All Chapters of MISTERI TUSUK KONDE: Chapter 111 - Chapter 120
156 Chapters
POCONG
"Ras, Ras! Itu apa?!"Rasti menoleh dan melihat ke arah yang ditunjuk Angel."Apa?""Kamu enggak lihat tadi ada kain putih gitu masuk ke dalam?" "Hah?!""Iya! Kainnya kotor gitu, kayak ada tanah-tanah yang menempel di kain.""Enggak ada apa-apa kok." Rasti berusaha mengalihkan perhatian Angel.Tak lama kemudian, aroma tak sedap seperti bau bangkai semakin kuat tercium. Sampai Angel menutup hidungnya."Baunya tambah enggak enak, Ras. Bau apa sih in?!"Rasti hanya diam. Tatapan matanya melihat ke dalam rumah. Sesekali mata kanannya memicing. Gadis itu merasakan sesuatu yang ada di dalam rumah."Ras! Apa yang kamu lihat sampai enggak berkedip gitu?" Suara Angel membuat Rasti kaget."Enggak ada kok!" jawab Rasti sengaja berbohong.Baru sedetik mereka saling diam. Tiba-tiba ...."I-ii-itu, Ras!" ujar Angel terbata-bata. Jarinya menunjuk ke dalam rumah. Suaranya seperti tertahan.Sejena
Read more
ANGEL DIIKUTI POCONG
Terdengar suara napas dari mereka bertiga. Angel pun langsung senang melihat kedua temannya baik-baik saja. Perlahan mereka mulai membuka mata."Mbah!" seru Rasti senang. Begitu juga dengan Angel yang langsung berhambur memeluk Nayla, sahabatnya. "Kamu enggak apa-apa, Nay?"Nayla menggelengkan kepalanya, "Aku enggak apa-apa kok, Ngel.""Aku enggak ditanya juga, Ngel?" sahut Aldo yang duduk di sebelah Nayla."Kalau Nayla baik-baik aja, kamu pasti juga baik-baik aja," ujar Angel sambil senyum nyengir. Langit mulai gelap, samar-samar terdengar suara adzan magrib berkumandang. Mbah Waci menyuruh mereka untuk segera masuk ke dalam rumah.Tak lupa, wanita itu mengambil bunga kamboja yang sebelumnya ia lempar ke sekitar rumah. Saat langkahnya mulai memasuki rumah, kemudian berhenti."Apa terjadi sesuatu dengan kalian?" Suara Mbah Waci membuat mereka semua terkejut. Dan menoleh pada wa
Read more
ASAL SINTREN
"Nak Angel, kalau kamu enggak bicara. Kamu akan dalam bahaya!"Ketiga gadis itu terkejut dengan mata yang melotot."Maksudnya bahaya gimana, Mbah?" Nayla ikut berbicara."Angel sekarang sedang diikuti sama sosok makhluk halus. Saya belum tahu sosoknya apa. Tapi sepertinya, sosok pocong. Karena baunya yang sangat tidak enak," tutur Mbah Waci bagai petir untuk Angel. Angel tak bisa berkata-kata. Ia tercenung sesaat. Bahkan hanya bisa menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang kering."Pocong?" Nayla terkejut."Iya. Pocong itu menyukai Angel.""Tadi aku udah usir dia, Mbah dengan garam grosok di kotak kinang," timpal Rasti.Mbah Waci menggelengkan kepalanya. Suasana malam itu terasa tegang, tak terkecuali Angel yang memucat."Pocong itu sangat menyukai Angel. Dia masih mengikutimu." Manik mata hitam milik Mbah Waci yang menatap Angel bagai menusuk jantungnya."Sa-saya takut, Mbah," ucap Angel."Tidak apa-apa.
