"Saya benar-benar tidak mau sampai kamu berbuat nekat, Sell." Anggara sudah memakai pakaiannya secara lengkap, rambutnya masih setengah basah, sementara Selly masih terbaring sambil terisak di atas ranjang dengan selimut yang menutupi tubuhnya sampai leher.Tidak ada jawaban apapun, Anggara menghela nafas panjang, ia duduk di tepi ranjang, menatap Selly yang miring membelakanginya itu. Isak tangisnya masih begitu jelas Anggara dengar, membuat hati Anggara sedikit pedih. Namun mau bagaimana lagi, Selly juga kan yang kemarin memancingnya? Selly kemarin kan yang meminta Anggara melakukanya?"Kita pulang ke Jakarta bagaimana? Saya lamar kamu sekarang juga langsung pada papamu, Sel." Anggara benar-benar serius dengan ucapannya, bahkan kalau harus hari ini juga menikahi Selly, ia siap."Tolong tinggalkan saya, Dokter. Saya hanya ingin sendirian."Anggara kembali menghela nafas panjang, ia bangkit dan melangkah ke sisi lain ranjang, tepat dimana Selly menyembuny
Baca selengkapnya