Semua Bab FRIENDZONE: Bab 21 - Bab 29
29 Bab
Chapter 21
"Aku akan melamar kekasihku malam ini." Kalimat itu terus terngiang dikepala Jefrey. Kini ia sedang berada di dalam toilet untuk menepi, atau lebih tepatnya menenangkan dirinya yang mendadak berantakan. Cindy datang ke pesta, dan dia terlihat mesra dan juga akrab dengan Peters. Dan kini ia menebak-nebak jika kekasih yang akan dilamar oleh pria itu yaitu Cindy Anderson. Sontak Jefrey menggelengkan kepalanya, berusaha menampik tebakannya sendiri. Padahal ia berniat baik-baik untuk datang mengunjungi kawan lamanya itu, tapi mengapa sekarang kesannya ia malah dihadapkan dengan situasi tidak terduga semacam ini? Tentu saja Jefrey tidak siap. Ia akan sangat senang jika dugaannya bisa jadi salah, namun jika pada akhirnya kenyataannya benar begitu, Jefrey tahu ini berlebihan, tapi mungkin ia akan hancur. Selama ini ia harus menunggu momen yang tepat untuk memperbaiki hubungannya dengan Cindy, ia menunggu saat-saat wanita itu mau menerima dan memaafkannya. N
Baca selengkapnya
Chapter 22
"Wil, apakah kau tidak ingin menyerah?" Cindy memandang pria didepannya itu tidak percaya. Pasalnya sudah berbulan-bulan dia singgah di New York, hanya ingin membujuknya untuk mau menemui seorang Jefrey Antonio lagi. Apakah William sudah kehilangan akal? Mengapa dia harus berusaha sekeras ini untuk membujuknya, sementara pria itu tidak mengusahakan apapun untuk menebus kesalahannya empat tahun yang lalu.Sebenarnya Cindy tidak terlalu berharap, karena sekarang ia sudah nyaman dengan keadaannya. Luka waktu itu memang belum sepenuhnya sembuh, namun Cindy sudah berdamai dengan dirinya sendiri. Ia hanya ingin hidup dengan nyaman, tanpa adanya dendam yang mengganjalnya."Kau tahu kenapa aku begitu serius menyuruhmu untuk menemui Jefrey kembali? Karena kalian belum selesai." ucap William menyuarakan isi pikirannya yang selama ini ia tahan. Tentu, William juga tahu ini bukan masalahnya. Namun sebagai sahabat, ia juga berhak menjadi pihak penengah dan pemecah masalah diantara
Baca selengkapnya
Chapter 23
Malam itu, disaat untuk pertama kalinya ia bertemu kembali dengannya, disaat itu juga harapan terbesarnya hancur. Jefrey masih di New York, rencananya ia juga akan liburan. Namun, entah mengapa ia lebih memilih berbaring di ranjangnya saat ini. Cindy Anderson. Nama itu terus terngiang dikepalanya, diikuti dengan wajah cantiknya yang sama sekali tidak membosankan saat dipandang. Mengapa memilikinya bukan perkara yang mudah? Jefrey memiliki segalanya. Namun ia masih tidak bisa memiliki wanita itu. Setelah dia menolaknya malam itu, hingga hari ini ia belum bertemu dengannya lagi. Jefrey merutuk dirinya sendiri karena selalu menjadi seorang pengecut di depan Cindy. Ini semua karena ketidakpercayaan dirinya, ia takut ditolak, dan sekarang dirinya benar-benar berakhir ditolak. Disaat asyik melamun, tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk. Dengan enggan Jefrey mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Nama
Baca selengkapnya
Chapter 24
Keadaan kafe itu cukup ramai, karena bertepatan dengan jam makan siang, jadi cukup banyak pengunjung siang itu. Mobil yang membawa Jefrey dan Cindy sudah terparkir di depan kafe, keduanya sudah masuk ke dalam dan duduk di meja yang kosong."Mau makan apa, Jef?" Cindy bertanya kepada Jefrey yang baru saja duduk di kursinya. Jefrey menatap Cindy."Sama punyamu sajalah.""Yakin enggak mau nyoba yang lain?"Jefrey menggelengkan kepalanya. "Iya, yakin."Cindy pun akhirnya memesankan menu makan siang Jefrey sama seperti pesanannya yaitu dua pastrami dengan isi bacon dan juga dua americano. Setelah pelayan pergi, kini mereka kembali berduaan. Meski ada insiden kecil di apartemen tadi, keduanya masih bisa mengatasi situasi canggung di antara mereka. Jefrey memandang Cindy yang sedang memerhatikan musik live yang dibawakan oleh seorang penyanyi di atas panggung kecil itu."Suaranya bagus ya?" Jefrey memulai obrolan lagi. Cindy yang awalnya t
Baca selengkapnya
Chapter 25
Jefrey baru saja kembali ke apartemennya setelah mengantar Cindy pulang, perasaannya saat ini benar-benar tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ia sangat bahagia sekali, karena akhirnya Cindy memberinya kesempatan setelah ia memintanya dengan segala bentuk keseriusan dan ketulusan dari dalam benaknya yang paling dalam. Dan Jefrey masih mengingat dengan jelas bagaimana Cindy menitipkan kepercayaannya lagi kepadanya, tentu saja Jefrey berjanji, ia akan menjaga kepercayaannya dan bertanggung jawab penuh menyembuhkan luka wanita itu."Oh, aku harus memberitahu William tentang hal ini. Pria itu pasti akan senang."Dia pun menekan nomor William di ponselnya dan kemudian mengubunginya. Tidak berapa telepon itupun tersambung."Halo, Wil?"Jefrey mengernyitkan dahinya ketika mendengar bukan William lah yang mengangkat teleponnya, ia tahu suara ini. Dia pasti sedang berduaan dengan Irene."Ck, mentang-mentang mau nikah, nempel terus." sindir Jefrey halus,
