All Chapters of You Are Mine, Maria: Chapter 51 - Chapter 60
90 Chapters
51. Memulai Hari Baru
Maria turun ke lantai bawah, pagi ini dia terbangun dalam keadaan lapar. Dia tidak ingin merepotkan Rose yang beberapa hari ini selalu melayaninya, dia sudah sembuh dan dia ingin melakukannya sendiri.Ketika sampai di ruang makan, langkahnya menjadi kaku dan pelan. Di sana ada Jaccob dan Aciel yang sedang sarapan juga.'Sial' batin Maria. Dia lupa jika Jake selalu sarapan sebelum jam 7 pagi. Dia merutuki dirinya sendiri karena sudah turun di jam seperti ini. Jika dia berbalik dan pergi, yang ada dia hanya dianggap pengecut oleh Jake.Akhirnya Maria mendongakkan kepalanya dengan angkuh, berjalan dengan langkah tegas dan duduk di samping Aciel."Pagi Aciel," sapa Maria lalu mengambil roti dan selai yang ada di depannya.Hati Jaccob memanas, dia memandang Maria dengan tajam. Tapi yang dipandang seolah tak menganggap keberadaan dirinya.Suasana tegang menyelimuti ruang makan itu, Aciel hanya meringis karena sedaritadi Maria mengajaknya ngobr
Read more
52. Menjadi Model
"Kenzo," teriak Jake begitu panggilan itu terangkat. "Ke ruanganku cepat!" bentaknya lalu membanting asal-asalan handphone itu ke meja.Jake menyenderkan tubuhnya pada kursi kerjanya sambil memijit pelan pelipisnya. Sungguh, dia sangat ingin mencincang orang saat ini.Ketika pintu ruangan itu terbuka dan Kenzo masuk ke dalam. Jake segera membanting salinan berkas ke tubuh Kenzo. Dia menatap nyalang Kenzo yang menjadi sekretarisnya saat di kantor itu."Apa maksudnya? Kenapa proyek Vilent menggugat perusahaan kita? Di mana surat perjanjian yang sudah di tandatangani itu!" teriak Jake marah pada Kenzo.Hari ini dia dikejutkan dengan kabar yang sangat tidak menyenangkan. Seorang partner kerjanya tiba-tiba membatalkan proyek hunian Vilent secara sepihak.Jake tidak tahu pasti kenapa itu bisa sampai terjadi, bukankah seharusnya mereka yang rugi jika sampai Jake menggugatnya. Karena Jake mempunyai surat perjanjian di atas hitam-putih."Buka
Read more
53. Bertemu
Dibandingkan dengan Maria, Jaccob sedang berkutat dengan laptopnya saat ini di kantor. Dia benar-benar jengah dengan hal yang dilakukan Sera. Setelah mengetahui jika Sera mencuri dokumen penting miliknya, Jaccob tak tinggal diam. Dia menyuruh bawahannya untuk menyelidiki siapa Sera sebenarnya. Dan hal yang membuatnya ingin mencekik wanita itu adalah, ternyata dia berkerja sama pada Lucas. Jake juga baru tahu partner kerjanya yang membatalkan proyek vilent juga telah disogok oleh Lucas. Hal itu membuat Jaccob tak tinggal diam. Kemarin dia benar-benar membuat pelajaran dengan pimpinan perusahaan itu. Anak buah Jake berhasil menculiknya, dan Jake dengan senang hati menyiksa lelaki tua itu. Meskipun Jake rugi jutaan dolar, tapi dia sangat puas bisa melihat lelaki tua itu menderita. Sekarang hanya tinggal mengejar parasitnya saja. Dia akan membuat perhitungan pada Sera dan Lucas. Malam ini Jake datang ke bar miliknya. Dia menunggu kedat
Read more
54. Mabuk Kenikmatan
Maria sedang berkutat dengan make-up di depan meja riasnya. Sejak dia menjadi model, Maria sudah bisa memakai make-up sendiri saat ini.Dia memperhatikan lagi dirinya yang terpampang di cermin itu, tinggal sentuhan terakhir dengan lipstik maka semuanya sudah selesai.Maria mengambil sebuah tas slempang yang senada dengan gaun merah cherynya. Dia tersenyum berjalan keluar dari kamar. Saat dia berbalik menutup pintu kamarnya, Maria kaget melihat Jake yang berdiri di dekatnya, diam dan menatapnya tajam.Maria berdehem sebentar, dia mengalihkan pandangannya tidak ingin menatap Jake terlalu lama. Dia segera pergi dari sana, entah mengapa suasana hatinya menjadi sedikit buruk melihat Jake yang hanya mendiamkannya seperti itu."Aku akan mengantarkanmu Maria," ucap Aciel yang tiba-tiba juga sudah ada di dekat Maria. Membuat Maria yang masih memikirkan Jake jadi sedikit kaget."Oh... Tidak usah, aku bisa mengemudikan mobil sendiri Aciel," ucap Maria membuka
