All Chapters of Perlahan Mencintaimu: Chapter 31 - Chapter 40
59 Chapters
Susu Almond
 Hari ini Aldy mengantar Icha dan juga Feby, Icha minta diantar karena dia nanti ketika pulang akan membawa beberapa barang dari kantor yang akan dia simpan di rumah karena itu miliknya dan dia memerlukan seseorang untuk membawakannya dari ruangan menuju parkiran, jadi dia minta tolong kepada Aldy untuk dapat membantunya.Sementara Feby minta antar sampai sekolahan saja, dia bilang barang-barangnya tidak terlalu banyak jadi tidak apa-apa kalau dibawa kesekolahan karena dapat disimpan di dalam loker. Selanjutnya dia akan pulang ke rumah dengan dijemput oleh pak supir karena orang tua mereka sudah pulang.Aldy sebagai supir, dia selalu mengiyakan permintaan dua perempuan itu dengan tanpa penolakan sedikitpun.Sesampainya dikantor, Aldy disambut dengan susu almond di atas meja kerjanya. Ada sebuah catatan kecil diatasnya yang berisi “susu almond bisa mengurangi nyeri lambung, terimakasih ya”.Aldy mehela napas dan duduk di k
Read more
Curhatan Sang Adik
 Sementara itu, di rumah makan padang milik Adhan, Feby sudah duduk manis menunggu kedatangan kakaknya karena mereka memiliki janji untuk makan siang bersama. Ketika sedang tidak ada pelanggan yang datang, Adhan sempat menemani Feby untuk mengobrol sedikit tentang sekolah Feby. Sekitar lima belas menit menunggu akhirnya Aldy datang, dia tampak rapi seperti biasa.“Tumbenan nggak minta jemput,” sapa Aldy sambil duduk di depan Feby yang sedang main hape.“Enggak lah kan aku tau kaka sibuk, lagian sekarang ada ojek onlin kan jadinya aman aja.”Aldy menghampiri Adhan untuk memesan makanan dengan porsi yang biasa dia dan adiknya beli. “Aku minumnya lemon tea yang hangat aja ya,” ujarnya, Adhan segera mengiyakan pesananan sahabat yang juga menjadi pelanggan tetapnya itu.“Jadi gini, kan aku punya temen, terus dia punya pacar ….” Feby langsung memulai ceritanya ketika Aldy baru saja duduk kembal
Read more
Perpisahan Kantor
Hari terakhir bekerja, Icha mendapatkan traktiran dari teman-teman di kantor untuk makan siang di sebuah resto terdekat. Mereka membuat acara perpisahan kecil-kecilan untuk  Icha yang sudah menjadi partner mereka selama ini. Mereka semua mendoakan Icha untuk menjadi orang yang sukses dan lebih baik lagi kedepannya. Mereka juga minta untuk dapat di traktir di Son’s Caffe sebagai tanda perpisahan dari Icha, tapi Icha belum mengiyakan karena dia harus mendapatkan ijin dari pemiliknya terlebih dahulu untuk mentraktir orang banyak.“Ahh aku juga mau libur panjang,” celetuk salah satu teman Icha yang langsung disambut riuh oleh teman yang lain.“Ajukan cuti saja, kan lumayan dua belas hari. Kamu bisa tidur sepuasnya sambil terus mengemil,” sahut Nita merespon kalimat rekannya yang lain.“Kita tidak akan lagi melihat mba Icha marah, haha. Coba lihat dia sekarang sudah banyak memiliki garis kerutan di sekitar mata karena sikap ki
Read more
Rasa yang Sama
