All Chapters of My Brilliant Doctor: Chapter 61 - Chapter 70
115 Chapters
Chapter 61: You're Stupid
Happy reading ;)----------------"Sampai kapan kau akan di Los Angeles?" tanya Matt di sebrang telepon. Saat ini ia tengah sibuk mengamati jalannya ujian pertama tank yang baru saja di selesaikan."Entahlah, aku belum siap kembali ke Rusia, lagipula ada kau yang menangani perusahaan ku." Vin mengapit ponselnya diantara telinga dan bahu.Sementara kedua tangannya sibuk mencari ip address rumah sakit tempat Tara bekerja. Dengan santai kakinya terjulur di atas sofa ketika telunjuknya langsung menekan enter."Kalau begitu, naikan gajiku!" kesal Matt. Sejujurnya tak mudah menangani dua perusahaan sekaligus belum lagi perusahaan LO di Russia sedang mengalami masalah."Sudah, kau tak lihat transferanku?" Vin menempatkan kedua tangannya di belakang kepala. Sementara matanya terfokus pada layar laptop.Ia tersenyum melihat Tara yang kembali ceria. Namun senyum itu sirna berganti dengan dahi yang mengerut ketika seorang pria paruh baya berteku
Read more
Chapter 62: Dinner at Mansion
Happy reading ;)---------------Malamnya, Tara menceritakan kejadian di rumah sakit pada Vin. Walau pria itu sudah mengetahui tetap saja menanggapinya seolah tak tahu menahu tentang itu. Saatbini mereka tengah berada di mobil audi hitam milik Vin. Mr Kiel mengundang Tara untuk berkunjung ke mansion sesuai janjinya dahulu. Dengan senang hati wanita itu menyanggupi dan disinilah mereka berada.Vin menghentikan mobil menunggu gerbang utama untuk di buka oleh penjaga. Tara tak berkedip saat bangunan megah dan modern di depannya ternyata milik ayah dari kekasihnya.Beberapa bodyguard tengah berjaga ketat dan rapi. Tak ada sedikitpun pakaian lusuh yang mereka pakai. Ia menoleh pada Vin yang tampak santai dengan balutan jas hitam senada dengan celana juga sepatu.Sementara dirinya mengenakan midi dress berwarna putih hingga mencapai lutut dan di bagian belakang terbelah hampir mencapai panggul. Sementara di bagian lengan memakai tulle pearls
Read more
Chapter 63: Warning
Happy reading ;)-------------"Kau mengenalnya?" Agnes mengikuti arah pandang Tara."Iya, dia ayah temanku. Tapi, mengapa dia disini?" Tara berbalik meraih wine."Entahlah," jawab Agnes mengedikkan bahu. Tara kembali memandang mereka bersamaan dengan Vin yang berbalik menatap Tara.Ia tersenyum lembut dan mengatakan sesuatu pada Mr Axton sebelum melangkah mendekat. "Ikut aku," Vin menggenggam tangan Tara.Wanita itu mengangkat alis sambil menaruh wine di meja. "Ada apa?""Kau akan tahu nanti." Tangan Vin mengusap pinggang wanitanya membuat Tara menoleh singkat. "Apa kalian sudah saling kenal?" Vin tak mengenalkan Tara secara resmi karena ia tahu hubungan mereka di masa lalu."Ya Gospodin." Axton menunduk hormat tak enak hati. Ia tahu anaknya telah mengkhianati Tara, wanita baik dan cerdas. Dan sekarang Nick justru melampaui batas karena telah mengusik kekasih bos mafia."Ah, ya kami saling mengenal." Tara t
Read more
Chapter 64: Glendale
