All Chapters of AEONIAN : Yang Pernah Terjadi Akan Abadi: Chapter 11 - Chapter 20
62 Chapters
PART XI Hampir - Mampir - Berakhir
“Hampir - Mampir - Berakhir? Manakah di antara 3 kata tersebut yang paling menyakitkan?” Hari sabtu pun telah tiba. Weekend yang selalu disukai Alana. Angga mengajak Alana untuk menjelajah perpustakaan kota. Alana sangat menyukai aroma khas dari setiap buku. Dia bisa dengan mudah jatuh cinta dengan buku baru yang ditemuinya.“Alana, ayo kota pergi ke perpustakaan kota” ajak Angga dengan tersenyum tulus“Aku mau, ayo Angga kita kesana” jawab Alana dengan riang gembira“Disana kamu akan bisa sepuasnya membaca dan mengetahui banyak hal yang kamu inginkan, Alana” balas Angga“Iya, apa perpustakaannya jauh dari sini?” tanya Alana“Tidak begitu jauh kok Alana, mari kita berangkat” kata Angga“Ayo, aku sudah penasaran ingin kesana” balas Alana dengan tersenyum manisAngga dan Alana berboncengan naik motor dengan kecepatan rata-ra
Read more
PART XII Hilang pasti berganti, tetapi tak sama lagi
“Yang patah, tumbuh. Yang hilang, berganti. Yang hancur lebur, akan terobati. Yang sia-sia, akan jadi makna. Yang terus berulang suatu saat nanti. Ternyata memang begitu alurnya” [POV Alana]Ada satu hal yang ingin aku beritahu padanya. Aku ingin memberitahu bahwa dia sejak awal sudah berhasil menyembuhkan hatiku dari luka yang begitu pilu. Angga adalah sosok yang sanggup mengembalikan kepercayaanku terhadap semua cowok yang semula aku telah menyerah pada rasa kecewa. Aku bahagia ketika ada yang bisa menemukan kembali sebagian jiwaku yang pernah hilang. Semesta mempertemukanku dengan seseorang yang dengan senang hati membersamai langkahku, menerima kekurangan, dan selalu mendukung dalam kondisi apapun.“Alana, liburan besok ayo kita travelling” ajak Angga ketika bertemu dengan Alana di persimpangan jalan“Travelling kemana?” tanya Alana“Indonesia” jawab Angga dengan na
Read more
PART XIII Hubungan seperti Sayap atau Ikatan
“Hubungan yang baik akan mendorongmu menjadi jauh lebih baik, sedangkan hubungan yang tidak baik akan membuatmu merasa tercekik” Sesampainya di rumah, Alana ingin segera memasuki kamarnya perlahan dan meletakkan koper serta tas sling bag yang selama perjalanan selalu dia kalungkan di pundaknya sebelah kiri. Akan tetapi, ketika baru selangkah memasuki pintu rumah ayah dan bunda memanggilnya dan memnita Alana duduk disebalah mereka.“Bagaimana perjalananmu Alana?” tanya ayah Alana ketika melihat Alana melangkah memasuki rumah“Seru yah, Alana pergi ke berbagai destinasi yang luar biasa” jawab Alana dengan nada bersemangat“Wah sepertinya menyenangkan” ucap bunda“Tentu bunda, bunda tahu Alana diajak kemana saja sama Angga?” tanya Alana pada bunda“Kamu suka bunga, pasti diajak ke taman?” tebak bunda“Benar bunda” jawab Alana
Read more
PART XIV Kesalahpahaman
“Kita dekat karena kepercayaan dan saling memahami, tetapi sedikit kesalahpahaman dapat membunuh semua perasaan dihati, dan aku benci kalimat ini” Jum’at pagi yang cerah dengan awan biru yang yang terasa membentang luas dan angin yang membuat sejuk hati. Angga dengan cepat menghampiri Alana yang baru saja memasuki koridor kelas dengan membawa tas ransel berwarna biru.“Pagi, Alana” sapa Angga pada Alana“Hai, Angga” balas Alana dengan senyuman“Kenapa ponselku sepi ya sejak kita pulang travelling” Angga memberi kode yang langsung ditangkap oleh Alana“Astaga, kamu menunggu pesan dariku?” tanya Alana sambil menahan tawa“Tidak juga” balas Angga dengan muka datar“Ya sudah kalau begitu” balas Alana sambil melangkah memasuki kelas“Benar ya kata cowok-cowok SMA Nusantara, kamu itu tidak peka” goda Angga agar
Read more
PART XV Benci dan Sayang
“Benci dan Sayang hanya bedanya hanya sebatas benang saja, jika kau melampaui batas disalah satu sisinya, maka yang terjadi akan kebalikannya”   Hidup akan terus berlanjut. Tidak peduli kamu bahagia, terluka, merana, atau sedang diam tanpa sapa. Salah paham diantara Angga dan Alana telah mengaburkan segala impian bersama yang pernah mereka rencanakan. Dahulu mereka berjanji untuk ke luar negeri dan akan menerbangkan 1000 lampion di malan hari. Ternyata semesta tidak selalu berpihak manis pada keduanya. Angga dan Alana tengah sibuk dengan urusannya masing-masing. Ketika Alana berusaha mati-matian menuangkan perasaannya selama ini dan perjuangan hidupnya yang pernah di lalui melalui event ‘Adyatama’. Justru Angga semakin sibuk dengan  project ilmiahnya. Dia seolah menutup diri dari hiruk-pikuk di sekitarnya. Bahkan Angga kini jarang untuk membuka sosial media. “Halo Alana, penampilan kamu luar biasa, saat ini video dan
Read more
PART XVI Lupakan
