Semua Bab ELEGI WANITA KEDUA: Bab 41 - Bab 50
303 Bab
TAK MUDAH BAGIKU
"Kenapa, Mel? Kamu kok diam aja.""Enggak apa-apa, Adrian.""Apa kamu marah? Karena aku cium kamu?"Amelia tak menjawab. Dia melempar pandangannya keluar jendela. Adrian terlihat gelisah dengan sikap Amelia yang hanya diam."Please, Mel. Aku tak bisa menahannya. Aku--""Kamu tau sendiri 'kan, Adrian. Permasalahan cintaku itu pelik. Dan aku juga melihat. Permasalahan kamu dengan para wanita yang ada di sekeliling kehidupanmu, juga jauh lebih pelik.""Lalu, hubungannya dengan ciuman tadi apa?"Amelia masih tak bergeming. Dia semakin memlaingkan wajahnya dari Adrian."Come on, Amelia. Please, i am so sorry. Aku minta maaf.""Hati aku ini sangat rentan, Adrian. Aku tak ingin untuk jatuh cinta sama kamu. Paham enggak?"Terdengar tawa Adrian yang kencang."Ja-jadi, hanya karena kamu takut jatuh cinta sama aku? Kenapa? Bukannya itu jauh lebih baik, dari pada kamu mencintai Romy."Kali ini Amelia yang tersen
Baca selengkapnya
HASRAT BERGELORA
Mereka berdua pun terdiam. Apalagi Romy. Yang terpaku oleh suara keras Amelia."Kamu pikir mudah melupakan semua ini? Hubungan kita yang dari awal aku menganggap suatu keseriusan bukan main-main, Rom!""Apa kamu kira aku juga main-main? Bahkan aku siap menikahi kamu, setelah apa yang kita lakukan waktu malam itu Mel!""Itu suatu kesalahan, Rom.""Kenapa kamu bilang itu kesalahan, Mel? Kita melakukannya penuh cinta. Bagiku bukan suatu kesalahan. Yang kita lakukan sesuatu yang indah, Mel."Amelia hanya terdiam. Kepalanya tertunduk menghindari tatapan Romy yang tajam. Bagai menembus relung hatinya."Katakan, Mel! Kalau kamu sudah tak mencintai aku sekarang?"Tangan Romy bergerak menarik lengan Amelia, agar mengarah padanya."Lihat aku, Mel! Katakan kebenarannya sekarang juga.""Aku enggak bisa, Rom!""Apa maksudnya enggak bisa? Tolong jawab!""Romy, semua sudah jelas di depan mata kita. Saat ini ada pembatas y
Baca selengkapnya
ANCAMAN SELLA
"Mamaaa! Ada Om Romy ya?" Terdengar suara langkah Dita yang berlari ke arahnya."Iya, Sayang.""Om Romy mana oleh-oleh buat aku?"Romy tersenyum lebar mendapat pertanyaan yang menohok dari Dita."Dita maunya apa?""Banyak, Om.""Habis ini kita ke mall Ya? Dita pilih sendiri mau beli apa?""Beneran Om?""Dita, jangan malakin Om Romy dong."Gadis kecil itu memedulikan teguran Amelia. Dia melempar tas dan sepatunya. Lalu pergi menuju kamar."Kalau ke mall pasti pulang kamu malam, Rom. Bagaiman Salsa? Jaga juga perasaannya.""Sudahlah Mbak. Jangan mengajari aku soal perasaan lagi."Lalu Romy memajukan tubuhnya. Lalu berbisik, "aku hanya ingin bercinta dengan mu. Mencintai kamu, sampai akhir hayat aku."Segera Amelia meletakkan ujung telunjuknya pada bibir Romy."Jangan pernah katakan itu lagi, Rom. Maaf aku tak ingin lagi larut seperti tadi.""Kenapa? Kita sama-sama menikmati hasrat
Baca selengkapnya
MENIKAH DENGANKU (!)
