Semua Bab The Merman: Bab 21 - Bab 30
62 Bab
Bab 21
Sebenarnya Keana ingin menanyakan apa yang Arthur lakukan dengan Emilia kemarin, tapi ia merasa tidak ada hak untuk itu. Selain itu ia juga tidak tahu alasan apa yang harus ia katakan jika Arthur bertanya.Hanya saja, itu tetap mengganjal di hatinya. Soal pikirannya tadi, apakah ia benar jika ia cemburu. Keana juga tidak tahu, ia hanya merasa sedikit tidak suka. "Keana kenapa melamun?" Keana tersentak oleh suara Arthur yang menegur dirinya. Ah benar, ia melamun cukup lama dan tidak menyadari jika ia berdiri di ambang pintu penghubung dapur dengan ruangan utama cafe.Arthur memperhatikan Keana dengan seksama, Keana terlihat berpikir sesuatu. Arthur ingin bertanya, tapi Keana lebih dulu pergi."Ah, bukan apa-apa. Aku akan bekerja dulu." "Keana kenapa? Apa aku melakukan sesuatu yang salah? Apakah aku harus bertanya pada Emilia?" gumam Arthur menatap kepergian Keana. Keana terpaku menatap Emilia dan Arthur yang sekarang
Baca selengkapnya
Bab 22
Angelina menatap Jack tidak percaya. Jack membentak dirinya, yang jelas pacarnya sendiri demi membela sahabatnya sendiri."Berlebihan? Aku tidak berlebihan. Kau yang berlebihan karena tidak ada batas dengan sahabat perempuanmu itu!" Angelina membalikkan badan dan pergi dari sana meninggalkan Jack yang memegangi keningnya."Astaga! Kenapa ia bisa jadi seperti itu?" Jack benar-benar heran dengan sikap Angelina. Kenapa Angelina bisa menjadi seperti ini Ndan sekarang gadis itu pergi tanpa meminta maaf kepada Keana."Sudahlah." Kemudian Jack pergi dari sana, ia akan mencari Keana dan memastikan Keadaan gadis itu baik-baik saja. Tamparan dari Angelina keras sekali, Jack bisa mendengar suara kerasnya. "Nanti saja aku urus masalah aku dengan Angelina."Jack pergi, untunglah pertengkaran mereka dilakukan di belakang cafetaria, hingga para pengunjung tidak terganggu. Meski Jack tahu beberapa karyawannya mengintip, tapi
Baca selengkapnya
Bab 23
Keana terbangun karena ponsel yang berdering di dekat bantalnya, tanpa melihat siapa si penelepon, Keana mengangkatnya."Hm, Halo?" Keana menguap sedikit, ia tertidur rupanya. Dan Keana tidak tahu ini jam berapa."Halo, Keana."Keana mengernyitkan dahinya. "Oh, Arlan?" Keana sudah tahu suara si penelpon, gadis itu memutuskan untuk duduk seraya mengusap wajahnya."Keana, aku sudah menunggu teleponmu, tapi kau tidak kunjung menelepon. Jadi, aku memutuskan untuk menelepon mu."Keana teringat, benar, ia tidak memberi kabar kepada Arlan padahal ia sudah berjanji untuk menelponnya dan ini sudah cukup lama sejak hari itu. "Ah, benar. Maafkan aku Arlan.""Tidak apa-apa, Keana. Jadi, apakah malam ini kau ada waktu?"Keana menatap dinding, mungkin ia akan pergi sebentar. Selain itu jam di ponselnya baru menunjukkan jam
Baca selengkapnya
Bab 24
"Kenapa kita harus melakukan ini?" tanya Jack. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Keana aman-aman saja dengan orang itu, tidak seperti kata Arthur jika Arlan itu sangat berbahaya. Ayolah, ia meninggalkan pekerjaannya hanya untuk ini.Arthur mengabaikan Jack, ia tetap bersembunyi di balik sebuah pohon hanya untuk memata-matai Keana."Aku akan pulang lebih dahulu." Jenuh dengan kegiatan tak bermanfaat Arthur, Jack meninggalkan Arthur sendiri.Arthur menoleh. "Jack, ayo, kita harus menjaga Keana." Sebenarnya Arthur hanya tidak ada tumpangan untuk pulang, ia datang bersama Jack maka ia harus pulang dengan Jack pula. Apalagi ia tidak membawa uang sedikit pun.Jack menggelengkan kepalanya. "Aku sibuk, aku akan pulang lebih dulu.""Kalau begitu berikan aku uang, aku tidak ada uang untuk pulang nanti." Arthur mendekat pada Jack dan menyodorkan tangannya, Jack sendiri hanya menggelengkan kepa
