Semua Bab Beautiful Sin: Bab 31 - Bab 40
60 Bab
Bab 31 Jebakan Sang Serigala
Kantor Lexi Czar ExpeditionLexi yang masih terbawa emosi karena sikap Tania pagi ini melampiaskan kekesalannya dengan membanting patung giok gajah di mejanya. Terdengar suara bunyi yang cukup kencang di lantai dan patung itu berserakan menjadi berkeping-keping. Rambutnya yang rapi berubah berantakan, dia juga melepas dasi hitam yang dikenakannya, membuang jas blue navy-nya dan menggulung kemeja putihnya hingga sebatas lengan. Tangan kirinya merogoh saku celananya dan mengambil ponsel hitam miliknya."Bagaimana? Apa 'sesuatu' yang aku minta sudah sampai?" tanya Lexi di telepon."Baiklah! Tunggu aku di sana. Aku akan segera berangkat!" ucap Lexi memutus sambungan teleponnya dengan seseorang.Senyum seringai terlihat di wajah tampan sang serigala, wajah yang awalnya penuh dengan emosi dan kekesalan kini berubah menjadi lebih tenang dan senyum seringai hingga mengembang sesekali Lexi tunjukkan. Tak lama setelah dia menelepon, Lexi mengambil jasnya yang ia buang
Baca selengkapnya
Bab 32 Meninggalkan Wanita Tercinta
SkyPoint Sheremetyevo HotelAndre terlihat sedang membereskan beberapa pakaiannya dan memasukkannya dalam lunggage-nya yang berwarna coklat motif garis-garis putih. Mata yang sembab, wajah sayu dan kumis timis di atas hidung dan dagunya menjadi penampilan terbarunya. Seperti tak terawat! Ya, itulah gambaran fisik yang kini dapat dilihat dari seorang Andre Mahardika Prayoga. Wajah putih bersih bak oppa-oppa negeri Ginseng tak lagi bisa dinikmati oleh para wanita. Dia membiarkan fisiknya tak terurus dan terawat, terutama setelah kejadian beberapa hari yang lalu. Terduduk kini Andre di atas kasur empuknya, menatap sekeliling kamar tempatnya menginap, menghela napas, melihat layar ponsel miliknya berharap keajaiban Tania akan menghubunginya. "Hah, hahahhaha ..." tiba-tiba Andre tertawa lepas seraya menangis dengan kepala tertunduk. "Aku benar-benar bodoh telah melepasmu, Tania! Mataku benar-benar buta karena godaan seorang wanita yang tak lebih baik darimu! Kini Tuhan
Baca selengkapnya
Bab 33 Wanita Pelipur Lara
Bandara Soetta, IndonesiaHampir sekitar 20 jam penerbangan yang harus dilalui oleh Andre dari Rusia ke Indonesia, rasa jetlag pun dia rasakan ketika turun dari pesawat yang membawanya. Dengan langkah cepat, dia keluar bandara dan langsung menuju mobilnya yang ia parkirkan di halaman bandara selama beberapa minggu."Hah, finally ... Indonesia. I'm coming home," gumam Andre mulai memanaskan mesin mobilnya dan menyandarkan tubuhnya ke kursi empuk mobilnya seraya melihat cakrawala bandara yang sedang berbintang namun tiada berbulan."Tania, bagaimana kabarmu? Rasanya sudah seperti berabad aku tak bertemu denganmu. Padahal baru tadi pagi kita ... aku menghubungimu. Aku rindu padamu," gumam Andre tak sadar  matanya perlahan demi perlahan terasa mengantuk hingga seseorang datang dan menggedor-gedor pintu mobilnya. Seorang petugas security bandara rupanya melihat Andre yang sedang tertidur di mobilnya dengan kondisi mesin menyala dan segera Andre terbangun dari ti
Baca selengkapnya
Bab 34 Wanita Pelipur Lara part 2
