All Chapters of My Mysterious Wife (INDONESIA): Chapter 71 - Chapter 80
132 Chapters
71. Bayang Masa Lalu*
"Ayo, Jo." Lexa mengacungkan jari telunjuknya lalu menggerakkannya supaya Jose datang padanya."Kau sangat seksi, Alex. Sial, kau membuat tubuhku panas terbakar nafsu." ucap Jose dengan napas yang tersengal-sengal.Lexa terkikik geli sambil meraba tubuhnya yang sudah basah oleh madu dan susu."Boleh aku memakanmu sekarang?" tanya Jose yang sudah bersiap merobek kaos Lexa."Sentuh aku, Jo." Lexa membuka kakinya lebar. Saat ini Lexa memakai rok pendek sehingga celana dalamnya yang basah mencetak kewanitaannya."Sial, jangan menyesal jika aku tidak bisa berhenti nantinya, Alex.""Aku akan marah jika kau tidak bisa memuaskanku." Lexa memonyongkan bibirnya."Kau salah karena telah menantangku, Sayang.""Benarkah?" Lexa mengedipkan matanya.Jose langsung menarik tubuh Lexa hingga ke tepi meja. Ciuman panas langsung Jose berikan. Keduanya berciuman sangat dalam, membelitkan lidah dan bertukar saliva. "Buka, buka pakaianmu, Alex." titah Jose dengan tidak sabar."Kau yang buka, Jo." ucap Lexa
Read more
72. Mimpi Buruk
Tubuh Jose bergetar saat melihat orang yang ditabraknya ternyata adalah Marissa, wanita yang sudah dinyatakan meninggal lima belas tahun yang lalu. Bagaimana ini? Jose merasa bingung sekaligus aneh. Ia semakin khawatir karena napas Marissa terdengar semakin melemah."Tidak, jangan, Marissa jangan mati, Marissa tunggu!" Jose ketakutan yang membuatnya tidak bisa berpikir logis. Seharusnya ia segera membawanya ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawa Marissa, bukannya termenung menebak-nebak kenapa Marissa masih hidup."Hei, kau menabrak seseorang!" Seorang laki-laki muncul memergoki Jose sedang memangku tubuh Marissa yang berlumuran darah."A-aku tidak sengaja," Jose making panik karena napas Marissa sepertinya telah terhenti."Ada apa ini?" Seorang laki-laki lain datang lalu matanya terbelalak. "Siapa yang menabrak wanita itu?""Dia, laki-laki yang memangku wanita itu." Laki-laki pertama yang memergoki Jose itu menunjuk Jose dengan jari telunjuknya."Segera lapor polisi.""Ok.""T-tung
Read more
73. Sakit*
"Jo!" bentak Lexa kesal. Sebelum tidur tadi Jose bilang jika tidak pernah mencintai Marissa tapi sekarang dalam keadaan tidak sadar menyebut nama wanita itu. Lexa sangat kesal hingga ingin mencabik-cabik wajah tampan Jose."Tidak, aku tidak membunuhnya, aku tidak sengaja." Jose kembali merancu dan tatapannya kosong. Wajah Jose terlihat ketakutan. Lexa merasa bersalah karena telah berburuk sangka kepada Jose."Tidak, aku tidak membunuhnya," Jose memeluk kedua kakinya."Astaga, apa yang telah terjadi denganmu? Kenapa bisa begini, tadi kau baik-baik saja, Jo?" Lexa memeluk tubuh Jose lalu menepuk-nepuk punggungnya."Jose itu bukan salahmu, Gadis itu yang lari ke tengah jalan dan kau tidak sengaja menabraknya. Lupakan itu, sungguh itu bukan salahmu, Sayang." bisik Lexa. Ia heran, hanya selang beberapa jam, Jose berubah moodnya. Lexa bersumpah, besok pagi ia ingin membunuh Michael. Gara-gara laki-laki bajingan itu, Jose harus mengingat peristiwa kelam yang terjadi lima belas tahun yang lalu
Read more
74. Perangkap dari Michael *
