Semua Bab Salah Ranjang: Bab 11 - Bab 20
164 Bab
Kamu Harus Sabar, Raka
             Setelah Shassy puas menangis, akhirnya Keen pun melepaskan pelukannya.Keen menatap ke arah 2 laki-laki itu."Ingat, siapa yang melakukan ini semua?" Kalimat ini seolah adalah pertanyaan, tapi sangat terasa kalau ada ancaman di balik pertanyaan yang di ucapkan oleh Keen ini.Laki-laki yang tengah bersender di dinding pun segera menjawab. "Ini semua kami yang melakukan Tuan.""Bagus," tandas Keen sambil tersenyum menyeringai ke arah orang tersebut.         Keen pun segera membawa Shassy keluar dari ruangan tersebut dan berjalan bersama ke ruang ganti."Kamu segera pakai bajumu, aku akan menunggumu di lorong," ujar Keen.Shassy pun mengangguk pelan dan pe
Baca selengkapnya
Lamaran dari Raka
"Masa sih ada hujan mawar?" gumam Shassy sambil mengambil setangkai mawar yang ada di hadapannya.         Tiba-tiba ada sebuah tangan yang memeluk Shassy dari belakang. Shassy pun dengan cepat menginjak sepatu orang yang ada di belakangnya, lalu menarik sikunya ke belakang dan mengenai tepat ke perut orang yang ada di belakangnya."Hah, rasakan kamu!" teriak Shassy sambil menjauh dari orang yang ada di belakangnya.Lalu Shassy pun terkejut melihat orang yang ada di belakangnya tadi."Ishhh!" desis orang tersebut sambil memegangi perutnya terlihat kesakitan."Kamu Mas," ujar Shassy sambil mendekat ke arah Raka, "Kamu sih, ngagetin aku," ujar Shassy sambil mengusap-usap perut Raka.Raka pun segera berdiri tegap, sedangkan Shassy masih terus
Baca selengkapnya
Malaikat Penggoda di Apartemen
            Wajah Keen dan Shassy begitu dekat, nafas pun bisa terdengar dengan jelas di antara mereka. Detak jantung Keen pun terasa makin cepat, ketika   Shassy pun mulai  mengendus-ngendus tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke leher Keen."Kamu wangi sekali," ujar Shassy."Kamu suka?" tanya Keen."Tentu saja aku suka."Degup jantung Keen semakin cepat, ketika tangan Shassy mulai memegang wajahnya."Kamu mau apa?" tanya Keen.Shassy pun mulai tersenyum menggoda. "Aku ya … tentu saja aku mau …."Keen pun kaget, ketika Shassy tiba-tiba saja menggigit lehernya."Rasakan itu, hehehe," tawa Shassy setelah puas menggigit leher
Baca selengkapnya
Apa Ini Karma
Brak!! Shassy yang sudah tidak tahan dengan tingkah Keen pun akhirnya menggebrak meja itu. "Pak, saya itu butuh kepastian dari Anda," ujar Shassy dengan nada tinggi. Keen lalu melirik Shassy sekilas. 'Apa maksud lirikan itu?' batin Shassy yang kini menjadi canggung sendiri, karena Keen tak menanggapi hal tersebut. "Pak …." panggil Shassy, "Kenapa Kamu takut sekali pada Raka? Bukankah dia kekasih kamu?" ujar Keen dengan santai, lalu ia menyesap kopi buatan Shassy. "Ya justru karena Mas Raka itu kekasihku, maka dari itu aku tidak ingin dia salah paham," ujar Shassy yang semakin kesal saja. "Seharusnya dia itu percaya pada kamu, apapun yang kamu katakan," ujar Keen sambil
Baca selengkapnya
Kecemburuan Raka
"STOP!" teriak Shassy. "SSST!" Suara rem mobil Keen, karena ia menghentikan mobilnya saat itu juga. "Ada apa?" bentak Keen yang kesal karena tindakan Shassy yang sembarangan. Shassy yang terkejut mendengar teriakan itu pun, hanya membalasnya  dengan senyum canggung. "Apa Kamu gila, ini jalan raya!" teriak Keen dengan tatapan tajam mengikuti kalimatnya. "Ya, maaf Pak." "Lalu, kenapa Kamu berteriak seperti tadi?" tanya Keen sambil  memijat-mijat kepalanya dan membawa mobilnya menepi. "Anu Pak, biarkan saya turun di sini." 'Apa wanita ini malu pergi ke kantor denganku, sombong sekali dia,' batin Keen sambil menatap tajam 
Baca selengkapnya
Versi Istana Harem?
