Semua Bab PENAKLUK CEO : Bab 71 - Bab 80
91 Bab
RAHASIA AMANDA
     Amanda mengempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Ia merasa sangat sedih. Di depan Kiara dan Rangga tadi ia memang bisa bersikap kasar dan angkuh. Tapi, saat ia sendiri ia tidak bisa melakukan apa-apa selain hanya rasa sakit hati.     Dulu, Amanda ingat dengan jelas bagaimana sang ayah yang seharusnya menjadi penjaga dan pelindung sudah menjualnya kepada seorang pengusaha. Semua itu dilakukan sang ayah hanya karena perlu modal.***       "Silakan, Pak," kata pria berwajah sangar itu kepada Billy. Pria itu segera keluar dari kamar dan meninggalkan Billy bersama Amanda yang sedang meringkuk ketakutan. "Siapa namamu?" tanya Billy. "A-Amanda, Om."       Billy hanya tertawa kecil melihat gadis yang tampak ketakutan itu. Ia yakin sekali jika ia langsung ke menu utama gadis itu pasti akan melawan sekuat tenaga. Dan, malam ini Billy sudah tidak ingin mendapat perla
Baca selengkapnya
NASIHAT IBU
    Sepulang dari rumah sakit, Kiara langsung menyalakan keran air hangat dan mengisi bathtubnya. Kemudian ia pun langsung berendam dengan air hangat dan tak lupa juga sabun aroma terapi yang membuatnya begitu rileks dan segar. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian ia pun membaringkan dirinya di atas ranjang dan langsung meraih ponselnya.    Perlahan ia mengelus perutnya yang semakin membesar.“Mama tidak akan menyerah untuk bisa mendapatkan hati papamu kembali, Nak. Papa sebentar lagi akan pulang dan kembali pulih. Mama yakin kita akan bahagia lagi nanti,” kata Kiara dengan suara tertahan.      Air matanya menetes perlahan, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan Khairani masuk dengan membawa segelas susu hangat. Sejak Kevin kecelakaan, Kiara tinggal bersama Rinjani sementara Aulia menjaga Kevin bergantian dengan Rangga.     Rangga bahkan rela meninggalkan ur
Baca selengkapnya
ATAS NAMA CINTA
Kiara menatap gadis yang berdiri di hadapannya. Dia adalah Raisa, anak Rinjani yang paling kecil, adiknya."Ternyata kakakku cantik sekali, ya. Apa kabar, Kak?" sapa Raisa dengan hangat.“Raisa akan membantu sementara di perusahaan sementara Rangga menemanimu, Kiara sayang,” jelas Rinjani.     Kiara menatap sang ibu.“Ma, aku sama sekali tidak menyangka mama akan melakukan sampai sejauh ini.”“Kiara, Kevin adalah menantu mama. Dan, Mama punya kewajiban untuk membantu. Sekarang, kalau bukan Rangga yang ada di dekat Kevin lalu siapa lagi? Apa kamu mau gadis itu yang menemani suamimu?”     Kiara menggeleng dengan cepat, melihat hal itu Raisa dan Rinjani hanya tertawa kecil.“Aku ke rumah sakit dulu kalau begitu, Ma,” pamit Kiara.“Iya, Mama tidak bisa mengantar. Kamu diantar Raisa saja, ya. Di sana ada mama Aulia, kan?” kata Rinja
Baca selengkapnya
MENANTU KESAYANGAN
     Suasana menjadi sedikit canggung, Kiara bingung harus memulai dari mana pembicaraan mereka. Apa lagi Rangga pun keluar dari ruangan hingga Kevin dan Kiara hanya berdua saja.“Bagaimana kandunganmu, Kiara? Mama bilang kamu ... kita sudah menikah. Dan, jujur saja setiap kali kamu datang aku merasa sangat nyaman.”“Itu karena aku istrimu,” jawab Kiara perlahan.    Kevin menghela napas panjang. "Aku tidak ingat. Dokter bilang aku akan kembali mengingat semuanya. Tapi, entah kapan itu.""Aku akan membantumu untuk kembali sembuh dan ingat lagi kepadaku. Mungkin saat kau sudah sehat nanti kamu akan menemani aku lahiran, Mas."“Apa aku boleh mengelus perutmu?” tanya Kevin.     Kiara menganggukkan kepala, dan saat tangan Kevin menyentuh perut Kiara, mendadak bayi dalam perut Kiara menendang. Tawa Kevin lepas seketika, ia merasa geli saat merasaka
Baca selengkapnya
KARENA AKU HAMIL
     "Ya, aku akan menikah dengan Kevin. Suka atau tidak, setuju atau tidak karena dia harus bertanggung jawab atas apa yang sudah ia lakukan kepadaku!" seru Amanda. "Aku tau siapa kamu sejak dulu, Amanda. Kevin terlalu bodoh untuk percaya dan jatuh cinta kepadamu dulu," kata Rangga. "Kamu itu siapa bisa mengata-ngatai aku dan menghakimiku?" tanya Amanda dengan kesal.     Rangga menghela napas panjang, "Amanda, aku cukup tau siapa kamu. Atau apa aku harus membongkar apa yang sudah terjadi?""Apa yang sudah terjadi?" tantang Amanda. "Aku tau jika bukan Kevin yang pertama kali menyentuh tubuhmu seperti yang Kevin pernah katakan kepadaku, Manda. Aku tau jika almarhum ayahmu pernah menjualmu pada seorang pengusaha kaya yang bernama Pak Billy. Aku tidak tau cara apa yang kamu gunakan untuk menipu Kevin. Tapi, belakangan aku baru tau jika ada selaput dara buatan yang mudah digunakan. Bahkan katanya tidak j
Baca selengkapnya
BERTAHANLAH KIARA
     "Kamu tidak tau apa pun tentang kehidupanku, Kiara!" pekik Amanda sambil mendorong Kiara dengan keras dan membuat wanita yang sedang hamil itu terjatuh.      Kiara yang tidak menyangka sama sekali Amanda akan mendorongnya tidak sempat mengelak. Dan ia merasa bagian perutnya terasa sangat sakit. Rangga yang melihat sang kakak terjatuh tentu saja panik luar biasa. Apa lagi saat melihat ada darah yang mengalir di paha Kiara.      Tanpa pikir panjang Rangga bergegas menggendong Kiara dan membawanya ke IGD. "Ada apa Rangga?" tanya Aulia yang datang dengan tergopoh-gopoh. "Amanda mendorong kak Kiara, Tante," jawab Rangga. "Kurang ajar, memang harus diberi pelajaran!" maki Aulia. Wanita itu hendak beranjak pergi, tetapi Rangga menahan tangannya."Jangan Tante, biarkan saja dulu. Yang penting saat ini kita jaga kak Kiara dulu. Apa Kevin sudah selesai operasi?" 
