All Chapters of Perlahan Mencintaimu: Chapter 21 - Chapter 30
59 Chapters
Kopdar
***Tepat pukul tujuh malam, Aldy dan Icha sampai di kafe. Disana telah banyak hadir anggota komunitas dari berbagai daerah, sangat ramai dan halaman parkir menjadi penuh bahkan mereka harus memarkirkan motor mereka di halaman sebelah yang memang masih kosong. Aldy tidak memperkenalkan Icha secara khusus karena banyak dari mereka sudah mengetahui kalau Aldy sudah menikah lewat akun sosial media, ada juga yang datang ketika acara resepsi.Icha dan Aldy mengenakan pakaian yang senada dan terlihat seperti couple goals, Icha hanya mengenakan make up natural karena dia tidak ingin membuat Aldy malu jika terlalu tebal make up nya.Pada tengah acara, datang sosok perempuan yang tidak asing bagi Icha hanya saja biasanya ketika bertemu perempuan itu mengenakan dress kali ini dia mengenakan kaos dan jaket kulit khas gaya anak motor. Dia memakai make up yang lebih tebal dari Icha, lipstiknya berwarna merah terang sangat kontras dengan acara malam ini yang juga mer
Read more
Feby dan Dhika
Sepanjang jalan menuju rumah dari acara kopdar mode komunitasnya Aldy, Icha hanya diam tidak ada membahas apapun dengan Aldy. Aldy bahkan sempat mengira kalau Icha tertidur tetapi tidak, dia hanya menyandarkan kepalanya ditempat duduk sambil memandangi jalan, pandangannya pun kosong. Aldy menanyai keadaannya dan hanya dijawabnya singkat.Icha bertanya kepada Aldy kenapa Dinda bisa ada di acara tadi dengan ekspresi yang biasa, dia memang ahli dalam menutupi ekspresin yang sesungguhnya.Aldy bilang Dinda itu adiknya Farhan yang dulu sempat menjadi ketua komunitas di jaman Aldy masih kuliah, dan Dinda dulu sering banget ikut kakaknya dalam berbagai acara sampai akhirnya dia juga ikut gambung jadi anggota. Sekarang Farhan sedang bekerja di Luar negeri, makanya tidak ikut hadir di acara. Suaminya Dinda juga pernah gabung jadi anggota komunitas dulu, tapi sekarang dia lebih fokus dengan pekerjaan kantor karena juga ada project luar negeri dia.Icha hanya meng-ohh sete
Read more
Perubahan Untuk Kafe
Sementara itu Icha sedang memimpin rapat kecil di kafe bersama dengan semua karyawan, dia sengaja hari ini mengumpulkan semua karyawan sejak pagi karena untuk membahas strategi penjualan. Mereka tutup, hanya melayani pesanan pelanggan di hari sebelumnya. Icha meminta Ajun selaku penanggungjawab kafe untuk melaporkan laporan keuangan selama 6 bulan terakhir, data statistik penjualan untuk melihat menu yang paling laku dan yang paling sedikit peminatnya, dia juga meminta Desi untuk memberikan penjelasan mengenai menu yang tidak banyak di cari.Selama 6 bulan terakhir ternyata keuangan kafe tidak begitu stabil, kurva nya naik turun sangat tidak indah untuk dilihat. Walaupun tidak stabil, tetapi keungan mereka cukup bagus karena ketika dihitung keseluruhan mereka masih mencapai keuntungan yang bisa dibilang bagus. Mereka juga belum pernah melakukan pengurangan karyawan karena adanya masalah keuangan, hanya saja kalau untuk membuka cabang mereka masih belum mampu jika hanya memaka
Read more
Terget Baru
