All Chapters of Revenge and Love: Chapter 11 - Chapter 17
17 Chapters
11. Kabur dari Rumah Sakit
Narendra dan Ibu Rubi menuntun Natasya masuk ke ruang dokter. Baru melihat dokter saja Natasya sudah terlihat sangat ketakutan dan ingin keluar dari ruangan itu. Sayangnya Ibu Rubi memegang tangan Natasya dengan sangat kuat. “Silakan pasiennya berbaring di tempat tidur,” titah sang dokter. “Ayo Natasya,” ajak Ibu Rubi. “Bu, Natasya baik-baik aja. Natasya nggak perlu diperiksa sama dokter,” ucap Natasya, tapi Ibu Rubi membaringkan Natasya di ranjang rumah sakit. “Natasya udah sembuh,” tambah Natasya. “Natasya, kita sudah sampai di sini. Biarkan Dokter periksa kamu,” titah Ibu Rubi. “Dokter, silakan periksa putri saya,” ucap Ibu Rubi. “Dokter, saya nggak sakit. Maaf, saya harus pergi,” ucap Natasya. Natasya beranjak dari ranjang rumah sakit dan langsung kabur dari sana karena ketakutan. 
Read more
12. Birthday Party and Love
Natasya terlihat begitu cantik dengan balutan gaun berwarna hitam yang dihiasi dengan ornamen bunga-bunga. Natasya, Pak Adam dan Ibu Rubi bersama-sama datang ke rumah Narendra yang sudah didatangi oleh banyak tamu undangan. Lalu, saat mereka mau masuk rumah itu tiba-tiba Natasya menghentikan langkahnya. “Natasya, ayo kita masuk. Kenapa kamu berhenti di sini?” tanya Ibu Rubi kepada Natasya. “Bu, Abi belum kasih kabar. Natasya cemas dengan Nara,” ucap Natasya. “Natasya, sebaiknya kita masuk. Ayah yakin kalau Naraya sudah ditemukan. Abi kan harus siap-siap ke pesta, mungkin dia belum sempat menghubungi kita,” ucap Pak Adam. “Pak Adam, Ibu Rubi, ternyata kalian sudah tiba di sini. Kami menunggu kedatangan kalian dari tadi,” ucap Ibu Monica dengan sangat ramah dan senang dengan kedatangan mereka. “Natasya, ayo masuk, Nak. Narendra terus menunggu kamu dari tadi. Hanya kamu or
Read more
13. Kekacauan di Pesta
“Dasar laki-laki kurang ajar!” teriak wanita yang tiba-tiba datang ke pesta ulang tahun Narendra. Ibu Monica merasa tidak terima karena putranya di tampar oleh wanita tidak jelas itu. Ibu Monica pun mendekat dan menampar wanita itu dengan sangat keras. “Siapa kamu? Kenapa datang ke sini dan langsung menampar anak saya? Orang seperti kamu nggak seharusnya di tempat ini! Pesta ini hanya untuk orang-orang terhormat!” tandas Ibu Monica. “Iya, saya memang bukan orang terhormat dan kalian juga bukan orang terhormat. Narendra ini bukan laki-laki terhormat. Dia hanya laki-laki yang suka bermain wanita dan melecehkannya,” ucap wanita itu.“Ibu berbuat kesalahan dengan menampar saya,” tandas wanita itu dengan penuh amarah. “Jaga bicara kamu!” teriak Narendra. “Saya bahkan nggak kenal sama kamu. Tolong jangan fitnah saya,” ucap Narendra. “Iy
Read more
14. Pertemuan dengan Narendra