Read more
55. Oh Shit...
Jake mengerjapkan matanya dengan malas. Dia menyembunyikan wajahnya dari sinar matahari pagi ke ceruk leher Maria. Dia semakin mendekatkan tubuhnya ke wanita itu, tangannya memeluk erat perut Maria. Maria sedikit terganggu tidurnya karena tingkah Jake. Dia memaksa membuka matanya, kepalanya sangat sakit. Dia masih memikirkan apa yang terjadi semalam ketika mendapati sebuah tangan melingkar di perutnya. Spontan Maria kaget dan langsung terduduk, dia lebih kaget lagi saat tubuhnya telanjang dan ada seorang lelaki di sampingnya. Dia segera menarik selimut itu untuk menutupi tubuhnya. "Mary, apa yang kau lakukan. Kembalilah ke sini, masih terlalu pagi untuk bangun." Deg... Maria kaget mendengar suara lelaki itu, tangannya bergerak membalik wajah yang bersembunyi di bantal. "Oh shit, Jake apa yang kau lakukan padaku?" teriak Maria. Dia segera bangun dan berdiri dari ranjang. Dirinya masih merasa bingung den
Read more
56. Pertengkaran yang Indah
Maria menoleh ketika Aciel memanggilnya. Dia masih ada di tengah-tengah danau itu untuk berenang."Naiklah, ini sudah terlalu lama, kau bisa sakit nanti," ucap Aciel bertolak pinggang di atas dermaga itu.Maria tersenyum, dia berenang mendekati dermaga, setelahnya dia naik ke atas."Kau bisa berenang di kolam renang Maria, kenapa memilih di danau? Bagaimana jika ada ular atau binatang lainnya," ucap Aciel sedikit kesal."Aku hanya ingin menyatu dengan alam Aciel, terimakasih," ucap Maria tersenyum."Terimakasih untuk apa?" tanya Aciel."Tidak memberitahukan keberadaanku pada Jake," balas Maria."Hem.. Baiklah jika kau masih ingin di sini. Aku akan pergi dulu, banyak urusan yang belum ku selesaikan," ucap Aciel, dia berbalik hendak pergi dari sana."Aciel,"Langkah Aciel terhenti, dia barbalik dan menatap Maria lagi. Salah satu alisnya terangkat, tangannya bertolak pinggang."Em.. Bisakah kau meminjamkan baju ganti? Aku lupa
Read more
57. Kebersamaan
Jake memainkan rambut Maria dengan jarinya, mereka habis bercinta siang ini dan sekarang tubuh telanjang mereka masih ditutupi oleh selimut."Mary." panggil Jaccob."Hemm," ucap Maria tanpa membuka matanya, dia masih nyaman di pelukan Jake saat ini."Aku ingin memberitahumu yang sebenarnya." ucap Jake."Apa?" tanya Maria, dia membuka matanya dan menatap ke arah Jaccob."Sebenarnya," ucap Jake sedikit ragu. "Sebenarnya apa yang kau lihat di malam itu adalah sebuah jebakan," ucap Jake lagi menghela nafas pelan."Jebakan apa?" tanya Maria lagi."Sera menjebakku, dia memasukkan obat ke dalam minumanku sehingga kami bisa melakukan itu," ucap Jake yang tak mengalihkan pandangannya dari Maria. "Setelah aku pingsan, dia mencuri sebuah dokumen dariku." imbuhnya.Maria mengangkat alis, dia masih menunggu Jaccob menyelesaikan ucapannya. "Kau tahu siapa yang menyuruh Sera untuk mendekatiku?" tanya Jake. "Mem
Read more
58. Tawanan Menyedihkan