Rumah sakitWisnu yang tengah berada di rumah sakit menggantikan Andre menemani wanita yang telah ditolongnya duduk di depan ruang UGD. Matanya masih terkantuk dan dilihat, sudah pukul 3 pagi. Udara dingin mulai menyergap dan sesekali pandangan mata Wisnu menyeloroh ke luar rumah sakit yang ditanami pepohonan yang rimbun."Ampunnn, mimpi apa gue semalem sampe diminta tolong begini," keluhnya.Tak lama, seorang perawat datang dan menghampiri Wisnu yang tengah memandang ke luar halaman rumah sakit."Maaf, apa Anda melihat laki-laki yang ada di sini barusan?""Siapa, Sus?" Wisnu balik bertanya dan sesaat di berpikir dan berkata, "Maksud Anda pria yang menggunakan syal merah, sepatu boots dan jas panjang warna hitam?""Benar, Pak." Suster itu menganggukkan kepalanya."Saya temannya laki-laki itu. Dia meminta saya untuk menitipkan seseorang yang ada di ruang UGD. Mmm, kalau boleh tahu yang di dalam sana siapa, Sus?" Wisnu penasaran."Saya p
Baca selengkapnya
Bab 35 Wanita Pelipur Lara part 3
Sebelumnya,Andre yang melihat perbuatan Elliana dengan salah satu mahasiswanya telah membangunkan emosi dalam diri Andre. Dia kembali teringat akan kesalahan terbesarnya tergoda dan terpancing kata manis seorang Elliana hingga membuat Tania pergi meninggalkannya."Wanita busuk! Aku akan membalas semua perbuatanmu!" geram Andre saat melihat punggung Elliana meninggalkan kelas di mana perbuatan tak senonoh itu terjadi.****Ruang DosenBRAK!!Elliana langsung membanting beberapa buku tebal yang tengah dibawanya. Ekspresi wajahnya yang penuh emosi tampak sangat jelas terlihat. Wisnu yang kebetulan berada di ruang yang sama dengan Elliana segera menghampirinya dan membawakannya segelas air mineral."Ini," Wisnu menyodorkan segelas air mineral ke hadapan wanita seksi itu."Kau kasihan padaku?" tanya Elliana ketus."Apa? Apa maksudmu, El?" tanya balik Wisnu."Bilang saja jika kau kasihan padaku karena Andre mencampakkanku!"
Baca selengkapnya
Bab 36 Wanita Pelipur Lara part 4-
Sebelumnya, Daniella Wijaya yang datang secara tiba-tiba ke kantor sang suami membuat Niko Wijaya yang sedang menyalurkan hasratnya bersama Jessica menjadi panik dan terkejut. Ditambah lagi dengan deringan ponsel milik Jessica yang ada di meja Niko membuat mereka yang berada di kamar rahasia sang CEO berusaha menyembunyikan diri dari Daniella. "I--ini ..." Daniella memegang ponsel Jessica dan melihat foto Jessica sedangatu bersama dengan seorang pria yang di blur gambarnya."Pria ini ...?" Daniella masih terpaku memandang ponsel warna pink milik Jessica."Tapi wanita di ponsel ini seperti Jessica. Apa dia sudah punya pacar baru, ya?" ucap Daniella pelan sambil meletakkan ponsel milik Jessica di meja kerja Niko.Tak lama kemudian, Daniella menyelorohkan matanya ke seluruh ruang kerja Niko dan mencari keberadaan suaminya. Sementara itu, Jessica dan Niko yang masih bersembunyi di kamar rahasia milik sang CEO diliputi rasa was-was karena Daniell
Baca selengkapnya
Bab 37 Wanita Pelipur Lara part 5-end
"Bukankah itu ...." Andrea secara spontan berdiri dan menuju pintu keluar kafe tersebut. Dia penasaran dengan sosok pemilik sedan warna merah yang sedang keluar dari dalam mobilnya dan berjalan menuju pintu masuk kafe Villo."Anda ...." ucap Andrea dari belakang punggung lelaki tersebut."Ya," sahut laki-laki yang berkacamata hitam dan bertubuh bak model itu berbalik badan."Ah, ternyata benar! Anda yang semalam menolong saya, bukan?" tanya Andrea tersenyum lebar.Bergeming, lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah Andre melihat saksama wanita itu, dari kepala hingga ujung kaki dan berkata, "Anda sudah sembuh?""Ah, iya. I just wanna say thank you for your help last night. Dan karena semalam Anda tak ada di rumah sakit  saya sempat khawatir tak bisa menemukan orang yang telah membantu saya," jelas Andrea menjabat tangannya."Ini ....""Namaku Andrea. Andre Quinza." Senyum wanita cantik itu mengulurkan tangannya."Qu--