Lalu Sella berjalan menghampiri Amelia. Keduanya berdiri saling berhadapan."Asal kamu tau, Mel. Kau tak akan bisa mendapatkan Adrian. Catat itu!"Amelia tersungging tipis. Lalu menatap tajam mengarah pada Sella."Adrian seorang lelaki yang berpendirian kuat, Sell. Dia tau mana seorang cewek yang layak buat dia. Tanpa ada paksaan atau memaksa. Kurasa kamu tau itu."Raut wajah Sella berubah memerah. Perkataan Amelia sangat menyinggung dirinya. Tampak dia kesal."Kaaaau, benar-benar bikin aku kesal Mel. Brengsek!"Kemudian dia pergi bersama Bu Santi. Yang sedari tadi hanya diam memerhatikannya."Memangnya mereka pikir kamu apanya Adrian?"Tiba-tiba Romy sudah berdiri di belakang Amelia."Mereka pikir aku dan Romy ada pasangan kekasih.""Dan kau tak menolak tuduhan mereka tadi? Kenapa?""Ka-kamu kenapa jadi sewot begini Rom?"Mereka berdiri saling berhadapan. Sorot mata Amelia tajam mengarah padanya.
Baca selengkapnya
GELORA ASMARA
Amelia memandang wajah Romy. Lalu tersenyum."Memang antara aku dan Adrian enggak ada apa-apa, Rom. Kami hanya teman saja.""Teman tapi pakai mesra. Iya kan?""Ishhh, kamu! Dibilangain kok enggak percaya.""Mel, tepat hari jumat depan kita menikah. Aku akan siapkan semuanya. Urusan modin, saksi, pokoknya semyua. Kamu hanya siapkan wali dari pihakmu.""Ki-kita menikah di mana?""Terserah, kamu mau di hotel atau di rumah.""Baik, aku pikirkan dulu enaknya di mana.""Nah, gitu dong."Romy menggenggam erat tangan Amelia. Menatap dengan sorot mata penuh cinta. Berherap kebahagiaan segera mendatangi mereka."Aku bahagia Mel."Tanpa menjawab, Amelia tersenyum lebar. Sebuah kebahagian pun tersirat di wajahnya. Tak dia bayangakan pada akhirnya keputusan paling berani dalam hidupnya dia ambil. Mencoba mennetang semua arus yang dia lewati.Mungkin akan banyak pertentangan dan perlawanan yang akan dia hadapi. Ta
Baca selengkapnya
INDAHNYA BERCINTA
"Sayaaang!" bisik Romy.Amelia menghentikan ciumannya. Dia melepaskan hangat bibir Romy. Tatap matanya tajam.Tanpa banyak kata. Romy menggendong tubuh Amelia dan membawa masuk ke dlama kamarnya."Kita jangan melakukannya dulu, Rom! Klaau kita berdua berada di dlama kamar seperti ini, pasti kita akan lepas kendali Sayang."Namun apa yang diucapkan Amelia. Seolah tak terdengar. Dia terus menghujani ciuman pada bibir dan leher Amelia. Hingga wanita itu tak dapat lagi menolak. Hanya terdengar desahan mereka yang saling beradu."Boleh aku lepas pakaianmu Sayang?""Ja-jangan, Rom!" Suara Amelia sudha mulai tak beraturan.Dia tak dapat berpikir jernih lagi. Saat Romy semakin memberikan kehangatan pada dirinya. membuat keduanya terlupa. Jeritan kenikmatan semkain terdengar dari keduanya."Aaaahhh, Rom!""Ya, Sayangku.""Kita belum boleh melakukannya," bisik Amelia dengan bahasa tubuh yang semakin menantang Romy untuk mel
Baca selengkapnya
MENUJU SEBUAH PESTA
Sepanjang perjalanan pulang raut wajah terlihat penuh binar bahagia. Tepat pukul dua belas siang. Dia sampai di depan pintu apartemen.Ting!Suara bel terdengar. Tak lama kemudian Salsa membuka pintu dan menyambutnya. Senyum mengembang penuh selaksa makna."Mas Romy kok enggak pulang semalam? Emangnya tidur di mana?""Sudahlah enggak usah ditanya! Ambilkan aku air es.""Bentar ya, Mas."Raut wajah Salsa terlihat senang. Segelas air putih dingin sudah siap untuk diminum. Dia langsung menyodorkannya pada Romy."Minumlah dulu, Mas!"Tanpa banyak kata. Romy langsung meneguk sampai habis air dingin yang disiapkan Salsa. "Segar ya, Mas?" "Makasih, Sa."Tak seperti biasanya Romy mengucapkan terima kasih padanya. Salsa berusaha mengambil kesempatan untuk bicara padanya. Dia duduk di samping Romy yang tengah menyandarkan tubuhnya di kursi sofa."Mas, aku mau bicara bentar. Bisa""Jangan gan