Icha sedang duduk dihalaman belakang sambil mendengarkan lagu dengan headsetnya. Dia dan Aldy baru saja selesai makan malam dan sekarang Aldy sedang istirahat di kamar. Dipandanginya langit yang tampak cerah malam ini, bintang-bintang pun gemerlip dengan indahnya dan sangat cantik.Pikiran Icha tidak terarah, dia memikirkan banyak hal tetapi tidak ada satupun yang dia inginkan. Dia memikirkan Son’s Caffe, memikirkan cita-citanya untuk membangun hotel, memikirkan kedua orang tuanya, memikirkan Aldy. Sesekali dia mehela napas panjang ketika pikirannya mulai terarah ke Aldy.Dia bertanya dengan dirinya sendiri, apakah hubungannya dengan Aldy ini akan baik-baik saja nantinya atau akan berjalan hanya seperti ini seperti dua orang asing yang “berteman” karena tinggal bersama dan berstatus menikah. Dia sedikit tersenyum ketika dia mengingat kebersamaannya dengan Aldy, dia memang pria yang baik dan sangat peduli. Aldy juga tidak pernah membuat Icha merasa &ls
Read more
Jangan Pindah
“Kayaknya aku belum siap deh tidur sendirian, kamu disini aja terus ya kamar bawah biar buat tamu,” kata Aldy ketika Icha akan pindah tidur ke kamarnya sendiri.“Ya udah aku tidur di lantai lagi kamu di kasur, tapi kamu jangan pindah kamar.” Aldy mulai kebingungan bagaimana untuk meminta Icha agar tetap tidur dalam kamar yang sama dengannya.“Aku janji aku nggak macam-macam, Cha” Aldy menyilangkan jari telunjuk dan jari tengahnya sebagai simbol perjanjian.“Bukan karena kita punya perasaan yang sama kita boleh tidur bersama ya!” ujar Icha agak kesal.“Tapi kan kita sudah menikah?” jawab Aldy dengan masih mengeyel.Icha hanya menatapnya dengan kesal, dia segera membawa beberapa barangnya untuk pindah ke kamar bawah. Aldy membiarkannya sendiri tanpa memberi bantuan, tetapi dia berjalan di belakang Icha dan mengikutinya sampai ke kamar bawah.“Kamu ngapain?” tanya Icha yang
Read more
Dilema
Pagi pagi sekali Aldy sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Icha. Karena dia tidak begitu mahir dalam memasak, dia hanya memasak ayam asam manis yang resepnya pernah  dia dapat dari internet. Setelah semuanya siap dia memberikan sebuah catatan kecil dan di letakannya di atas tudung saji yang isinya, aku nggak mau ganggu tidurmu di hari pertama hibernasimu. Aku harus berangkat pagi karena ada tugas kantor, makan sarapanmu dan nikmati harimu. Love-Aldy. Sebuah catatan kecil yang akan membuat Icha tertawa geli ketika membacanya.Aldy berangkat ke luar kota dengan dua orang staffnya dan juga Dinda, mereka harus berangkat pagi karena perjalanan yang mereka tempuh lumayan lama yaitu tiga jam perjalanan. Sepanjang perjalanan Aldy mengecek semua berkas yang diserahkan oleh dua orang staff nya, dia mempelajari ulang tentang klien mereka supaya pertemuan nanti tidak begitu canggung walaupun pertemuan pertama dari kedua perusahaan itu.Dinda memberik
Read more
Berita Baik dari Teman
Icha sedang membantu Desi menyiapkan beberapa pesanan pelanggan di dapur, dia membantu menggoreng ayam juga menyusun makanan di atas piring yang selanjutnya diantarkan ke meja pelanggan oleh karyawannya. Dia mengenakan celemek dan tampak begitu cekatan dalam mengurus dapur, ada banyak hal yang dia tidak begitu paham tetapi dia tidak malu untuk bertanya dan minta bimbingan Desi.Sesekali dia menghampiri Bintang yang sedang memoto makanan yang sudah siap antar ke meja pelanggan untuk selanjutnya diedit dan diposting di sosial media.“Mantap Tang, fotonya jadi keliatan lebih enak gitu ya makanannya,” puji Icha ketika melihat hasil edit Bintang.“Ini yang namanya seni fotografi mba hehe” ujar Bintang sambil bercanda.“Baiklahhh ….” Icha hanya mengangguk dengan tawanya. Bintang memang orang yang tepat untuk tugas yang satu ini.Ajun menghampiri Icha dan memberitahunya kalau Aldy sedang menunggu di depan, Icha m
