All Chapters of The Devil's Mistress: Chapter 131 - Chapter 140
145 Chapters
Perfect Woman for Virgo?
PURSUIT OF DREAM Scintillation light in the morningWelcomes soul full of ambitionStart wading stepA bright future awaited I start with a definite stepStaring at the sun lightIncessant pulseRetracing steps stronger my heart On expectations of idealsAlthough I traveled nevertheless far rightSky-high ornamental starI will continue to reach out it Million for steps to achieve itCovering an area of ocean sweatNever mindI will achieve all the dreams * MENGEJAR MIMPI Kilau sinar di pagi hariSambut jiwa yang penuh ambisiMemulai langkah mengarungiMasa depan yang cerah dinanti Kumulai dengan langkah pastiMenatap cahaya sang mentariDenyut nadi yang tak hentiMenapak langkah teguhkan hati Tentang harapan tentang citaWalau jauh kan ku tempuh juaSetinggi bintang hias angkasaKu akan tetap tuk
Read more
Rhyme of Rain
Milly menatap jendela kamarnya yang basah oleh hujan dan pagi itu ia memutuskan untuk tidak pergi ke bistro. Ada rasa lelah yang mendera tubuhnya dan Milly ingin istirahat total hari ini.Jam di kamarnya baru menunjukkan pukul enam pagi lebih dua menit.Pesan dari Maxer masuk dan mengingatkan untuk tetap di rumah dan tidak mengunjungi bistro mereka.‘Kau akan sakit jika terus memforsir diri!’ tegas Maxer dalam pesan yang dikirimkan pada Milly pagi itu.Baru saja Milly hendak menerobos hujan untuk menuju bangunan dapur yang terpisah dari kamarnya tersebut, Made, Asisten rumah tangga Prana memberi isyarat untuk tetap tinggal.“Saya antar sarapannya, Bu!” teriak Made.Milly tersenyum dan mengangguk.Made dengan payung membawa nampan dan menuju kamar Milly. Kamar yang luas itu memang dilengkapi meja makan dua kursi, perpustakaan kecil yang terletak di sudut. Sebuah kamar yang sangat nyaman dan menyenangkan.
Read more
Below Zero
Foto yang tergantung di ruang tengah villa Prana, sering membuat Milly tertegun. Foto pernikahan mereka yang menunjukkan wajah sayu dan tidak ada kegembiraan di sana. Prana yang begitu mencurahkan cinta yang begitu besar padanya, ternyata tidak mampu menumbuhkan simpati sedikit pun.Terutama sejak kiprah Prana terkuak semua, Milly membenci hingga mendarah daging. Sayangnya, meskipun di mulutnya terucap kalimat yang menjadi alasan untuknya bertahan, itu semua adalah kebohongan yang tersimpan rapat.Pada Virgo terlontar alasan mengenai ingin mencari tahu mengenai Blood Diamond. Sedangkan pada Prana sendiri, Milly mengatakan bahwa dirinya bertahan karena janji pernikahan.Namun sesungguhnya, ia tetap memilih bersama Prana karena ada penilaian tersendiri mengenai pria tersebut. Masih ada harapan baik, karena Milly melihat Prana tidak sejahat saat ada dirinya.Pria setengah iblis itu bahkan mengakui jika Milly yang bisa menahan semua kejahatan yang ada dalam d
Read more
Fight for Love
Merasakan dalam situasi yang cukup aman, sudah Milly capai. Faktor ekonomi bukan lagi menjadi masalah dalam hidupnya. Kini Milly bisa menjalani hidup dengan bebas kesulitan keuangan.Setelah menemui Ningsih dan semua keluarga kecilnya di Oberoi, Milly segera meminta Virgo menjemputnya.Menjelang sore, Virgo sudah tiba dan mereka segera terbang ke pulau pribadi Jetro.*“Bagaimana kabar Joya?” tanya Milly selama perjalanan.“Menyebalkan. Dia ternyata memiliki temperamen yang suka meledak tidak kendali, seperti kau!” sahut Virgo dengan wajah memberengut.“Dia memang setipe dengan aku, Virgo! Kami berdua adalah wanita yang rusak karena kepahitan hidup. Seharusnya kamu memahami.”“Aku paham kok! Hanya saja, Joya itu cara marahnya cukup aneh!” tukas Virgo.Milly melirik. Itu bukan Virgo yang ia kenal. Seharusnya Virgo jauh lebih sabar dan bisa mengerti tentang karakter Joya.&ld
Read more
Conclusion of Virgo Feeling
Joya membantu Minerva di dapur dan keduanya tampak akur serta sibuk berbagi resep khusus untuk menyiapkan ayam kari khas India. Minerva tampak mencatat dengan seksama, tiap rempah dan cara memasak menu tersebut.Trey memilih untuk menyiapkan cheese platter dan makanan penutup untuk makan malam mereka. Milly masih ada di kamar dan menemani Jetro. Seperti meluapkan kerinduan yang begitu besar, tidak ada satu menit pun yang Milly lewatkan tanpa bersama pria yang menjadi pilihannya tersebut.Rosco dan Ben melewatkan waktu dengan bermain bilyar berdua.Seketika villa itu terlihat hidup dan hangat.Virgo baru selesai mengawasi pilot yang membersihkan helikopter dan masuk dengan tubuh belepotan oli serta basah.Joya mengangkat wajah dan menatap ke arah Virgo. Pandangan mereka bertemu dan ada debar aneh yang menyenangkan kembali mengisi relung jiwa masing-masing.“Astaga, Virgo! Buat dirimu berpenampilan rapi dan jangan memalukan!” seru
Read more
Junction of Fate
