Semua Bab Bagaimana Mungkin?: Bab 21 - Bab 30
51 Bab
20. Adien Sakit
Selang lima menit kemudian setelah Shayra menutup matanya, wanita itu tiba-tiba saja membuka kelopak mata dan melotot disertai raut wajah syok."Tunggu!" Celetuknya sambil menoleh menatap Adien dan mengulurkan telapak tangannya untuk merasakan suhu tubuh Adien."Kamu benar-benar sakit? Duh gimana ini ...," ratap Shayra tak percaya dilanda kebingungan.Wanita itu mengusap wajahnya kasar sambil mendengus kesal. Dia dan pria yang sakit disampingnya terjebak dalam kamar hotel berdua, Shayra kebingungan tak tahu harus melakukan apapun dan Shayra tak tahu cara keluar, juga tak tahu harus berbuat apa kepada Adien.Namun jelas saat ia bangkit rasa tak enak menyertai tubuhnya dan hal itu menyebabkan umpatan yang keluar dari mulutnya tak terelakkan."Brengs*k dan menyusahkan saja. Ch!! Mau gue tinggal tapi akutuh masih punya jiwa peri yang baik
Baca selengkapnya
21. Diborgol
Percaya atau tidak, Shayra dan Adien sungguh mengurung di dalam kamar selama dua hari. Entah apa alasan dibaliknya, padahal Adien sendiripun juga sudah membaik dua hari lalu. Pria itu dengan mudahnya mengenyahkan rasa sakit pada tubuhnya.Entahlah apa yang membuat Adien sudah seperti orang sakti saja, akan tetapi tubuhnya yang kokoh disertai dada bidang miliknya mungkin adalah alasan dibaliknya. Dari bentuk tersebut dapat diketahui bahwa Adien adalah pria yang suka olahraga dan itu juga yang membuat ia cepat sembuh, ditambah luka pada kepalanya yang didapatkannya dari Shayra telah diobati.Orang yang mengobatinya tidak lain adalah Shayra yang terpaksa melakukannya setelah Adien mengancamnya.Kini Adien menunjukkan kekuasaannya dihadapan Shayra, sedangkan Shayra sendiri tidak berdaya melawannya.Boleh jadi Shayra hebat dalam perang debat melawan Adien, tapi dalam hal kekuasaan, keuangan, kekuatan, serta hal lai
Baca selengkapnya
22. Akhirnya Bisa Pulang
Shayra berjalan mengiring langkahnya dengan bersemangat. Setelah dua minggu berlalu sejak dia dan Adien menghabiskan waktu libur alias bulan madu sebelum menikah ala mereka, kini keduanya pulang.Turun dari pesawat tangan lancang Adien langsung saja mendarat dengan seenaknya di pinggang Shayra. Menyadari hal itu Shayra hanya menyipitkan matanya pertanda ia tak suka, namun ia tidak menepis ataupun protes.Shayra sudah terlalu lelah ia melakukan hal itu, menepis tangan Adien merupakan hal yang sia-sia dan menurut Shayra ujung-ujungnya hal itu hanya akan membuat Adien memaksakan kehendaknya.Bagian buruknya pria itu selalu muncul sebagai pemenang hampir dalam semua hal. Berdebat dengannya hanya akan mengakibatkan kepala Shayra menjadi pusing dan meladeninya akan mengakibatkan perasaan Shayra terombang-ambing ingin meledak.Intinya Shayra terhadap Adien, yasudahlah, biarkan pria itu melakukan apapun kemauannya. Te
Baca selengkapnya
23. Ketinggalan
Shayra kembali menjalani aktivitasnya sebagaimana biasanya. Bangun pagi, pergi kerja, pulang, dan jika ada pekerjaan Shayra lembur di rumah. Begitulah siklus hidupnya selama beberapa terakhir ini.Hanya satu rutinitas yang tidak bisa dilakukan olehnya untuk beberapa bulan kedepannya, setelah ia menerima fakta terburuk sekaligus terbaik dalam hidupnya.Wanita itu melakukan hal biasa sebagaimana biasanya, akan tetapi terasa berbeda oleh orang-orang terdekatnya. Bukan hanya Dinda, Mamanya Karina, atasan jahat si penyihir dan juga Raga yang merupakan rekan kerja orang yang kini Shayra anggap musuh sejak kejadian pria itu memberitahu keberadaan dirinya kepada Adien. Hampir semua orang merasa ada yang berbeda pada dirinya, namun hampir semua orang itu pula tidak tahu perbedaan apa itu."Kamu kenapa Shayra?" Bingung Dinda penasaran dengan Shayra yang menurutnya tidak sama lagi dengan biasanya.Shayra memejamkan mata
Baca selengkapnya
24. Demi Baby
"Ekhem!!" Adien berdehem guna menyadarkan para staf di perusahaan miliknya agar menyadari kehadirannya dan berhenti kepo.Semuanya menoleh dan seketika merinding merasakan aura mendominasi sedang mengintimidasi mereka satu-persatu.Perlahan hal itu berhasil membuat mundur staf karyawan dan kembali bekerja."Sialan padahal masih seru!" Nyinyir salah satu stafnya membuat Adien yang masih bisa mendengarnya, menatap penuh peringatan."Habislah kamu ..." ringis staf yang lain menatap prihatin pada temannya yang kelepasan bicara.Sementara itu Shayra yang juga mendengar malah acuh dan biasa saja terhadap celotehan rekan kerjanya tersebut.Ketika beralih menatap Adien yang tengah memperingatkan, justru hal itu yang malah membuat Shayra menjadi kesal.Baru saja ia malu luar biasa karena kehamilan di luar nikahnya diketahui banyak orang, bertambah dengan perasaan kesal lu
Baca selengkapnya
