Semua Bab Terjebak CEO Panas - Trapped by Hot CEO (Sexy Husband): Bab 51 - Bab 60
88 Bab
Part 51
Setelah lumatan itu berakhir, Jerome mengecup kening Jenna. “Kau yakin tidak menginginkan salah satu dari mereka?” Jerome melirik ke arah meja. Jenna menggeleng pelan dan mantap. Jerome menatap Jenna selama beberapa saat, kemudian ke arah meja. Menelusuri setiap perhiasan yang terhampar di hadapannya. Tampak menimbang-nimbang sejenak hingga kemudian mengulurkan tangan ke arah kalung dengan bandul permata berwarna biru gelap. Tidak terlalu besar dan tidak bisa dibilang kecil. “Sejak awal aku melihat ini dan kupikir ini cocok untukmu. Apa menginginkannya?” Jenna menatap kalung tersebut, kemudian wajah Jerome dan kembali ke telapak tangan pria itu. Jerome tak pernah bertanya keinginannya. “Anggap saja sebagai bentuk terima kasih,” tambah Jerome seolah meyakinkan. Saat itulah ia menyadari dan merasa canggung dengan kalimatnya sendiri. Ia tak pernah merasa perlu bertanya pendapat orang lain saat memberi hadiah. Semua pemberiannya selalu diterima dengan pen
Baca selengkapnya
Part 52
“Dari kami masih bertunangan,” tambah Jerome. Yang membuat tubuh Jenna semakin menegang tak terkendali. “Apa ini juga salah satu alasan kau bersedia menggantikan tempatnya?”Jenna meneguk saliva. Pandangan Jerome melekat erat pada matanya, tak membiarkan dirinya berpaling sedikit pun.“Kalian berdua … Ah tidak …” Jerome menggeleng pelan. Membungkuk di depan Jenna sehingg pandangan keduanya menjadi sejajar, lalu telapak tangan Jerome menyentuh dagu Jenna. “Kau, Jenna. Aku tak peduli tentang Liora. Aku tak tahu berapa banyak lagi kesabaran dan pengertian yang harus kucoba berikan padamu. Semakin ke sini, semakin banyak rahasia yang coba kau sembunyikan dariku. Apa ada hal lainnya lagi yang masih kau simpan? Jujur, aku tak ingin merusak hubungan kita yang sudah muai berkembang membaik ini.”Jenna menggeleng sekali.  Walaupun perkembangan hubungan ini masih belum cukup memuaskan bagi Jenna, rasanya J
Baca selengkapnya
Part 53
Jerome tersadar, matanya mengerjap dua kali dengan cepat lalu mendorong wajah Carissa menjauh. Melempar lembaran yang teremas di genggaman tangannya sebelum melemparnya ke hadapan Carissa.Carissa tersentak dan tak menduga dengan dorongan keras Jerome yang berusaha membentangkan jarak di antara mereka.“Apa yang kauinginkan dari semua penjelasan ini, Carissa?”“Kau tahu apa yang kuinginkan, Jerome.”“Diriku?” dengus Jerome mencemooh.“Aku akan membiarkanmu membesarkan anakmu dan Jenna.”Jerome menggeleng. “Aku tak tahu apakah ini hanya dugaanku atau memang benar adanya. Sepertinya kau memang sengaja kembali ke hidupku setelah menunggu kabar ini, bukan? Kau kembali setelah memastikanku memiliki anak dengan wanita lain. Demi rasa bersalahmu yang tak akan bisa memberiku keturunan?”Mata Carissa mengerjap, seolah tertangkap basah dan ia pun tak menyangkal.“Kau ingin
Baca selengkapnya
Part 54
Jerome terpaku, mengerjap beberapa kali untuk menetralisir keterkejutannya dengan ciuman Jenna. Sebelum kemudian tersadar, dan tak gayung bersambut. Jerome tak akan membiarkan kesempatan istimewa ini berlalu begitu saja. Ia membalas lumatan Jenna, dengan tak kalah agresifnya.Tak pernah cukup hanya dalam ciuman, gairah mengaliri setiap nadinya, kedua tangannya bergerak menelusup di antara pakaian Jenna. Dalam sekali gerakan ringan, ia mengangkat pinggang Jenna dan mendudukkan wanita itu di wastafel. Telapak tangannya menelusuri setiap inci kulit tubuh Jenna yang mulus dan lembut. Juga sepanas hasrat yang segera membara dalam tubuhnya. Semua percintaannya dengan Jenna selalu terasa nikmat sekaligus memberinya pengalaman baru. Menjelajahi setiap sudut tubuh wanita itu dan tak akan pernah puas.Mengabaikan segala kekhawatiran yang sempat memenuhi kepalanya, Jenna membalas setiap lumatan dan sentuhan Jerome dengan lebih agresif. Memiliki pria itu untuk dirinya sendiri, dan
