All Chapters of My Villain Gentleman: Chapter 131 - Chapter 140
164 Chapters
Chapter 130: Armando & Reed Gennaro
Happy Reading-----“Tidak apa-apa.” Gavriel tersenyum sementara batinnya merutuk karena wajah penuh emosinya sempat terbaca oleh Liora.Ia segera mengantongi ponselnya kembali dan berjalan mendekat. Namun, Liora sama sekali tak puas dengan jawaban itu, sehingga ketika Grayden dan Gwen meninggalkan kamar, Liora segera mencecarnya tanpa suara, hanya dari tatapan.Gavriel mendesah, tetapi ia kemudian mengenggam tangan Liora. “Siang ini kita ke rumah sakit keluargaku.”“Lalu kau akan ke mana?”“Bukankah aku bilang kita? Itu berarti aku juga akan ikut menemanimu.”“Lalu besok?” desak Liora.“Besok aku harus menyelesaikan sebuah masalah. Aku janji hanya sehari.”“Apakah ini berkaitan dengan yang terjadi padaku?”Gavriel bergeming.“Jangan perlakukan aku seperti gadis polos. Aku harus tahu apa yang sedang terj
Read more
Chapter 131: Fresh Meat
Happy Reading-----“Don Armando, Reed Gennaro.” Gavriel tersenyum.Ia berjalan meninggalkan helipad seraya merentangkan tangan, seolah ingin memeluk mereka. Marco dan Daniel melangkah dengan sorot tajam di belakang tepat di kanan kiri Gavriel.  “Terima kasih banyak telah bermurah hati membiarkan helikopterku untuk menumpang mendarat di yacht kalian.”“Mungkin maksud Anda, yacht baru Anda, Don Gavriel,” kata Daniel dengan seringai.“Oh!” Gavriel terkejut dramatis dibuat-buat. “Aku hampir lupa bahwa kau juga dengan suka rela memberikan yacht dan seluruh aset Gennaro pada Prospero.”Armando, pria setengah baya berperut tambun itu menatap Gavriel dengan rahang mengeras penuh kebencian. “Kau merampasnya dari kami, cucu bajingan Rogelio!”BUGH!Kepala Armando terpalingkan d
Read more
Chapter 132: Afraid
Happy Reading-----Suara pintu yang terbuka segera menyentak Beatrice. Gadis itu mendongak dengan tatapan waspada. Ia semakin memeluk selimut yang mengelilingi tubuhnya sejak tadi. Ia tanpa sadar mendorong dirinya untuk mundur menuju kepala ranjang.Siapa yang datang? Apakah ia akan diperkosa sebelum dibunuh? Ia mendengar teriakan mengerikan sedari tadi. Ia yakin itu adalah Armando atau pun Reed. Meski dalam hatinya ia puas mendengarkan teriakan kesakitan itu, tetapi ia tahu, nasibnya pun mungkin tak akan jauh berbeda dengan mereka.Ia masih sangat ingat ketika seluruh lesakan peluru membombardir villa pinggir pantai tadi. Ia pikir pasukan FBI yang dipimpin ayahnya menolongnya, tetapi ia segera sadar bahwa itu tak mungkin terjadi. Ayahnya tak tahu bagaimana nasibnya kini.Air mata Beatrice luruh. Setiap hari ia menyesali hari di mana ia berkenalan dengan Reed. Pria dewasa yang terlihat begitu karismatik dan menawan, membuat gadis se
Read more
Chapter 133: Beatrice & Catherine
Happy Reading-----Gavriel terus memperhatikan Beatrice yang betah menunduk. Keduanya sedang berada di Roll Royce milik Gavriel yang melaju.“Apa aku begitu menyeramkan untukmu?”Beatrice langsung tersentak dan bertemu pandangan dengan Gavriel. Ia menggeleng pelan dengan ragu. Meski pria tampan di depannya ini bersuara begitu tenang, tetapi tetap saja membuat Beatrice waspada, terlebih mengingat pria itu adalah Gavriel Arvezio—bos mafia yang lebih kuat dibanding Reed.Beatrice melempar pandangan ke jendela mobil. Pikirannya berkecamuk. Apa yang bisa ia lakukan jika ia hanya dilempar ke satu mafia ke mafia yang lain? Bagaimana jika pria tampan di depannya ini lebih mengerikan dibanding Reed?“Kau tak harus percaya padamu. Aku mengerti. Jika kau langsung percaya padaku itu berarti kau bodoh.”Gavriel merogoh saku jasnya, lalu mengeluarkan ponsel Beatrice yang sedikit retak karena terjatuh sa
Read more
Chapter 134: Vierra's Behavior
Happy Reading-----Suara ramai gelak tawa Pierro dan Vierra, serta selingan suara Liora segera menyeruak ketika Gavriel membuka pintu kamar rawat. Ia tertegun beberapa saat, ia pikir semua telah tidur mengingat ini sudah lewat tengah malam. Setengah satu malam.Ia menyelesaikan urusan terakhirnya dengan mengadakan rapat mendadak pada The Commission. Ia memberitahukan bahwa Gennaro telah tumbang dan ia akuisisi. Ia perlu menegaskan bahwa siapa pun yang berani melangkahi batas kehormatan yang sudah mereka junjung akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.“Lihat, kupu-kupunya terbang tinggi, lalu ... hap! Wah, kenapa dia malah hinggap di hidungmu.” Suara Pierro semakin terdengar kala Gavriel melangkah semakin dalam menuju ruang tempat brankar Liora.Tawa menggemaskan Vierra terdengar.“Wah, sekarang ia malah hinggap di kepalamu.”Pierro meletakkan boneka kupu-kupu kecil di kepala Veirra. Bayi peremp
Read more
Chapter 135: Prospero & FBI