Michael tersenyum penuh arti, tugasnya berjalan dengan lancar. Bahkan ia tidak mengira jika racun yang sudah dikonsumsi oleh Jose bisa berefek sangat cepat. Terima kasih kepada Margaritha, gadis muda itu dapat dirayunya dengan mudah. Menjanjikan cinta palsu kepadanya dan Margaritha dengan mudahnya dibohongi. Michael juga mencicipi tubuhnya yang masih perawan. Sungguh tugas yang sangat menyenangkan bagi laki-laki mèsum seperti Michael.Siang itu saat Jose mengusir seluruh pelayan dan penjaga keluar dari mansion. Margaritha duduk sendirian di taman samping rumah. Gadis muda itu sedang melamun, Michael diam-diam menyelinap ketika para penjaga mengobrol karena keheranan dengan perintah Jose untuk mengosongkan mansion dari penjaga dan pelayan. "Hai, Meg," Michael tersenyum manis kepada Margaritha. Ia menebarkan jaring-jaring kepalsuan untuk memerangkap Margaritha yang sedang diincarnya."Tuan J-jose, oh maaf, maksudku Tuan Michael." Margaritha sangat mengagumi Jose, ketampanan dan kebaikan
Read more
75. Jose Menghilang*
Michael langsung memasukkan lidahnya, menyapu dinding mulutnya Margaritha. Gadis yang sudah termakan rayuan dari Michael hanya diam ketika Michael menciumnya dengan rakus. Bahkan Margaritha tidak sadar ketika Michael perlahan membuka kancing kemejanya dan membuka pengait branya. Margaritha mendesah ketika tangan Michael sudah mencubit puncak dadanya. "T-tuan Michael.""Aku mencintaimu Meg, apakah kau juga mencintaiku?" tanya Michael setelah ciuman mereka terlepas."Aku …." Margaritha bingung, ia tidak bisa secepat itu berubah mencintai Michael. Namun rayuan dan sentuhan Michael sangat memabukkan. Seakan membuat Margaritha melayang ke awan. Margaritha langsung mendesah ketika Michael mengulum puncak dadanya. Tangan Michael memijat buah dada yang satunya. Tiba-tiba gairah Margaritha muncul, Margaritha adalah gadis suci yang belum pernah terjamah tangan laki-laki. Dan Michael begitu pintar memanjakannya, mengeksplorasi titik sensitif di tubuh gadis itu. "Katakan kau cinta padaku, Meg."
Read more
76. Kekuatan Aneh*
"Jo!" Lexa naik ke atap gedung bersama para penjaga rumah sakit. Pihak rumah sakit juga sudah menghubungi polisi dan petugas pemadam kebakaran untuk mengantisipasi jika Jose meloncat ke bawah."Jo, Sayang apa sedang kau lakukan di sana?" Lexa mendekati Jose sendirian sedangkan pihak keamanan rumah sakit mengendap-endap agak menjauh dari Lexa.Jose menoleh, tapi pandangan matanya terlihat kosong."Jo, sini. Aku merindukanmu. Aku seperti orang gila mencarimu." Lexa merentangkan tangannya.Jose tertegun kemudian menutup kedua telinganya. "Aku tidak sengaja, bukan salahku. Aku tidak membunuh Marissa." Jose kembali mengucapkan kata yang sama."Aku bukan pembunuh, aku bukan pembunuh." Jose menggelengkan kepala sambil menutup matanya.'Kenapa dia masih mengigau tentang hal itu? Sebenarnya apa yang telah terjadi?' Lexa mencoba berpikir mencari akar permasalahannya."Sungguh, aku bukan pembunuh." ucap Jose lemah. Ia membuka matanya lalu menoleh ke arah Lexa.Mata Lexa terbelalak saat melihat Jo
Read more
77. Menghancurkan Anya
Dahi Lexa ikut bersinar, lalu bunyi dentuman terdengar sangat keras yang memekakkan telinga. Jaring tembaga itu hancur berkeping-keping dan Lexa sudah berubah menjadi seekor serigala merah. Lolongan dari mulut Lexa terdengar lantang dan lama. Anya terjatuh ke belakang, ia kaget dengan suara seperti sebuah ledakan. Anya bertambah heran karena melihat jaring tembaga itu sudah hancur dan Lexa telah berubah menjadi seekor serigala merah. Tadinya Anya sangat yakin dengan segala persiapan yang sudah dirancangnya. Tak-tik jebakan, alat dan ramuan sihir, telah tertata sempurna. Tapi kenapa Lexa bisa melepaskan diri? Sungguh Anya tidak mengerti."Kau sudah membunuh suamiku, kini saatnya aku membalaskan dendamnya." Lexa bersiap menerjang Anya. Namun Anya tidak kehilangan akal. Ia sudah menyiapkan rencana tambahan. Rencana melarikan diri ketika dirinya kalah dan terdesak.'Sial, kenapa tiba-tiba kekuatan spesialnya datang. Bukankah dia belum bisa mengendalikannya?' batin Anya yang bersiap-siap
