Rika dengan wajah tertekuknya, ia tarik tangan Juna yang tersadar dan terus saja menguap, ia kira akan seperti Meliana dan Arga ketika pulang dari klinik waktu itu. Juna bukan mengajaknya untuk berputat secara nyata satu kali lagi dengan hasrat yang besar, justru sebaliknya, itu hanya omongan belaka, sekarang pria itu berbaring tidak sadarkan diri di sofa ruang tamu kecil mereka. Neni berikan resep yang harus Rika tebus untuk program itu, pengawasan mulai berlaku hari ini dan Rika harus patuh meskipun ia kesal yang teramat pada wanita bertampilan elegan itu. "Juna, kau tidak berniat untuk membantuku, hah?" Rika tarik rambut kecil Juna. Pria itu mengerjap, hanya bergumam, tidak ada respon lebih untuk Rika di sana, Juna masih melekatkan kelopak matanya. "Huh, kau bilang akan melakukan program nyata denganku setelah ini, tapi apa, baru satu kali mencoba hal baru saja kau sudah tertidur, hancu
Read more