Icha memberikan buku resep dan beberapa video masakan sehat dari korea dan negara lain kepada Ajun dan Desi. Dia meminta mereka untuk mempelajarinya, siapa tau dapat diadopsi menjadi menu yang korean-indonesia. Icha sudah pernah mencoba beberapa menu itu, tapi dia tidak begitu yakin karena dia juga tidak begitu mahir dalam memasak. Desi yang lebih mengerti tentang memasak segera mengiyakan tugas yang dia sukai itu. Dia begitu tertarik untuk belajar menu baru dan dia juga telah siap melakukan ekspresimen makanan yang nantinya akan dijadikan menu di kafe. Selainmemberi target pencapaian dalam 30 hari, Icha juga akan memberikan kenaikan gaji sebesar setengah dari gaji mereka apabila target tersebut tercapai, juga akan ditambah nominal uang makan mereka yang biasa diambil pada tgl lima belas dan tanggal tiga puluh pada setiap bulannya. Hal ini dilakukan Icha tidak lain supaya memotivasi karyawan untuk lebih giat lagi dalam bekerja.Setelah rapat yang lumayan lama karena b
Read more
Malam Bersama
“Bagus aja sih, aku malah nggak pernah kepikiran buat ngasih mereka target,” ujar Aldy sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Icha yang sudah mandi duluan sedang duduk diatas tempat tidur sambil memakan roti yang tadi dia bawa dari kafe.“Keliatan shock sih mereka tadi hehe. Tapi dengan begini kita juga jadi tau gimana cara kerja mereka dan ketahanan mereka terhadap tekanan dunia kerja,” sahut Icha.Aldy memandangi jendela sambil mengeringkan rambut dan berfikir, dia berencana untuk menjual mobilnya untuk tambahan tabungan pengembangan bisnis kafe. Karena dia masih ada motor, dia rasa tidak ada masalah jika dia tidak lagi memiliki mobil. Lagipula kalau memang perlu mobil dalam keadaan mendesak, masih ada mobil Icha.Awalnya dia memang tidak ingin melibatkan uang pribadi dalam urusan bisnisnya, karena dia memang ingin mengukur perkembangan usahanya itu. Ketika nanti mobilnya sudah dijual, uangnya akan dia tabung untuk uang tambahan b
Read more
Teman-teman Dika
Hari ini Feby ikut Dika nongkrong sama temen-temen nya, mereka yang mempunyai pacar juga membawa pacar mereka termasuk Jani yang ternyata berpacaran dengan senior di kampusnya. Sebenarnya Feby tidak terlalu suka nongkrong sama temen-temen Dika yang semuanya adalah mahasiswa, dia merasa sedikit tidak nyaman karena adanya perbedaan usia diantara mereka tapi ada hal yang harus Feby selidiki dan dia harus tau sendiri tanpa ada diberitahu oleh siapapun. Sesekali Feby melihat jam tangannya, dia juga sering sekali mengecek pintu kafe melihati setiap pengunjung yang datang.“Menurut kalian dia akan datang sama siapa?” tanya Jani sedikit memecah suasana, ternyata mereka sedang membicarakan Tian karena dia baru saja menelpon Jani dan bilang kalau datang sedikit terlambat.“Dia pasti datang sendiri, seperti biasa,” ujar Dika menanggapi pertanyaan Jani.Dan benar saja, sekitar 10 menit setelah jadi bahan pembicaraan teman-temannya akhirnya Tian muncu
Read more
Makan Siang
“Kamu tadi pagi nggak bawa bekal, mau makan di kafe? Ini aku lagi nengok laporan Desi,” terdengar suara Icha dari telpon“Oke, ini aku siap-siap langsung kesana,” Aldy mematikan telponnya dan membereskan berkas-berkas yang masih berserakan di meja.“Mau istirahat bareng?” tanya Dinda yang tiba-tiba berdiri di depan Aldy.“Aku harus pergi sama Icha” jawab Aldy dengan masih sedikit beberes.“Oke..,” ujar Dinda lirih, dia melihati Aldy terlihat agak terburu-buru dengan ekspresi yang kurang suka.Setelah mejanya beres Aldy segera keluar ruangan dengan sebelumnya mempersilahkan Dinda untuk keluar terlebih dahulu. Dia langsung menuju kafe miliknya, disana sudah ada Icha yang sedang mengobrol dengan Desi. Ketika Aldy datang, Desi langsung pamit kebelakang dan menyiapkan makanan untuk bosnya itu.Icha memandangi wajah Aldy yang terlihat sedang memikirkan banyak