Happy reading ;)------------------"Tidak mungkin!" Nick terkekeh mengejek. Sedangkan kepalanya berusaha menolak kenyataan yang Axton ucapkan."Terserah padamu, peringatan terakhir untukmu. Jika kau terus bersikap seperti bajingan. Kau sendiri yang menanggung akibatnya." Axton menggeram kesal kemudian pergi meninggalkan Nick.Pria itu bergeming, perkataan sang ayah tak mungkin bohong karena Axton tipikal orang yang jujur dan menghindari kebohongan sekecil apapun itu.Jika itu semua benar, berarti ia tak bisa gegabah dalam bertindak. Ia harus memikirkan cara yang tepat dan sunyi untuk merebut Tara kembali.***"Bagaimana kabarmu?" tanya Tara saat berpapasan dengan Alma, perawat yang ia rekomendasikan untuk menjaga Kiel di mansion."Baik, kau sendiri?" Alma membawa dua gelas minuman dan menyerahkan satu gelasnya pada Tara."Seperti biasa, bagaimana perkembangan Mr Kiel?" "Berjalan lancar hanya saja, aku sedik
Read more
Chapter 65: The Lion
Happy reading ;)-------------------Vin terpelanting dan terjatuh karena Arella tengah menerkam hendak menjilati wajahnya namun berakhir dengan gigitan gigitan kecil di bagian lengan karena Vin melindungi wajahnya."Oh baby, hentikan! Jangan merusak wajah tampanku!" seru Vin dengan gelak tawa dan berusaha berdiri."Yes baby, aku juga merindukanmu." Vin mengusap kasar rambut singa yang terus menyusup ke dalam tubuhnya."Oke c'mon aku akan memelukmu!" Singa betina yang memiliki ukuran tinggi mencapai 240 cm itu berdiri bersamaan dengan Vin yang merentangkan tangannya.Mereka berpelukan layaknya seorang kekasih yang sama sama merindu. Sedangkan Tara, ia terduduk lemas dengan mata bergetar takut.Tangannya berusaha menggapai apa saja untuk membantu tubuhnya berdiri. Tak pernah ia sangka bahwa Arella yang di maksud adalah seekor singa betina dewasa.Tara mengerjap menetralkan nafasnya yang berderu cemas. Mengapa Vin menjadikan sing
Read more
Chapter 66: Gardner Diamond Syndrome
Happy reading ;) -------------- Vin terpejam seiring sesapan lembut wanitanya yang penuh kasih. Deru nafas keduanya beradu saat Tara menjauhkan wajahnya. "I will stay with you, so you won't get lonely, you won't be cold again and anything," "Because?" lirih Vin dengan mata yang selalu menemukan ketulusan di manik hitam itu. "Because i love you.. ." Jantung Vin tersentak. Ia membawa tengkuk Tara dan kembali mempertemukan bibir mereka yang sama sama kosong. Namun suara klakson dari arah belakang membuat keduanya berpisah dengan tawa kecil. "Memalukan," Tara memukul ringan lengan Vin. "Kau yang memulainya." Vincent segera melaju menuju apartemen Tara. Sesampainya di sana, pria itu benar benar membuat wanitanya tidak tidur sesuai janjinya di mansion. Hingga keesokan harinya Tara mendesah karena lelah. Vincent seperti kelaparan dan membuatnya melambung tinggi mencapai kenikmatan yang mereka raih. Ia menatap w
Read more
Chapter 67: Be A Sorry
Happy reading ;)--------------------Vin melirik jam tangan dengan cemas. Sedangkan Matt berusaha meretas CCTV jalan yang memperlihatkan Tara keluar dari apartemennya.Mengapa ia begitu tergesa? Matt kembali melacak kepergian Tara setelah mobil yang ia kendarai melintas melewati rumah sakit."Apa dia bekerja di beberapa rumah sakit?" tanya Matt di sebrang telepon. "Ku rasa tidak, ada apa?" Vin tak sabar menunggu jawaban sahabatnya. Tetapi tiba tiba suara pintu terbuka menampakkan Tara dengan beberapa makanan di tangannya."Akan ku hubungi nanti." Vin memutus sambungan telepon. Ia bergegas menarik Tara dengan cengkramannya yang kuat."Kau pergi kemana Tara?" geram Vin rendah. Ia berusaha menahan marahnya dan tetap bersikap tenang. Tara tak seperti biasanya, ia bahkan selalu mengabari jikapun pergi ke suatu tempat atau sekedar ke rumah sakit.Tapi sekarang? Ia bahkan tak peduli dengan rasa khawatirnya. Tara justru tersenyu