Milly dalam renungan ….*Mengapa garis takdir setiap manusia atau makhluk yang ada di atas bumi ini selalu tidak pernah damai dari awal hingga akhir? Selalu ada jalan yang pedih dan perih dalam lintasan hidup mereka. Tidak peduli seberapa lurus jalan masing-masing pribadi, akan menemui kisah terburuk yang sulit dihindari.Mungkinkah ini standard jalan hidup seseorang yang telah diatur sedemikian rupa?Atau setiap makhluk hidup adalah sebuah percobaan dalam tiap kisah yang dijejali cobaan, dari yang teringan hingga yang paling berat?Mengapa ada saja hambatan berat yang begitu alot untuk dilepaskan? Ujian hidup itu seperti seutas tali yang menjerat leher dan siap mencekik leher hingga tidak bisa bernapas.Kadang, walau sudah meronta demikian kuat, kita tidak bisa menemukan jalan yang tepat untuk keluar. Yang terjadi justru satu persatu pintu itu tertutup dan kita terjebak. Jika beruntung, ada pintu terakhir untuk melarikan diri dari l
Read more
I will Choose
Mendung mengelayuti langit Bali sejak pagi. Hampir keseluruhan langit gelap melingkupi pulau dewata. Prana berdiri menatap ke luar sementara penampilannya kusut. Jendela kamarnya berembun, seperti mata cokelatnya.Pria tampan yang termenung sendiri itu terlihat putus asa. Tidak ada sinar di matanya. Raut wajahnya semendung langit, tanpa cahaya. Entah sudah berapa lama, Prana membiarkan dirinya tersiksa dalam deraan kasih tak sampai.Kilasan peristiwa buruk bergantian mengisi benaknya. Hingga momen bertemu Milly untuk pertama kalinya di halte, Prana masih bisa merasakan debar hatinya yang jatuh cinta pada pandangan perdana. Gadis itu tampil dalam wujud menawan, begitu mempesona. Pipinya yang bersemu merah karena terkena panas, justru menambah kecantikannya.Mata lentik dan bibir mungil penuh yang terbentuk dalam lengkung sempurna itu sangat pas menghiasi wajah ovalnya. Kulit putih halus menawan, tanpa cacat dan noda. Milly adalah makhluk paling sempurna bagi Pran
Read more
Pretend Not Hurt
Suasana villa seperti biasa tampak sepi. Milly meminta Gen menemani dirinya dan setelah masuk ke dalam, Made menyapa mereka dengan ramah.Ada beberapa pegawai lain yang sedang membersihkan kolam renang dan juga taman di tengah villa. Milly melemparkan sapaan seperti biasa.“Kamu tunggu aku di sini, masuk aja ke kamar. Nggak dikunci,” ucap Milly.Gen menatap Milly dengan pandangan yang agak khawatir.“Hati-hati,” peringatnya.“Aku akan baik-baik aja.” Milly tersenyum kecut dan mengangguk.Setelah menarik napas, ia melangkah ke arah bangunan utama di mana Prana berada. Mobil merah sport ada di garasi, ini menunjukkan jika Prana ada di rumah .Ketika ia menggeser pintu sliding itu, Prana segera menoleh dari arah meja bar yang jadi satu dengan ruang bersantai mereka.“Milly,” sambut Prana sedikit kaget karena Milly kembali dua hari kemudian. Sebelumnya, ia meminta tiga hari untuk meng
Read more
Birthday Bloody Surprise
Semua makanan telah terhidang. Sementara menunggu Gen yang sedang mandi, Milly yang terlebih dulu selesai menata piring dibantu oleh Made.“Mbok, kalo mau ikut makan sekalian yuk?”Made buru-buru meminta maaf.“Saya malah nggak enak, karena lupa beli kue ulang tahun buat bapak. Kayaknya, saya pamit duluan deh, Bu,” cetus Made terlihat sungkan.Milly membeku sementara berdiri memegang sendok dan garpu yang akan dia susun.“Ulang tahun Prana?” ulang Milly dengan ekspresi kaget.“Iya. Ibu lupa ya?” goda Made dengan senyum jenaka.“I-iya. Ya udah nggak apa-apa. Kita rayakan dengan makan malam yang ini aja,” tukas Milly dengan senyum kikuk. Rasa bersalah memenuhi benak Milly dan ia menjadi makin salah tingkah. Sesekali ia melirik ke arah makanan dan tampak bingung sekaligus gugup.Tegakah hatinya melakukan ini pada hari ulang tahun Prana? Hari perayaan kelahiran, akan menja
Read more
Every Creature Deserve
Makan malam yang mungkin menjadi akhir dari hidup Sybil atau Prana, dipenuhi keheningan dan isak tangis pelan yang terlontar dari Milly.“Jadi hatimu lebih memilih Jetro ….” Prana seperti berkata pada dirinya sendiri.Milly masih membisu dalam sedu sedan.“Seharusnya aku sadar dan tidak memaksakan kehendakmu. Maafkan aku, Mill. Telah membuat hidupmu seperti di neraka dunia.” Prana menitikkan air mata pertama dan menatap Milly dengan kesedihan juga penyesalan mendera.“Di luar semua kekejian yang telah kulakukan padamu, satu hal yang ingin aku kembali katakan padamu, Mill Berliana. Aku sangat mencintaimu melebihi nyawaku sendiri. Seandainya untuk membuktikan seberapa besar perasaan ini harus menyerahkan napasku, aku rela.”Milly menutup wajah dengan kedua tangannya.Dengan gerakan perlahan, Prana meraih sendok dan garpu, lalu kembali menyuap makan malam. Kunyahan itu diiringi derai air matanya.
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status