Baca selengkapnya
Bab 25
Sepanjang perjalanan pulang dari taman hiburan, Keana hanya diam seraya menunduk. Rasanya ia malu sekali karena telah berpikir jika Arthur memiliki hubungan dengan Emilia, tapi tidak Keana pungkiri jika ia juga merasakan senang akan hal itu.Keana menolehkan kepalanya ke samping dan menemukan Arthur yang menatapnya dengan senyuman. Ah, ini sudah berlalu cukup lama dan sejak tadi Arthur terus menatapnya."K-kenapa kau terus menatapku?" Keana yakin sekali jika wajahnya saat ini merona.Arthur menggeleng. "Tidak, aku hanya senang karena Keana cemburu. Artinya Keana menyukaiku, bukan?" Oh, tidak wajah Keana semakin memerah. Gadis itu kembali membuang pandangan dengan menatap jalanan di jendela, kemana saja agar ia tidak menatap wajah tampan Arthur.Arthur hanya membalas dengan senyuman."Indah sekali bukan?" Keana menunjuk matahari yang perlahan terbenam, langit sudah berwarna jingga dan jika diprediksi mereka akan tiba di rumah ketika matahari
Baca selengkapnya
Bab 26
"Jadi, kalian berpacaran?" Jack bersedekap, ia bergantianmemandangi Arthur dan Keana. Ketika ia tengah menyiapkan surat kontrak, tiba-tiba saja Arthur dan Keana datang ke dalam ruangannya seraya bergandengan tangan dan mengatakan jika mereka menjalin hubungan."Ya, aku sekarang adalah pacarnya Keana." Arthur dengan bangganya memamerkan hubungannya, Keana sendiri hanya tersenyum.Jack menarik nafasnya, para karyawan sudah pulang karena jam kerja sudah berakhir dan ia tidak menyangka jika ia mendapatkan kabar seperti ini. "Ku harap kau menjaga Keana dengan benar, Arthur."Ya, memangnya apa lagi yang bisa Jack lakukan, ini adalah pilihan Keana dan mereka juga saling mencintai. Wajah sedih Keana yang kemarin dilihatnya sekarang sudah berganti dengan binar kebahagiaan. Jack turut senang.Tapi saat ini ia masih dirundung rasa galau yang luar biasa. Ia ingin berbaikan dengan Angelina, tapi ia terlalu gengsi untuk itu
Baca selengkapnya
Bab 27
Dalam bathub di kamar mandi ini, Arthur memperhatikan ekornya. Entah perasaannya saja, ia melihat ekornya perlahan terlihat memudar. Akhir-akhir ini ia juga sering merasakan dadanya sakit. Meski tidak terlalu sering tapi itu lumayan mengganggu."Apa karena aku sudah lama tidak berenang?" Arthur menyentuh ekornya, ketika ia sentuh tiba-tiba saja sisiknya berguguran meski tidak banyak. "Kenapa ini?"TokTok"Arthur, apakah masih lama?" Keana tiba-tiba saja mengetuk pintu kamar mandi. "Cepatlah, kita harus bekerja," ujar Keana lagi."I-iya." Arthur bimbang, haruskah ia memberi tahu Keana tentang ini? Arthur tidak ingin ada rahasia antara dirinya dan Keana, jadi ia memutuskan untuk memanggil Keana. "Keana, masuklah."Keana yang berada di luar menaikan alisnya, tapi ia tetap mendorong pintu kamar mandi dan masuk ke dalamnya. "Ada apa? Kau belum selesai, bukan?" Keana mendekati Arthur.
