Maria sedikit terganggu tidurnya karena tingkah Jake. Dia memaksa membuka matanya, kepalanya sangat sakit. Dia masih memikirkan apa yang terjadi semalam ketika mendapati sebuah tangan melingkar di perutnya.
Spontan Maria kaget dan langsung terduduk, dia lebih kaget lagi saat tubuhnya telanjang dan ada seorang lelaki di sampingnya. Dia segera menarik selimut itu untuk menutupi tubuhnya.
"Mary, apa yang kau lakukan. Kembalilah ke sini, masih terlalu pagi untuk bangun."
Deg...
Maria kaget mendengar suara lelaki itu, tangannya bergerak membalik wajah yang bersembunyi di bantal.
"Oh shit, Jake apa yang kau lakukan padaku?" teriak Maria. Dia segera bangun dan berdiri dari ranjang. Dirinya masih merasa bingung den
Maria menoleh ketika Aciel memanggilnya. Dia masih ada di tengah-tengah danau itu untuk berenang."Naiklah, ini sudah terlalu lama, kau bisa sakit nanti," ucap Aciel bertolak pinggang di atas dermaga itu.Maria tersenyum, dia berenang mendekati dermaga, setelahnya dia naik ke atas."Kau bisa berenang di kolam renang Maria, kenapa memilih di danau? Bagaimana jika ada ular atau binatang lainnya," ucap Aciel sedikit kesal."Aku hanya ingin menyatu dengan alam Aciel, terimakasih," ucap Maria tersenyum."Terimakasih untuk apa?" tanya Aciel."Tidak memberitahukan keberadaanku pada Jake," balas Maria."Hem.. Baiklah jika kau masih ingin di sini. Aku akan pergi dulu, banyak urusan yang belum ku selesaikan," ucap Aciel, dia berbalik hendak pergi dari sana."Aciel,"Langkah Aciel terhenti, dia barbalik dan menatap Maria lagi. Salah satu alisnya terangkat, tangannya bertolak pinggang."Em.. Bisakah kau meminjamkan baju ganti? Aku lupa
Jake memainkan rambut Maria dengan jarinya, mereka habis bercinta siang ini dan sekarang tubuh telanjang mereka masih ditutupi oleh selimut."Mary." panggil Jaccob."Hemm," ucap Maria tanpa membuka matanya, dia masih nyaman di pelukan Jake saat ini."Aku ingin memberitahumu yang sebenarnya." ucap Jake."Apa?" tanya Maria, dia membuka matanya dan menatap ke arah Jaccob."Sebenarnya," ucap Jake sedikit ragu. "Sebenarnya apa yang kau lihat di malam itu adalah sebuah jebakan," ucap Jake lagi menghela nafas pelan."Jebakan apa?" tanya Maria lagi."Sera menjebakku, dia memasukkan obat ke dalam minumanku sehingga kami bisa melakukan itu," ucap Jake yang tak mengalihkan pandangannya dari Maria. "Setelah aku pingsan, dia mencuri sebuah dokumen dariku." imbuhnya.Maria mengangkat alis, dia masih menunggu Jaccob menyelesaikan ucapannya."Kau tahu siapa yang menyuruh Sera untuk mendekatiku?" tanya Jake."Mem
Setelah mendapat kabar dari Aciel, Kenzo segera menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Saat ini dia masih menunggu Sean karena tadi dia bilang ingin menghampirinya.Waktu menunjukan pukul 7 lebih ketika Sean menelfon dirinya. Kenzo segera merapikan mejanya dan turun ke lantai bawah. Di depan pintu masuk perusahaan, dia melihat Sean dengan penampilan tak formalnya.Celana jeans biru dengan sepatu putih, ditambah sebuah jaket kulit membungkus tubuhnya, rambutnya tersisir sedikit acak-acakan menambah pesonanya sendiri.Kenzo hanya berdecak saat ini, dia tidak bisa pulang terlebih dahulu dan penampilannya masih seperti orang kantoran sekarang."Kenapa wajahmu jelek seperti itu?" Sean menatap Kenzo menyerngit heran."Lihatlah penampilanmu, kau sudah sangat stylist, sedangkan aku? Mandi saja belum," keluh Kenzo."Hahahaha, meskipun kau belum mandi tapi jika banyak uang, wanita manapun akan datang menggodamu," ucap Sean terkekeh.Kenzo hanya b
Lucas memutar-mutar gelas yang ada di tangannya. Matanya tajam menatap seorang wanita penghibur yang ikut berjoget di lantai dansa itu.Lucas merasa buruk hari ini. Dia tidak bisa menemukan keberadaan Sera, setelah wanita itu berpamitan akan bertemu Jake. Dia hanya kepikiran jika wanita itu kenapa-napa.Lucas memang tak mencintai Sera, tapi dia berhutang budi pada wanita itu. Itu juga yang menyebabkan Sera berada di sisinya selama ini.Wanita itu pernah menolongnya ketika dirinya sekarat saat penyerangannya pada Jake beberapa tahun silam. Saat itu dirinya mengalami pembengkakkan pada ginjal karena efek gas yang diberikan oleh Jake.Saat Lucas merasa kesakitan karena penyakitnya, wanita itu datang memberikan salah satu ginjalnya pada Lucas. Dia bahkan memberikan cuma-cuma hanya dengan syarat agar Lucas bisa memenjarakan kedua orang tuanya dan dia bisa di sisi Lucas.Selama ini Lucas membiarkan Sera di sisinya karena dia selalu puas dengan pelayanan
