Semua Bab My Mysterious Wife (INDONESIA): Bab 31 - Bab 40
132 Bab
31. Lexa Diracun
"Kalian berdua berhenti, pergi dari sini! Kembali ke kamar kalian." Bastian langsung berbalik dan menyuruh kedua anak buah yang mengikutinya untuk pergi."Baik,Tuan."Bastian mengembuskan napasnya kasar lalu menjauhi ruangan terbuka di mana Jose dan Lexa sedang bercinta. "Dasar mèsum," gerutu Bastian."Jo, tadi aku mendengar suara seseorang." Lexa berusaha mendorong tubuh Jose yang berada di atasnya."Biarkan saja, Alex." Jose tidak menghiraukan suara seorang laki-laki yang ia kenali dengan suaranya Bastian karena saat ini ia hampir mencapai klimaks."Jo, tapi ….""Aku tidak peduli, cepat kita selesaikan sebelum terganggu oleh orang lain." Jose mengecup puncak kepalanya Lexa lalu kembali meneruskan percintaan mereka."Baiklah, cepat kau selesaikan.""Dengan senang hati, sayang." Jose tersenyum lalu semakin mempercepat gerakannya. Dengan sekuat tenaga memompa kejantanannya ke dalam kewanitaannya Lexa. "Alex ….""Jo …."Keduanya tertawa kecil setelah sama-sama mencapai klimaks dengan ke
Baca selengkapnya
32. Melupakan Lexa*
Orang bercadar itu ingin menyentuh Lexa, tapi mengurungkan niatnya karena Victor dan pengikutnya datang."Hei, siapa kau?! Jangan sentuh dia!" teriak Victor.Orang bercadar itu segera melarikan diri karena melihat kedatangan Victor dan yang lain."Nona, Nona Xaviera!" Victor mengguncang-guncangkan tubuh Lexa."Siapkan mobil dan panggil Hunter untuk mencari jejak orang bercadar tadi." titah Victor kepada anak buahnya."Baik, Tuan.""Siapa sebenarnya orang tadi? Apa tujuannya meracuni Nona Xaviera?" gumam Victor yang langsung mengangkat tubuh Lexa untuk segera dibawa ke rumah sakit khusus untuk menanganinya. Victor curiga jika Lexa terkena racun karena Lexa tidak akan mudah dikalahkan begitu saja.Ponsel Jose berbunyi ketika ia sibuk melakukan zoom dengan kliennya melalui laptop. "Nomor tidak dikenal? Siapa, ya?" ucap Jose yang segera mengangkat panggilan ponselnya. Bastian yang berada di hadapannya ikut memperhatikan Jose."Ya, halo.""Apa?! Istriku dibawa ke rumah sakit!""Ya, halo, s
Baca selengkapnya
33. Budak Nafsu*
"Aduh!" Emma Walles, wanita berambut pirang yang berada dalam pangkuan Alexander itu mengerang kesakitan setelah Alexander secara reflek mendorongnya ke lantai. Darah mengalir di selakangannya, Emma kaget dengan sikap Alexander yang berubah secara tiba-tiba."Apa katamu?! Lexa terluka?" tanya Alexander sambil mengenakan celananya."Cih, bukan urusanku." Anya mencibir, tidak ingin memberitahu berita tentang Lexa kepada Alexander."Anya!" bentak Alexander"Xander," panggil Emma manja, gadis itu mendekati Alexander dengan susah payah lalu merangkul lengan kekarnya."Anya, katakan padaku!" desak Xander.Anya melengos, tidak peduli dengan bentakan Alexander."Urus saja wanita itu. Sepertinya dia belum puas." sindir Anya."Xander," Emma menekankan tubuh telanjangnya ke tubuh atletis Alexander."Sebaiknya, kau keluar dulu, Emma." Alexander berusaha mengusir Emma. "Xander kenapa sikapmu berubah?" tanya Emma dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Ia tidak menyangka jika sikap hangat Alexander se
Baca selengkapnya
34. Keinginan Anya
