Semua Bab PERSUGIHAN : Bab 111 - Bab 120
154 Bab
111
"Dar," bisik Narnia yang merasa aneh. karena sepanjang perjalanan, penduduk sekitar tidak ada yang bicara sedikitpun."Semoga hanya perasaan kita saja," balas Darwin dengan suara kecilnya dan masih mengendarai motor mengikuti para warga yang diam. tepatnya, terkesan di kendalikan oleh sesuatu yang tidak nampak di mata.Hari semakin gelap dan hutan semakin sepi. Darwin dan Narnia semakin merasa tidak nyaman dengan suasana seperti ini. yang menurut kata berapa warga yang tidak ikut. di mana hutan yang sepi dan sunyi di temui menuju ke desa Lendir yang seorah menyimpan rahasia resep bakso Lendir secara  rapat-rapat.Sebagian warga mengatakan desa tersebut melakukan perjanjian dengan iblis, maka bakso lendir sangat enak di lidah dan siapa pun yang memakannya. tidak akan bisa melupakan bakso tersebut. walau hujan badai sekalipun, para penikmat bakso lendir sanggup menempuh perjalanan ke desa Lendir demi semangkok bakso.Hujan panas dengan rintih-rintihan
Baca selengkapnya
112
Kepala desa melihat kedua pria yang memasang gerak-gerik aneh. langsung menyempitkan kedua matanya. saat tiba di salah satu rumah sederhana yang akan di tempati oleh Anton dan Darwin."Rumah ini untuk kalian berdua dan untuk para wanita di rumah satunya lagi," ucap kepala desa ramah untuk menghilangkan kecurigaan kedua pria. karena ia sengaja memisahkan para wanita dengan jarak yang jauh agar bisa di kulas lendirnya setiap malam tanpa ada yang mengetahui."Terima kasih dan kalian menginap di mana?" tanya Anton tetiba."Para wanita akan di tempatkan di rumah satunya lagi untuk menghindari zina," balas kepala desa yang sok ramah."Kalau begitu, saya ikut sampai ke tempat tujuan. untuk melihat di mana teman-teman wanita akan menginap," ucap Darwin yang ingin tahu di mana tempat yang akan di tempati Narnia, Wina dan Resti untuk 6 minggu depan.Awalnya kepala desa tidak setuju. tapi memikirkan ia akan di curigai. maka kepala desa bersikap santai dengan
Baca selengkapnya
113
Merasa risih dengan tatapan Resti, Anton langsung menghindar sedikit demi sedikit menjauhi Resti yang mempunyai keinginan bernafsu kuat."Kok menghindar?" tanya Resti yang mengelus lengan Anton. Seketika Anton semakin menjauh, ia anti dengan wanita nakal. bukan takut karena tergoda, tapi takut di nikahkan secara paksa oleh penduduk sekitar dan berakibat akan mempermalukan nama keluarganya."Res, mau mandi atau mengoda Anton?" tanya Narnia yang sudah selesai mandi dan ia melihat ke arah Resti yang masih berusaha mengoda Anton.Resti mengumpat Narnia dengan kata-kata kasar dengan suara pelan. ia tidak suka Narnia yang menganggunya."Mandi cepatan, jangan suka mengoda lelaki. ini sudah malam!" perintah Narnia kepada Resti yang masuk ke dalam bilik dengan hati mengerutu.Di dalam bilik, Resti melihat kendi berisi air dalam jumlah banyak. seolah tidak pernah di gunakan. walau kendinya sudah tumbuh lumutt. antara jijik dan ragu untuk menggun
Baca selengkapnya
114