Read more
Pillowtalk
***Feby sedang menonton TV ketika Aldy dan Icha pulang kerja, dia hari ini memang tidak sekolah karena sedang ada rapat dewan guru jadi diliburkan. Seharian tadi dia pergi bersama Dika dan pergi ke toko buku untuk membeli beberapa bacaan baru yang akan membantunya dalam memilih jurusan ketika akan kuliah nanti.“Dia normal kok,” katanya tiba-tiba ketika Aldy duduk disampingnya untuk menyandarkan tubuh di sofa.Aldy langsung menoleh bingung, tidak mengerti dengan perkataan adiknya.“Dika, dia normal dan orangnya benar-benar baik” sambung Feby menjawab kebingungan Aldy.Aldy segera meng-ohh dengan tidak begitu minat.“Kamu serius nyelidiki tentang ini?” tanya Icha yang menghampiri sambil membawa dua gelas minuman panas untuknya dan Aldy.Feby mengangguk, “Aku agak kepikiran kak, karena untuk masalah yang kaya gitu memang tidak menutup kemungkinan kan kalau ada yang berhubungan sama cewek hanya
Read more
Kembali Terpanggil
Sementara itu, Aldy memarkirkan moge nya di depan sebuah caffe and resto dua puluh empat jam dan segera masuk menemui seseorang yang tadi mengirim pesan padanya. Di dalam kafe sudah ada seorang perempuan dengan lipstik merahnya yang khas sedang duduk dengan posisi menunduk di atas meja, dia bahkan tidak menyadari kehadiran Aldy yang duduk disampingnya.“Are you okay?” tanya Aldy dengan nada yang lembut. Dia menatap nanar perempuan yang nampak menyedihkan itu.Perempuan itu mengangkat wajahnya dan menatap Aldy, ternyata dia sedang menangis terisak, sontak saja dia langsung memeluk Aldy dengan masih menangis. Dia tidak ada berkata-kata dan hanya menangis di pelukan Aldy beberapa menit. Aldy mengusap lembut rambut perempuan itu. Ini kali keduanya dia menangis dihadapan Aldy.Wangi parfum perempuan itu sudah cukup pudar walau masih dapat dikenali oleh indra penciuman Aldy. Isakan tangis serta dandanan yang berantakan membuatnya tidak seperti biasa yang s
Read more
Sarapan
Icha terbangun karena suara alarm di hapenya telah berbunyi, dia segera meraih benda itu dan mematikan alarm. Ditolehnya kearah tempat tidur Aldy, suaminya itu massih tidur dengan begitu lelap bahkan tidak ada pergerakan sama sekali ketika Icha bangun.Icha pergi ke dapur untuk membuat kue kering. Dia telah mempelajari resepnya dari Desi tetapi belum pernah mempreaktekannya karena belum ada moment yang tepat baginya. Dia menyiapkan semua bahannya terlebih dahulu di atas meja, lalu dia mulai membaca resep di hapenya. Sebelum memulai pembuatan kue, Icha menarik napas panjang dan mengikatkan celemeknya dengan kuat.Icha membuat kue coklat kali ini, dia berharap hasilnya akan sesuai dengan perjuangannya yang lumayan panjang. Ini adalah pertama kalinya dia membuat kue sendiri karena Icha lebih menyukai membuat makanan daripada kue. Rambut pendeknya dia ikat dan dia juga mengenakan bando supaya rambutnya tidak mengganggu konsentrasinya.Icha sedikit mengintip oven unt
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status