Semua Bab Skandal dengan Bos: Bab 61 - Bab 64
64 Bab
Bab 61 Penyamaran
"Tian! Mengapa kamu bekerja tidak becus! Mencari di mana Hana saja tidak bisa!" Romeo berteriak dengan air mata yang memenuhi wajahnya. Suaranya saat berteriak bergetar, dan setelah itu dia menangis tersedu-sedu. "Mengapa kamu sama sekali tidak bisa menemukan Hana-ku. Di mana wanita itu! Di mana! Mengapa dia ditemukan terlebih dahulu oleh pihak kepolisian! Mengapa!" Suara Romeo menggelegar dan setiap getaran sedih yang terdengar jelas di teriakannya mengandung kepahitan. Dia sedih luar biasa. Baru kali ini Romeo merasa hidupnya tidak berarti dan dia kehilangan pijakannya. Baru beberapa hari lalu Romeo kehilangan nenek kesayangannya, saat ini dia harus kehilangan Hana, istri yang sangat dicintainya.Rangga menangis begitu kencang, sehingga Jenny menepuk pundaknya pelan dan berkata, "Mohon maaf. Kami terlambat." Rangga sesenggukan. Dia tidak mengira bahwa kejadiannya akan menjadi seperti ini. "Hana! Hanaa! Hanaaa!" Air mata Rangga jatuh tiada henti. Tangisan
Baca selengkapnya
Bab 62 Sebelum Berakhir
"Santi! Punya siapa ini?" tanya Elang, ketika dia mendapati bungkus rokok yang tersimpan dalam laci baju wanita itu. Keduanya berencana akan menikah, kedua keluarga mereka akan melangsungkan pernikahan untuk Santi dan Elang. Acara pernikahan mereka akan berlangsung seminggu lagi.Nyonya Haruka bersama dengan keluarga besar mereka datang ke rumah Santi hendak melamar wanita itu. Alasannya bukanlah kesopanan atau memang seperti yang mereka janjikan, alasan sebenarnya mereka datang ke rumah Santi adalah hendak memamerkan kekayaan keluarga mereka.Nyonya Haruka sengaja menggunakan perhiasan yang mahal dan begitu berat. Sehingga dia kelihatan seperti toko emas yang sedang berjalan.Bukannya iri, Nyonya Joan tertawa terbahak-bahak ketika dia melihat rivalnya datang ke rumahnya yang besar dengan niat terselubung yang mudah sekali untuk dibaca."Apakah harga emas sedang turun saat ini?" tanya Nyonya Joan kepada suaminya, suaranya sengaja ditinggikan agar Nyony
Baca selengkapnya
Bab 63 Sebuah Pertolongan
"Romeo, kamu bohong. Milik kamu besar sekali, dan ini sangat sakit," erang Hana tidak tahan ketika Romeo memasukinya berkali-kali. "Tolong, ini benar-benar sakit." Hana mengeluh, sementara tangan dan bibir lelaki itu terus bergerak membuat Hana begitu kesakitan."Diam saja, pejamkan mata kamu, dan rasakan aku." Romeo memulai lagi hentakannya, dan mengabaikan permintaan Hana. Dia melumat bibir, dan bermain dengan lidahnya. Bibirnya menjalari seluruh tubuh Hana. Sudah lama sekali mereka tidak melakukannya, dan Romeo sangat menginginkan Hana begitu rupa. Romeo begitu keras dan liat. Otot-otot tubuh lelaki itu terasa kekar di atas tubuhnya yang lembut.Hana merasakan tubuhnya meremang, dan dia tidak dapat berbuat apa-apa lagi selain memejamkan matanya. Namun, saat ini dirinya berada di dalam mobil dan udara pengap di sekitarnya sangat menyiksa dirinya. Tolong seseorang, tolong buka mobil ini, aku tidak bisa bernapas. Tolonglah! jerit Hana dalam
Baca selengkapnya
Bab 64 Cinta Pertamanya
"Tahan dia! Dia adalah orang yang kita cari! Dia Bima!" teriak Romeo kepada para polisi yang berada di sana. "Berhati-hatilah dia memiliki banyak anak buah di sini." Romeo memberitahu kepada orang-orang yang ada di sana.Semua orang yang mengelilinginya, menjadi lebih waspada terhadap situasi di sekitarnya. Jenny berhati-hati sebab orang-orang yang disangkanya baik ternyata adalah anak buah Bima.Berengsek! umpatnya dalam hati sebab selama ini mereka ternyata telah berkhianat. Mata Romeo melihat ke sekeliling, dia telah menerima tanda bahwa anak buahnya sudah berada di sana. Dia menghitung dan mengetahui bahwa jumlah mereka ternyata lebih banyak dari jumlah anak buah Bima. Bima tertawa. "Letakkan senjata kalian, kalian bukanlah lawan sepadanku," Bima sesumbar. Dia terbahak dan tangannya segera memiting tangan Romeo. Beberapa polisi yang mengikuti Jenny, mengangkat tangan masing-masing. Ketika Bima berteriak, "Letakkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status