Read more
78. Akhir dari Pelarian
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Anya. Ia segera menarik salah satu anak laki-laki yang berumur tujuh tahun menggunakan giginya. Anak itu menangis seketika karena kaget kerah bajunya digigit oleh Anya sehingga terseret beberapa meter dari ibunya Anya merasa sedikit tenang karena ada anak kecil yang menjadi tamengnya.Lexa menatap Anya dengan tatapan geram. Musuhnya itu sangat kejam dan licik tidak hanya membunuh Jose anak kecil pun tidak ia lepaskan.Ibu anak tersebut menjerit histeris. "Anakku, My Boy. Tolong, tolong lepaskan anakku, tolong siapapun tolong lepaskan dia jangan sakiti dia!" Wanita itu berteriak histeris sambil bersimpuh di tanah.Awalnya Lexa tidak ingin peduli dengan nyawa anak laki-laki itu namun bayangan Jose ketika bersamanya yang menyukai anak-anak membuat hati Lexa melemah. Keinginan untuk membunuhnya tertutup oleh keinginannya untuk menyelamatkan anak itu dari tangan Anya."Jangan mendekat, kalau kau mendekat anak ini akan kubunuh." ucap Anya memberi perin
Read more
79. Akhir dari Kisah
"Lexa, dengar jangan bunuh aku. Aku mohon." Anya yakin jika saat ini dirinya dalam bahaya. "Apakah kau mendengarkanku untuk tidak membunuh suamiku?""Tolong, aku mohon. Maafkan aku.""Aku tidak ingin mendengarkan omong kosongmu, Anya.""Tapi aku melakukan ini semua untuk Xander." Lexa terhenti melangkah, "Xander, dia yang menyuruhmu?""Benar, aku ingin diterima di sisinya kalau bisa membawamu kepada Xander.""Ternyata sepupuku masih hidup.""Ya, dia masih hidup.""Tapi sepertinya kau bohong, Anya.""Apa maksudmu?" Anya terkejut."Sepengetahuanku, sepupuku tidak tahu menahu tentang kekuatan yang berhubungan dengan penyihir."Terlihat keterkejutan di mata Anya karena Lexa bisa menganalisa perbuatan Anya."Sepupuku memang jahat tapi aku tahu bahwa dia tidak pernah berhubungan atau bersentuhan dengan para penyihir terutama penyihir yang mempunyai racun langka yang membuatku tidak bisa berubah wujud, musuh bebuyutan dari Klan Bulan Merah.""Tapi sungguh aku disuruh oleh Xander.""Xander?
Read more
80. Petualangan Margaritha*
"Saya tidak berbohong.""Maksudmu, sungguh suamiku masih hidup?""Benar.""Bagaimana bisa?""Waktu saya datang mendekati tower dua. Anak buah saya sudah bersiap di bawah dengan membawa beberapa matras, jadi ketika Tuan Muda terjatuh dari atas; kami segera menangkapnya dengan matras. Tuan Muda bisa selamat, hanya karena sedikit goncangan yang terlalu keras sehingga Tuan Muda jatuh pingsan. Beberapa menit yang lalu, Tuan Muda bangun dan menyebut nama Nyonya Muda.""Kenapa kau tidak bilang dari tadi," Lexa langsung membuka pintu, tapi sebelum Bastian menyadari keadaannya. Lexa kembali menutup pintu, ia langsung tersadar jika belum memakai baju."Ehm … Tian, bantu aku mengambil baju ganti. Bajuku rusak gara-gara ….""Saya mengerti, Nyonya." Bastian membalikkan badan lalu menelepon Ema.Setelah Lexa berpakaian ia segera menuju ruang rawatnya Jose. Perasaannya sangat bahagia ternyata Jose masih hidup dan itu adalah suatu keajaiban baginya. 'Terima kasih Dewi bulan,' batin Lexa sebelum membuk
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status