"Bagaimana?" Anya menatap balik mata Alexander. "Jika kau tidak mau, aku tidak akan memaksamu." Anya berdebar menantikan jawaban dari Alexander. Ia berharap agar Alexnder mau menerima tawarannya.Karena tidak mendapatkan respon dari Alexander. Anya perlahan turun dari pangkuannya Alexander dengan rasa kecewa.'Ternyata usahaku sia-sia.' batin Anya.Namun sesaat kemudian, hati Anya melonjak kegirangan karena tujuannya terkabul."Siapa yang mengizinkanmu keluar, Anya?" kata-kata Alexander seperti suara merdu saxophone yang mengalunkan lagu romantis favoritnya."Xander," Anya berbalik dengan mata yang berbinar."Kemarilah Anya," Alexander melambaikan tangannya.Anya seperti sebuah robot yang diprogram untuk bergerak sesuai dengan aturan programmer."Kau adalah budakku.""Ya, aku adalah budakmu." Anya berjalan perlahan mendekati Alexander."Kau tahu apa tugas seorang budak?""Mematuhi segala perintah tuannya tanpa terkecuali.""Bagus kalau kau masih ingat.""Tapi aku ingin menjadi budak s
Baca selengkapnya
35. Dikelilingi Wanita Cantik
"Xander, tolong berhenti, aku sudah tidak kuat." pinta Anya dengan suara yang bergetar. Namun Alexander tidak peduli, ia benar-benar mengabulkan permintaan Anya untuk menjadikannya budak séksnya."Kau budakku, Anya. Jadi kau harus menuruti kemauanku." Alexander meremas dan menampar pantat Anya beberapa kali hingga memerah."Aduh… aku sangat lelah, Xander." pekik Anya lirih dengan badannya yang serasa mati rasa setelah diperlakukan Alexander seperti wanita bayaran."Aku menepati permintaanmu Anya, kenapa kau memintaku berhenti?" sindir Alexander yang sibuk memompa kewanitaannya Anya."Aku….""Kau yang menginginkannya jadi nikmati saja.""Tapi aku ingin melihatmu, Xander." Anya sedikit kecewa karena Xander menyetubuhinya dari arah belakang sehingga Anya tidak bisa menikmati wajah tampannya Xander disaat mereka bercinta."Aku tidak merubah diriku menjadi serigala, Anya. Apalagi yang kau inginkan." Xander masih terus memompa Anya dari belakang sehingga Anya terbaring lemas di atas brank
Baca selengkapnya
36. Apa yang Sedang Kalian Lakukan?!
Mata Emma seperti puppy eyes yang memelas meminta tuannya untuk mengasihaninya. "Xander.""Well, Miss Emma Walles." Alexander mendekati Emma."Kau tahu siapa aku?" tanya Alexander sambil membuka kedua kakinya Emma."Alexander Druva 32 tahun. Seorang dokter spesialis bedah dari rumah sakit Druva. Laki-laki tertampan yang pernah aku temui. Laki-laki gagah bertubuh kekar dan mempunyai kejantanan yang extra besar.""Hahaha," Alexander tertawa keras. Tadinya ia ingin mengabaikan Emma tapi setelah mendengar pujian Emma yang sedikit vulgar, Alexander memutuskan untuk bermain-main sebentar dengan wanita yang mempunyai sifat seperti seorang wanita nakal itu."Ayo Xander, aku sudah tidak tahan." panggil Emma manja. Ia menarik tengkuk Alexander lalu mencium bibirnya dengan mesra. Seperti orang yang kehausan, Emma menyesap bibirnya Alexander dalam waktu yang cukup lama."Kau tahu identitas asliku, Emma?"Emma menghapus saliva yang belepotan di bibirnya menggunakan punggung tangannya lalu tersenyu
Baca selengkapnya
37. Tidak Bisa Berubah Wujud?*
Mendengar teriakan pertanyaan dari Anya tidak menghentikan kegiatan Alexander. Ia tetap dalam posisinya, memeluk tubuh polos Emma sambil memompa kewanitaannya. Menikmati gelenyar nikmat dari budak cintanya yang seorang manusia biasa."Xander," Emma sengaja memanggil nama Alexander dengan manja. Ia tahu jika Anya sedang marah. Emma merasa menang karena laki-laki pujaannya tidak mempedulikan Anya dan tetap memberinya kenikmatan. Emma menciumi leher Alexander sehingga membuat Anya semakin marah."Xander!" teriak Anya untuk sekian kalinya.Alexander melirik sekilas lalu tetap melanjutkan mennggempur kewanitaannya Emma. Gadis perawan setelah Anya yang dengan sukarela memintanya untuk merenggutnya."Xander, hentikan! Kau lupa akan janjimu?"Alexander berhenti lalu menoleh kepada Anya."Xander," kini giliran Emma yang merajuk karena Alexander melepaskan kejantanannya."Janji yang mana?" Xander menaikkan dagunya."Kau berjanji akan mengusirnya dari rumah sakit ini!" teriak Anya sambil menunjuk
