All Chapters of The Merman: Chapter 31 - Chapter 40
62 Chapters
Bab 31
"Apa?" tanya Keana memastikan.Arthur mengangkat tangannya, memberi kode agar Keana mendekat kepada durinya.  "Temani aku, Keana." Entah kenapa sifat manja Arthur ini membuat Keana senang, Keana berbalik dan kembali duduk di tepi ranjang Arthur. "Baiklah, aku temani." Keana mengusap-usap sayang kepala Arthur, hak itu membuat Arthur mendekatkan dirinya kepada Keana dan memeluk pinggangnya."Keana, rasanya sangat nyaman.""Oh, ya. Arthur, ada sesuatu untukmu." Keana mengambilnya tasnya yang sedari tadi memang berada di atas ranjang, ia mengeluarkan sebuah amplop ya g telah di beri nama 'Arthur' oleh Jack.Arthur membuka sedikit matanya. "Apa?" tanya Arthur tanpa minat, ia rasanya ingin seperti ini saja. Tidur dengan memeluk Keana."Ini untukmu, Jack yang memberikannya. Ini adalah bonus yang kita dapatkan karena acara ulang tahun kemarin." Keana menarik tangan Arthur yang melingkari pinggangnya lalu meletakan amplop itu di atasnya.A
Read more
Bab 32
Arthur berdiri di depan rumah seraya menanti Keana yang sedari tadi tidak juga menampakkan diri, ini sudah jam setengah sembilan malam dan seharusnya Keana sudah pulang. Arthur tidak dapat menghubungi Keana karena ia tidak memiliki ponsel."Keana, kenapa lama sekali?" Arthur mondar-mandir selama lebih dari setengah jam, tapi tetap saja rasa gelisah itu tidak hilang. "Apakah Keana masih bekerja?" Ini tidak biasa, tiba-tiba saja rasa khawatir menyeruak. Arthur yang sudah tidak tahan memutuskan untuk mengambil jaket dan beberapa lembar uang yang Keana simpan di dalam lemari. Keana sengaja memberi tahu Arthur, karena mungkin saja pria itu butuh nantinya.Arthur keluar rumah setelah sebelumnya ia menguncinya, Arthur berencana untuk menyusul Keana ke Cafetaria. Arthur tidak peduli jika ini sudah larut, ia sangat mengkhawatirkan gadisnya.Beberapa menit dalam bus terasa sangat lama bagi Arthur, mungkin ini efek karena ia yang khawatir dengan Keana. Begitu bus
Read more
Bab 33
Jack meremas kepalanya frustasi di sampingnya Angelina menenangkannya, Arthur juga begitu ia hanya bisa menunduk, ia telah kehilangan Keana. Mereka kini berada di dalam rumah Jack, di depan mereka telah ada beberapa detektif swasta yang tengah berdiskusi dan mengajukan beberapa pertanyaan terhadapnya."Kami akan melakukan penyelidikan secepatnya, untuk barang-barang ini biar kami simpan terlebih dahulu. Kami akan bekerja sama dengan kepolisian." Seorang pria yang merupakan ketua dari unit Detektif itu berdiri diikuti oleh beberapa bawahannya.Jack dan Arthur huga ikut berdiri. "Ku mohon, temukan Keana secepatnya,"ujar Arthur.Detektif itu mengangguk. "Kami akan berusaha." Setelah itu mereka undur diri dari sana.Arthur menunduk sedih. "Ini salahku, seharusnya aku menjaga Keana dengan baik. Kalau saja kemarin aku menjemputnya lebih cepat ... Kalau saja ...." Arthur tidak mampu melanjutkan perkataannya, ia tidak