"Selamat siang Tante," ucap Shassy dengan senyum manis mengembang di wajahnya.Melati yang mendengar suara Shassy pun langsung menoleh. "Siang juga," ucap Melati dengan nada datar.'Wah, sudah kena racun sepertinya,' batin Shassy sambil terus tersenyum pada tante Melati yang enggan menatapnya, karena salah paham yang belum terselesaikan."Eh, ada Sherin. Kamu sejak kapan di sini Sher?" tanya Shassy masih dengan nada ramahnya, padahal rasanya ia sudah ingin melemparkan vas bunga yang ada di dekatnya ke wajah adik tirinya itu."Ah, Kak Shassy, aku baru saja datang. Kamu jangan salah paham," ujar Sherin dengan nada lembutnya. Nada lembut itu terucap dari bibirnya yang menggunakan lipstik berwarna pink terang.Sherin lalu menatap ke arah Raka yang sedang berdiri di samping Shassy. "Eh
Baca selengkapnya
Masakan Calon Menantu
Deg-deg-deg! Jantung Shassy berdegup kencang, saat ayah Raka menggantung kalimatnya. 'Oh tuhan, apa tidak enak ya ….' batin Shassy yang terlihat begitu gugup, ia pun terus menundukkan wajahnya dan terus berharap jawaban baik yang di berikan oleh ayah Raka. "Lumayan," Ayah Raka melanjutkan kalimatnya. Shassy pun langsung tersenyum sambil menggigit bibir bawahnya menyembunyikan perasaan yang begitu senang di hatinya. 'Kalau gak ada orang, aku udah nyanyi seriosa di sini,' batin Shassy yang masih menyembunyikan perasaan senang di dalam dirinya. Lalu … "Paman, coba juga kueku. Ini tadi aku antri 1 jam loh untuk membelinya," ujar Sherin sambil mengambilkan sepotong kue, Sherin bermaksud memberikan sepotong kue itu pada Ayah Raka.
Baca selengkapnya
Panggilan Aneh Dari Dira
"AAAAAA!" teriak Shassy yang begitu ketakutan saat itu. "Diam!" bentak Keen. "Astaga! Pak Ken, Anda mengagetkanku saja," ujar Shassy sambil mengusap-usap dadanya. "Kamu itu yang ngapain malam-malam begini teriak di kantor, apa kamu kurang kerjaan? Mau, aku tambahin lagi kerjaan kamu?" ujar Keen yang kini dengan santai berjalan di depan Shassy. 'Hais, kalau bukan karena kamu, mana mungkin aku berteriak seperti ini,' gerutu Shassy di dalam hati. Shassy pun terus berjalan di belakang Keen hingga mereka sampai di di luar gedung tersebut. Setelah sampai di luar gedung perusahaan, ia segera berlari ke tempat parkir. Saat ia sampai di tempat parkir, ia mulai menggaruk pelipisnya. "Di mana motorku?"ujar Shassy sambil menatap s
Baca selengkapnya
Di mana Dira?
              Shassy yang baru mendengar keterangan dari Dira  lewat telepon pun langsung berlari ke arah parkiran perusahaan. Ia bergegas membawa motornya meninggalkan perusahaan itu."Aduh lama sekali, pakai macet segala!" gerutu Shassy, ketika dirinya sedang berada di persimpangan lampu merah. Sebenarnya dia berada di urutan ke-3 dari depan, hanya saja baginya saat itu terasa sangat lama, karena ia sedang terburu-buru.Shassy pun memacu motornya secepat mungkin. Iya tak peduli dengan suara klakson dari kendaraan yang ia lewati.Bahkan beberapa kali kita hampir saja menyenggol kendaraan lain karena tak bisa berkonsentrasi.Hingga akhirnya 25 menit kemudian, ia sampai di tempat yang dikatakan oleh Dira.          Sasi segera turun dari motornya, ia menatap sekitar mencari keberadaan Dira."Di mana dia, bukankah katanya dia ada d
Baca selengkapnya
Simalakama
              Dira pun segera berlari meninggalkan ruangan tersebut. Gerry dan 2 orang lainnya segera menoleh ke arah Shassy bersamaan dengan keluarnya Dira dari ruangan tersebut. "Kamu membohongi kami," ucap Gerry dengan mata yang merah menyala penuh kemarahan menatap ke arah Shassy. Shassy pun siap menghadang Gerry dan teman-temannya dengan balok kayu yang dibawanya sebagai senjata. "Kam-" Sebelum Gerry menyelesaikan kalimatnya, Shassy pun segera menyerang terlebih dahulu. 'Ingat Shass, kamu harus bertahan! Bertahan!' Hanya itu yang ada dalam pikiran Shassy saat ini.            Shassy terus memukul membabi buta  keempat remaja laki-laki yang ada di ruangan itu.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
DMCA.com Protection Status