ludah, bodohnya dengan segala kekuatan dia menahan pusat gairah yang terus terseret saat melihat pria tua ini Kembali, tapi dia berusaha untuk menyangkal semuanya, perasaan sakit dan mati rasa, merasa dikhianati masih dia rasakan.Saat wajah David menurun ke lehernya mengirup dan menjilati kecil, tubuh Verena menggigil karena sensasi geli yang dikirimkan pria itu. “Kita akan hidup Bersama, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan sekarang,” ujar David menggigit kecil kulit lehernya. Verena yang tidak yakin pada dirinya sekarang, apa bisa? Apa iya? Banyak hal berkecamuk dalam kepalanya, tapi yang terpenting adalah dia tidak impulsive melakukan hal-hal bodoh seperti dulu.David menatap dalam mata madu itu, tangannya terulur untuk mengelus rambut keriting halus dan wangi gadis cacing ini. rambut paling cantik yang pernah dia lihat. “Jadi, hiduplah bersamaku,” pinta D
Read more
54 - Terlambat Menyadari
Dia membisu, layaknya sebuah batu. Tak berani membuka sepatah kata, padahal David ingat jika Verena adalah gadis paling ceria, berisik, dan segudang julukan untunya, seolah fisiknya berada di sini tapi jiwanya hilang entah ke mana.“Kamu keberatan?” tanya David memastikan lagi, Verena menarik napas Panjang sambil menggeleng.“Tidak. Aku akan bersedia untuk tes DNA,” jawab gadis itu lemah. Jangan tanyakan bagaimana dia merasakan hatinya berdarah-darah, seperti diremas-remas, setelah luka itu bernanah dan ditaburi garam di atasnya. Verena hanya bisa tersenyum kecut, bukankah ini pilihan hidup yang telah dia pilih?Dia bukan gadis cengeng yang suka mengeluh dengan hidupnya, atau memang selama ini dia tidak merasakan masalah dan kesulitan yang lebih hebat dari ini yang membuat dia harus merasakan darah-darah.“Aku akan tetap bertanggung jawab,” pungkas David. Verena masih terduduk di ujung ranjang menggigit jarinya dan mena
Read more
55 - Kembali Asing
Jika Bersama sudah tak berhasil, dan berpisah adalah keputusan terbaik, maka itu harus dilakukan.Tangannya masih menggengam kertas itu, sebuah kertas yang menghancurkannya detik ini juga. Rasanya lebih menyakitkan saat dia kehilangan istrinya tercinta, David merasa jadi manusia paling tolol di dunia, detik ini dia menyadari jika dia adalah manusia tak berguna. He don’t deserve her. Dia tidak layak Bersama gadis kecil itu.Pria tua itu hanya berdiri sambil bersandar di tembok tangannya terus meremas kertas, hasil tes DNA. Paternity 99.38%. jantungnya seperti ditikam ribuan belati, dan sekarang kian berdarah-darah. Dosa besar apa yang telah dia lakukan?Saat mengangkat wajahnya David menemukan wajah Kelsea yang jelas sekali mengejeknya. Wanita itu tertawa dengan kebodohan yang telah dia buat.“Kesempatan untukmu telah hangus. Kau tak perlu lagi masuk dalam hidup saudariku, biarkan dia Bahagia dengan hidupnya, dan kau tak ada dalam daftar priori
Read more
56 - Sydney Sweeny
“Tinggalkan dia! David tak pernah melihat ke arahmu. Jadi, apa lagi yang bisa kau tunggu?” Itu adalah suara hasutan Kelsea. Verena tahu, dan dia sudah merasakan itu lama.“Dia memintaku untuk tes DNA,” tambah Verena sambil menunduk, dia memang sangat sakit hati dengan sikap David, bisa-bisanya dia meragukan anak yang dia kandungnya. Memangnya dia pikira sudah berapa batang yang masuk dalam lubangnya? padahal dia yang merenggut semua keperawannya walau dia yang menggoda David.“Tinggalkan! Jangan berharap pada laki-laki tak punya otak seperti itu,” tegas Kelsea. Verena masih tertunduk dalam sambil merenungi nasibnya, pasal hamil dia tidak menyesal hamil, karena dia sangat suka dengan anak kecil dan menjadi Aunty kesayangan bagi anak-anak Skye.“Kamu punya solusi?” tanya Verena dengan memelas. Kelsea tampak berpikir keras dia berjalan mondar-mandir, wanita itu menggigit jarinya dan seditik kemudia wajahnya mendadak c
