Semua Bab Kisah cinta lelaki bodoh: Bab 21 - Bab 30
36 Bab
Bab 21
Bayangan seseorang itu seketika menghilang, melangkah tergesa-gesa dan pergi dari tempat itu. Splassshhhh!Suara benda terjatuh dengan keras, lalu setelahnya terdengar suara menyahut." Meeoonggg!!." Seekor kucing terdengar menjerit.' Ahhh! Hanya kucing.' mereka berdua berpikiran sama.Hari itu merupakan hari yang sangat melelahkan bagi Adi. Setelah Vita pamit pulang, Adi merebahkan tubuhnya kembali untuk segera tidur. Tiba-tiba dia ingat kata Johan tadi." Mungkin lebih baik aku ke tempat biasa." Berbicara pada dirinya sendiri lalu bergegas pergi. Menggagalkan rencananya sendiri untuk kembali tidur.Dalam perjalanannya, Adi bergeming 'Kenapa Kang Ujang mencariku?? Atau jangan-jangan dia sudah tahu semua ini??'Selang beberapa menit, Dia sudah sampai di tempat biasa. Biasanya, ciri khas kelompok itu jika datang harus memberi salam khas pada semuanya. Mereka berbincang sebentar perihal menghilangnya dia beberapa hari ini.Johan juga ad
Baca selengkapnya
Bab 22
" Dia siapa?" Kang Ujang menatap Adi." Wildan, temanku SD. Tapi kenapa dia bisa tahu aku disini??" Jawab Adi dan bingung kemudian menatap mereka yang sedang berjalan mendekat.Wildan, teman SD Adi. Mereka berdua sudah lama tidak saling bertemu dan  kontak selama ini. Jadi dia pun sedikit kaget melihat tatto di lengannya. Gadis yang bersama Wildan juga tidak asing di mata Adi. Semakin dia menatapnya, ingatannya semakin jelas. Itu adalah Windy, Adik Wildan. Wajahnya masih sama sewaktu Adi melihatnya waktu kecil dulu.'Pasti Johan??!' Adi bergeming lalu menatap Johan." Johan? Ini.." Adi ingin melanjutkan perkataannya kemudian Johan memotongnya." Semuanya, kenalin, Ini Wildan bersama kawannya dan disamping Wildan adalah adiknya, Windy. Temanku semasa SD dan teman Adi juga." Johan menghampiri mereka berdua dengan tersenyum menatap Adi dan membungkukkan sedikit badannya kepada semua orang di kelompok itu.Kedatangan Wildan bersama kawanannya buk
Baca selengkapnya
Bab 23
Hari jum'at sore waktu itu. Karena Adi lelah sehabis bekerja, dia memutuskan untuk rebahan di kasurnya. Dia melihat ponselnya sebentar. Karena tak ada pesan penting yang masuk, dia bermaksud meletakkannya lagi. Namun ketika hendak meletakkan ponselnya, ada pesan masuk dari Johan. Karena kelompoknya sedang panas-panasnya dengan kubu seberang, dia berpikir bahwa mungkin akan ada kabar penyerangan.Ternyata Johan mengirim kabar bahwa ada seseorang yang sedang merindukannya. Tika, teman SMP mereka berdua. Namun 3 tahun dikelas yang sama dengan Adi. Tika memberi kabar kepada Johan dan meminta nomer kontak Adi. Karena rasa rindu Tika kepada Adi. Johan hanya memberinya nomor kontak tanpa memberitahu Tika kalau Adi sudah punya pacar.Setelah Adi menanyakan tentang kapan hari penyerbuan, Johan hanya membalas 'santai dan tunggu saja! Hahahaha.' Ahhh!! Dasar Johan.'ping' sebuah pesan dari nomer cantik dengan akhiran tiga 0 berurutan.'Tika??' Adi membalasnya.'Bi
Baca selengkapnya
Bab 24