Baca selengkapnya
Bab 28
"Kenapa kau memberikannya kepadaku?" tanya Emilia, ia menetap ponsel yang Arthur kembalikan kepadanya. Ketika mereka selesai makan tadi, Arthur memanggilnya dan mengatakan ada yang ingin ia bicarakan, tapi Emilia tidak menyangka Arthur mengembalikan ponsel ini."Aku pikir aku tidak terlalu membutuhkannya, lagi pula aku bisa membelinya sendiri. Terimakasih atas bantuan mu." Sebenarnya Arthur tidak nyaman memakai pemberian dan gadis lain ketika ia memiliki pacar. Ia tidak mau membuat Keana sedih.Emilia menggenggam kuat ponsel yang Arthur berikan kepadanya. Kenapa? Kenapa Arthur selalu berlebihan mengenai Keana? Emilia benar membencinya.Crakk!Dalam sekejap ponsel itu pecah dan retak, pelakunya adalah Emilia yang baru saja membantingnya ke lantai. Gadis itu tidak menatap Arthur, ia menatap lantai dengan geram. "Kenapa? Ini karena Keana bukan?"Emilia mengangkat wajahnya dan memandang Arthur marah, tapi saat ini ia lebih marah pada Keana. Arthur cuku
Baca selengkapnya
Bab 29
Pesta ulang tahu Emilia berjalan dengan meriah, semua orang bertepuk tangan ketika Emilia selesai meniup lilin yang di letakkan di atas kue tiga tingkat itu. Ulang tahun Emilia tidak di hadiri oleh orang tuanya karena kedua orang tuanya berada di luar negeri, ya, tipe orang tua yang sibuk dengan bisnisnya."Sekarang acara pemotongan kuenya, kita lihat pada siapa potongan pertama akan di berikan," ujar si pembawa acara. Suasana semakin riuh ketika Emilia mulai menaruh potongan pertama itu di atas piring kecil yang telah di sediakan."Baiklah, potongan kue yang pertama ini akan aku berikan kepada ...." Emilia memindai sekitarnya hingga ia menemukan orang yang ia inginkan. "Arthur."Semua orang terkejut, termasuk Keana dan Arthur. Spontan saja Keana dan Arthur berpandangan. Emilia, Keana tidak mengerti tentang pikiran gadis itu. Tapi, karena tidak membuat acara rusak Keana malah menyuruh Arthur untuk datang pada Emilia. "Arthur,
Baca selengkapnya
Bab 30
Akhir-akhir ini Arlan sibuk, bahkan ia tidak sempat untuk menelpon Keana. Ia jadi penasaran bagaimana kabar gadis itu mengingat pertemuan terakhir kalinya adalah di taman hiburan. Mengingatnya saja membuat Arlan kesal karena kedatangan Arthur, ia tidak sempat untuk membuat rencana kedepannya bersama gadis itu.Arlan mendudukkan diri di sofa ruang tamu seraya memandang layar televisi yang menyala, menampilkan suara berita dari stasiun televisi swasta."... beberapa hari sebelumnya korban di laporkan hilang sebelum akhirnya di temukan dengan tubuh yang tidak utuh, saat ini polisi ...."Arlan menghela nafas, bawahannya bekerja tidak becus karena membuang mayat itu sembarangan. Sebelumnya ini tidak pernah terjadi karena Arlan selalu hati-hati, tapi karena ia baru saja merekrut orang baru dan orang itu sepertinya melakukan kesalahan.Tiba-tiba saja Arlan mendengar bel rumahnya berbunyi, dengan malas Arlan berdiri dan berjalan ke arah pintu.  Arlan membuka pin
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status