Baca selengkapnya
Part 55
“Kembar?” Mata Jerome nyaris jatuh ke lantai. Membelalak penuh ketakjuban. “Dua?”Jenna pun tak kalah terkejutnya. Menahan tawa dengan ekspresi yang terpasang di wajah Jerome.“Satu?” Dengan tangan kiri, Jerome menghitung dua jarinya di tangan kanannya yang berdiri. “Dua?”Jenna mengangguk mengiyakan. Dengan senyum yang tak kalah lebarnya. Kebahagiaan yang datang menerjangnya, terasa begitu melimpah. Berkali-kali lipat dengan ketakjuban yang memenuhi wajah Jerome. Kebahagiaan yang terlihat di wajah Jerome terlihat begitu tulus, bahkan saat pernikahannya dan Jerome, senyum pria itu tak selepas seperti saat ini. Seolah Jenna melihat sisi lain Jerome yang sebelumnya tak pernah terbuka. Tertutupi oleh sisi gelap pria itu yang terlalu padat.“Laki-laki? Atau perempuan?” tanya Jerome penuh keantusiasan yang tak bisa dikendalikannya. “Atau keduanya?”Sang dokter tersenyum. “Usia
Baca selengkapnya
Part 56
“Di mana istriku?” tanya Jerome begitu berpapasan dengan salah satu pelayannya di ruang tengah. “Nyonya sedang di samping kolam renang. Jerome memberikan tasnya pada pelayan itu, lalu berbelok menuju lorong yang mengarah ke kolam renang. Menatap Jenna yang sedang duduk bersandar di kursi santai, dengan piring yang diletakkan di pangkuan. Sesekali angin bertiup melambaikan helaian rambut Jenna yang diurai. Wanita itu selalu membiarkan rambutnya terurai. Tanpa ada hiasan apa pun di kepala, tanpa polesan make up di wajah, dan tanpa alas kaki. Terlihat begitu polos dan ceria. Seperti anak kecil. Jenna yang tak menyadari kedatangan Jerome, terus melahap makananya. Sambil sesekali tersenyum dan mengelus perut wanita itu. Jerome pun yang menyaksikan hal itu tak bisa menahan senyum di wajahnya. “Jerome?” Jenna menoleh ke belakang. Terkejut menemukan keberadaan Jerome yang bersandar di pinggiran pintu kaca. Dengan kedua tangan bersilang dada. Mengamatinya dari
Baca selengkapnya
Part 57
“Auww,” pekik Jenna pelan ketika tangan Jerome menyentuh luka yang menggores di kakinya karena pecahan kaca. Tak terlalu lebar, tapi cukup membuatnya merasakan perih. Juga ada beberapa luka memerah dan hampir melepuh karena cipratan kopi panas pria itu. “Maaf.” Jerome mendongak. Bangkit dari jongkoknya sambil mengangkat kedua kaki Jenna naik ke kasur dan memosisikan tubuh istrinya bersandar di kepala ranjang. Kemudian membungkuk mencari kotak p3k di laci nakas paling bawah. Meletakkannya di samping kaki Jenna dan membukanya. Jenna hanya sesekali meringis ketika Jerome berusaha membersihkan luka goresnya dengan cairan antiseptik. Kemudian mengoleskan salep di luka tersebut sebelum menutupnya dengan plester. Juga salep luka bakar di beberapa bagian kulitnya yang memerah. Perhatian Jenna masih tersorot ke wajah pria itu. Yang tampak kalut bercampur sesal. Menyimpan tanda tanya besar bagi Jenna. Ekspresi yang belum pernah Jenna lihat ada di sana. “Aku aka
Baca selengkapnya
Blurb story barunya Author.
