Semua Bab My Cold Doctor (Indonesia): Bab 21 - Bab 30
153 Bab
Hang Up (2)
"Selly, apa yang kamu lakukan di sini!" Anggara memekik keras, matanya memerah, ditatapnya pemuda itu satu persatu dengan tajam."Hay Ko, sini gabung!" jawab Selly santai sambil cengengesan, bukti bahwa Selly sudah benar-benar dalam pengaruh alkohol."Gabung? Koko panggilan mama-papa tahu rasa kamu ntar!" ancam Anggara sambil berkacak pinggang. Ia sontak menoleh pada para pemuda itu, mereka sepertinya percaya kalau Anggara adalah kakak dari Selly."Lu!" tunjuk Anggara pada para pemuda itu, "Lu mau ngapain adek gue, HAH?""Ng-nggak Bang, kita nggak ngapa-ngapain kok." satu persatu dari mereka bergegas pergi tanpa berkata-kata lagi, meninggalkan Selly yang sudah teller dan Anggara sendirian.Anggara mendengus kesal, cuma segini ternyata nyali mereka? Gitu aja sok mau garapin anak orang! Anggara kembali melotot, ia hendak meraih kerah baju salah seorang dari mereka, namun mereka lebih cepat kabur dari hadapan Anggara, membuat Anggara tersenyum sinis m
Baca selengkapnya
Harder, Please! (21++)
Anggara tersentak ketika ada sesuatu yang menghalangi miliknya masuk lebih dalam. Selly sudah mencengkeram kuat lengannya, ia meringis sambil mendesis kesakitan. Anggara tahu betul apa yang menghalangi miliknya masuk, ia tahu betul itu. Namun ia sudah tidak dapat berpikir jernih lagi, birahinya sudah memuncak, dengan sekali hentakan kuat ia mendorong miliknya lebih dalam lagi hingga merobek sesuatu yang menjadi penghalang di dalam sana."Akkhhhh ... ssakiittt ...."Selly mengeliat hebat ketika milik Anggara sudah sepenuhnya masuk, air matanya menitik, ia mengigit bibir bagian bawah guna menyamarkan pedih dan sakit yang ia rasakan itu. Sementara Anggara memejamkan matanya rapat-rapat, menikmati sensasi hangat dan sempit milik gadis yang selama ini begitu menarik perhatiannya itu."Ahhh ... sempit banget, Sayang!" desah Anggara lirih, ia kemudian meraih bibir Selly dan kembali melumatnya dengan ganas. Ia belum bergerak, masih diam pada posisinya. Hingga kemudian,
Baca selengkapnya
SADAR!
“NGGAK ... NGGAK MUNGKIN!”Selly sontak berteriak histeris begitu sadar bahwa sudah terjadi seuatu pada dirinya. Bercak putih kekuningan di sprei, selimut dan bercak darah yang ia tangkap dengan matanya sontak menceritakan apa yang sudah terjadi semalam antara dia dan dokter bedah itu. Terlebih kaku dan lemas yang ia rasakan, pedih dan perih di area sensitifnya yang begitu menusuk membuat Selly yakin seyakin-yakinnya bahwa peristiwa itu sudah terjadi.“Kenapa, Sell?” Anggara sontak bangun, dadanya yang bidang dengan perut sixpack dan otot kekar itu terpampang nyata di depan mata Selly, sebuah pemandangan indah kalau saja bercak darah dan bercak kekuningan itu mengejutkan Selly.“Apa yang sudah Dokter lakukan pada saya semalam, Dok?” tanya Selly di sela-sela tangisnya yang pecah.Anggara mengusap kasar wajahnya, menghela nafas panjang lalu menatap Selly dengan seksama, “Menurutmu apa yang teradi jika seorang wanita
Baca selengkapnya
Rusak Sudah
"Saya benar-benar tidak mau sampai kamu berbuat nekat, Sell." Anggara sudah memakai pakaiannya secara lengkap, rambutnya masih setengah basah, sementara Selly masih terbaring sambil terisak di atas ranjang dengan selimut yang menutupi tubuhnya sampai leher.Tidak ada jawaban apapun, Anggara menghela nafas panjang, ia duduk di tepi ranjang, menatap Selly yang miring membelakanginya itu. Isak tangisnya masih begitu jelas Anggara dengar, membuat hati Anggara sedikit pedih. Namun mau bagaimana lagi, Selly juga kan yang kemarin memancingnya? Selly kemarin kan yang meminta Anggara melakukanya?"Kita pulang ke Jakarta bagaimana? Saya lamar kamu sekarang juga langsung pada papamu, Sel." Anggara benar-benar serius dengan ucapannya, bahkan kalau harus hari ini juga menikahi Selly, ia siap."Tolong tinggalkan saya, Dokter. Saya hanya ingin sendirian."Anggara kembali menghela nafas panjang, ia bangkit dan melangkah ke sisi lain ranjang, tepat dimana Selly menyembuny
Baca selengkapnya
Menikah?
