Semua Bab Skandal dengan Bos: Bab 21 - Bab 30
64 Bab
Bab 21 Pengganti Kamu
Satu minggu yang penuh dengan ketegangan antara Romeo dan Hana segera berlalu. Lebih baik untuk tidak berdekatan dengan Romeo berjarak beberapa meter dengan lelaki itu saja sudah membuat Hana muak dan jengkelnya bukan main. Karenanya sebisa mungkin Hana memilih untuk tidak berurusan dengan Romeo. Lelaki itu tidak bisa menjaga hatinya! Dia menggoda wanita lain tepat di depan Hana!Terburu-buru ke kantor dan tidak sempat sarapan, Hana pergi ke kantin yang terletak di lantai paling bawah gedung. Tidak banyak yang pergi kesana pagi itu hanya segelintir saja dan pagi itu sangat sepi. Hana memakan sarapannya dengan cepat tidak seperti biasanya yang harus berlama-lama karena bertemu dengan kenalan yang ia jumpai di kantin. "Kabarnya dia akan dipindah jadi sekretaris Pak Elang?" Suara perempuan mendominasi toilet perempuan yang tak jauh dari kantin. "Dia benar-benar j*lang yang nggak tahu malu!" Hana menghentikan langkah
Baca selengkapnya
Bab 22 Sekretaris Baru yang Cantik
"Yang gantikan saya sebagai sekretaris Bapak, namanya Santi?" tanya Hana tanpa memperhitungkan bahwa mereka sebelumnya masih saling tidak bicara.Ada senyum tipis yang menghiasi wajah Romeo ketika Hana masuk ke dalam ruangannya. Dia berjalan perlahan menuju Hana yang berdiri dekat pintu masuk, menatap mata wanita itu lekat. Merasakan tatapan intens yang dilemparkan Romeo padanya, membuat tubuh Hana tidak nyaman. Dengan gelisah, Hana bersedekap, sementara wajahnya bergerak ke kiri dan kanan, dan tanpa sadar dia mengetukkan sepatunya ke lantai."Gugup?" tanya Romeo ketika jaraknya sudah dekat dengan Hana.Hana tersenyum sinis, dia menghentikan ketukan di sepatunya, dan mendengus kesal. "Buat apa gugup?" tanyanya dengan suara kesal, "jawab saja. Yang gantikan saya namanya Santi?" Dia pasti sangat cantik, pikir Hana dengan kesal."Kejutan.""Kejutan apa?" Hana terdengar tersinggung."Kejutan buat saya ... ternyata kamu mencari tau siapa pengganti
Baca selengkapnya
Bab 23 Rapat Bersama
Dokumen sudah berada di tangan Santi, dia melihatnya, mempelajari sebentar, namun matanya mengikuti gerakan Hana. Sebuah senyum licik mengambang samar di wajah Santi, dia harus membuat Hana cemburu. Memastikan bahwa Romeo benar-benar jatuh ke dalam pelukannya. Dia sudah merencanakan tentang menjatuhkan Hana sejak tahu bahwa wanita jalang yang menikah dengan Romeo adalah Hana."Kalau sudah tidak ada perlu lagi, kamu bisa keluar." Romeo tidak mendongak maupun melihat ke arah Hana, seakan apa yang baru saja terjadi, bagaimana Romeo berjalan dan memerangkap tubuh Hana hanyalah permainan yang memang sengaja dilakukan pria itu kepada Hana.Berengsek! pikir Hana dalam hati, dia benar-benar tidak suka dengan pria yang ada di depannya sekarang. Tidak masalah bila saat ini juga dia harus keluar dan meninggalkan ruangan ini, membiarkan Santi mendekati suaminya. Tapi .... Tapi, Santi itu jahat ....Hana tahu bahwa ada rencana yang akan dilakukan perempuan it
Baca selengkapnya
Bab 24 Baju Baru