Read more
Bab 34
"Kamu menemukan jejak seperti sesuatu yang diseret, selain itu kami menemukan sebuah balok kayu yang diduga sebagai alat yang digunakan pelaku untuk menyerang." Detektif itu menunjukkan beberapa foto terkait hilangnya Keana."Jika kita perhatikan lebih detail ada sedikit noda darah di sana, tapi kita masih belum bisa memastikan apakah itu milik korban."Arthur tertunduk lemas mendengarnya, apalagi soal darah yang ada pada balok kayu itu. Arthur tidak mampu membayangkan apa yang Keana."Bagaimana dengan CCTV?" tanya Jack. Bisa saja CCTV bisa membantunya untuk menemukan jejak pelakunya.Detektif itu mengeluarkan laptopnya. "Kami baru mendapatkannya dari beberapa toko di sekitar cafe milikmu, ini adalah rekaman ketika Keana pulang. Kami tidak bisa mendapatkan rekaman di lokasi kejadian karena di sana sepi, tidak ada CCTV di sana mengingat tidak ada bangunan dalam radius 50 meter."Jack mengangguk
Read more
Bab 35
Sudah tiga hari semenjak Keana menghilang, tapi tidak juga menemukan titik terang. Para detektif telah bekerja keras, hasil pemeriksaan sidik jari tidak ditemukan karena tidak ada satupun jejak sidik jari di sana. Arthur sangat tertekan karena hal itu.Emilia juga sering mengunjungi Arthur, berpura-pura menghiburnya dengan harapan Arthur akan melunak terhadapnya. Namun, itu tidak mudah. Arthur tidak mempedulikan Emilia sama sekali. Jujur saja Emilia agak kesal, tapi ia tetap bersabar. "Kami akan kembali ke lokasi di mana Keana hilang, mungkin kami akan mencari sesuatu yang kami lewatkan di sana," ujar Detektif itu.Jack mengangguk. "Terimakasih, Detektif Han." "Ya, kalau begitu kami pergi dulu." Detektif Han berserta tiga anak buahnya pergi dari rumah Jack, mereka rutin memberikan perkembangan mengenai kasus hilangnya Keana."Aku ikut," ujar Arthur. Ia buru-buru berdiri dan mengikuti Detektif Han. "Aku juga ingin membantu mencarinya." Arthur
Read more
Bab 36
"Keana masih juga belum di temukan, ya?" Emilia membuka percakapan antara dirinya dan Angelina.Angelina mengangguk. "Ya, padahal Jack dan Arthur sudah bekerja keras. Mereka bahkan menyewa Detektif Swasta." Dosen mereka belum datang, jadi mereka bebeas berbincang seraya menunggunya.Emilia sudah tahu akan hal itu, oleh karena itu ia mendesak agar Keana lekas menyetujui untuk ke luar negeri. Tidak hanya itu, alasan Emilia untuk tidak membunuh Keana adalah ia ingin Keana membuat Arthur membencinya, tapi Keana dengan keras kepalanya tidak mau mendengarkan dirinya dan memilih untuk menahan siksaan. Emilia masih ingat percakapan mereka kemarin.Emilia memegangi sebuah balok kayu, ia menatap Keana yang dalam kondisi menyedihkan itu. "Aku tidak tahu apa sulitnya kau mengikuti perintahku, ini sangat mudah. Aku akan membebaskan mu dan kau harus ke luar negeri. Tapi sebelum itu kau harus membuat Arthur membencimu."