“Hanya butuh 3 detik untuk bisa jatuh cinta dengan seseorang, tetapi butuh waktu bertahun-tahun untuk melupakannya”   Ketika Alana menengok ke arah yang berbeda, dia menjumpai siluet cowok yang terlihat samar dengan membelakangi punggung Alana. Alana dan Alexa berjalan menghampiri cowok tersebut yang terlihat duduk terdiam. Alana ingin memastikan sorot mata cowok tersebut apakah sama atau berbeda dengan sorot mata yang pernah bertatapan dengan Alana tadi pagi. “Permisi” ucap Alana Cowok tersebut menoleh perlahan dan ternyata “Kamu ....” kata Alana yang terkejut ternyata memang benar cowok tersebut yang tidak sengaja ditabrak Alana di tangga Cowok tersebut menaikkan sebelah alisnya seolah penasaran dengan kalimat Alana yang menggantung tadi “Maaf ya” ujar Alana dengan lantang yang membuat semua perhatian menuju ke arahnya Cowok tersebut yang menyadari bahwa dia dan Alana menjadi pusat perhatian langsung mena
Read more
PART XVII Saling Menjauh Padahal Pernah Saling Butuh
“Terkadang menjauh dari orang yang kita sayang dan menyayangi kita adalah cara mencintai yang teramat menyakiti hati”   [POV Alana] Hidup kita diubah oleh dua hal. Oleh orang yang kita cimta dan buku yang kita baca. Dua hal yang begitu aku beri banyak perhatian, akan tetapi salah satunya begitu mengecewakan. Orang yang aku cinta dengan rasa sepenuh jiwa dan semangat juang agar bisa mengimbanginya, justru saat ini semuanya sirna. Dia pergi mencari pelukan lain, kembali berlayar untuk menuju pelabuhan yang baru. Awalnya aku berpikir kalau aku bisa saja menjadi tujuan utamanya, ternyata dia hanya menganggapku tempat singgah saja. “Aku tahu perjalananmu masih jauh. Perjalananku pun juga masih harus aku tempuh. Namun, haruskah kita saling menjauh, padahal dulu kita saling acuh bahkan saling butuh?” bisik Alana dalam hati “Sebenarnya dimana letak kesalahannya? Aku? Kamu? Waktu? Kita? Orang ketiga? Atau justru semesta yang sering
Read more
PART XVIII Hidup adalah Pilihan
“Memilih itu susah, tetapi lebih sulit bertahan pada pilihan” Hidup adalah pilihan. Membuat pilihan adalah hal yang tidaklah mudah. Namun, bertahan pada pilihan jauh lebih susah. Setiap pilihan apapun yang kita buat dalam hidup tentunya memiliki risiko, baik risiko kecil maupun yang besar. Masa depan layaknya penting untuk dipikirkan dan dirancang sedemikian rupa agar kita mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan dan siap dengan pelbagai peluang yang datang. Karena kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya.Beberapa orang mengikuti arus untuk mencari zona aman. Jika dikulik lebih dalam berpegang pada prinsip merupakan bentuk optimis dan rasa percaya diri terhadap diri kita sendiri. Menjadi sama akan terasa biasa saja, tetapi jika kamu ingin menjadi luar biasa jadilah beda. Berbeda bukanlah suatu kesalahan atau ketidaklaziman. Justru hal tersebut yang mendorong dan meningkatkan kapasitas maupun kapabilitas. Kemampuan  dan kualitas dir
Read more
PART XIX Di luar Tangguh, di dalam Rapuh
“Di luar tangguh, di dalam rapuh Di luar tegar, di dalam ambyar Di luar tataq, di dalam kratak”   [POV Alana] Selepas senja tenggelam, Alana duduk termangu menatap tiap sudut di ruang kamarnya. Terasa sepi, sunyi, dan dingin. Pikiran Alana saat ini seperti tidak tentu arahnya. Dalam benak, selalu muncul berbagai pertanyaan yang belum menemukan sebuah jawaban. “Mengapa semua ini terjadi padaku? Mengapa kisah hidupku sangat berliku? Mengapa aku tersakiti berkali-kali? Aku lelah, benar-benar lelah” batin Alana dalam hati Arga, Alfa, Arka, Andra, Angga, Arya. “Hidupku sudah terlalu rumit, di tambah lagi dengan persoalan tentang cowok yang sampai sekarang selalu memenuhi pikiranku. Selama ini aku selalu menghindar ketika menghadapi cowok, dan selalu mengalihkan pembicaraan ketika sudah melibatkan perasaan” batin Alana dalam hati Sembari mendengarkan lagu yang membawa suasana sendu, Alana mengisi waktu luangnya u
Read more
PART XX Berjuang Mati-Matian
“Bermimpilah besar dan terus bermimpi besar, karena apa yang kamu nikmati saat ini, berasal dari mimpi yang pernah dianggap tidak mungkin di masa lalu”   Pagi hari di depan ruang komputer, Alana bergegas menemui sensei Aika. Dalam langkahnya, begitu was-was, khawatir jika Alana berbuat salah yang tidak dia sadari selama ini. “Bagaimana jika nantinya aku akan dimarahi sensei Aika?” tanya Alana dalam hati Dengan sigap Alana menaiki tangga “Sudahlah itu urusan nantu. Semoga semuanya baik-baik saja” Alana mencoba meyakinkan dirinya sendiri “Assalamualaikum, selamat pagi sensei” ucap Alana sambil mengetok pintu ruang komputer “Waalaikumsalam. Iya, Alana. Masuk saja” jawab sensei Aika Alana memasuki ruangan dengan pelan “Duduk sini, Alana” Sensei Aika mempersilakan Alana duduk di kursi depan sensei “Kalau boleh tahu, ada apa ya sensei?” tanya Alana dengan nada lembut dan perasaan was-was Sensei Ai
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status