All Chapters of Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian): Chapter 51 - Chapter 60
126 Chapters
Bab 51
“Sorry for coming late to save you, Erna. I never hope this day would happen to you,” said Bianca again. Ia bisa mendengar nada penuh penyesalan yang tulus dari Bianca saat mengatakannya.   “Bianca!”   Ia mendengar lagi suara orang yang berteriak, kali ini berasal dari dua orang pria yang berlari dari kejauhan menghampiri sahabatnya. Pria pertama berdarah Asia yang tidak ia kenal, sementara pria kedua memiliki struktur wajah yang sekilas mirip seperti Bianca, namun berpembawaan lebih tenang, dewasa, dan elegan. Kedua pria itu memandang sosok yang menyerangnya tadi, mendecak kesal mendapati eksistensi penyerangnya tadi yang sepertinya juga tidak diinginkan oleh kedua pria itu. Lalu perhatian mereka beralih padanya. Pria berwajah Asia itu segera mendekat padanya begitu melihat kondisi Alec, memeriksa kondisi Alec selama beberapa saat,
Read more
Bab 52
Veronica memandang bergantian pada Stephen yang berdiri di samping kanannya, dengan Karl yang baru saja melepaskan pelukannya setelah mengantarkannya ke depan mansion Stephen. Ia benci mengatakannya, tapi ia merasa bahwa kedua orang ini tengah memperlakukannya seperti anak TK yang baru saja masuk di hari pertama sekolahnya, dengan seorang ayah yang tidak rela melepaskan anak perempuan satu-satunya (Karl sebagai ayahnya), dan guru TK yang berusaha memberi afirmasi pada sang ayah bahwa anak perempuannya berada di tempat yang tepat dengan perkataannya yang tidak meyakinkan (dan peran ini jatuh di tangan Stephen).    Memang, dibandingkan kedua orang ini, ia hanya manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan khusus seperti Clary Fray di Shadowhunters atau Sabrina Spellman di Chilling Adventure of Sabrina. Ia hanya seorang wanita berusia dua puluh tahun yang mengandalkan kehidupannya dengan kak
Read more
Bab 53
William duduk di tepi tempat tidurnya, di dalam kamarnya yang megah namun terasa dingin dan kosong, dengan seluruh furnitur berukuran besar yang memenuhi kamarnya tidak mampu memberikan sentuhan apa pun yang membuat kamarnya terasa lebih hangat. Memegangi bola yang dulu pernah diberikan seorang anak perempuan bernama Veronica Darren yang dulu pernah ia temui dua belas tahun yang lalu. Anak perempuan yang kini telah tumbuh menjadi wanita dewasa yang anggun dan kuat, walaupun tidak sempurna karena kedua kakinya yang berganti menjadi kaki prostetik. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada wanita itu selama dua belas tahun tidak bertemu wanita itu, tapi ia masih mendapati wanita itu sebagai anak perempuan yang sama seperti dua belas tahun yang lalu.    Pikirannya mengingat kejadian kemarin, saat ia baru saja berhasil membawa Veronica ke tempat tinggalnya. Ia bahkan sudah menyiapkan semua kebutuh
Read more
Bab 54
Karl tiba di mansion Pedrosa untuk ke sekian kali. Rasanya, setiap kali mendatangi tempat ini, selalu terjadi hal yang tidak mengenakkan. Kematian Indri Pedrosa. Theodore yang hampir saja kehilangan nyawa kalau ia tidak segera datang waktu itu. Dan sekarang, ia baru saja mendapatkan kabar dari Erick bahwa keturunan terakhir Berthold tewas diserang oleh naga berjenis pasir bernama Nicholas Southampton.   Tangannya mengepal hingga kukunya menancap di telapak tangannya. Rahangnya menegang beberapa saat, merutuki tindakan Nicholas Southampton yang kali ini berada di luar batas, memancing aura naganya untuk keluar mengelilingi tubuhnya perlahan. Beberapa kali ia mencoba melakukan gerakan penenangan diri agar ia bisa mengontrol emosinya dan tidak menghancurkan tempat yang bukan menjadi lawannya. Ia pastikan bahwa ia akan membunuh naga pasir sialan bernama Nicholas Southampton dengan tangannya sendi
Read more
Bab 55
Stephen tidak bisa menenangkan pikirannya yang kini ribut, dipenuhi oleh keinginannya untuk mendekati Nikki yang kini tengah duduk di ruang tamu sambil memandang ke sekeliling ruangan tamu dengan pose yang menurutnya sangat imut. Berulang kali ia menampar pipinya sendiri agar ia bisa tetap terlihat tenang dan membawakan menu makan siang yang ia masak untuk menyambut kedatangan Nikki.   Sejak ia mengunjungi apartemen Nikki kali pertamanya, ia menyadari bahwa dapur wanita itu hanya berisi bumbu-bumbu dasar dan beberapa bumbu cepat saji. Hidungnya tidak mencium adanya jejak-jejak bahan-bahan makanan, membuatnya yakin bahwa selama ini Nikki jarang masak di rumah. Atau lebih parah lagi, mungkin wanita itu tidak pernah menginjakkan kakinya di dapur untuk memasak.    Karena itu, begitu Karl menawarkan gagasan untuk membawa Nikki ke rum
Read more
Bab 56