Natasya menempelkan ponselnya ke telinga dan mulai bicara kepada Narendra di telepon. “Halo, Narendra,” ucap Natasya di depan keluarga angkatnya. “Natasya, ayah dan ibu kamu pasti udah cerita semuanya sama kamu. Aku mohon jangan batalin pernikahan kita,” pinta Narendra dengan suara yang sangat cemas. Natasya menatap seluruh keluarganya, lalu Narendra kembali bicara di telepon. “Wanita yang datang ke pesta itu adalah pembohong. Aku nggak pernah menghamili wanita manapun. Buat aku kehormatan wanita itu sangat penting. Kamu masih ingat kata-kata aku waktu itu, kan?” ucap Narendra. “Narendra, ibu dan ayah aku adalah segalanya buat aku. Mereka memutuskan untuk membatalkan perjodohan kita, tapi .... ” ucap Natasya. “Natasya, aku mohon jangan lakukan itu. Aku benar-benar mencintai kamu dan aku nggak bisa kehilangan wanita seperti kamu. Kamu datang dalam
Read more
15. Cemburu
“Aku takut petir,” ucap Natasya masih sambil memejamkan matanya dan memeluk Narendra dengan erat di bawah rinai hujan. “Jangan takut! Aku ada di sini,” ucap Narendra, lalu tersenyum sambil mendekap tubuh Natasya. “Narendra mencari kesempatan untuk menyentuh Natasya. Aku nggak bisa biarin ini. Tapi, aku nggak bisa keluar dari mobil. Aku udah janji sama Natasya untuk mengawasi dia dari kejauhan. Aku nggak bisa mengecewakan Natasya,” ucap Abimanyu yang sudah sangat geram melihat Natasya ada di pelukan Narendra. Natasya tersadar kalau dia memeluk Narendra. Karena itu Natasya langsung melepaskan pelukan Narendra dan menatap Narendra dengan rasa bersalah. “Aku minta maaf, seharusnya aku nggak peluk kamu sembarangan,” ucap Natasya. “Nggak papa, Natasya,” ucap Narendra dengan santai. “Natasya, lebih baik aku antar kamu pulang. Kamu takut petir, kan?” tany
Read more
16. Kebencian Dania
Pagi hari, Natasya dan Abimanyu sibuk di dapur dan sedang mengemas makanan ke kotak makan. Natasya menutup kotak makanan itu dan kemudian memberikannya pada Abimanyu karena Abimanyu yang meminta Natasya membuatnya. “Untuk apa makanan ini? Kita udah sarapan dan kamu bilang kalau nggak mau pergi ke kantor,” ucap Natasya. “Ini bukan bekal ke kantor, kan?” tanya Natasya. “Kenapa kamu kasih ke aku?” tanya Abimanyu. “Karena kamu yang minta aku buat itu,” ucap Natasya. “Natasya, ini bukan buat aku. Aku minta kamu buat ini, tapi bukan berarti makanan ini buat aku,” ucap Abimanyu. “Lalu?” tanya Natasya heran.“Ayo kita pergi ke kantor Narendra. Kasih nasi goreng itu ke Narendra,” ajak Abimanyu. “Kasih nasi goreng ini ke Narendra?” tanya Natasya terkejut. Natasya menatap Abimanyu dengan heran da
Read more
17. Keputusan Narendra
Bertengkar dengan adiknya sendiri membuat Narendra sangat pusing. Dia hanya bisa duduk dan menyesal karena bertengkar dengan Dania. Kemudian, Natasya mulai beraksi untuk mencari perhatian dari calon suaminya itu. “Narendra, aku minta maaf. Pertengkaran itu terjadi karena aku. Aku buat kakak dan adik jadi bertengkar,” ucap Natasya. Sebenarnya Natasya sama sekali tak peduli dengan pertengkaran kakak dan adik itu. Tapi, dia harus pura-pura peduli untuk mendapatkan simpati dari Narendra. “Itu bukan salah kamu, Natasya. Dania yang keterlaluan,” kata Narendra. “Aku minta maaf atas sikap nggak sopan Dania,” ucap Narendra dengan sangat merasa bersalah. Natasya merasa sangat senang dalam batinnya karena Narendra meminta maaf padanya. “Narendra, kamu nggak perlu minta maaf sama aku. Seharusnya kamu minta maaf sama Dania,” ucap Natasya. 
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status