Happy Reading-----“Aku masih tak percaya dengan hari ini.” Marco menggeleng sampai ia sulit mengekspresikan raut wajahnya sendiri. Antara senang, bangga, tetapi juga was-was.“Kita memang akan selalu berseberangan dengan FBI, tetapi dengan seperti ini kita bisa menjadi saling melakukan genjatan senjata. Aku percaya pada Gavriel,” timpal Daniel seraya melirik Gavriel, tahu maksud kerisauan Marco.Mereka sedang berada di limousine yang baru saja meninggalkan tempat pertemuan Gavriel dengan Direktur FBI Benjamin Watson—ayah Beatrice. Ya, atas kebaikan perlakuan Gavriel, gadis itu kemudian dengan sendirinya berani berbicara pada Benjamin dan pria paruh baya itu pun meminta pertemuan dengan Gavriel tepat di hari ini, tiga minggu usai kematian Armando dan Reed Gennaro.Pertemuan itu berjalan cukup lama dengan saling mengajukan kesepakatan sampai akhirnya mereka benar-benar berada di titik sepakat. Marco dan
Read more
Chapter 136: Prospero's Little Party
Happy Reading-----Orang biasa tak akan memercayai bahwa ini adalah pesta kecil Prospero. Diadakan di ruang terbuka super luas, di dekat bangunan markas besar Prospero. Acara itu tergelar benar-benar mewah, meriah, dan penuh gemerlap, bahkan dalam pandangan mata Liora—keturunan keluarga Quinton sekaligus sang CEO salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Amerika.Suara riuh orang-orang bermayoritas pria beradu dengan musik yang keras. Para wanita-wanita seksi berlenggak-lenggok di panggung runway, sementara para pria bersorak dan sibuk menyelipkan uang di antara pakaian minim wanita-wanita itu. Begitu pula dengan wanita yang berjoget di dalam sangkar.Aktris-aktris film dewasa turut diundang, begitu pula dengan rapper-rapper, DJ, dan penyanyi rock dunia. Terdapat beberapa panggung hiburan yang bisa para anggota Prospero pilih.Hiburan tarian perut, atraksi api dan motor juga turut mengisi acara ini di antara suguhan hidan
Read more
Chapter 137: Visiting Rose's Grave
Happy Reading-----Perkataan Gavriel masih terus terngiang di telinga Liora, bahkan sampai pagi menjelang. Jantung Liora berdebar-debar tak menentu dengan cara yang membuat pipinya merona.“Kau terlalu percaya diri, Liora,” keluh Liora saat ia melihat pantulan dirinya sendiri di cermin walk in closet usai mandi bersama Vierra.Bisa-bisanya ia berharap siang nanti Gavriel akan mengajaknya ke suatu tempat indah untuk melamarnya. Tidak mungkin. Lagi pula Gavriel juga sedang sibuk dengan Prospero setelah masuknya made guy dan caporegime baru.Liora pun lantas bersegera berpakaian dan mengurus Vierra. Namun, tetap saja. Hatinya tak tenang karena terus penasaran. Seperti saat sedang menyuapi sarapan Vierra sekarang.“Dasar! Kenapa juga harus merahasiakan? Dia bilang juga sudah mempersiapkan semuanya. Lagi-lagi tak memberikanku pilihan untuk memilih setuju atau tidak.” Bibir Liora m
Read more
Chapter 138: Evidence In Hunter's Hands
Happy Reading-----“Kau membuatku seperti orang bodoh,” kata Liora datar, tetapi penuh rasa kecewa sekaligus lega yang membingungkan.Matanya menatap jalanan setapak pemakaman yang sepi. Keduanya kini sedang duduk di bangku taman di area pemakaman. Dari sini mereka masih dapat melihat ke arah makam Rose.“Aku tak bermaksud,” lirih Hunter penuh sesal.Liora menoleh. “Jadi orang yang memberikan bunga di makam Rose saat itu dirimu?” tanyanya merujuk pada hari di mana ia mengajak Hunter ke makam Rose pertama kali. Hari peringatan satu tahun kepergian Rose. Di sana ia melihat sudah ada bunga di makam itu. Bunga yang masih tampak segar.Hunter mengangguk.“Kau sangat ahli dalam berakting,” dengkus Liora sinis.Pengacara itu tak membalas. Ia dapat mengerti perasaan Liora saat ini.“Sekarang aku tahu kenapa kau sampai memberikan Vierra hadiah biaya pendidikan
Read more
Chapter 139: We Can't Be Selfish
Happy Reading----- Gavriel menyandarkan punggungnya di pintu mobil Roll Royce hitam, sementara tangannya membuka kotak beledu kecil berisi sebuah cincin rose diamond pertunangan berpotongan cushion. Ia telah menyiapkan sejak beberapa waktu lalu. Senyum tak sabar tergambar jelas di wajahnya. Tak jauh dari tempat Gavriel berdiri, sebuah private jet hitam bertuliskan Arshvero telah siap untuk menerbangkan mereka. Ia berencana membawa Liora ke pulau Brylee ke vila mereka yang telah ia renovasi. Semua kejutan telah ia persiapkan di sana. Gavriel kemudian segera menoleh pada kedatangan mobil Cadillac Escalade milik Liora di landasan pribadinya. Dahinya berkerut, mempertanyakan dalam benak mengapa Liora tak menggunakan helikopter yang telah ia siapkan. Ia buru-buru memasukkan kotak cincin itu ke saku sebelum melangkah mendekati mobil itu. Salah satu bodyguard milik Dexter membukakan pintu mobil.
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status