Share

22. Akhirnya Bisa Pulang

Shayra berjalan mengiring langkahnya dengan bersemangat. Setelah dua minggu berlalu sejak dia dan Adien menghabiskan waktu libur alias bulan madu sebelum menikah ala mereka, kini keduanya pulang.

Turun dari pesawat tangan lancang Adien langsung saja mendarat dengan seenaknya di pinggang Shayra. Menyadari hal itu Shayra hanya menyipitkan matanya pertanda ia tak suka, namun ia tidak menepis ataupun protes.

Shayra sudah terlalu lelah ia melakukan hal itu, menepis tangan Adien merupakan hal yang sia-sia dan menurut Shayra ujung-ujungnya hal itu hanya akan membuat Adien memaksakan kehendaknya.

Bagian buruknya pria itu selalu muncul sebagai pemenang hampir dalam semua hal. Berdebat dengannya hanya akan mengakibatkan kepala Shayra menjadi pusing dan meladeninya akan mengakibatkan perasaan Shayra terombang-ambing ingin meledak.

Intinya Shayra terhadap Adien, yasudahlah, biarkan pria itu melakukan apapun kemauannya. Te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status