Adi terperanjat ketika tiba-tiba bibir Tika sudah mendarat tepat di bibirnya. Rumah Tika berada tepat di gang belakang dekat areal persawahan. Jadi tak ayal masih jarang dilewati orang karena akses jalannya masih belum sempurna waktu itu. Kesempatan itu yang coba dimanfaatkan Tika yang langsung 'nyosor'." Tika, hentikan! " Adi berusaha melepaskan ciuman Tika dengan sedikit mendorongnya menjauh." Apa-apaan ini?" Adi melanjutkan dengan mengusap bibirnya." Aku rindu kamu, Di. Kau lihat kan? Rumahku sepi, jadi tak apa jika kita bermesraan sebentar?!" Wajah Tika semakin menggoda saat mengucapkan kalimat itu.Tika lalu berusaha mencoba meraih lengan Adi kembali dan memeluknya. Namun ditepis oleh Adi seketika. " Hei, Tika! Sudah cukup!" Adi sedikit membentak walaupun tidak keras." Jika kau semakin keras kepala akan ini, aku tak akan lagi menganggapmu teman!" Adi melanjutkan perkataannya dengan nada yang tak bisa dijelaskan lalu berusaha menjauh." Te
Baca selengkapnya
Bab 25
Sekembalinya Adi ke rumahnya, dia masih berpikir dengan bimbang apa yang telah dilaluinya. Sebagai lelaki, tak pernah terlintas dalam benaknya untuk melakukan hubungan intim dengan seorang gadis sebelum waktunya nanti tiba. Memang ada rasa penasaran akan hal itu, namun dia selalu menepis pikiran itu karena dia berpikir realistis. Jika hanya akan menyebabkan luka pada gadis itu, bukankah lebih baik menghindarinya? Tentunya berbeda jika sudah sah menjadi sepasang suami istri.'Ahhh, bagaimana yaa rasanya memecah keperawanan?' dalam pikirannya hanya pertanyaan itu yang terlintas.Namun Adi sadar, dia punya pacar seorang Vita. Dan Vita saat ini sudah tak perawan lagi. Keinginan dan rasa penasaran dalam pikirannya seketika memudar.'Ahhh, aku tak peduli tentang status apapun itu. Yang paling penting aku cinta dia. Aku akan menerima segala kekurangannya.' gumamnya dalam hati.Siapa yang tak menyesal jika mengetahui fakta yang sesungguhnya? Namun lagi-lagi dia menye
Baca selengkapnya
Bab 26
" Ujang?? Ngapain dia kemari?" Tiko berbisik ke telinga Karjo. Bagaimanapun, Tiko juga mengenalnya. Siapa yang tak mengenal Ujang? Sosok pria kekar yang sering dipanggil 'Kang Ujang' dalam kelompok Adi seumuran dengan mereka. Kang Ujang merupakan sosok yang berpengaruh. Dia punya banyak kenalan orang penting di Kota. Sosoknya dikenal luas karena dia juga pendiri organisasi berbasis suporter sepak bola. Dia juga yang menjadi 'Jenderal' organisasi suporter itu. Bahkan banyak diantara kelompok Adi yang masih belum mengenal sosoknya yang misterius. Yang mereka tahu, Kang Ujang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan berjiwa besar. Hal itu yang mendasari kelompok Adi sering berkunjung dan selalu memberi kabar jika mereka tengah berkumpul. Meskipun kadang tak jarang juga Kang Ujang melewatkan undangan itu karena berbagai urusan yang tak pernah diketahui oleh kelompok Adi.Kembali pada kubu Karjo dan Tiko yang tengah berkeringat dingin melihat Ujang yang juga tengah mendekat dengan beb
Baca selengkapnya
Bab 27
Jika digambarkan seperti apa suasana kala itu, terlihat seperti di film jepang yang terkenal di era 20-an. Seorang yang gagah berani tanpa seseorang di belakangnya dan berusaha menghadapi sekelompok musuhnya seorang diri. Hahahaha!Tapi ini bukan seperti itu, Desta adalah bajingan dan bukan seorang seperti Genji Takiya. Dia berdiri sendiri ditinggalkan temannya karena ulahnya sendiri. Seseorang yang berkata dan melangkah maju itu bukanlah Adi, tetapi Johan. " Kau mengerti sekarang?? Teman tak kan pernah bisa dibeli dengan uang. Kau memang terbiasa dengan banyak orang disekelilingmu, tapi mereka bukan menganggapmu teman. Kau sudah berulang kali kuperingatkan saat aku berada di kelompokmu dulu. Sekarang kau tahu?? Teman yang sebenarnya, akan bergerak dengan sendirinya membantu teman yang sedang mendapat masalah." Johan menggertakkan beberapa jarinya dengan menatap penuh dendam pada Desta.Adi ingin melangkah maju, namun dengan cepat dihentikan oleh Kang