Baca selengkapnya
Bab 38 Melupakan Sang Istri
Blue City Apartemen"Nona Andrea, Anda tak boleh seperti ini. Ini---ini ...""Sssstttt ...." Andrea menutup mulut Andre dengan jari telunjuknya."Maaf, Nona Andrea ...." Andre menjauhkan tubuh Andrea dari tubuhnya dan berdiri mengambil jarak."Tuan Andre, bukankah Anda yang bilang jika Anda tak memiliki kekasih?" tanya Andrea lirih."Apa? Maksud Anda?" Andre semakin tak mengerti."Tadi, hari ini ketika saya bertanya pada Anda sewaktu kita akan berpisah apakah Anda telah memiliki kekasih dan Anda bilang 'belum'." Andre bergeming sesaat, mengingat dan mencerna ucapan Andrea. "Itu ...." "Apa? Apa Anda membohongi saya? Apa Anda sudah memiliki kekasih?""Sepertinya Anda salah paham dengan ucapan saya, Nona Andrea.""Maksud Anda saya salah paham?" Andrea semakin penasaran."Saya bukannya belum atau tidak memiliki kekasih, tapi saya ... sudah menikah," jelas Andre.Kontan, mata Andr
Baca selengkapnya
Bab 39 Benci tapi Rindu
Setelah Andrea mengungkapkan perasaannya terhadap Andre, mereka kemudian menghabiskan malam dengan penuh kenikmatan dan kepuasaan gairah bercinta. Andre yang selama ini tak dapat melampiaskan keinginannya dengan Tania akhirnya dapat terpenuhi keinginannya bersama dengan Andrea. Meskipun tak diinginkan dan tak mengharapakan dengan orang lain, namun sang kejantanan tak dapat menolak hasratnya akan rayuan dan godaan rubah betina nan seksi memikat, Andrea Quinza.****Lexi Czar Expedition HeadquarterLexi sedang memegang beberapa buah foto milik Ardelle yang tengah terbaring tanp menggunakan selembar benang pun. Senyum seringai licik sangat jelas tergambar dari wajah seorang Richard Lexi. "Yuri, ke ruanganku sekarang!" perintah Lexi memanggil sekretaris pribadinya.Tak lama, Yuri datang dan menghadap sang CEO, "Anda memanggil saya, Tuan?""Hnnnn. Perintahkan beberapa anak buahmu untuk mengawasi Ardelle! Ikuti ke manapun dia pergi! Jangan sampai dia mendekat
Baca selengkapnya
Bab 40 Ranjang Panas Sang Serigala
Tania yang masih merasakan kesedihan karena menerima telepon dari snag suami yang telah ada di dalam buku hitamnya langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur putih nan empuk dalam kamar hotel president suite-nya. Netranya dibenamkan dalam bantal putihnya, sisa air mata masih tampak terlihat di sudut kedua matanya, eyeliner yang waterproof pun tak mampu membuat mata indahnya terlihat indah saat ini. Tarikan napas panjang dan berat sesekali dikeluarkan dari bibir mungilnya. Mata berkontak lens biru langit itu seakan memancarkan kesedihan yang tak lagi dapat ditaham oleh mega. Layar ponsel yang telah matibpun tetap dipandangi oleh Tania, entah apa yang saat ini dia harapkan. Netra yang diselipkan dengan kesedihan dan kerinduan akan hadirnya seseorang di sisi Tania membuatnya bagaikan perempuan yang haus akan kasih sayang. "Ya Tuhan ... apa yang sebenarnya sedang aku pikirkan? Kenapa pikiranku jadi melayang kemana-mana?" Tania segera bangun dari kasurnya dan tiba-tiba ponsel miliknya be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status