Ketika Hana membereskan mejanya, dan hendak menyisihkannya di sisi meja sehingga nanti dia bisa mengangkutnya, tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Romeo dan Santi keluar dari sana. Wajah Romeo terlihat cerah dan tampan seperti biasa. Keduanya tertawa dan membicarakan masa kecil mereka."Tapi Abang curang. Abang bilang ke teman-teman kalau aku masih suka isap jari." Suara Santi terdengar manja dan membuat darah Hana mendidih. Hana dan Romeo baru saja berbaikan, namun saat ini Hana harus menyaksikan romantisme antara Romeo dengan teman masa kecilnya. Meskipun begitu Romeo tidak memberi komentar atas perkataan Santi. Pria itu hanya tersenyum dan tidak berbuat yang lain.Tetapi wajah Romeo seketika berubah, Hana tidak menyadari ini dia terlalu sibuk kesal dalam hatinya. Mengambil tas yang ada di atas kursi kerjanya, memasukkan alat tulis dan keperluan rapat lainnya, kemudian segera meninggalkan mejanya. "Mana Pak Elang," tanya Romeo den
Baca selengkapnya
Bab 25 Rapat dengan Elang
Hana menurut. Ini adalah jalan yang terbaik. Dia mengambil tas kertas yang ada di tangan Romeo, dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi. Ketika dia melihat blus apa yang sudah dibeli oleh Romeo, dan sempat dia tersenyum karena dia tahu bahwa Romeo pasti akan membelikannya sesuatu yang bagus dan mahal, namun ketika dia melihat apa yang ada di dalam, bibirnya mengerucut ngeri. Mengapa dia membelikan dirinya kemeja putih lengan panjang dengan celana bahan hitam tidak ketat. "Apakah saya harus memakai ini?" tanya Hana tidak sengaja membuka mulutnya terkesiap, dan dari luar sebuah jawaban tidak diduga berhasil didengarnya, "Iya."Hana mendesah, dia tidak terima. Dia bukan sedang magang, dia akan pergi ke sebuah acara. Banyak pengusaha yang akan datang ke tempat itu. Dengan sangat terpaksa Hana memakai kemeja putih itu. Wajahnya tertekuk.Dia segera mengenakan pakaian yang telah susah payah dicari itu, kemudian keluar dari toilet. Ta
Baca selengkapnya
Bab 26 Teman Lama
Siapa itu? dalam hati Hana, dia melihat sosok wanita yang baru saja dikenalnya sedang bersama dengan seorang pengantar minuman.Wanita itu mirip dengan Santi. Hana berdiri diam selama beberapa menit membiarkan elang berjalan lebih dulu di depannya, ketika dia melihat serta memperhatikan dengan saksama, ternyata wanita yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang adalah benar Santi. Sementara, laki-laki pengantar minuman yang sedang bersama Hana adalah teman SMA-nya. Hana terkesiap dia mengenal sosok itu. Laki-laki itu adalah Bobby. Rupanya Santi mengenal Bobby.Tetapi untuk apa Santi memberikan amplop putih yang kemudian dengan cepat Bobby memasukkannya ke dalam kantong? tanya Hana dalam hati.Hana menebak bahwa amplop itu berisi uang, ketika Santi memberikan amplop itu dan Bobby menerimanya. Hana ingat Bobby menganggukkan kepalanya berkali-kali sambil tersenyum dan menyeringai dengan wajah bengis yang dulu sering diperlihatkan laki-laki itu ketik
Baca selengkapnya
Bab 27 Teman Lama Pembuat Masalah
Hana teringat ketika dia pertama kali turun dari mobil, dia melihat Bobi sedang bersama dengan Santi. Ada yang tidak beres dengan senyum di wajah Bobby dan Hana merasa akan ada sesuatu hal buruk yang terjadi. "Perpaduan rasanya enak." Tangan Bobby terulur ke depan dan sebentar lagi dia hendak menumpahkan minuman itu ke baju Hana. Sayangnya, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, sebab saat itu seseorang menabrak Bobby dan Bobby dengan berat badan besar tidak mampu menahan gelas yang ada di tangannya. Tanpa dikehendaki, isi dari gelas itu tumpah mengenai orang yang berada di sebelah kiri Hana. Beruntung, Hana berhasil menghindar dari tangan Bobby."Aaa!" teriak wanita yang kini bajunya terkena tumpahan air, "ada apa dengan kamu!" wanita berusia 40-an berteriak memaki Bobby. Wanita itu adalah istri dari pemilik hotel tempat mereka berkumpul saat ini.Para tamu undangan ikut terkejut, mereka benar tidak percaya, melihat Bobby m