Read more
Bab 37
"Katakan! Katakan di mana kau menyembunyikan Keana." Arthur mencengkram kuat kerah leher pria yang diketahui sebagai penculik Keana. Ya, mereka telah menemukan orang yang sama dengan orang yang di vidio. Ini adalah berkat kerja sama dengan pihak kepolisian.Jack yang melihat Arthur terbakar karena emosi menarik tubuh Arthur menjauh dari orang ya g sudah babak belur, jangan disanya siapa pelakunya karena itu adalah Arthur sendiri.Beberapa menit yang lalu, ketika mereka mendapatkan data pria itu mereka langsung menuju rumahnya. Begitu tiba di sana Arthur langsung memberikan pria itu pukulan. Jack dan Detektif Han beserta beberapa polisi lainnya tidak dapat mencegah karena Arthur lebih dulu turun dan langsung menghajarnya.Polisi yang lain juga menahan tersangka penculikan Keana itu agar tidak melarikan diri, meski ia memang sudah tidak dapat melarikan diri dengan kondisi tubuh seperti itu. Arthur benar-benar marah."Tenanglah, Arthur. Sekarang kita bawa ia ke
Read more
Bab 38
Di lorong rumah sakit ini, Arthur menunggu dengan perasaan khawatir yang teramat sangat. Jelas sekali dari raut wajahnya dan sikap yang Arthur lakukan, beberapa kali Arthur bolak-balik, mengacak rambut, bahkan mencoba mengintip. Jack dan Arlan juga sama khawatir, tapi tidak seperti Arthur.Arlan menatap Arthur yang ia ketahui telah menjadi kekasih, Keana. Ia telah tahu sejak beberapa hari yang lalu, rasa kesal menghampirinya tapi ia tidak mau membuat kekacauan ketika Keana hilang. Jadi, Arlan hanya bungkam.Tidak lama kemudian pintu ruang UGD terbuka, seorang dokter dengan masker yang menutupi wajahnya keluar dari sana. Tanpa membuang waktu, Arthur langsung bertanya."Bagaimana keadaan Keana?"Jack dan Arlan juga mendekati dokter itu, mereka juga ingin mengetahui kabar Keana.Dokter itu membuka maskernya. "Syukurlah ia sudah melewati masa kritisnya. Meski ia kehilangan banyak darah tapi untungl
Read more
Bab 39
"Aku benar-benar tidak ingin mempercayainya, tapi ternyata Emilia benar-benar pelakunya." Angelina terkejut sekali ketika mendengar kabar bahwa Emilia adalah dalang penculikan ini."Ya, Emilia memang pelakunya. Motifnya sendiri adalah karena ia terobsesi terhadap Arthur dan ia melihat Keana sebagai penggalan ia untuk mendapatkan apa yang ia inginkan," tambah Jack. Mereka baru saja pulang dari kantor polisi dan sekarang mereka sedang dalam mobil untuk kembali ke rumah sakit."Pantas saja Emilia akhir-akhir ini terlihat aneh." Angel mengingat-ingat Emilia yang menurutnya banyak mengalami perubahan itu.Jack yang sedang mengemudikan mobil menaikan alisnya. "Apa maksudmu, Angel?" Ia menatap kekasihku yang menolehkan kepala terhadapnya."Ya, ia sering menanyakan kasus pencarian Keana dan ia terlihat lebih bahagia, sesekali aku mendapati ia tersenyum seperti memikirkan sesuatu. Tapi terkadang ia juga peduli dan pedu
Read more
Bab 40
Kelopak mata itu bergerak perlahan, disusul dengan gerak jari yang lemah. Gadis yang tidak sadarkan diri selama dua hari itu perlahan membuka kelopak matanya, cahaya yang masuk ke dalam matanya membuatnya silau. Keana menutup matanya dan kembali membukanya.Bola mata Keana bergerak, memindai sekitarnya yang tampak putih. Mungkin inilah yang membuat matanya silau ketika pertama kali membuka matanya. Keana juga merasakan berat di tangan kanannya, ketika ia menurunkan pandangannya ia menemukan sebuah kepala yang menghimpit tangannya. "Arthur?"Arthur membuka matanya ketika mendengar suara lemah yang memanggilnya, dan betapa terkejutnya ia melihat Keana yang telah sadarkan diri. "Keana! Keana sudah bangun." Arthur berdiri dan mendekat ke arah kepala Keana seraya menekan tombol untuk memanggil dokter.Arthur tidak dapat mengekspresikan rasa senangnya ketika Keana bangun, jadi ia hanya bisa memandang lekat Keana seraya menunggu dokter datang. Beberapa menit kemudian dokt
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status