Read more
57 - Belenggu Penyesalan
Merindukan dalam kesepian, penyesalan yang terasa menggerogoti jiwa. Kosong… sesak… rindu … penyesalan.David merasakan perasaan tersiksa dalam keadaan jiwa yang terus tergerus dengan perasaan bersalah luar biasa. Dia menyesal, sangat-sangat menyesal.Pria itu hanya menatap kosong ke depan. Dia selalu bertanya-tanya selama tiga tahun terakhir, andai tidak ada penyesalan, andai kata penyesalan tidak pernah terciptakan dia tidak akan pernah merasa se nelangsa ini, semua karena perasaan bersalah yang akan ia bawa hingga napas terakhirnya.Semua akses yang berhubungan dengan Verena ditutup mati oleh keluarganya, mereka tak mau dia menganggu lagi gadis itu. Jika keadaannya seperti awal Verena menggodanya tentu akan beda cerita, sekarang sudah ada perantara di antara mereka. Tidak mungkin dia hanya hidup dalam penyesalan dan rasa kesepian sambil menerka-nerka siapa putrinya, bagaimana wajahnya.Lelaki matang itu menarik napas panjang, mengambil kaleng minuman di sampingnya meneguk dengan ce
Read more
58. Tanyakan Pada Hatimu
Berbekal alamat seadanya, David nekat untuk menemui gadis bodoh si kondom bocor. Harusnya dia tahu sedari awal gadis kondom bocor sepertinya hanya menambah masalah. Rasa penasaran, rasa rindu, dan juga penyesalan terus ia rasakan. Dengan langkah yang terasa lesuh David memaksa diri untuk mencari di mana gadis bodoh tersebut. Harus berapa lama lagi dia terus-terusan tersiksa? Kembali menarik napas panjang ia menutupi matanya merasa jika dunia memang tak pernah adil padanya, selalu saja orang lain, ketika dia sudah bahagia dengan keluarga kecilnya, lagi takdir merampas paksa semua kenyamanan itu membuat kembali nelangsa, masuknya seorang anak kecil dalam hidupnya kembali memporak-porandakan seluruh hidupnya. David menyeret koper miliknya sambil melihat keadaan yang begitu ramai, tidak dengan hatinya yang terus saja tersiksa. Dia sedikit mengusap wajahnya dengan kasar. Pria itu membayangkan pertemuan mereka, apa Verena masih seperti dulu? Atau dia sudah dewasa sekarang? mengambil kepu
Read more
59 - Tidur Bersama Ibunya
Kepalanya dia sandarkan sambil memeluk pinggangnya yang ramping. Di tengah malam buta, hujan deras yang mendera dan cuaca dingin yang terasa menusuk kulit.David memeluk tubuh Verena dari belakang mencari kehangatan, karena seluruh tubuhnya menggigil. Sepertinya dia kena hipotermia, karena kelamaan berdiri di bawah hujan menunggu Verena datang.Dengan pelan dan berhati-hati Verena mengayuh sepeda miliknya menuju flat. Selain menyusahkan perasaannya, Pak Tua juga menyusahkannya sekarang karena dia begitu berat dan dia harus mengayuh dengan susah payah.Dia bisa merasakan seluruh tubuh David gemetaran. Verena juga tak kalah menggigil, memang cari penyakit mereka berdua.“Tolong, terus seperti ini. aku tak mau kamu pergi lagi, kita masih punya banyak nama kota untuk nama anak kita,” bisik David. Pelukan di pinggangnya kian mengetat. Darahnya berpacu membuat Verena kembali bersemangat mengayuh sepedanya di antara tubuhnya yang kedinginan.“Kau memang selalu menyusahkan, Pak Tua!” sungut V
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status