Read more
NAYLA DIHANTUI KUSUMAWARDHANI
Beberapa menit kemudian, Nayla dan Angel sudah selesai mandi. Mereka langsung menuju ke meja makan. Nek Sami dan Bu Ningrum sudah menunggu mereka untuk makan bersama. Di atas meja makan sudah terhidang berbagai masakan yang lezat. Perut Nayla dan Angel langsung berbunyi saat melihat masakan yang menggugah selera. "Ayo! Makan yang banyak. Kalian pasti lapar," kata Bu Ningrum."Wahhh ... ini masakannya enak banget, Bunda." Nayla mengambil ikan goreng, sambel dan lalapan. "Habisin semuanya ya. Nak Angel ayo makan, jangan malu-malu," tambah Nek Sami.Di saat semuanya sedang menikmati makanan. Terdengar suara wanita yang sedang bersenandung. Suara wanita itu membuat semuanya menghentikan kegiatan makan mereka.Sorot mata mereka semua saling berpandangan. Seolah saling bertanya "suara siapa itu?" Namun tak terucap."Nay! Aku takut." Angel semakin mendekatkan dirinya pada Nayla.Sedangkan Bu Ningrum dan
Read more
MENUJU KE MALANG
Tes Tes TesTes Tes TesNayla mendengar suara air yang menetes. Penasaran, Nayla mulai membuka matanya sedikit. Dari ujung matanya yang terbuka, Nayla melihat sosok perempuan itu mulai bergerak dan bangun. "Aaaaarrrrgghh ... tidak ... aaaarrrrrggh!" teriak Nayla ketakutan.Nek Sami, Bu Ningrum dan Angel semakin cemas dengan keadaan Nayla di dalam. Saat pandangannya mengedar. Nek Sami melihat sebuah palu yang tergeletak di atas meja kecil.  Dug Dug DugWanita tua itu langsung memukul gagang kamar mandi. Angel langsung meminta palu tersebut dan memukul kembali gagang pintu. Brakk!!"Nayla! ...." teriak Bu Ningrum saat pintu terbuka. Melihat Nayla pingsan, mereka bertiga mulai panik.  **** Waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Tampak kedua mata Nayla mulai mengerjap-ngerjap. Sejenak ia melihat seluruh ruangan. Lalu mulai bangun dan duduk di atas kas
Read more
PERJALANAN
Nayla hanya diam. Ia seperti sedang berpikir. Perkataan Bundanya barusan sangat benar."Tapi Bunda bingung, kenapa sintren itu mengejar kamu?"Nayla sedikit tersentak. Tak mungkin ia mengatakan sejujurnya pada Bu Ningrum kalau sintren itu menginginkan raga Nayla untuk wadah (tempat) yang baru. Nayla tak ingin membuat sang Bunda kepikiran dan khawatir."M-mungkin karna Nayla yang menemukan tusuk konde itu, Bun."Dari kejauhan terlihat mobil berwarna biru melaju ke arah mereka. Sepertinya angkot yang ditunggu Nayla dan Angel sudah tiba. Nayla dan Angel pun berpamitan pada Bu Ningrum dan mencium tangannya.Dari kejauhan Bu Ningrum sudah melambaikan tangannya agar angkot itu berhenti. Setelah berhenti tepat di depan mereka. Nayla dan Angel langsung naik ke angkot. Terlihat angkot itu masih belum ada penumpang lain selain Nayla dan Angel."Hati-hati ya, Nak! Kabarin Bunda terus," pesan Bu Ningrum."Iya, Bun. Pasti
Read more
KEANEHAN DI ANGKOT
Tiga detik Ibu itu terdiam dengan mata terpejam dan mulut yang komat-kamit.Lalu melemparkan garam tepat di sebelah Nayla.Seketika terdengar suara percikan api seperti sedang membakar sesuatu. Seiring dengan aroma yang sangat busuk menysuk hidung.Sopir angkot yang duduk di depan pun sampai bisa mencium arima busuk itu. 'Buang angin enggak sopan banget. Baunya kayak tempat sampah gini!' omel sopir dalam hati. Sambil matanya melirik ke belakang.Bau busuk itu Nayla juga bisa menciumnya. Nayla memencet hidungnya sendiri karena bau busuk yang sangat. "Dia sudah pergi. Tapi dia masih tetap mengikuti kamu. Memangnya kamu habis dari mana?" tanya Ibu itu."Kami enggak habis dari mana-mana, Bu.""Lalu kenapa kamu selalu diikuti sama sosok perempuan berkebaya merah? Dia berbahaya. Auranya sangat hitam. Dia enggak segan-segan untuk mencari korban untuk tumbal.""Iya, saya tahu itu, Bu.""Saya merasak
