All Chapters of Salah Ranjang: Chapter 31 - Chapter 40
164 Chapters
CCTV
          Keesokan harinya, Shassy yang baru bangun dari tidur menatap langit-langit kamarnya. "Aku harus bisa mendapatkan bukti," ucap Shassy sambil meregangkan badannya. Ia pun segera bangun dari ranjangnya dan memulai aktifitas pagi seperti biasanya. Hanya saja saat ia di dalam kamar mand, tiba-tiba ada perasaan sesak menghampiri dadanya. ia pun terduduk di lantai, dengan shower yang terus membasahi tubuhnya. "Hiks, hiks, hiks," Terdengar suara tangisan memenuhi ruangan itu. "Kenapa seperti ini mas Raka ..., aku pikir, jika rasa sakit itu sudah hilang kemarin. Tapi kenapa saat ini aku masih sakit, kenapa?" ujar Shassy sambil terus duduk di bawah shower tersebut, meratapi apa yang ia alami.           Hingga setengah jam berlalu, dan akhirnya Shassy keluar dari dalam kamar mandi.&
Read more
Semua Karena Papamu
            Shassy pun berjalan dengan santai melewati pintu utama rumah keluarganya. Sepanjang perjalanan dari hotel ke rumah itu, ia sudah menghela nafas berkali-kali, mempersiapkan dirinya untuk keadaan yang terburuk. Dan saat ia memasuki rumah tersebut, dahinya mengkerut saat melihat Keen yang sedang duduk di ruang tamu dengan santai. "Shass," panggil Papanya dengan lembut. 'Ada apa ini?' batin Shassy sambil berjalan mendekat dan duduk di dekat Papanya. "Shass, besok kamu akan menikah dengan Tuan Keen," ujar Papanya sambil mengusap-usap punggung Shassy. "Apa?" pekik Shassy dengan mata membulat menatap Papanya, kemudian ia mengalihkan pandangannya pada Keen yang saat ini sedang menyesap teh yang disediakan untuknya dengan santai. "Pak, bukankah …." Shassy tak meneruskan kalimatnya ketika lirikan taj
Read more
Dia Istriku
        Semua orang menatap ke arah orang yang baru saja masuk ke dalam tempat itu. "Hentikan!" teriak orang itu sekali lagi. "Pernikahan ini tidak sah!"  "Mas Raka," lirih Shassy yang segera berdiri, dan di ikuti oleh Keen yang berdiri bersamanya. Raka pun segera melangkah mendekati Shassy dengan cepat. "Shass, untunglah aku belum terlambat," ujar Raka yang segera memeluk Shassy di hadapan semua orang. "Shass, aku sudah mendapatkan semua buktinya. Kamu tidak bersalah, jadi kita bisa memulai semuanya lagi. Papa dan Mama pasti akan senang dengan semua ini. Jadi kita bisa—" Kalimat Raka terhenti, ketika ia mendengar ada suara isakkan dari wanita yang di peluknya saat ini.  Raka melepas
Read more
Permintaan Suami
         Shassy pun tersentak saat mendengar suara Dira yang melengking, seakan memenuhi ruangan itu."Ada apa?" tanya Nyonya Tiara yang  tergopoh-gopoh masuk ke dapur."Ini Ma, Kakak minta nasi goreng buatan Kak Shassy," ujar Dira yang terdengar berapi-api mengatakan hal tersebut.Nyonya Tiara lalu mengelus dadanya. "Astaga Dir, Mama pikir ada apa.""Tapi Ma, ini itu aneh. Kenapa Kakak—"Tante Tiara mengangkat tangannya memberikan tanda agar Dira berhenti berbicara. "Kalau Kakak kamu menyuruh istrinya membuatkan makanan, itu tandanya dia itu sayang pada istrinya, maka dari itu dia ingin sesuatu yang dibuatkan khusus dari Kak Shassymu ini," ujar Nyonya Titi seperti sedang memberi wejangan pada Dira.Shassy te
Read more
Nasi Goreng Hangat
"Ada apa?" tanya Keen ketika melihat pelayan itu terus menunjuk ke arah luar karena bingung dan ketakutan."Ada apa?" tanya Shassy dan Dira yang ikut penasaran."Kalian di sini saja," ujar Keen yang kini bergegas meninggalkan dapur."Baiklah," sahut Shassy. Lalu Shassy pun mengajak Dira kembali menyiapkan nasi goreng itu. *          Keen kini bergegas melihat ke halaman rumah bersama dengan pelayan tadi. Dan saat  sampai di halaman …"Siapa yang mengirim ini?" geram Keen sambil menatap pelayan yang berjejer di halaman rumah itu."Ini Tuan orangnya,"  ucap anak buah Keen sambil membawa seorang laki-laki yang berpakaian kurir pengantar barang.