Baca selengkapnya
38. Menggoda Jose*
'Itu berarti Lexa dalam keadaan yang berbahaya jika suatu saat ada musuh yang menyerangnya?'Jose mendadak kehilangan selera makan setelah mendengar percakapan Victor dan pengikutnya. Perutnya yang lapar terasa kenyang. Ia termenung memikirkan keselamatan Lexa di masa yang akan datang.'Apa yang harus aku lakukan? Ya Tuhan, aku sungguh tidak berguna. Suami yang tidak bisa melindungi istrinya.'"Tuan." "Tuan," Bastian menepuk bahu Jose setelah memanggilnya beberapa kali namun tidak ada respon."Ada apa?" Josei terkesiap melihat Bastian sudah berada di depannya. "Apa yang sedang Tuan lakukan di sini? Kenapa melamun? Bagaimana keadaan Nyonya Muda?" Bastian selalu sama, cerewet bertanya tentang keselamatan Jose dan Lexa.Namun Jose diam dan tidak membalas serentet pertanyaan dari Bastian. "Tuan, apa yang sudah terjadi? Kenapa Tuan diam saja?""Tian," Jose menghela napasnya."Ada apa, Tuan? Ceritakanlah pada saya." tanya Bastian khawatir."Apa yang harus aku lakukan?" Jose menutup mukany
Baca selengkapnya
39. Lexa Menghilang*
"Aku tidak selemah itu, Jo." Lexa menelusupkan tangannya ke dalam celana piyamanya Jose lalu membelai kejantanannya."Alex, kau ….""Jo," Lexa mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Jose."Alex sayang," napas Jose semakin memburu. Rasa-rasanya ia tidak kuat lagi menahan hasratnya untuk bercinta dengan Lexa."Biarkan aku membantumu." Lexa tidak tega melihat Jose yang tidak nyaman."Tapi …." Jose mulai gelisah, bingung di antara dua pilihan. Membiarkan Lexa memuaskannya dengan tangannya atau menolak tawaran Lexa karena khawatir Jose tidak cukup puas jika hanya melakukan oral sèks."Alex," Jose memejamkan matanya saat Jose merasakan kulit halus tangan Lexa bermain-main dengan kejantanannya.***Setelah kecewa dengan perlakuan Alexander padanya, Anya kembali ke kamarnya dengan hati yang hancur dan tubuh yang lelah. Bukan ini yang dimau Anya, penghinaan dan pembulian dari Alexander. Anya sangat terluka hatinya tapi tidak mampu untuk membenci Alexander. Bahkan keinginan untuk memilikinya
Baca selengkapnya
40. Siapa Kau yang Sebenarnya?*
Beberapa jam sebelum Lexa dibawa pergi oleh JoseAnya bergegas ingin menemui Alexander di kamarnya setelah pulih tenaganya. Ia ingin melihat wajah tampan Alexander sebagai penyemangatnya."Xander, aku datang. Aku membawakanmu sarapan." Anya berdandan semenarik mungkin, dengan kulitnya yang kembali mulus tanpa bekas luka. Anya merasa sangat percaya diri. Sebelum membuka pintu, Anya melihat penampilannya di depan pintu kaca yang berada di di dekat kamarnya Alexander."Perfek," Anya melihat bayangan wajahnya lalu berputar untuk melihat bentuk tubuhnya. Kali ini Anya memakai gaun super tipis yang sangat seksi seperti gaun yang dikenakan Emma. Anya berpikir jika Alexander tergoda oleh rayuan Emma juga gara-gara penampilan Emma yang vulgar. Gaun tipis yang ketat sehingga menonjolkan bentuk tubuhnya dan potongan busana yang memperlihatkan belahan payudara implannya."Aku lebih menarik dari dia, semua miliknya adalah palsu." gumam Anya lalu membuka pintu kamarnya Alexander."Xander," Mata Anya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status