Baca selengkapnya
PEREMPUAN TIDAK TAU DIRI
     Sementara itu di sebuah apartemen, Nancy sedang asik bersama seorang pria muda yang cukup gagah. Lebih gagah dari Baron. Ya, Nancy memang sering mengundang pemuda untuk memuaskan nafsunya“Bolehkah aku mengulum milikmu?”Tanpa perasaan malu, Nancy itu mengatakan keinginannya saat melihat milik Gerri yang besar menjuntai. Gerri kikuk dibuatnya. Pemuda itu baru saja dibawanya dari Club malam milknya.“Kamu enggak malu apa bicara seperti itu, Tante?” sahut Gerri yang heran kenapa Nancy itu begitu frontalnya berkata dan merendahkan dirinya sendiri.“Buat apa malu kalau aku memang membutuhkannya? Dan punyamu itu, membuatku tidak tahan,” ucapnya tenang. Sekarang, Gerri melihat Nancy itu menggeser tubuhnya yang terikat lebih dekat ke Gerri sambil membuka mulut.Gerri mundur satu langkah. Terlihat Nancy itu menjulurkan lidahnya berusaha untuk menggapai. Namun, Gerri membalikan badan kekarnya. Mem
Baca selengkapnya
KELAHIRAN BAYI
"Sakit, Dok!" Kiara memegangi perutnya semakin sakit.Kiara akhirnya berteriak. Dokter dan perawat yang menangani Kiara hanya bisa menenangkan wanita yang hampir melahirkan itu.Kiara terus memegangi perutnya, "Dokter, sakit!" Kiara mulai terisak."Iya Bu, tunggu sebentar, sabar ya," kata salah seorang perawat.      Kiara mengingat ucapan dokter , jika kontraksi berlangsung lakukan dengan menarik napas panjang, lalu keluarkan secara perlahan seterusnya sampai benar- benar kontraksi sedikit mereda. Tangan Kiara mulai gemetar, rasa sakit di seputar pinggangnya kian menjadi termasuk panggulnya.      Tetapi usaha yang Kiara lakukan sia-sia. Ia berusaha untuk menahan rasa sakitnya tetapi sia-sia saja. Bahkan tenaganya semakin melemah."Bu, Ibu harus kuat. Demi bayi Ibu," ucap perawat sambil menggenggam tangan Kiara..      Tangisan Kiara yang bercampur getaran suaranya, seakan pecah.
Baca selengkapnya
RENCANA
      Rangga hanya bisa panik melihat kondisi Kevin yang mengeluh kepalanya sakit. Saat ini hanya dia yang berada di rumah sakit. Dengan cepat ia pun segera memanggil dokter. "Silakan tunggu di luar dulu. Biar kami periksa kondisi saudara Kevin," kata perawat yang menangani Kevin.       Rangga pun hanya bisa menunggu di luar dengan gelisah. Malam sudah sangat larut sehingga ia tidak memberi kabar kepada Aulia atau Rinjani. Setelah beberapa lama menunggu, dokter pun keluar."Bagaimana kondisi Kevin, Dok?" tanya Rangga cemas."Tidak apa-apa. Tadi baru saja kami beri suntikan pereda nyeri dan obat tidur supaya pasien bisa beristirahat dengan tenang.""Baiklah, terima kasih banyak Dokter," kata Rangga.      Rangga pun segera masuk kembali ke dalam kamar perawatan Kevin. Ia merasa sangat lega saat melihat Kevin tertidur dengan pulas. Pemuda itu pun akhirnya membaringkan tubuh di atas
Baca selengkapnya
KESENANGAN TANTE NANCY
     Nancy keluar dari kamar mandi dengan satu langkah lebar, sehingga terlihat sebagian dari kaki jenjangnya yang putih mulus. Meski sudah berusia hampir 53 tahun, tetapi Nancy memangselalu merawat tubuhdan kecantikannya dengan sangat baik.   Jantungnya berdegup kencang tatkala sang suami sedang memandanginya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Suaminya itu terlihat tidak sabar menanti istrinya itu untuk segera mendekat.    Ia sengaja pulang cepat karena Gusti dan kedua anaknya pulang ke Jakarta.“Sini, Sayang,”  kata Gusti. Nancy beringsut mendekati suaminya dengan langkah pelan sembari kedua tangannya yang memegang ujung dari handuk kimononya. Di saat bersamaan, sang suami pun melucuti baju tidurnya dan melemparkannya serampangan.     Kini, Nancy sudah sangat dekat dengan Gusti. Tanpa membuang waktu, Gusti lantas mendorong tubuhnya sampai telentang di kasur. Nancy yan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status