Baca selengkapnya
Chapter 26
Jefrey dan Cindy resmi menjalin hubungan kembali setelah usaha William mempertemukan mereka di pesta ulang tahun Peters Smith, yang kebetulan bukan hanya teman SMP Jefrey, namun juga merupakan teman sejurusan Cindy di kampusnya itu. William mencari celah itu agar kedua sahabatnya itu bisa menyelesaikan permasalahan mereka empat tahun lalu dengan bonus, mereka kembali bersatu. Ya, William menjadi otak dibalik bersatunya Jefrey dan Cindy kembali. karena pria itu tahu jika sebenarnya kedua orang itu masih mencintai satu sama lain.Maka dari itu, Cindy maupun Jefrey begitu menghargai William. Namun belum genap sehari hubungan mereka menyatu, mereka berdua sudah dikejutkan dengan kabar tidak mengenakkan dari Korea, dimana Irene menghubungi Cindy seraya menangis tersedu-sedu. Irene mengabarkan jika William mengalami kecelakaan yang begitu parah, hingga membuatnya harus masuk ruang unit gawat darurat dan sedang menjalani masa kritisnya. Hal itu tentu saja langsung membuat Cindy dan
Baca selengkapnya
Chapter 27
"Aku sudah menduganya, ada yang tidak beres dengan kejadian ini." Jessica baru saja kembali ke Korea bersama Leon, setelah pulang dari Sydney. Hari ini kedua orang itu datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan William. Mereka juga tahu jika Lisa Watson menemui William dan menanyakan keberadaan Jefrey segala. Dan Jessica tidak tahu apa motif dibalik sikap wanita itu yang tiba-tiba kembali muncul di permukaan."Apakah kalian sudah melapor kepada polisi karena alasan ini? Wanita itu patut dicurigai." timpal Leon. Jefrey dan Cindy menatap satu sama lain, tidak ada Irene disana karena mereka tidak ingin hal ini semakin menambah beban pikiran wanita itu. Karena keadaan emosinya yang masih belum stabil."Kita tidak boleh sembarangan melaporkan orang, meski wanita itu patut dicurigai, namun kita masih belum memiliki bukti. Bukankah begitu, Jef?""Ah iya, aku setuju dengan perkataan Cindy. Kita tidak bisa asal menuduh, karena tidak ada bukti kuat yang mengarah jika Lis
Baca selengkapnya
Chapter 28
“Akhir-akhir ini aku melihat kau dengan Jefrey terlihat tidak akur. Apakah sudah terjadi sesuatu di antara kalian?” Irene bertanya kepada Cindy yang duduk di sampingnya. Cindy hanya menoleh sebentar ke arah Irene, kepalanya mengangguk mengiyakan pertanyaan yang dilayangkan wanita itu.“Kau tidak perlu khawatir, Irene. Di dalam sebuah hubungan, pertengkaran kecil akan sering terjadi.” Jelas Cindy, dan hal itu membuat Irene tersenyum.“Kau benar, Ndy. Tapi sepertinya pertengkaran di antara kalian itu tampak begitu serius. Jika terjadi sesuatu, kau bisa menceritakannya kepadaku. Aku tidak mau melihat kedua sahabatku akhirnya berpisah lagi karena ego masing-masing.” Irene nampak menasehati dan menawarkan jasa curhat cuma-cuma kepada Cindy. Wanita itu hanya menggeleng dan tersenyum. Cindy tidak mau menceritakan masalahnya tentang Jefrey, karena hal ini menyangkut tentang seorang Lisa Watson dan sementara itu saat ini dia sedang dalam kecu
Baca selengkapnya
Chapter 29
Sudah dua hari berlalu semenjak Cindy mendapatkan bocoran siapa pelaku dibalik kecelakaan William. Dan jawaban pria itu benar-benar di luar dugaan, kalau Lisa bukanlah pelakunya melainkan seseorang yang ia kenal dekat.Cindy tidak tahu bagaimana ia harus menyikapi hal ini, karena jujur saja saat ini ia masih sangat terkejut dan bertanya-tanya, siapa orang itu. Pasalnya William belum sempat mengatakan siapa orang itu, karena Irene tiba-tiba muncul."Ndy?" Lamunan Cindy mau tidak mau harus buyar ketika secara tiba-tiba Jefrey datang ke rumahnya. Tunggu, bagaimana caranya pria itu masuk? Sementara ia sudah melarang penjaga keamanan rumahnya untuk tidak memperbolehkan seorang Jefrey Antonio, masuk ke dalam rumahnya. Cindy memang belum berbaikan dengan pria itu, atau lebih tepatnya Cindy sendirilah yang belum mau berbaikkan dengannya. Entah mengapa Cindy selalu merasa kesal ketika mengingat Jefrey terus membela Lisa. Ia tahu ini kon
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status