Tanpa mereka sadari, sesuatu berbayangan hitam dari sinden memperhatikan ke empat orang yang berjalan menjauh. "Bercanda soal apa? kau cemburu?" tanya Resti yang tidak ingin melepaskan Darwin dengan sengaja memeluk tangan Darwin semakin erat dan mengesekkan ke arah kedua dadanya. Anton yang melihat ke genitan Resti, langsung memilih berjalan di belakang Narnia untuk memastikan keselamatan Narnia yang pulang ke penginapan. "Dar, kok menghindar terus?" tanya Resti dengan centilnya dan berusaha meraih lengan Darwin kembali. "Tolong jaga sikap! ini kampung orang lain dan bukan di kota," balas Darwin dengan menekan kata tolong, agar Resti paham dengan apa yang ia ucapkan barusan. Resti menulikan telinganya, ia seolah ingin melanjutkan aksi mengodanya tapi kini harapan kembali pupus. karena mereka sudah tiba duluan di rumah yang saat ini di huni. "Sudah sampai dan segera tidur," perintah Darwin kepada Narnia dan Resti. "Terima kasih,
Baca selengkapnya
115
tubuh Wina bergetar ketakutan, ia tidak menikmati gairah kenikmatan dari pria tersebut lagi yag sejak tadi memainkan celah intinya.Berapa menit kemudian, seorang pria masuk ke dalam kamar Wina. seakan menunggu giliran untuk menikmati tubuh Wina yang kini tidak mengenakan apapun.Wina yang semakin ketakutan berusaha melepaskan diri. tapi berakhir sia-sia, pria yang menindih tubuhnya kini memberikan jarak untuk pria satunya lagi. sehingga tubuh Wina terhimpit oleh dua pria sekaligus dengan merasakan kedua celah di isi penuh. di depan dan belakang bahkan bergerak bersama-sama."Bagimana rasanya di nikmati oleh kedua pria," ucap pria di belakang yang masih menghentakkan lubang anus membuat Wina menjerit kesakitan dan pria satunya lagi menyiksa celah inti utama yang merupakan sumber kelezatan bakso lendir.Suara langkah seorang pria tua masuk ke dalam ruangan kamar yang di huni oleh Wina. dengan membawa satu panci kuah bakso mendidih.Mata Wina di tutu
Baca selengkapnya
116
Semua mata saling bertatapan satu sama lain, lalu melihat ke arah kepala desa untuk meminta penjelasan lagi. dengan keanehan yang mereka rasakan ini. kenapa penglihatan setiap orang berbeda-beda."Begini ceritanya, kawasan ini merupakan kawasan pemakaman angker. jadi ada penghuni yang suka memainkan penglihatan manusia, tepatnya untuk menakut-nakutin. jika datangnya berkelompok seperti ini," dusta kepala desa."Selain untuk mengingatkan para manusia, kalau kawasan ini adalah makam sesuai kepercayaan masing-masing. dengan begitu penglihatan setiap orang berbeda," jelas kepala desa dengan dustanya yang berhasil menyakinkan semua orang.Apa yang di katakan oleh kepala desa, langsung di catat oleh keempat mahasiswa di dalam buku masing-masing. Dalam hati, kepala desa bernafas sedikit lega. setidaknya tidak ada yang akan bercuriga lebih jauh soal makam yang di depan mereka ini. yang merupakan makam para korban bakso persugihan yang di makamkan di sekitar
Baca selengkapnya
117
"Sayang sekali, padahal aku mau makan?" ucap Resti dengan nada sedih.Seketika, kepala desa timbul sebuah ide di kepalanya untuk mengabulkan keinginan Resti."Ada berapa rumah warga yang membuka jualan bakso untuk berapa warga dari desa lain. jika mau kita bisa mampir ke sana," ajak kepala desa yang tidak ingin mengecewakan Resti. karena tumbal selanjutnya untuk di kuras lendirnya adalah Resti. setelah Wina di peras habis-habisan hari ini."Baguslah kalau begitu, aku tidak sabar untuk makan. aku sudah kelaparan sejak tadi," seru Resti dengan semangat.Darwin dan Narnia tidak ada niat untuk makan bakso. begitu juga dengan Anton. sejak kejadian bakso belatung, ia jadi jijik untuk makan bakso sembarangan. lebih baik, Anton memilih untuk buat dan masak sendiri. lebih terjamin kualitas dan kebersihannya. tapi mereka juga tidak bisa menolak, saat kepala desa mengajak mereka ke salah satu rumah warga yang jual bakso. ketiganya hanya memilih oder minuman dengan a