  Storynya belum ada di apk, ya. Masih di web. Jadi harus dicari di web dulu sebelum dimasukin apk.  A Lover (Alec & Alea)  Alec Cage, tak mampu menahan lonjakan gairah yang begitu menggebu ketika menemukan keindahan begitu sempurna yang dimiliki oleh Azalea Mahendra. Ia tak sungguh-sungguh berniat membawa wanita itu ke ranjang, tapi kesepatakan Arsen Mahendra yang ingin mempertahankan posisi CEO memberikannya hadiah yang sangat menarik. Seorang Azalea Mahendra. Jadi, kenapa tidak? Azalea Mahendra, tak mampu menolak paksaan sang kakak, Arsen Mahendra. Yang berniat memberikannya pada Alec Cage sebagai sebuah hadiah. Tanpa kekuatan untuk melawan kekuasaan sang kakak, Alea membiarkan Alec mendapatkan tubuhnya. Awal pernikahan mereka berjalan dengan lancar dan hubungannya dengan Alec berjalan seperti sebuah pernikahan pada umumnya meski hati Alea tertaut pada pria lain. Dan semua berubah menjadi petaka bagi Alea ketika Alec diam-diam me
Baca selengkapnya
Part 58
Entah sudah berapa lama Jenna merebahkan tubuhnya di tempat tidur hanya untuk berguling ke sana kemari. Ranjang itu terasa begitu luas dan kosong, juga dingin tanpa kehadiran Jerome. Sedikit kekesalan menyadari keresahannya sejak tadi dikarenakan ketiadaan Jerome. Kenapa ia merasa begitu tergantung dengan Jerome sejak kehamilan ini?Jenna menyentuh perutnya. Semua perasaanya menggebu ini hanyalah dorongan dari janin di dalam perutnya.  Karena hormon kehamilannya. Karena anak ini adalah anak Jerome. Ya, hanya itu. Semua kecemburuan dan kerinduannya pada Jerome hanyalah dorongan hormon kehamilan. Yang tak kuasai ia kendalikan.Sekali lagi Jenna merubah posisinya. Berbaring miring mengarah ke sisi ranjang tempat Jerome biasa berbaring. Dan memeluknya sepanjang malam. Kecuali kemarin malam. Hati Jenna meringis pedih. Teringat Carissa.Tak banyak hal yang ia ketahui tentang Carissa selain sebagai mantan kekasih Jerome. Juga seseorang yang telah membantu Liora da
Baca selengkapnya
Part 59
“Duduklah.” Liora memilih mengabaikan kalimat Jerome.Jerome menahan pinggang Jenna agar tak langsung duduk. Tetapi pemilihan tempat duduk yang diberikan Liora adalah satu-satunya tempat yang ia pikir berada paling jauh dari jangkauan Daniel. Ia pun membiarkan Jenna duduk di samping Liora sedangkan dirinya sedikit menggeser satu-satunya kursi yang tersisa lebih dekat ke arah tempat Jenna. Membentangkan jarak yang cukup jauh antara dirinya dan Daniel meskipun itu tak cukup karena tetap saja ia harus menghirup udara yang sama di sekitar sepupu sialannya itu.Lebih dari sepuluh menit, keheningan penuh ketegangan di meja tersebut tak terpecahkan hingga pelayan menyajikan makanan memenuhi meja. Bahkan tak ada yang menyentuh makanan tersebut seolah setiap gerakan saja mampu menimbulkan konfrontasi di antara kedua belah pihak.Jenna dan Liora sendiri hanya mampu saling pandang tanpa sepatah kata pun dengan ketegangan kuat di antara Jerome dan Daniel. Kedua
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status