Read more
Quality Time
Cahaya matahari menembus kaca depan mobil tepat di wajah Icha dan membuatnya merasa silau lalu akhirnya terbangun. Dia sangat terkejut karena dia berada didalam mobil, dia menoleh kekanan dilihatnya Aldy yang juga tertidur didepan stir mobil. Icha memijat pelan tengkuknya sambil berusaha mengingat kenapa tadi malam mereka tertidur didalam mobil. Icha membangunkan Aldy dengan sedikit mengguncang badan Aldy dan menepuk pelan pipinya. Aldy terbangun dengan wajah bingung, dia memandaangi wajah Icha dengan seksama karena pandangannya masih kabur.“ayo turun, kenapa jadi tidur dimobil sih kita?”Icha keluar dari mobil dengan membawa semua barang belanjaannya dari supermarket. Karena kedua tangannya penuh dengan bawaan, Aldy membukakan pintu rumah untuk mereka masuk.“aku tadi malem tidur duluan ya? Kok nggak dibangunin aja sih kan kamu bisa tidur dikamar” Icha menyusun belanjaannya kedalam kulkas sebagian dan sebagian lagi disiapkan untuk membu
Read more
Quality Time (Berlibur)
 Jam sudah menunjukan waktu makan siang, Aldy dan Icha masih menikmati film di TV sambil bersandar di sofa dan ngemil. Aldy mengubah posisi dan menyandarkan kepalanya di bahu Icha. “aku lapar” bisiknya kepada Icha yang masih fokus dengan film yang mereka tonton. Icha menyuapkan kue kering ke Aldy dengan tanpa menoleh kepadanya.Aldy menangkap tangan Icha yang hampir menyuapi hidungnya, “ayo cari makan, lalu kita jalan dan bersenang-senang sampai malam” rengek Aldy dengan manja.“bentar , nanggung filmnya” sahut Icha sambil terus ngemil.Aldy menangkap tangan Icha yang ingin makan kue kering dan menariknya untuk disuapkan ke mulutnya.  Aldy mengunyah sambil berekspresi seperti anak kecil, dia memandangi Icha yang menatapnya dengan bingung. “aku laper bangeeettt, nggak kuat lagi” kali ini Aldy benar-benar bersikap seperti anak kecil dengan wajah yang dimanyunkan sok imut. Icha melihati Aldy dengan e
Read more
Quality Time (Berlibur pt.2)
Aldy membelikan menuman dingin dan sekotak makanan ringan untuk Icha yang duduk di dekat danau buatan di dalam taman bermain. Wajahnya tidak tampak lesu ataupun ketakutan meski dia baru saja menaiki wahana yang paling menakutkan baginya, malahan Aldy melihat ekspresi yang begitu ceria di wajah Icha.“Gimana? Mau lagi? Kan ini tempat yang kamu rekomendasikan,” kata Aldy yang ikut duduk di dekat Icha.“Seru tapi aku nggak mau naik itu lagi,” jawab Icha singkat sambil meminum minuman yang tadi dibelikan Aldy.Aldy tertawa kecil, “Aku dulu juga sempat trauma sana ketinggian karena pas masih bocah aku pernah jatuh dari pohon mangga di rumah kakek. Tapi aku mulai berfikir sih waktu itu, kalau aku takut naik siapa yang mau metik mangga buat aku sementara di rumah kakek tidak ada orang yang dapat dimintai tolong karena hanya ada kakek dan nenek saja. Jadi aku mulai memberanikan diri lagi buat naik meskipun deg degan banget dan hampir nangis
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status