Semua Bab Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian): Bab 21 - Bab 30
126 Bab
Bab 21
“Oke, Stephen. Kurasa kamu memiliki penjelasan untuk ini?”Gavin bersedekap, berdiri menghadapnya sambil menunggu jawaban darinya. Setengah tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya saat ini, Stephen memandangi gedung penjara klan Pedrosa yang rusuh akibat para tahanan yang berhasil keluar dari sel mereka, memukuli para sipir dan petugas keamanan penjara Pedrosa yang sudah tidak berdaya berhadapan dengan para tahanan yang mengamuk mengeluarkan rasa frustrasi mereka karena harus menahan diri diperlakukan seperti sampah.“Coba kita lihat dari sisi positifnya, Gavin. Kita datang di saat yang tepat. Tidak perlu mengendap-endap dan memalsukan rencana penyerangan kita,” ia menepuk pundak Gavin yang menggerutu sebal karena tidak puas de
Baca selengkapnya
Bab 22
Kerusakan yang benar-benar tidak terduga. Ini benar-benar di luar dugaannya.Karl mengedarkan pandangannya ke sekeliling, memandang penuh takjub gedung penjara Pedrosa yang selalu dibanggakan oleh klan Pedrosa sebagai gedung penjara terbaik dengan tingkat keamanan tinggi kini hancur. Hades berdiri di sampingnya.“Kami menunggu perintah Anda, Yang Mulia.”“Oh, iya. Sampai lupa,” ujarnya, lalu menghadap ke semua bawahannya. “Kejar para tahanan yang berhasil kabur dari tempat ini. Seharusnya mereka masih berada di sekitar sini.”“Baik, Yang Mulia!”
Baca selengkapnya
Bab 23
Sean Laurent menahan kekesalannya saat melihat Eren Whittaker—seorang naga yang menguasai sihir portal dimensi—tengah berusaha keras menahan portal dimensi yang menghubungkan langsung ke markas Schneider agar cukup membawa keluar para tahanan terkuat yang memutuskan untuk berpihak pada Schneider. Kebenciannya pada klan naga-lah mengundangnya bergabung dengan kelompok Schneider, namun kini ia harus menoleransi keberadaan naga yang juga ingin bergabung dengan kelompok Schneider. Ingin rasanya ia menertawakan dirinya sendiri. Ia tidak peduli apa pun alasan mereka. Menurutnya, hanya satu yang jelas. Membenci klan naga dan memusnahkan eksistensi mereka dari muka bumi. Ia tidak peduli dengan keabadian yang dijanjikan Schneider pada anak buahnya. Ia tidak menginginkannya. Ia hanya ingin semua klan naga musnah, baik keturunan naga murni maupun setengah naga. Itu saja. 
Baca selengkapnya
Bab 24
Erna duduk di sisi jendelanya, memandang ke langit malam kota Waterford dari jendela kamarnya. Ia tahu, tidak ada apa pun di sana selain bintang yang sedikit dan juga bulan purnama yang terbungkus oleh asap polusi yang cukup pekat. Namun matanya tetap terkunci di sana, seakan tersihir oleh sinar bulan purnama yang anehnya terlihat begitu indah jika dibandingkan biasanya. Tangannya bergerak menyentuh sosok bulan yang terlihat jauh lebih dekat di jendelanya sambil mengulum bibirnya. Sinar bulan membuatnya teringat akan Bianca. Kulit sahabatnya itu persis seperti bulan. Putih pucat dengan suhu tubuh sedikit lebih rendah dibandingkan orang pada umumnya. Jemari sahabatnya yang lentik ditambah tubuhnya yang lebih tinggi dan ramping dibandingkan wanita pada umumnya serta wajahnya yang tampan memang cocok untuk menjadikan wanita
Baca selengkapnya
Bab 25
Dalam satu tendangan terakhir menggunakan seluruh kekuatannya yang tersisa setelah mengalahkan dua puluh tahanan vampir yang berpihak pada Schneider, Theodore berhasil mengempaskan tubuh lawannya, seorang pria bertubuh lentur dari klan serigala Schneider hingga membentur dinding yang ada di belakang lawannya. Tangannya menggerakkan aura vampirnya, mencekik leher pria itu hingga menemui ajalnya.  Selesai melakukannya, Theodore mengatur napasnya yang memburu karena kelelahan, berdiri dengan susah payah. Kedua kakinya gemetar hebat karena staminanya sudah terkuras habis akibat terlalu banyak bergantung pada aura vampirnya. Lengan kanannya mengeluarkan banyak darah akibat serangan pria itu tadi, sementara pandangannya mulai kabur. Erick yang baru saja selesai membereskan anggota Schneider yang tersisa bergegas menangkap tubuh Theodore yang nyaris roboh menghantam lantai yang dipenuhi oleh pu
Baca selengkapnya
Bab 26
