Semua Bab PERSUGIHAN : Bab 101 - Bab 110

Herman menatapi ke arah kabut asap hitam yang mulai menipis untuk memastikan sosok yang ia lihat tidak salah atau hanya perasaan akan rasa takut yang menyelimuti.Asap hitam perlahan-lahan hilang, Herman baru ngeh benda 8 mata merah yang membuatnya ketakutan barusan adalah bola lampu berukuran kecil yang kedap kedip di pasang di dinding rumah kayu berwarna hitam."Sial, aku kira jin yang berubah wujud, batin Herman yang mengumpat akan kebodohan dirinya barusan yang sempat pipis di dalam celana.Selesai menyantap makanan tersebut, dukun Joko menoleh ke arah Herman yang bau air seni."Apa yang membuatmu ketakutan!?" dukun Joko bertanya dengan wajah bodoh di buat-buat, meskipun ia tahu apa yang di lihat oleh Herman barusan."Tidak ada, hanya tidak tahan menahan-'' Herman mengantungkan kalimat karena malu dan sekaligus mengutuki kebodohan dirinya barusan yang takut sampai pipis di celana.Dukun Joko tidak mempermasalahkan Herman yang pipis di celana, ia merasa sedikit ngantuk. Kemudian men

Mobil yang di kemudikan oleh Herman sampai ke salah satu klub malam kelas atas.Kedua mata Herman melirik wanita kaya dengan pakaian minim keluar masuk parkiran mobil."Daripada di kelas rendahan," batin Herman yang ingin merasakan hidup kemewahan dan menyentuh wanita kelas atas.Sebelum keluar dari dalam mobil. Herman menatapi boneka laba-laba kecil dengan 8 mata merah menyala terang."Aku ingin mereka melihat aku seperti sosok yang mereka inginkan," ucap Herman yang membacakan mantra jampi-jampi yang dulu ia praktekkan kepada Narnia.Selesai membacakan mantra jampi-jampi tersebut, Herman keluar dari dalam mobil dengan percaya diri tinggi. Berapa wanita melirik Herman dengan wajah bersemu merah, bahkan ada yang mendekati Herman untuk sekedar berkenalan atau minum bersama.Tawaran para wanita di terima oleh Herman dengan meremas salah satu bokong wanita itu secara sensual untuk merasakan kenikmatan."Ternyata ilmu jampi-jampi tersebut berfungsi baik dengan bantu boneka laba-laba kecil

...Pencarian Ardi kepada keberadaan Adam berakhir dengan hasil yang sia-sia, Adam seperti di telan bumi dan tiada kabar sama sekali.“Sial, kemana sih itu orang?” decak Ardi yang semakin miskin dan rencana untuk memeras Adam juga tinggal mimpi. Di tengah kepurukan Ardi menghadapi keuangan dan meninggalnya sang ibu yang di duga sebagai perdangangan wanita membuat Ardi semakin mendapatkan cap negative di kampus. Bahkan hubungannya dengan Wina juga berakhir, karena tidak di restui oleh orang tua Wina. dengab alasan karena latar belakang keluarga Ardi, terutama kasus ibunya.Sedangkan Herman sudah pindah jauh dari Jakarta dengan membawa semua uang yang tersisa. Ia seakan menghilang bagaikan telan bumi juga. Untuk menghindari gosip-gosip yang di timbulkan oleh Lala. sehingga banyak yang percaya, Herman berlibur di luar negeri dan tidak tahu kapan kembali. Sebaliknya dukun Joko semakin murkah, ia berusaha mengumpulkan semua kekuatannya melalui target baru. Sebenarnya dukun Joko ingin men

...Pencarian Ardi kepada keberadaan Adam berakhir dengan hasil yang sia-sia, Adam seperti di telan bumi dan tiada kabar sama sekali.“Sial, kemana sih itu orang?” decak Ardi yang semakin miskin dan rencana untuk memeras Adam juga tinggal mimpi. Di tengah kepurukan Ardi menghadapi keuangan dan meninggalnya sang ibu yang di duga sebagai perdangangan wanita membuat Ardi semakin mendapatkan cap negative di kampus. Bahkan hubungannya dengan Wina juga berakhir, karena tidak di restui oleh orang tua Wina. dengab alasan karena latar belakang keluarga Ardi, terutama kasus ibunya.Sedangkan Herman sudah pindah jauh dari Jakarta dengan membawa semua uang yang tersisa. Ia seakan menghilang bagaikan telan bumi juga. Untuk menghindari gosip-gosip yang di timbulkan oleh Lala. sehingga banyak yang percaya, Herman berlibur di luar negeri dan tidak tahu kapan kembali. Sebaliknya dukun Joko semakin murkah, ia berusaha mengumpulkan semua kekuatannya melalui target baru. Sebenarnya dukun Joko ingin men

***Hari semakin pagi, ketiga wanita pamit untuk kembali ke kamar yang mereka tempati semalam.Anton mengemas barangnya untuk siap-siap cek out. pakaian kotornya dengan punya Darwin di gabung dan di simpan di satu kantong plasik. agar tidak mengotori pakaian bersih."Dar, menurutmu. apa kita sedang di incar oleh seseorang?" tanya Anton tetiba."Bisa jadi atau memang dari awal aku belum lepas dari masalah yang di perbuat oleh keluarga aku," balas Darwin yang mengangkut tasnya dan berjalan ke luar dari dalam kamar.Sebelum Anton keluar, ia melihat sesosok wanita dengan wajah hancur berdiri di cermin. bulu romannya langsung berdiri, ia melangkahkan kakinya dengan langkah cepat untuk segera menyusul Darwin yang sedang berjalan di depan.Keduanya duduk di lobi sembari menatapi nuasa lobi yang terasa gimana gitu dengan hawa dingin dan lukisan seperti hidup.Anton menelan saliva dengan gugup. saat ia melihat satu lukisan menatapnya dengan ta