Baca selengkapnya
118
Kepala desa melihat ke arah kedua Anton dan Darwin yang kaget dengan ucapan yang ada gunung."Coba berdiri dekat sini, dari sini kamu bisa melihat gunung yang tertutup oleh lebatnya hutan!" ucap kepala desa dengan mengeser tempat dirinya berdiri saat ini untuk kedua pemuda yang penasaran.Anton dan Darwin segera mendekati kepala desa untuk melihat gunung yang di maksud. Narnia yang penasaran, ikutan melihat ke arah gunung yang tertutup pepohonan lebat."Jadi itu gunung?" tanya Narnia heran dengan keandaan gunung yang kelihatan kecil."Iya, itu gunung banyak misteri. tapi banyak pendaki yang menguji nyali di sana, saya saranin kalian untuk tidak pergi kesana. karena rintangannya berat," jelas kepala desa yang masih ramah."Apa karena jaraknya jauh, sehingga terlihat kecil?" timpal Resti yang menerobos masuk ke bagian Narnia yang di ampit oleh kedua pria. karena ia tidak ingin Narnia mendapatkan perhatian kedua pria yang di mana salah satu menjadi in
Baca selengkapnya
119
Sekian lama mandi, akhirnya keduanya keluar bersama-samaan.  "Giliran aku, kalian harus menunggu aku selesai mandi!" perintah Narnia kepada keduanya dengan nada kesal. Resti dan Wina menjawab oke. tapi kenyataanya mereka meninggalkan Narnia sendirian dengan tawa jahat keluar dari bibir keduanya. mereka memilih pulang ke rumah tanpa Narnia.  Berapa pemuda yang sejak tadi mengintai para wanita pendatang. bergegas keluar untuk menangkap keduanya dan pemuda lainnya berniat untuk mendekati area mandi. tapi tidak jadi di lakukan karena ada seorang pria dengan mata tajam menatapi mereka dengan tatapan membunuh. tangannya yang bekas terbakar mengepal kuat yang siap melayangkan tinju yang bisa menghancurkan wajah orang dalam satu pukulan. Berapa pria menyadari hawa menakutkan dari pria berpakai serba hitam tersebut memilih menjauh. karena merasa bukan tandingan pria itu yang seperti hewan buas dengan mata bersinar di malam hari. Narnia yang s
Baca selengkapnya
120
"Sungguh rapat," erang pria kurus yang menyemprotkan semua cairan kehidupan di dalam tubuh Resti lalu bergerak lagi dengan cepat. untuk menarik semua cairan keluar dari tubuh Resti.pria yang berbadan gemuk menatapi cairan yang menetes masuk ke dalam mulut gelas. dengan wajah bahagia. karena ia akan mendapatkan banyak uang setelah ini tanpa bersusah payah bekerja."Jangan lama-lama bermain, sepertinya teman wanita ini pasti akan pulang. kita tidak boleh ketahuan oleh siapapun," saran seorang pria yang sejak tadi mengawasi di luar.Dengan hati terpaksa, kedua pria itu yang sedang enak-enaknya melakukan trisome. harus mengakhiri permainan enaknya. karena teguran temannya yang sudah memperingati.Kedua pria itu melepaskan ikatan di tubuh Resti dan memakaikan pakaian di tubuh Resti yang tidak sadarkan diri berapa menit lalu. karena di trisome dengan benda tumpul berisi dan panjang secara bersamaan.Kedua pria itu segera mengembalikan Resti ke kamar yan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status