Veronica kebingungan mendapati perubahan sikap Karl setelah kembali dari urusan malam itu. Selama beberapa hari, pacarnya berubah menjadi tipe yang over protektif. Selalu menanyakan ke mana ia akan pergi dan menawarkan diri untuk mengantarnya. Selalu mengerutkan alis sambil sesekali mengintip ke luar jendela jika sedang tidak pergi ke mana pun seakan tengah menunggu kehadiran seseorang. Atau sesuatu. Ia tidak tahu. Karl sama sekali tidak mau menjelaskan apa pun setiap kali ia bertanya. Hanya menjawab dengan jawaban klasik yang memintanya untuk tidak mengkhawatirkannya.  Bagaimana bisa ia tidak khawatir, sementara Karl selalu memasang wajah cemas? Ingin rasanya ia meminta Karl untuk mengatakan apa yang terjadi malam itu, namun ia urung. Bagaimana jika seandainya Karl akhirnya mau memberitahunya, dan ia tidak siap mendengarnya. At
Baca selengkapnya
Bab 27
Veronica keluar dari bilik toiletnya setelah memuntahkan seluruh isi perutnya. Sambil memegangi perutnya, ia berjalan pelan menuju wastafel untuk mencuci tangan dan kumur. Jika diibaratkan seperti apa rasanya menaiki motor bersama Bianca, ia akan mengandaikannya seperti menaiki roller coster. Semengerikan itu. Bianca menggunakan kecepatan penuh, membuatnya harus memeluk Bianca sambil gemetar ketakutan karena takut terjatuh dari motornya. Dengan mulusnya, wanita itu menyalip melewati kendaraan-kendaraan di jalan raya. Bagusnya sih ada, karena mereka tiba di kafe tempat biasa mereka nongkrong hanya dalam waktu sepuluh menit. Biasanya ia akan menggunakan bus kota lalu melanjutkan sisa perjalanannya dengan berjalan kaki setelah berhenti di dua pemberhentian. Ongkosnya akan jauh lebih murah jika ia mengambil opsi itu, walaupun sebagai gantinya ia harus menghabiskan waktu tiga puluh menit—apalagi jika ia berangkat dari apa
Baca selengkapnya
Bab 28
Stephen memejamkan kedua mata birunya yang sudah kehilangan binar pesonanya, duduk menyandar di pintu kamarnya. Pikirannya dipenuhi oleh rutukan, celaan, dan hinaan yang ditujukan pada kegagalannya di misi beberapa hari yang lalu. Kegagalan yang nyaris mengirimkan Petra pada maut. Kecerobohan yang tidak layak mendapatkan pengampunan dari kawanannya. Sebagai seorang alpha dari keluarga Laurent, harusnya ia bisa menjamin keselamatan para kawanannya dan berhasil menyelesaikan misi. Ini kegagalan kedua setelah ia gagal membawa kembali kakaknya pada ibunya, dan berakhir dengan kematian ibunya beberapa bulan kemudian tanpa sempat melihat Sean selamanya.Bibir tipisnya mengulum, semakin mempertipis bibirnya hingga seakan lenyap. Dibiarkannya makanan yang diantar oleh Fabiola sejak beberapa jam lalu—yang pastinya sudah dingin itu—di depan kamarnya karena mendapatinya terus mengurung diri di kamar.Ia beranjak dari tempatnya men
Baca selengkapnya
Bab 29
Kepala Theo berdenyut nyeri mendengar banyaknya protes yang ia dengar sejak lima belas menit yang lalu ia memasuki ruang rapat. Mempeributkan hal yang sama seperti biasanya, seolah tidak bosan dengan topik permintaan pengunduran dirinya. Para pemimpin dari kelompok-kelompok kecil yang bergabung bersama keluarga Pedrosa kembali melayangkan gugatan untuk menurunkannya. Seperti biasa, mereka meributkan perihal statusnya sebagai anak haram dan juga merupakan cara licik dari ayah tercinta untuk menyingkirkannya secara tidak terhormat dari keluarga Pedrosa tanpa mengotori kedua tangannya.Dan keributan pagi ini disebabkan oleh bukti yang baru ia temukan bersama Erick dan Isabella—salah satu informannya—setelah mereka menghabiskan beberapa hari mereka untuk mencari tahu penyebab di balik hancurnya gedung penjara Pedrosa. Dugaan awalny
Baca selengkapnya
Bab 30
Bianca menggerutu kesal, memukuli helmnya berulang kali sambil terus menahan jengkel memandang pada pasangan yang tengah berdiri tidak jauh darinya—Erna dan pria yang tidak ingin ia ketahui atau bahkan ia ingat namanya. Di matanya, kemesraan mereka begitu menjengkelkan. Hatinya dipenuhi rasa kesal dan kekecewaan berat, sehingga sedari tadi ia terus menyindir Erna. Ia tidak kuat berlama-lama di tempat itu, menghadapi dua orang yang paling tidak ingin ia lihat untuk saat ini. Kalau bukan karena Karl yang memaksanya untuk tetap tinggal di sana, mungkin ia sudah menghabiskan waktunya ke pantai yang terletak di ujung kota Waterford untuk menenangkan dirinya. Tidak ingin terlihat konyol di depan Erna yang kini tidak lagi memedulikannya, ia berhenti memukul helmnya, mengenakan helmnya dan menyalakan mesin motornya. Ia mendongak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status