Read more
Chapter 68: My Teacher
Happy reading ;)--------------------"Teacher!" pekik Tara tak percaya."I'm coming baby!" Keduanya tertawa saling berpelukan rindu. Tara tak menyangka bahwa pria tua ini berkunjung ke Los Angeles dan menemukan tempat tinggalnya.Vin yang memandang mereka mengerutkan kening. Siapa pria tua itu? Mengapa mereka tampak akrab? Bukankah ayah Tara sudah meninggal? Apakah ia kerabat Tara?"Masuklah, masuklah aku akan memberikanmu teh hijau." Tara menggandeng pria tua itu masuk. Namun langkahnya terhenti memandang pria yang kini berdiri di hadapannya."Ah tunggu, siapa pria muda ini?""Dia kekasihku.""Senang bertemu denganmu," ucap Vin mengulurkan tangannya."Ooh kau sangat tampan, tapi.. sedikit menakutkan." Ia menjabat tangan Vin mencengkramnya kuat."Apa?!""Tampangmu kriminal tapi harus ku akui Tara tak salah memilihmu. Aku Reeves, guru yang telah membuat Tara menjadi seorang dokter brilliant." Reeves terkeke
Read more
Chapter 69: Critical
Happy reading ;)-------------Vin menatap wajah Tara yang telah terlelap di atas pangkuannya. Ia begitu imut dan polos tapi di balik semua yang Vin ketahui tentangnya, ternyata ada beberapa bagian yang Tara sembunyikan. Seperti yang sedang Reeves ceritakan sekarang.Wanita itu memilih melanjutkan permainan hingga mengantuk dan tertidur seperti ini daripada menjawab pertanyaan Reeves tentang ayahnya.Vin kembali meraih kartu dan memasang nomor yang sama di atas meja. "Kalian sering memainkan ini dengan mendiang ayah Tara?"Reeves mengangguk sambil bersiul. "Tara yang selalu kalah dari kami. Namun wanita itu tak pernah mengeluh apapun permainannya. Begitu juga dengan operasi yang ia lakukan."Reeves memasang kartu di atas kartu Vin. "Beberapa partai politik telah menghancurkan ayah Tara karena tak mau berpihak dan memberi dana. Selama sisa hidupnya kami berdualah yang merawatnya."Vin terdiam sesaat sebelum kembali menatap beberapa kar
Read more
Chapter 70: Morning View
Happy reading ;)----------------"Kau tak ingin menginap?" tawar Vin saat mereka berjalan menuju pintu. "Bukankah ini yang kau inginkan?" Reeves terkekeh kemudian membuka handle pintu. Namun ia segera berbalik menatap Vin dari ujung rambut hingga ujung kaki."Menikahlah dan berikan aku cucu.""Apa?!" Vin berdehem canggung. Pria tua ini sama saja dengan ayahnya. Apa semua pria jika sudah berusia lanjut akan seperti itu? Menekan anak mereka segera memberikan cucu?"Ngomong ngomong aku akan mengantarmu pulang." Reeves tertegun sejenak. Ia tersenyum sembari mengangguk.Vin begegas meraih kunci mobil dan membiarkan Tara tertidur sementara di atas soffa. Ia menutup pintu mempersilahkan Reeves berjalan.Tetapi baru beberapa langkah, ia berhenti lalu menunduk menghadap sebuah pintu kamar. "Ada apa?" tanya Vin cemas. Ia takut jika Reeves terserang penyakit yang tak ia ketahui. Karena raut wajahnya tampak pucat dan cemas."
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status