Maria mendesah malas, dia memutar-mutar kursi kerja Jake. Dia sungguh bosan, sudah hampir 2 jam tapi Jake belum kembali dari ruang meetingnya. Jika tahu begini mungkin Maria tadi tidak ikut ke kantor.Ketika Maria masih sibuk dengan pemikirannya, pintu ruangan terbuka."Jika kau meninggalkanku seperti ini lebih baik aku pulang merawat kebunku Jake," ucap Maria malas tanpa menoleh. Dia memejamkan matanya erat, masih sibuk memutar kursi itu."Ehhemm," suara seorang lelaki yang tidak Maria kenal menggema di ruangan itu. Maria segera berbalik dan membuka matanya, betapa kagetnya dia melihat seorang pria paruh baya menatapnya tajam."Maaf, anda siapa?" tanya Maria sopan, dia merapikan penampilannya yang sedikit berantakan."Kau yang siapa? Kenapa ada di ruangan anakku," ucap lelaki paruh baya itu.Maria yang mendengar itu langsung berdiri kaget. Anak? Jadi lelaki yang ada di depannya ini adalah ayah Jake? Oh sungguh, Maria ingin menenggelam
Jake keluar sambil membanting pintu mobil, dia langsung masuk ke dalam meninggalkan Maria yang masih memikirkan tentangnya.Maria yang melihat itu langsung mengejar Jake. "Kau ini kenapa? Kenapa tiba-tiba marah tak jelas," gerutunya.Jake mengabaikan Maria, dia tetap berjalan dengan langkah cepat menuju kamarnya. Ketika dia sampai, dia membanting pintu itu dan menguncinya."Jake, apa yang terjadi," Maria menggedor-gedor pintu itu sambil berteriak memanggil Jake."Dasar sialan, aku tak tahu apa masalahmu jika kau tak bercerita denganku," ucap Maria geram, dia menendang pintu kamar Jake dan berlalu dari sana. Sesekali dia menoleh, berharap Jake membukakan pintu untuknya. Tapi ternyata nihil, Maria mendengus dan masuk ke dalam kamarnya. Dia ikut-ikutan sensi karena tingkah Jake."Apa yang terjadi? Dia bahkan tak ingin berbicara denganku," ucap Maria pada dirinya sendiri.Maria mengusap wajahnya kasar lalu naik ke ranjangnya. Dia merebahkan tubu
Pagi ini Jake dikejutkan dengan keberadaan Maria di ranjangnya. Kemarin dia mengingat jika dia mengunci kamarnya, bagaimana bisa wanita itu masuk ke dalam.Jake mengabaikan hal itu, dia yang mendapat kenyamanan dari pelukan Maria membuat dia tambah mengeratkan pelukannya. Kepalanya digesek-gesekan pada dada Maria."Jake," Maria meracau, dia merasa geli dengan apa yang dilakukan Jake."Apa yang kau lakukan di sini semalam Maria, apa kau memperkosaku?" tanya Jake yang membuat Maria membulatkan bola matanya.Maria menoleh ke bawah, melihat Jake yang menciumi dadanya yang hanya tertutupi bra itu."Jangan bicara sembarangan Jake, dan cepatlah bangun." ucap Maria."Aku masih ingin seperti ini, tubuhku masih panas," eluh Jake.Maria segera menempelkan tangannya pada dahi dan leher Jake, tapi kenyataannya suhu tubuh lelaki itu terlihat normal."Kau berbohong," Maria memandang Jake dengan cemberut. "Lepaskan aku, aku ingin bangun." 
Lucas menggeram marah, dia melemparkan asal-asalan pada foto yang baru saja dilihatnya. Sungguh, entah kenapa melihat foto itu membuat dirinya menjadi sedih memikirkan wanita itu.Pagi ini dia merasa buruk akibat berita trending yang ada di televisi. Dia melihat jika Maria kembali bersama dengan Jaccob. Bukannya dia menyuruh wanita itu untuk menjadi penggoda? Tapi kenapa bisa mereka malah kembali bersama. Saat ini Lucas tak bisa menghubungi Maria karena semua kontak akses dengan Maria sepertinya diblokir oleh Jake.Sekarang berita yang lainnya datang kepadanya. Seorang bawahannya tiba-tiba datang ke ruangannya membawa sebuah amplop coklat yang ditemukannya di halaman kantornya.Surat itu ditujukan padanya, meskipun tidak ada nama pengirim di sana. Ketika Lucas mulai membuka amplop tersebut, tiba-tiba hatinya berdenyut dengan rasa nyeri. Di sana, di foto itu dia melihat Sera yang terlihat menyedihkan. Tubuhnya kurus dengan banyak noda darah di tubuhnya. Wan