Selly selesai membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa dosa semalam yang ia lakukan bersama konsulennya itu. Seluruh rasa lengket dan lendir yang menempel pada tubuhnya sudah ia cuci bersih-bersih sampai kulitnya kembali kesat. Dengan tubuh terbalut handuk, Selly keluar dari kamar mandi hotel, ia tertegun ketika menemukan paper bag dengan merek ternama sudah tergeletak di atas ranjang yang masih berantakan sisa pergumulannya semalam."Baju?" Selly mengerutkan keningnya.Itu milik siapa? Bukan kah tadi ketika ia masuk ke kamar mandi tas itu belum ada? Selly mendekati ranjang, meraih tas itu dan membukanya. Di dalam tas itu terdapat satu potong celana jeans, t-shirt warna biru dan satu set intimate yang herannya ukuran intimate itu bisa persis seperti yang biasa Selly pakai. Selly meraih secarik kertas yang ada di dalam papper bag itu, ada sebuah pesan yang di tulis tangan.'Selly, maaf bajumu semalam saya buang, tolong jangan pernah pakai baju seperti itu lagi, kamu
Baca selengkapnya
Kamu Milikku!
Selly mematikan mesin mobilnya, ia sudah sampai di halaman parkir rumah sakit. Koas lagi, mana harus mengulang di bagian bedah delapan Minggu lamanya. Selly mendengus kesal, ia menyandarkan tubuhnya di jok sambil memejamkan matanya.Bayangan kejadian kemarin kembali terngiang di dalam benak Selly, kejadian dimana dia menemukan dirinya berada dalam pelukan Dokter Anggara dengan kondisi tanpa sehelai benang pun! Bercak kekuningan dan darah di sprei itu seolah berteriak kepada Selly menceritakan apa yang semalam sudah terjadi antara dia dan laki-laki itu. Menjelaskan batas apa yang sudah mereka lewati semalam.Selly menghela nafas panjang, bahkan ingatan wajah yang tampak begitu menikmati tubuhnya itu selalu datang dan seolah-olah meneror Selly, membuat Selly selalu mimpi buruk dan sakit kepala.Selly mendengus kesal, ia benar-benar malas kalau kemudian harus bertemu dengan sosok itu. Tapi agaknya ia harus menahan diri karena selama delapan Minggu ke depan ia harus
Baca selengkapnya
Kembali Bergelora (21++)
Selly melewati masa hukumannya dengan kebencian yang teramat sangat pada sosok itu. Sebisa mungkin dia menjauhi sosok Anggara, menjaga jarak dan tidak pernah mau sendirian juga dipanggil ke ruang praktek Anggara. Selalu ada teman yang dia ajak dan bawa jika sosok itu memanggil Selly datang ke ruangannya, membuat Anggara benar-benar naik pitam dan habis kesabaran.Tinggal satu Minggu lagi hukuman yang Anggara berikan untuk Selly, Minggu depan Selly kemungkinan sudah lulus dan pindah stase. Dan itu membuat Anggara makin sakit kepala. Ia belum bisa meluluhkan gadis itu, ia bahkan tidak bisa mengajaknya bicara empat mata membahas masalah mereka.Dan kembali, hari ini Anggara memanggil Selly datang ke ruangannya, pasti akan ada orang yang dia bawa masuk ke ruangannya kan? Dan untuk itu Anggara sudah menyiapkan siasat."Permisi, Dokter," suara itu tidak tampak ramah, selalu seperti itu, membuat Anggara sendiri heran, bagaimana caranya meluluhkan hati Selly agar mau di
Baca selengkapnya
Dilema