Baca selengkapnya
PESTA BEBAS
Mobil Melinda memasuki sebuah halaman yang sangat luas dengan pagar yang tinggi. Mereka di sambut beberapa penjaga keamanan."Aku deg-degan, Lind!""Santai aja! Kamu harus bisa relaks. Santai seolah kamu udah terbiasa ke tempat seperti ini. Kalau enggak gitu, kamu bisa diracuni oleh para Om-Om itu.""Diracuni gimana?""Maksud aku dibuat mabok. Terus kamu digituin.""Oke. Aku akan berusah bersikap tennag. Tapi, kamu jangan jauh-jauh ya?"Melinda tersenyum."Apa pun yang aku katakan dan suruh. Kamu harus ikuti semuanya. Biar kamu aman. Oke?""I-iya, Lind."Setelah memarkir mobil. Melinda menurunkan pakaian pesta mereka. Gaun berwarna hitam dia berikan pada Salsa."Enggak suka hitam?""Suka aja. Cuman ini belahan dadanya rendah banget. Dan, pahanya juga tinggi begini?"Melinda mengangguk."Apa mau pakai yang merah ini?"Salsa memerhatikannya. Gaun yang dipegang Melinda jauh lebih seksi. La
Baca selengkapnya
PERTEMUAN SALSA DENGAN ADRIAN
Tak lama berselang. Saat para tamu undangan sudah mulai berdatangan. Mereka memerhatikan dua orang yang baru saja datang."Sa! Itu yang mengadakan pesta ini. Dia duda kaya raya. Punya anak cewek seumuran kita.""Yang tua itu?"Melinda manggut-manggut."I-itu Om kamu?""Iya, kenapa?" tanya Melinda dengan mata yang mengerjap."Emang kamu mau, udah tuwir begitu?"Melinda tersenyum lalu berbisik, "yang penting duitnya."Mereka berdua tertawa bersama."Ssst!""Apaan, Lind?""Kamu lihat yang baru datang itu?""Yang mana sih?""Issshhh!"Melinda menarik lengan Salsa. Untuk maju beberapa langkah mendekat."Kamu lihat laki-laki barusan yang datang.""Itu, pakai kemeja hitam?""Iya. Dia pengusaha muda dengan bisnis yang seabreg. Dan, dengar-dengar dia juga seorang duda.""Haaahhh? Duda, Lin?""Iya. Gimana, ganteng banget 'kan?"Salsa hanya mengangguk. Sem
Baca selengkapnya
KAMU KEKASIH TANTE (?)
Tampak Salsa mulai gundah. Kecemasan bergelayut di wajahnya. Dia mulai panik. Ingin segera pergi dari tempat ini."Sekarang aku mulai ingat. Siapa kamu?" seru Adrian.Langkah Adrian mendekati Salsa. Yang semakin tetrunduk berusaha menyembunyikan wajah cantiknya.Adrian sedikit membungkuk. Lalu mencuri pandangn ke arah wajah Salsa."Kalau tidak salah. Kamu istri Romy. Iya 'kan?"Deg!Jantungnya serasa mau copot. Kedua mata Salsa membulat lebar. Dia benar-benar terkejut. Mendapati lelaki yang pernah dikenalkan padanya waktu itu. Saat datang bersama Amelia. Kini ternyata hadir dalam acara ini dan masih mengenali dirinya. Sejenak Salsa terdiam. Dia pura-pura tak mengenal Adrian. Tangannya bergerak menyambar segelas cocktail yang ada di hadapannya."Kau jangan pura-pura deh. Mau pakai gaun jenis apa pun. Aku masih bisa mengenali kamu."Salsa pun pasrah. Dia memberanikan dirinya menatap wajah Adrian. Yang tengah tersenyu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
31
DMCA.com Protection Status