Baca selengkapnya
Bab 28
Suara itu berasal dari tendangan Kang Ujang dan teriakan erangan dari Desta. Ingin sekali rasanya Kang Ujang membinasakan bocah yang tanpa rasa penyesalan itu. Namun dia berpikir ulang. Karena bilamana itu terjadi, dia pun juga tak akan bisa lari dari hukuman yang sangat berat nanti.Tak lama berselang sirine polisi terdengar semakit mendekat. Dua mobil polisi mendekati lokasi dan berhenti tepat di sebelah Kang Ujang. Dengan menodongkan pistolnya ke arah Kang Ujang " Jangan bergerak! Tiarap! Tiarap!" Bentak salah satu dari mereka.Kang Ujang mengangkat tangannya. Salah seorang dari mereka segera menarik tangan Kang Ujang lalu memborgolnya.Desta yang saat itu tersungkur segera di larikan ke Rumah sakit karena luka-lukanya yang sangat parah. Sebelum Kang Ujang menaiki mobil polisi, seseorang berteriak memanggilnya lantang." Tunggu!" Itu suara Ratno. Disini memang bukan wilayahnya, namun dia tak bisa diam saja mengetahui adiknya yang terluka parah." Apa
Baca selengkapnya
Bab 29
Tepat setelah mereka berpisah, Johan bermaksud mengantarkan Fanya kembali ke tempatnya bekerja di daerah Anjungan. Adi dan Vita juga memutuskan untuk pulang.Sesaat sebelumnya, saat mereka berempat asyik mengobrol, tanpa mereka sadari ada dua orang yang dengan sengaja mendekat pada motor Johan. Entah apa yang mereka lakukan, yang pasti terlihat mencurigakan.Singkat cerita, pada saat Johan mengantarkan Fanya ke arah Anjungan, ada suatu hal berbeda yang dirasakan Johan pada motornya. Namun karena mepetnya waktu dan saat yang sama Fanya harus segera bekerja, Johan tak menghiraukan hal itu.Daerah Anjungan terkenal dengan kelokan dan turunan yang curam, kondisi motor harus benar-benar fit jika melewati daerah itu. Dan hal itu yang memungkinkah dua orang tadi sengaja mengotak-atik motor Johan.Petaka terjadi tepat pada jalan turunan yang berkelok, motor Johan tak bisa di kendalikan karena remnya blong. Dia mencoba menghentikan laju motornya dengan cara menabrakka
Baca selengkapnya
Bab 30
Rumah Desta seketika ramai mendengar suara pintu yang di dobrak paksa oleh petugas. Desta yang saat itu tengah di kamar, dengan wajah takutnya menuruti apa yang diperintahkan oleh petugas. " Ampuunn, pak! Ampuuunnnn!!" Desta merengek dan menangis ketika itu. Dia juga sebenarnya tak berniat membunuh. Namun semua sudah terlambat. Alasan apapun tak kan bisa mengubah fakta bahwa Desta telah menghilangkan nyawa Johan dan Fanya.Ratno, yang mendengar berita itu juga tak bisa berbuat apa-apa. Dia menatap sayu Desta yang digiring petugas menuju mobil Polisi. Adiknya benar-benar sudah kelewat batas wajar.Hal yang sama juga terjadi di rumah Barjo. Meskipun Dia hanya menemani Desta waktu itu, namun Dia tak menduga bahwa hal itu dapat menyebabkan dua orang kehilangan nyawa karena ulah mereka.*Setahun kemudian. Di suatu Aula, sebuah acara digelar untuk Wisuda SMA tempat Vita menimba ilmu. Vita telah menyelesaikan studinya selama 3 tahun penuh. Dia termasuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status