Selly menjatuhkan diri di kloset, ia duduk sambil bersandar di tembok. Dibiarkannya air mata menitik membasahi pipinya. Selly merasakan lututnya lemas, tubuhnya masih terasa panas. Sosok itu bahkan memaksa Selly melayani birahinya di tempat yang tidak seharusnya mereka pergunakan untuk berbuat asusila macam tadi.Selly menurunkan celana dalamnya, ia menyentuh area sensitifnya yang masih terasa sedikit pedih efek penyatuan mereka tadi, Anggara seperti orang kesetanan mengagahinya tadi, membuat area sensitif Selly sedikit lecet. Cairan kental berwarna putih itu meleleh dari dalam milik Selly dan menetes di telapak tangannya. Selly tahu betul cairan apa itu, ia tahu betul! Buru-buru Selly meraih tisu dan membersihkan tangannya dari cairan kental itu. Air mata Selly menitik, kenapa ia jadi macam perempuan panggilan macam ini?"Benar-benar dokter berengsek! Otak mesum, penjahat kelamin!" runtuk Selly kesal, ia benar-benar muak dengan sosok itu.Rasanya Selly ingin pu
Baca selengkapnya
Jangan Ganggu Saya!
Selly masih duduk di ruang koas sambil menggenggam iPhone miliknya. Ia masih dalam kebimbangan. Ia ingin melaporkan apa yang sudah dokter itu lakukan kepadanya, kalau perlu pada direktur rumah sakit sekalian. Kali ini Anggara sudah memperkosanya! Kalau malam itu Selly dalam keadaan mabuk dan pengaruh obat perangsang, kini ia seratus persen sadar dan Anggara memaksakan kehendaknya pada Selly!Anggara tidak hanya bisa dijerat dengan pasal KUHP perlindungan anak dan perempuan, tapi juga bisa dijerat dengan pelanggaran kode etik kedokteran yang sudah di tetapkan dan disahkan oleh KKI dan IDI. Memperkosa mahasiswa koas dan lokasi kejadiannya di rumah sakit? Entah mungkin Anggara bisa kena sanksi pencabutan STR dan terancam kehilangan gelar dokternya.Namun kalau dia lapor ke orang tuanya, kemungkinan besar masalah ini malah tidak akan dibawa ke ranah hukum! Antara orang tuanya dan orang tua Anggara kenal dekat, dan ini bisa jadi aib kalau sampai diangkat ke publik. Yang ada m
Baca selengkapnya
Ngidam?
Selly benar-benar bahagia, akhirnya ia lulus dari Stase bedah juga perhari kemarin. Setelah perjalanan panjang mengulang delapan Minggu, kini ia bisa pindah ke stase lain, mendekati kelulusan dan gelar dokternya!Nah di sinilah dia sekarang, stand by di poli obsgyn karena sekarang Selly resmi pindah ke stase obsgyn. Di Stase ini dia akan mempelajari banyak hal mulai dari pemeriksaan kehamilan, penyakit-penyakit organ reproduksi wanita, menolong persalinan baik pervaginam atau sectio caesarea dan masih banyak lagi selama sepuluh Minggu lamanya.Stase yang mungkin akan lebih melelahkan dibanding Stase sebelumnya, atau malah sama saja? Hanya satu harapan Selly, tidak ada residen atau konsulen yang rese dan menyebalkan macam Dokter Anggara!Sosok itu sampai sekarang benar-benar memegang janji dan ucapannya bahwa dia tidak akan menganggu Selly. Dia sama sekali tidak lagi memburu Selly untuk hal-hal tidak penting, termasuk membahas malam penuh dosa yang pernah mereka lak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
DMCA.com Protection Status