Read more
Kasar Tapi, Ah
"Mas, ehm …." Kalimat Shassy terhenti saat Keen tiba-tiba menciumnya dengan paksa. Shassy terus melawan, memukuli dan mendorong Keen dari tubuhnya. Tapi semakin keras Shassy melawan, semakin kuat juga Keen mengekang tubuh Shassy di bawahnya.     Setelah beberapa menit Keen melepaskan pagutan yang terasa sangat kasar itu. Keen melepasnya, lalu menatap bibir Shassy yang terlihat memerah karena kerakusannya. "Puas kamu!" geram Shassy dengan mata yang membulat penuh amarah. "Huh, jadi kamu mau membayarku untuk kembali pada dia, kan?" Keen. Shassy mengernyitkan keningnya. "Itu urusanku, mau bersama dengan siapa pun." Keen tersenyum sinis. "Kalau begitu coba kita lihat, apa kamu masih sepolos kelihatannya."
Read more
Khayalan Shassy
        Shassy segera berhenti dan tak jadi masuk ke dapur. Ia pun dengan cepat berbalik dan segera mecari asal suara Keen."Dimana Kakak kamu Dir?" tanya Shassy yang terlihat kebingungan saat berpapasan dengan Dira yang baru saja masuk ke ruang makan."Arah suaranya dari kamar Kakak," jawab Dira sambil menunjuk ke lantai atas."Apa sih yang dia inginkan," gerutu Shassy.Shassy dengan cepat berlari ke lantai atas, ia pun segera masuk ke dalam kamarnya lagi. Tapi saat Shassy masuk ke dalam kamar tersebut tiba-tiba ada sebuah handuk melayang ke wajahnya."Handuk," gumamnya."Kenapa kamu berdiri di situ? Kesini!" perintah Keen.Shassy menggenggam handuk tersebut dengan kuat, dan menarik
Read more
Perjanjian yang mana?
       Keen berjalan dengan santai keluar dari rumahnya. Ia pun menemui para wartawan itu dengan tenang."Kalian semua sudah tau kan apa aturan wawancaraku," ucap Keen dengan santai.Para wartawan pun langsung diam saat mendengar kalimat itu. "Kalian, ingin bertanya apa?" tanya Keen  sekali lagi dengan nada yang lebih santai.Suara Keen yang santai itu berbanding terbalik dengan raut wajah para wartawan yang saat ini tengah  tegang, karena di kelilingi anak buah Keen yang menatap para wartawan dengan aura mengancam."Tuan," panggil salah seorang wartawan."Ya," sahut Keen dengan cepat."I-ini … bagaimana … em, dengan ….""Kamu ing
Read more
Ironis
          Setengah jam kemudian, Shassy kembali ke dalam ruangan Keen dengan secangkir kopi di tangannya. Shassy berjalan santai lalu meletakkan kopi tersebut di atas meja Keen."Kamu baru dari mana?" tanya Keen yang masih menatap laktopnya."Tidak dari mana-mana, bukannya kamu menyuruhku membuat kopi," jawab Shassy dengan santai lalu berjalan menjauh dari meja Keen.Keen lalu melirik ke arah Shassy. "Kenapa pakaianmu?""Pakaianku ….""Kenapa?" tandas Keen."Tak apa, tadi ada yang menyenggolku saat membuat kopi, jadi bajuku kotor dan orang itu memberikan pakaian ini padaku," terang Shassy.Keen menghela napas dalam, lalu menatap Shassy. "Apa kamu tidak bisa menolak? Kamu itu istr
Read more
Pendapat Dari Emak
       Shassy terkejut melihat Raka yang tertunduk begitu saja saat mendengar 1 nama yang keluar dari mulut Keen.'Brahmanto? Bukankah itu nama belakang Raka.' batin Shassy sambil menatap Raka.Shassy pun mulai bergerak dan ingin beranjak dari pangkuan Keen, tapi dengan cepat Keen mencengkeram pinggang Shassy, membuatnya tak berani bergerak."Issh," desis Shassy saat merasakan cengkeraman itu semakin terasa kuat menekan pinggangnya."Kalau kamu sudah sadar, bawa pergi uang kamu dan juga jangan pernah berpikir untuk mendekati istriku lagi." Kalimat Keen yang penuh penekanan itu membuat Raka tak bisa berkutik, dan memilih pergi membawa uangnya seperti yang di katakan oleh Keen.        Setelah Raka meninggalkan ruangan itu, Keen akhi
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status