Pria ini memang tahu persis bagaimana cara merusak suasana hatinya.   Veronica Darren tidak kuasa untuk menahan kedongkolannya begitu ia mendengar perkataan pria manusia serigala super tolol pakai banget bernama Stephen Laurent. Pria yang dianugerahi ketampanan dengan aura bad boy-nya yang kental namun selalu berhasil merubah suasana setiap kali ia merasa tersentuh dengan semua yang dilakukan Stephen padanya. Ia memang belum yakin apakah ia harus mengikuti saran Karl yang mengizinkannya untuk mendekati pria itu atau tidak. Karena seperti yang dikatakan Karl, Stephen bukan tipe pria yang mudah didekati. Apakah Karl bermaksud sarkastik saat mengatakannya atau tidak, ia tidak tahu.   Smartphone pria itu berdering, memecah suasana hening yang tercipta berkat ketololan Stephen. Pria itu meminta izin padanya untuk menjauh darinya, sementar
Read more
Bab 57
Bianca segera mendorong Erna ke belakangnya, melindungi wanita itu agar tidak terkena serangan Alec yang bergerak dengan tatapan kosong, sepenuhnya kehilangan kesadaran. Seperti ada seseorang yang menggerakkan tubuh pria itu yang masih dipenuhi oleh noda darah di seluruh pakaiannya dan tubuh penuh luka bekas pertarungan pria itu dengan orang dari klan naga yang kemungkinan besar adalah naga. Gerakan pria itu sangat cepat untuk ukuran manusia karena bisa mengikuti kecepatan bertarung Erick yang maju menghalangi pria itu menyerang Alec, sementara kakek tua yang merupakan kakeknya Alec berdiri mematung di samping Karl yang sedang mengedarkan pandangan ke sekeliling. Ia tidak tahu siapa yang dicari Karl, tapi yang ia pedulikan saat ini hanyalah keselamatan wanita yang berlindung di belakangnya, sementara kedua matanya mengamati pertarungan Erick dan Alec yang cepat dan berada agak jauh dari tempat mereka berada.   
Read more
Bab 58
  Berkat latihan intensif yang ia ikuti bersama Erick dan Isabella selama beberapa bulan belakangan ini membuatnya tidak menemui kesulitan saat menghadapi lawan yang ada di hadapannya. Berulang kali ia berhasil menangkis serangan Alec, yang sialnya juga berlaku sama bagi Alec, membuat pertarungan mereka seimbang.   Alec mengayunkan tangan kanannya, menciptakan gelombang angin yang segera mengempaskan tubuhnya menjauh dari pria itu. Ia segera menancapkan kedua pedangnya sekuat tenaga pada lantai marbel tempatnya berada hingga menimbulkan bekas retakan yang panjang saat berusaha menahan dirinya agar tidak ikut terseret dalam pusaran angin yang kencang tersebut.   Hasil seimbang pertarungan mereka ini rupanya tidak disukai oleh siapa pun yang mengendalikan Alec setelah mendapati serangan mereka hanya bisa melukainya sedikit. Gerakan tubuh Alec berhenti saat ia mencabut kedua pedangnya, mengepalkan kedua tangannya dan mengalirkan pa
Read more
Bab 59
Karl berhasil melacak keberadaan Nicholas yang bersembunyi di dekat pintu masuk ruang bawah tanah tempat tim medis klan Pedrosa berada, mencoba untuk kabur dari tempat itu. Keletihan tampak begitu jelas terlihat menyelimuti mereka, membuatnya sedikit kebingungan, namun tidak menghalangi naga pasir itu untuk menyerang beberapa anggota penjaga dari Pedrosa yang mencoba untuk menangkapnya karena sudah menerobos masuk ke markas Pedrosa.    Aneh. Ia ingat sekali bahwa Nicholas itu tipe yang haus akan pertarungan hingga diujuluki sebagai mesin tempur berdarah dingin, membawa mayat-mayat yang sudah dimodifikasi sebagai bonekanya. Namun yang ia lihat di depan matanya justru seorang naga yang kepayahan untuk sekadar berdiri sehingga harus menyandar di sisi tembok, bertolak belakang dengan apa yang ia tahu selama ini. Tidak membawa boneka-boneka yang selalu menemani mereka ke mana pun mereka pergi
Read more
Bab 60
Veronica terbangun begitu mendengar suara lantunan musik dari instrumen piano yang samar-samar terdengar sampai ke kamarnya, menyadari bahwa ia jatuh tertidur setelah puas melampiaskan kekesalannya akan Stephen pada bantal yang sebenarnya tidak melakukan kesalahan apa pun sehingga layak mendapatkan pukulan darinya. Ia mengusap kedua matanya yang masih terasa berat untuk dibuka, beranjak dari tempat tidurnya. Sinar matahari sore memasuki secara brutal ruang kamarnya melalui jendela kamarnya yang tidak ditutupi oleh korden putih yang tersingkap. Agak enggan namun menuruti rasa penasarannya, melepaskan kaki prostetiknya dan menggantinya dengan kruk yang sudah diletakkan di dekat tempat tidurnya karena rasa tidak nyaman yang mendera lututnya. Mengikuti lantunan piano yang terdengar semakin keras begitu ia mengikuti ke arah sumber suara.   Di ruang tamu, ia melihat Stephen yang tengah asyik memain
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status