25. Serba Dua Minggu
Dua minggu bersama Adien menikmati bulan madu berdua, dua minggu pula usia kehamilan Shayra dan dua minggu yang akan datang ia pun akan digelar resepsi pernikahannya dengan Adien."Apa dua minggu tidak terlalu cepat, Ma?" Tanya Shayra ragu diperhatikan oleh semua orang yang hadir dalam jamuan makan yang diadakan di restoran ternama untuk membicarakan perihal rencana pernikahan.Mendengar hal itu Adien yang tidak setuju buru-buru menjawab dan menimpali."Bukannya dua minggu justru terlalu lama, terlebih lagi setelah kondisimu yang sudah hamil anakku. Tidakkah kamu takut perutmu membuncit, orang lain mengetahuinya dan menggosipi kamu?" Sarkas Adien."Orang lain memang sudah terlanjur tahu dan aku yakin kehamilan sudah jadi gosip. Kamu liat sendiri siang tadi, jangan pura-pura lupa. Aku bahkan masih ingat dengan jelas kamu berada diantara staf penggosip itu untuk mencuri dengar pembicaraanku," cibir Shayra ketus
Baca selengkapnya
26. Terjebak Di rumah Adien
"Ughh!" Shayra merentangkan kedua tangannya sambil menguap mengenyahkan rasa ngantuknya.Wanita itu mengusap wajahnya pelan lalu beranjak bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Shayra menyikat gigi tak lupa mencuci muka setelahnya ia keluar kamar mandi dan berjalan keluar kamar menuju dapur.'Sialan, gue beneran menginap di rumah si brengs*k ini! Ah, Tunggu di mana dia?' kening Shayra mengerut seiring dengan kebingungan yang menderanya.Shayra terus melangkah menuju dapur sambil memikirkan keberadaan Adien dan melihat-lihat sekitar.Tampaknya kondisi dan keadaan rumah Adien sekarang berbeda dari keadaannya beberapa waktu lalu saat Shayra pernah diculik sampai sakit dan rawat oleh penculik dirinya sendiri yakni Adien."Ruang tengah yang berbeda dengan suasana yang lebih terasa nyaman dan hawa ruangan yang lebih segar. Mmm ... sibreng*sek itu sepertinya mengubah p
Baca selengkapnya
27. Ngidam
Pada akhirnya Shayra hanya sibuk sarapan sambil menonton sampai lupa pulang dan terus berada rumah Adien. Jangan tanya kenapa bisa sibuk sarapan terus karena mana mungkin ada makanan yang di makan tapi tidak habis.Shayra terus sarapan memang bukanlah karena makanannya tak kunjung bisa ia habiskan, tetapi ia nambah terus memakan apa saja yang asisten rumah tangga Adien masak pagi ini, bahkan Shayra juga tak segan minta dibuatkan makanan saat semua sarapan sudah dihabiskannya.Seorang isteri dalam serial televisi chanel ikan terbang yang sedang menangis terseduh-seduh, Shayra yang menontonnya membuatnya jadi ingin makan terus."Ch, wanita lemah dasar bodoh! Mau-maunya ditindas lakiloh. Kedukun gih santet suamimu biar mati dan habiskan hartanya!" Celetuk Shayra menyeru greget menyaksikan peran wanita tak berdaya dalam sinetron yang ditontonnya."Begonya minta ampun, astaga!" Lanjutnya mengeram kesal.
Baca selengkapnya
28. Makan banyak
Adien sedang konsultasi mengobati luka pada wajahnya pada dokter Syaniah. Dokter yang merupakan dokter kepercayaan keluarganya sekaligus teman dekatnya.Dokter tersebut merupakan dokter yang sama dengan dokter yang pernah memeriksa kondisi Shayra yang pernah tiba-tiba jatuh tidak sadarkan diri saat dikantornya.Meskipun dekat keduanya jarang akur dan tidak pernah lupa bertengkar adu debat tiap ketemu. Tapi tidak ada dendam diantara keduanya, perdebatan yang mereka lakukan hanya rutinitas biasa yang tidak boleh lewat."Kau ini ini sebentar lagi akan menikah, tapi masih saja kekanakan!" Seru dokter Syaniah mengejek Adien."Kekanakan gini aku sudah menghasilkan anak." Adien datar membuat dokter Syaniah tak tahan dan mencebikkan bibirnya kesal."Dasar mulut loh enggak ada filter-nya apa? Asal ceplos omong kosong doang ....""Bukan urusan kamu!" Sarkas Adien ketus tanpa dosa
Baca selengkapnya
29. Kembali Kabur
Shayra sedang tidur siang setelah menghabiskan banyak makanan sebagai porsi sarapannya. Pada saat terbangun ia kaget dan heran.Seingatnya sebelum tidur ia sedang berada dalam kamar Adien. Duduk sebentar agar makan yang baru saja dihabiskan olehnya tak keluar atau dimuntahkannya saat berbaring. Setelah merasa cukup barulah Shayra berbaring dan tak lama kemudian tertidur karena ia memang sudah teramat mengantuk.Namun saat ini tempat Shayra terbangun bukanlah kamar Adien, tapi kamar lain yang terlihat lebih besar dan luas ketimbang kamar Adien.Shayra mengerut bingung terlebih saat banyak gaun pengantin berjejer dalam kamar tersebut dan seperangkat lain sejenisnya."Duh Shayra kamu ini, membuat Mama khawatir saja! Lain kali jangan makan terlalu banyak ya, Nduk! Kasian adik iparmu panik karena ulahmu satu ini. Mama sampe di telepon dan berpikir kamu kenapa-napa tadi," jelas Mamanya.Shayra mengan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status