Setelah mendapat kabar dari Aciel, Kenzo segera menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Saat ini dia masih menunggu Sean karena tadi dia bilang ingin menghampirinya.Waktu menunjukan pukul 7 lebih ketika Sean menelfon dirinya. Kenzo segera merapikan mejanya dan turun ke lantai bawah. Di depan pintu masuk perusahaan, dia melihat Sean dengan penampilan tak formalnya.Celana jeans biru dengan sepatu putih, ditambah sebuah jaket kulit membungkus tubuhnya, rambutnya tersisir sedikit acak-acakan menambah pesonanya sendiri. Kenzo hanya berdecak saat ini, dia tidak bisa pulang terlebih dahulu dan penampilannya masih seperti orang kantoran sekarang."Kenapa wajahmu jelek seperti itu?" Sean menatap Kenzo menyerngit heran."Lihatlah penampilanmu, kau sudah sangat stylist, sedangkan aku? Mandi saja belum," keluh Kenzo."Hahahaha, meskipun kau belum mandi tapi jika banyak uang, wanita manapun akan datang menggodamu," ucap Sean terkekeh.Kenzo hanya b
Read more
59. Trending Berita
Lucas memutar-mutar gelas yang ada di tangannya. Matanya tajam menatap seorang wanita penghibur yang ikut berjoget di lantai dansa itu.Lucas merasa buruk hari ini. Dia tidak bisa menemukan keberadaan Sera, setelah wanita itu berpamitan akan bertemu Jake. Dia hanya kepikiran jika wanita itu kenapa-napa.Lucas memang tak mencintai Sera, tapi dia berhutang budi pada wanita itu. Itu juga yang menyebabkan Sera berada di sisinya selama ini.Wanita itu pernah menolongnya ketika dirinya sekarat saat penyerangannya pada Jake beberapa tahun silam. Saat itu dirinya mengalami pembengkakkan pada ginjal karena efek gas yang diberikan oleh Jake.Saat Lucas merasa kesakitan karena penyakitnya, wanita itu datang memberikan salah satu ginjalnya pada Lucas. Dia bahkan memberikan cuma-cuma hanya dengan syarat agar Lucas bisa memenjarakan kedua orang tuanya dan dia bisa di sisi Lucas.Selama ini Lucas membiarkan Sera di sisinya karena dia selalu puas dengan pelayanan
Read more
60. Shock...
Maria mendesah malas, dia memutar-mutar kursi kerja Jake. Dia sungguh bosan, sudah hampir 2 jam tapi Jake belum kembali dari ruang meetingnya. Jika tahu begini mungkin Maria tadi tidak ikut ke kantor.Ketika Maria masih sibuk dengan pemikirannya, pintu ruangan terbuka."Jika kau meninggalkanku seperti ini lebih baik aku pulang merawat kebunku Jake," ucap Maria malas tanpa menoleh. Dia memejamkan matanya erat, masih sibuk memutar kursi itu."Ehhemm," suara seorang lelaki yang tidak Maria kenal menggema di ruangan itu. Maria segera berbalik dan membuka matanya, betapa kagetnya dia melihat seorang pria paruh baya menatapnya tajam."Maaf, anda siapa?" tanya Maria sopan, dia merapikan penampilannya yang sedikit berantakan."Kau yang siapa? Kenapa ada di ruangan anakku," ucap lelaki paruh baya itu.Maria yang mendengar itu langsung berdiri kaget. Anak? Jadi lelaki yang ada di depannya ini adalah ayah Jake? Oh sungguh, Maria ingin menenggelam
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status