Share

KEANEHAN DI ANGKOT

Tiga detik Ibu itu terdiam dengan mata terpejam dan mulut yang komat-kamit.

Lalu melemparkan garam tepat di sebelah Nayla.

Seketika terdengar suara percikan api seperti sedang membakar sesuatu. 

Seiring dengan aroma yang sangat busuk menysuk hidung.

Sopir angkot yang duduk di depan pun sampai bisa mencium arima busuk itu. 

'Buang angin enggak sopan banget. Baunya kayak tempat sampah gini!' omel sopir dalam hati. Sambil matanya melirik ke belakang.

Bau busuk itu Nayla juga bisa menciumnya. Nayla memencet hidungnya sendiri karena bau busuk yang sangat. 

"Dia sudah pergi. Tapi dia masih tetap mengikuti kamu. Memangnya kamu habis dari mana?" tanya Ibu itu.

"Kami enggak habis dari mana-mana, Bu."

"Lalu kenapa kamu selalu diikuti sama sosok perempuan berkebaya merah? Dia berbahaya. Auranya sangat hitam. Dia enggak segan-segan untuk mencari korban untuk tumbal."

"Iya, saya tahu itu, Bu."

"Saya merasak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status