Baca selengkapnya
Bab 28 Usaha Bima
"Sendirian?" tanya seseorang yang berada tepat di belakang Hana.Hanya membutuhkan waktu lima detik, Hana seketika mematung. Bulu kuduknya berdiri, seakan ada sesuatu menakutkan yang sedang terjadi saat ini. Suara ini. Suara yang familier. Dia tentu saja tahu siapa pemilik suara ini. Entah mengapa, tetapi tubuhnya benar-benar tidak bisa digerakkan. Wajah Hana seperti sedang melihat hantu, padahal suara itu datangnya dari belakang.Mau apa laki-laki ini! Sial! rutuk Hana dalam hati. Hubungan mereka sudah berakhir sejak istri laki-laki itu datang dan menginterupsi pernikahannya dengan Bima.Dengan perut buncit, istri Bima datang dan membuat pernikahannya dengan Bima gagal. "Apa kamu benar-benar lupa sama saya?" tanya Bima, perlahan suara itu mendekat, dan membuat jantung Hana berdegup amat kencang. Wajah Hana tak keruan. Kakinya bahkan seakan tidak bisa menopang seluruh berat tubuhnya."Jangan mendekat!" Adalah perintah yang hendak
Baca selengkapnya
Bab 29 Perkelahian
Tiba-tiba, seorang pria meninju penjaga keamanan di wajah dan perut sehingga dia jatuh hingga lututnya menyentuh lantai, dan kemudian pria itu memukul penjaga keamanan tepat di kepala dengan pistol.Seorang pria lain menodongkan pistolnya ke penjaga keamanan lain dan berteriak, "Jangan bergerak! Jangan bergerak! Tetap merunduk! Tetap merunduk!"Dan semua pelanggan yang ada di sana mulai terlihat ketakutan. Semuanya baik pria dan wanita diminta untuk berlutut, salah satu penjahat menembak ke arah langit-langit, alhasil menimbulkan bunyi yang sangat keras. Dia memerintahkan sambil menodongkan pistolnya saat mengatakan, "BERLUTUT!" kepada masing-masing pelanggan dan staf.Pria lain muncul dan berkata, "Tetap merunduk, kami hanya akan mengambil uang dari toko ini, tetap berlutut dan tempelkan kepala kalian di lantai, jangan mencoba untuk berani melawan karena kami tidak akan ragu untuk menembak kalian semua!" Suara si penjahat terdengar mengintimidasi.Hana dan Bim
Baca selengkapnya
Bab 30 Tunangan Siapa?
"Tunangan?" tanya Romeo mengernyitkan dahinya."Tunangan?" Hana memandang Bima dengan pandangan kesal, mengapa dia masih menganggap mereka masih bertunangan? Romeo menarik tubuh Hana, sehingga istrinya kini berada di belakangnya.Sementara Bima yang melihat kejadian ini terbakar api cemburu. Bukan pria itu yang seharusnya melindungi Hana, tetapi dirinyalah yang menjadi pelindung bagi Hana."Apa yang kamu lakukan dengan tunanganku!" bentak Bima dengan wajah dan suara kacau. Tubuh Romeo kaku, dia tidak menyukai ide tentang tunangan. Siapa di dunia ini yang telah beristri kemudian mengakui istri orang lain sebagai tunangannya? tanya Romeo marah sambil mengepalkan tangannya."Apa kamu satu-satunya di dunia yang memiliki pikiran pendek seperti ini?" tanya Romeo dia masih ingat pada hari pernikahan Hana, istri Bima datang dengan memperlihatkan bahwa dirinya sedang hamil kepada semua tamu undangan. Dan bagaimana keluarga wanita itu membela posisi wanita itu ma
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status