Read more
NAYLA MERASA DIIKUTI
Nayla merogoh saku celananya untuk membayar ongkos angkot. Selesai membayar, Nayla berjalan untuk mencari angkot yang menuju ke stasiun. Dengan wajah masam, Angel masih mengikuti Nayla dari belakang. Namun, Nayla terkejut ketika sopir angkot kembali memanggilnya. Sontak Nayla dan Angel menoleh ke belakang. Mobil angkot berjalan mendekati mereka berdua. "Kenapa, Pak?" tanya Nayla."Mbak ini uangnya kurang.""Kurang?" ulang Nayla mengerutkan kedua alisnya."Iya, ini cuma untuk berdua. 'Kan kalian bertiga.""Tiga?! Kami berdua, Pak! Jangan macam-macam ya!" sentak Angel nampak emosi pada sopir angkot."Berdua apanya? Kalian itu bertiga, satu lagi perempuan pakai kebaya merah. Duduk di samping Mbak ini dari tadi," ujar sang sopir sambil menunjuk pada Nayla.Sontak Angel dan Nayla saling menoleh dan berpandangan. Suara klakson kendaraan yang lain membuat Nayla dan Angel terkejut. Tak sadar mereka
Read more
TUSUK KONDE YANG HILANG
'Siapa sebenarnya yang dimaksud anak kecil itu ya?' tanya dalam benak Nayla.Akhirnya, Nayla memberanikan diri untuk melihat ke arah kaca angkot yang mengarah  padanya.Perlahan manik matanya melihat ke kaca. Seketika Nayla menjerit. Kedua tangan menutupi wajah. Tubuhnya bergetar ketakutan. Membuat Angel kaget dan panik."Nay, ada apa?""Di belakangku ... a-ada Ku-Ku-sumawardhani." Suara Nayla terbata. Angel beralih melihat ke belakang Nayla yang tak ada siapa pun. Ketika itu manik mata Angel bertatapan dengan manik mata anak kecil yang ketakutan. Anak kecil mengintip dari lengan Ibunya."Enggak ada apa-apa kok, Nay."Sopir angkot yang mendengar Nayla teriak sampai ikut menoleh. Sambil melihat ke jalanan yang mulai ramai."Kenapa Mbak?""Enggak kok, Pak," sahut Angel.Nayla masih ketakutan. Tangannya tak mau lepas dari wajah."Nay, ada dia di belakangku. Aku masih bisa lihat kebayany
Read more
TUMBAL SELANJUTNYA
"Oke. Sekali lagi maaf ya.""Iya."Nayla menyeret Angel yang masih tak berkedip melihat petugas kereta tadi. "Woi, kedip mata!!" celetuk Nayla."Ihh ... ganteng banget. Dia sering WA aku tuh gara-gara kamu.""Semua kamu bilang ganteng, Aldo, Dano. Sebenarnya kamu suka yang mana?""Suka semua! Hahahaha." Angel tertawa sambil memilih snack untuk mereka di kereta. Sementara Angel sedang sibuk memilih snack, Nayla sibuk mencari sesuatu di tasnya.Raut wajahnya berubah membuat Angel bertanya."Kenapa? Kok mukanya tegang gitu?"Nayla tak menggubris pertanyaan temannya itu. Matanya masih fokus melihat ke dalam tas. Sambil kedua tangannya sibuk merogoh tas kecil berwarna hitam."Tusuk kondenya di mana, Ngel?" Suara Nayla mulai panik.Dahi Angel mengernyit. "Tusuk kondenya enggak ada, Nay?""Enggak tau. Tapi di dalam tas enggak ada.""Ketinggalan mungkin. Coba kamu telepon Bunda kamu
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status